CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

724. Mesum yang akut



724. Mesum yang akut

0Jonatan sudah masuk kedalam mobil dan siap menjalankan mobilnya, ketika dua anak buah Doni berhasil menemukannya.     
0

"Itu dia. Hei, berhenti!!" Teriak dua bodyguard sang presdir yang hendak menghentikan laju mobil jonathan. Tetapi sayangnya Jonatan memacu laju mobilnya dengan cepat, bahkan pintu garasi yang masih tertutup rapat saja ia tabrak sampai hancur.     

"Cepat, kita harus mengejarnya. Kau hubungi bos." Kata bodyguard 1 kepada temannya.     

"Baik." Jawab bodyguard 2      

Kedua bodyguard itu segera berlari ke mobil mereka yang berada tidak jauh dari tempat itu. Tetapi tetap saja mereka tertinggal jauh dari mobil Jonatan. Mereka berusaha mencari jejak mobil itu dengan mengemudikan mobil dengan cepat dan ngebut.     

"Hallo, bos. Jonathan baru saja kabur dengan mobil. Kami sedang mengejarnya." Kata bodyguard 2 dalam Teleponnya.     

"Apa?! Oke, kita akan segera menyusul. Dimana posisi kalian sekarang?" Tanya Doni.     

Bodyguard 2 segera mengirim lokasi mereka sekarang melalui telepon. Sehingga semua anak buah Doni bisa melakukan pengejaran menyusul kedua bodyguard itu.     

"Sial! Di depan ada jalan bercabang. Jalan mana yang harus kita ambil?" Kata bodyguard 1 yang kehilangan jejak jonathan, meskipun sudah berusaha melakukan pengejaran dengan kecepatan maksimum.     

"Kita ambil jalan kiri. Aku rasa jonathan tidak akan mungkin mengambil jalan kanan, karena itu menuju pusat kota. Dia bukan orang bodoh yang akan mendatangi sebuah tempat yang banyak petugas kepolisian berpatroli." Kata bodyguard 2.     

"Kau benar." Bodyguard 1 langsung membanting setir, melaju mengambil jalur kiri yang merupakan jalur menuju sebuah pedesaan.     

"Heh! Kalian pikir bisa menangkapku dengan mudah." Kata Jonatan yang ternyata menyembunyikan mobilnya di sebuah rumah di gang sempit sebelum jalan bercabang itu dan dengan cepat menutup . Jonathan sudah sangat paham daerah perumahan yang ia tinggali selama ini. Hanya sebuah halaman rumah kosong yang tidak pernah terkunci pintu gerbangnya. Setidaknya ia bisa berdiam diri di dalam mobil untuk sementara waktu, hingga orang-orang Yohan itu benar-benar pergi dari rumah tempat ia bersembunyi.     

"Sial! Kita kehilangan jejak Jonatan."      

Dua bodyguard sang presdir yang berhenti di tepian jalan menunggu mobil teman-teman lain menyusul ke lokasi itu.     

Tidak lama kemudian mobil Doni dan para anak buahnya yang lain tiba.     

"Maaf bos. Kami kehilangan jejaknya lagi." Kata dua bodyguard itu yang merasa bersalah dan tidak berguna karena berkali-kali mereka menemukan jejak jonathan, tetapi berkali-kali juga Jonatan lolos dari kejaran mereka berdua.     

Doni dan anak buahnya meninggalkan tempat itu, kemudian kembali ke kediam sang presdir untuk melapor.     

Mungkin kali ini jonatan bisa bernafas lega kembali karena berhasil melepaskan diri dari kejaran para bodyguard sang presdir, tidak bukan berarti ia sudah aman intaian pihak berwajib yang masih terus memburunya sebagai buronan. Cepat atau lambat, jika ia tidak cepat keluar dari kota ini. Ia bisa saja tertangkap.     

-------------     

Rumah sakit dokter Glen     

Tiara sudah selesai di periksa dan di obati. Kemudian Dokter Angel keluar dari ruangan itu bersama dengan Dokter Glen.     

"Glen, bagaimana keadaan Tiara. Apa yang terjadi dengannya?" Tanya Yohan yang langsung berjalan mendekati sahabat itu dengan tidak sabar.     

Pletak...     

Dokter Glen menyentil keningnya Presdir paling menakutkan di kota S ini dengan gemas dan juga geram. Padahal tidak ada satu orangpun yang berani melakukannya. Jangankan menyentil dahi Yohan, membantah dan menatap tajam kepada sang presdir saja mereka akan berpikir ulang.     

"Ah, sial! Apa yang kau lakukan? Aku bertanya soal tiara, bukan ingin berkelahi denganmu." Kata Yohan kepada dokter Glen.     

Dokter glen menarik tangan sahabatnya itu menjauh dari tuan Kim dan Dokter Angel. agar Dokter Tampan ini bisa memarahi Yohan seenak hatinya.      

"Hei, babi gendut! Istri baru melahirkan juga masih saja diserang. Kamu mau perut istrimu robek lagi seperti resleting koper perjalanan mu?" Kata dokter Glen yang marah-marah kepada Yohan karena mengira sahabatnya itu telah mengajak Tiara melakukan hubungan suami-istri kemarin malam, hingga luka Tiara robek kembali.     

"Heh! Monyet nakal, siapa juga yang menyerang Tiara. Aku hanya tidur di samping saja, dan dia terkejut saat bangun dan melihatku bertelanjang dada tidur disampingnya. Sehingga ia bergerak reflek dengan cepat seperti itu dan membuat lukanya terbuka. Mana aku tahu kalau perbuatanmu itu akan membuatnya terkejut. Kalau aku tahu, aku juga tidak akan melakukannya." Kata Yohan menjelaskan kepada dokter Glen kejadian sebenarnya. Apa yang ada di pikiran Dokter Glen dan yang lainnya hanya sebuah kesalahan Pahaman saja.     

"Oh, aku kira sifat mesummu yang akut itu kambut lagi ketika berada di dekat istri cantikmu itu." Kata dokter glen menyindir Yohan sambil menyimpang kedua tangannya di depan dada, kemudian menatap tajam ke arah dua bola mata Yohan dengan serius. Dokter Glen ingin memastikan Yohan tidak berbohong dalam menjawab pertanyaannya.     

"He... He... Sebenarnya tidak tahan juga." Kata Yohan sambil tersenyum dan garuk-garuk kepala karena malu. Hanya kepada dokter glen saja, Yohan bisa berkata jujur Seperti itu. Jika orang lain yang berani bertanya seperti itu kepada Yohan, mungkin sudah babak belur di buatnya.     

"Sial! Memang penyakit mesum mu itu sudah sangat akut dan tidak bisa di sembuhkan. Untungnya lukanya tidak parah. Yang jelas kau tidak boleh melakukannya sampai beberapa bulan ke depan. Sampai istrimu benar-benar sembuh. Setelah itu terserah kau saja." Kata dokter Glen yang menjadi kesal ketika melihat ekspresi wajah Yohan yang menyebalkan dan hanya senyum-senyum dari tadi.     

"Masih normal, jika aku mesum kepada istriku. Dari pada jomblo penakut yang bisanya maju mundur saja. Itu wanita diambil orang baru tahu rasa kamu." Kata Yohan menyindir kepada dokter Glen yang tidak tegas menentukan pilihan hatinya, antara Emelly, Dokter Angel dan sang mantan kekasih yang masih bertahta di hatinya Sampai saat ini.     

"A... Apa maksudmu?" Kata dokter Glen yang tiba-tiba memarah wajahnya. Ia sebenarnya tahu, kearah mana pembicaraan Yohan saat ini.     

"Sudah jangan pura-pura bodoh. Aku sudah tahu semuanya. Lebih baik kau pikirkan baik-baik siapa yang kau pilih. Jika kau tidak menyukai Emelly, maka kau jangan memberikan harapan palsu kepadanya. Biarkan dia bahagia dengan laki-laki lain. Jika kau hanya membuat dia menangis, akan aku potong ekor panjangmu itu. Hmm... Lagi pula menurut ku asisten Steve juga lumayan." Kata Yohan sedikit mengancam dan juga berusaha membuat cemburu Dokter Glen dengan kata-katanya.     

"Ah... Dasar gila! Ini belum pernah terpakai, mau main potong saja." Kata dokter glen menggerutu.     

"Ha...ha... Masa bodoh! Mau perjaka seumur hidup juga terserah kamu." Kata Yohan yang hanya tertawa saja melihat sahabatnya cemberut dan merajuk     

------------------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift) yang     

L. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintangⁿ     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat dan terimakasih ataqs dukungannya!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. CALON ISTRIKU YANG MANIS.      

2. PERFECT HUSBAND : THE CEO'S SWEET WIFE     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.