CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

550. Yohan yang terasa menjauh



550. Yohan yang terasa menjauh

0Sonya Menyodorkan handphonenya kepada suaminya, seperti permintaan Tara.     
0

"Sayang, Tara ingin berbicara denganmu?" Kata wanita cantik ini sambil tersenyum. Tatapan matanya seakan memohon kepada Jerry jiang untuk menerimanya, agar Tara tidak semakin marah kepada mereka berdua dan berfikir yang tidak-tidak.     

Jerry jiang dengan malas meneima handphone dari tangan istrinya kemudian menekan pengeras suara, supaya Sonya juga bisa mendengar percakapan diantara papa dan anaknya ini.     

"Katakanlah! Apa yang ingin kau katakan kepada papa sekarang?" Kata Jerry jiang yang langsung kepada pokok permasalahan.     

"Dasar papa pembohong besar! Tidak ada mobil disini? Kapan papa akan mengirimkan mobil itu untukku?" Kata tara yang langsung saja bertanya kepada papa soal mobil yang dijanjikan kepadanya, Sebelum wanita cantik ini berangkat ke kota J. Motivasi cara mau menerima pekerjaan di perusahaan Han, hanya karena ingin mendapatkan mobil itu. Jika sekarang wanita cantik ini tidak mendapatkan apa yang ia inginkan, lalu buat apa tara harus repot-repot bekerja di perusahaan orang menyebalkan seperti Han Rui.     

"Oh, rupanya engkau sudah tidak sabar untuk memilikinya. Tenang saja mobil itu pasti akan menjadi milikmu nanti, dengan syarat engkau berhasil menjadi pegawai yang berprestasi di perusahaan Han. Hadiah pertama yang akan papa berikan kepadamu untuk satu bulan pertama, jika kau berhasil bertahan adalah mobil itu. Jika kau lolos tahan berikutnya, maka papa akan mengembalikan Semua fasilitas yang papa berikan kepadamu sebelumnya. Bagaimana? Apa kau berani menerima tantangan dari papa?" Kata Jerry jiang dengan penuh percaya diri. Ini adalah ujian kesabaran untuk Tara, sebab Jerry jiang sendiri tahu bagaimana karakter dari seorang tuan muda Han Rui. Laki-laki ini bukanlah orang yang mudah untuk di taklukkan ataupun dikendalikan oleh putrinya.     

"Oke, aku setuju. Tetapi ingat! Papa tidak boleh ingkar janji. Bekerja di perusahaan mantan asisten itu, memang apa susahnya. Itu soal gampang untuk tara Jiang." Jawab wanita cantik ini dengan penuh percaya diri. Tara tidak tahu, hal seperti apa yang sedang menunggunya besok pagi. Akankah Semuanya semudah yang wanita cantik ini bayangkan atau justru kebalikannya.     

"Baiklah, jika kau sudsh setuju. Maka besok kau bisa langsung keperusahaan tuan muda Han. Papa akan meneleponnya malam ini." Kata Jerry jiang yang berusaha untuk mempermudah jalan putrinya untuk masuk keperusahaan putra teman baiknya itu. Tetapi untuk selanjutnya, tentu semua keputusan ada di tangan direktur muda itu.     

"Oke, papa. Kita sudahi percakapan kita. Aku mau bersenang-senang malam ini." Kata tara yang sengaja memancing emosi papanya. Padahal kenyataannya, kedua matanya sudah mengantuk berat dan mulutnya sedari tadi tidak berhenti menguap.     

"Heh! Terserah saja." Kata Jerry Jiang yang sengaja memberikan kesempatan tara untuk bersenang-senang malam ini sesuka hatinya. Sebab mungkin besok dan seterusnya, wqnita cantik ini akan sulit melakukan hal yang menjadi kebiasaan buruknya itu. Minum-minum keras di bar dan  menghabiskan club malam sampai pagi.     

Mulut tara hanya menganga bengong. Wanita cantik ini seolah tidak percaya, jika papanya malah akan mendukungnya untuk bersenang-senang menghabiskan malam dengan berfoya-foya.     

"Sial! Niat hati mau membuat papa naik darah. Orangnya malah tidak perduli aku mau mabuk atau dugem Sampai pagi." Kata tara menggerutu sendiri, setelah selesai berbicara dengan papanya.     

Wanita cantik ini kemudian meletakkan handphone miliknya diatas meja. kemudian menarik selimut untuk bersiap tidur.      

---------------     

Keesokan harinya, ketika matahari sudah bersinar terang menyinari bumi. Burung-burung sudah bernyanyi riang terbang kesana-kemari dengan senang. Jalan raya sudah penuh dengan mobil yang melaju. Namun nona sulung Keluarga jiang ini justru masih tertidur lelap dengan memeluk erat boneka beruang di sampingnya.     

Bibi Rose sudah mengetuk pintu berkali-kali, namun Tara tak kunjung membuka mata dan membuka pintu. Sehingga memaksa pelayan senior ini harus turun tangan dengan membuka pintu dengan kunci cadangan pintu kamar di tangannya. Seperti perintah tuan besar Jerry, jadwal kegiatan nona besar ini sudah disusun rapi sebelumnya, bahkan sejak dua hari lalu. Tuan besar Jerry jiang telah menelepon pelayan ini dan menjelaskan semua peraturan yang harus dipatuhi putrinya itu saat berada di villa Keluarga Jiang.     

Jadwal harian Nona besar :     

'1. Bangun pukul 5 pagi, mandi, ganti pakaian, dandan, sarapan dan lain-lainnya. Hanya makanan yang telah di masak saja yang boleh dinikmati, jika Tara ingin menu lainnya. Wanita cantik ini boleh memasak sendiri atau makan di luar.     

2. Pukul 6.30 pagi sudah harus berangkat ke perusahaan Han untuk melamar pekerjaan dan menyerahkan surat pengantar dari papanya.     

3. Setelah pulang dari perusahaan, wanita cantik ini harus melaporkan kepada papanya.' ini adalah daftar kegiatan wanita cantik ini di hari pertamanya di kota J ini.. untuk selanjutnya, poin ke 3 Tara yidak perlu lagi melaporkan kepada papanya. Sebab direktur jerry jiang akan mengecek langsung kepada bibi Rose dan direktur Han. Dengan begitu tara tidak akan bisa memanipulasi Laporan kepada Papanya.     

"Nona... Nona muda." Kata bibi Rose yang menepuk bahu tara dengan pelan untuk membangunkannya. Tetapi wanita cantik ini masih saja menikmati tidur dan mimpi indahnya.      

"Nona... Cepatlah bangun. Mobil anda sudsh di depan pintu." Kata bibi Rose bebisik pelan dengan mendekat wajahnya ke telinga sang nona besar.     

"Mobil! mana... Mana?" Kata tara yang segera membuka matanya dan bangun dari tempat tidur, kemudian berlari kearah balkon untuk melihat mobil yang telah terparkir di halaman villa.     

Dahinya mengerut dan menatap tajam kearah bibi Rose ketika berbalik badan. Wanita cantik ini berjalan mendekat bibi rose dwngan penuh amarah.     

Plak...      

" Beraninya kau berbohong kepadaku!" Kata tara Setelah menampar pipi bibi Rose.      

"Maaf nona besar. Ini adalah perintah tuan besar. Tamparan noni kali ini saya maafkan, tetapi jika itu nona ulangi lagi. Maka saya akan melaporkan perbuatan Nona besar kepada tuan besar." Kata bibi Rose berbalik mengancam. Pelayan kepercayaan Jerry jiang ini menyodorkan selembar kertas yang merupakan jadwal kegiatan dan pekerjaan yang harus di lakukan oleh Tara selama tinggal di villa itu.     

"Nona besar, itulah adalah jadwal yang tuan besar buat nona. Semuanya telah tertulis jelas disitu, jadi nona harus melakukan semuanya sesuai dengan yang tuan besar tulis." Kata bibi rose menjelaskan secara terperinci.     

"Apa-apaan ini?! Papa keterlaluan. Bagaimana bisa dia menyuruhku untuk memasak sendiri?" Kata tara berteriak marah.      

'Ting' suara bunyi handphone Tara. Sepertinya ada pesan singkat masuk.     

Tara dengan cepat mengambil handphone itu dan membaca pesan di dalamnya.     

'Direktur Han akan menunggumu di perusahaan Sampai jam 9 pagi. Jika kau melewatkan ini, kqu haru mrnunggu 2 hari lagi baru bisa bertemu dengannya." Tulis Jerry jiang dalam pesan singkatnya.     

Tara melihat jam yang ada di atas meja di dekat tempat tidurnya sudah menunjukkan pukul 7 pagi. Bibi rose sudah berusaha membangunkan wanita cantik ini sepagi mungkin, tetapi justru tara sendiri yang membuat dirinya kesiangan.     

"Sial! Perjalan dari villa ini ke kantor Han, memakan waktu hampir 1 jam. Jika aku sampai terjebak macet seperti dulu. Bisa kacau Semuanya." Kata tara sambil bergumam pelan.      

Wanita cantik ini Segera berlari dengan cepat menuju kamar mandi. Tara harus melakukan semuanya dengan cepat, atau ia akan terlambat.     

Di saat yang sama pagi hari di kota S. Tiara juga baru saja bangun dari tidurnya. Namun yohan tidak terlihat tidur disampingnya, ataupun memeluknya tadi malam. Laki-laki tampan ini malah masih terlihat berbaring di atas sofa sambil melamun melihat langit-langit ruangan itu.     

Hal ini sungguh tidak biasa. Yohan selalu tidur dan memeluk tiara dimanapun Mereka berada, kecuali memang jika jarak yang jauh tidak memungkinkan melakukan hal itu. Tetapi kemarin malam mereka dalam ruangan yang sama dan tiara juga tidak sakit parah. Tetapi mengapa yohan justru terasa seperti menjauhnya? Ada apa dengan laki-laki tampan ini? Ataukah Tiara sudah melakukan kesalahan yang tidak wanita cantik ini sengaja dan melukai hati suaminya?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.