CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

743. Mengenang masa lalu yang indah



743. Mengenang masa lalu yang indah

0Yohan membuka pintunya lebar-lebar dan mempersilakan sahabatnya itu masuk dengan cepat. Yang dilakukan pertama kali oleh dokter Glen adalah memeriksa keadaan Tiara. Apakah wanita cantik itu berkeringat dingin, pendarahan, memeriksa bekas luka dan sebagainya. Semuanya di periksa secara teliti dan hasilnya baik-baik saja. Sama sekali tidak ada lecet sedikitpun.     
0

"Aneh! Jangan-jangan babi gendut ini lagi-lagi mengerjai ku." Kata dokter Glen dalam hatinya. Keduanya melirik dan menatap tajam ke arah Yohan yang terlihat acuh kepadanya dan sedari tadi hanya tersenyum sendiri, seolah sedang mengejek dokter Glen dari kejauhan.     

"Bagaimana? Ketemu tidak yang di cari?" Kata Yohan menyindir. Sang presdir hanya duduk santai dengan bersandar di kursi empuk di dalam ruangan itu dengan di temani asisten steve di kursi sebelahnya.     

Asisten tampan ini hanya duduk terdiam dan memilih untuk tidak ikut campur urusan dua orang sahabat itu. Asisten steve tahu, kalau mereka berdua memang hanya saling membalas satu sama lain atas perbuatan usil mereka.     

Dokter Glen berjalan kearah Yohan dan duduk tepat di samping suami Tiara itu. "Sial! Kau mengerjai ku lagi." Kata dokter Glen yang jengkel dan cemberut.     

Pletak...     

Sentilan kecil mendarat di dahi dokter Glen yang bibirnya sedari tadi bergumam pelan dan menggerutu kepada Yohan.     

"Makanya jangan usil! Kau pikir aku bodoh dan tidak tahu, apa yang boleh dan tidak boleh untuk di lakukan untuk saat ini?" Kata Yohan dengan mata melotot tepat di depan wajah dokter tampan itu. Seolah menegaskan kepada dokter Glen, tampa di beritahu juga Yohan tahu kalau hubungan intim seperti itu belum boleh mereka lakukan untuk beberapa waktu ke depannya.     

"Ya, siapa tahu saja. Singa lapar dan mesum Seperti mu ini bisa khilaf juga." Kata dokter Glen menyindir halus.     

Siapa lagi yang lebih kenal perilaku sahabatnya itu, setelah kedua orang tua Yohan? Jika bukan dokter Glen yang merupakan teman sejak kecil sang presdir tampan. Yohan memang sangat mencintai istrinya dan sulit untuk jauh dari Tiara. Berpisah dari Tiara beberapa hari saja saat Istrinya itu mengalami kecelakaan dan hilang. Dunia Yohan sudah seperti runtuh dan hancur.     

Blusss....     

Wajah Tiara Seketika memerah dan sangat malu. Bagaimana bisa dia orang itu memebicarakan soal kehidupan seks pribadi mereka begitu gampang di hadapan orang lain tampan rasa malu. Meskipun dokter Glen adalah seorang dokter, tetapi di tempat itu juga masih ada orang lain yaitu asisten steve.     

"Bisakah kita pulang sekarang?" Kata Tiara yang sengaja memotong obrolan antara Yohan dan dokter Glen. Jika tidak Tiara akan semakin malu dan tidak mampu untuk mengangkat dan menunjukkan wajahnya di hadapan 3 laki-laki tampan di ruangan itu.     

"Tentu saja. Kalian bisa pulang sekarang juga. Semua administrasi sudah di selesaikan oleh asisten steve. Kalian kira aku kesini tadi untuk apa? Tentu saja untuk menjemput kalian untuk segera pulang. Aku sudah bosan melihat wajah menyebalkan suamimu ini." Kata dokter Glen dengan pandangan sinis dan acuh kepada Yohan. Bukan karena marah, hanya ingin memancing emosi Yohan saja.     

"Dengan senang hati, dokter menyebalkan!" Kata Yohan yang segera berdiri dan meminta Steve untuk mengambilkan kursi roda untuk membawa Tiara ke parkiran menuju mobil mereka.     

Ketika asisten steve berjalan sambil mendorong kursi roda mendekati ke tempat tidur pasien untuk di gunakan Tiara. Wanita cantik ini seolah pernah mengalami kejadian yang sama sebelum.      

Ketika suaminnya menggendongnya dan meletakkannya diatas kursi roda, Tiara juga hanya terdiam sambil berusaha mengingat. Kapan ia mengalami hal itu sebelumnya, tetapi tetap saja Tiara tidak mengingat hal itu. Selain merasa pernah mengalami hal yang sama saja.     

Yohan mendorong kursi roda Tiara sambil bercerita panjang lebar, bahwa ia juga pernah melakukan hal yang sama seperti saat ini. Ketika pertama kali Tiara pingsan karena hamil dan di bawa ke rumah sakit oleh Yohan dengan panik dari perusahaan Lianxi grup.     

"Sayang... Apakah kau masih mengingat kapan pertama kali aku mendorong kursi roda untuk mu?" Tanya Yohan kepada Tiara  sambil tersenyum dan melihat kearah Istrinya.     

Tiara mendongak keatas dan memandang kearah Yohan dengan ekspresi wajah penasaran dan penuh dengan pertanyaan.     

"Hmm... Ternyata bukan perasaan ku saja. Hal itu yang aku lihat benar terjadi sebelumnya. Mungkin saja aku benar Istrinya, cuma aku belum mengingat semuanya." Kata Tiara dalam hatinya.     

"Memang kapan itu terjadi?" Tanya tiara kepada Yohan. Keduanya kembali mengobrol ringan.      

Tiara sudah mulai terbiasa dan sedikit merasa nyaman di dekat Yohan, meskipun terkadang Yohan sangat usil dan menyebalkan. Tetapi sebenarnya hal itulah yang menarik perhatian Tiara.     

"Saat kau tiba-tiba pingsan di Pelukan ku. Aku sangat panik saat itu dan menelepon Glen untuk segera ke perusahaan untuk memeriksamu. Setelah itu aku dan Glen membawamu ke rumah sakit ini. Kau tahu apa yang dikatakan dokter?" Kata Yohan yang sedikit demi sedikit bercerita untuk membantu Tiara mengingat semua kenangan manis mereka berdua.     

"Apa yang Dokter katakan?" Tanya Tiara sambil menikmati perjalanannya menuju parkiran rumah sakit yang lumayan memakan waktu beberapa menit dari kamar inapnya tadi.     

"Dokter mengatakan, jika kau sesnag hamil. Aku sangat senang waktu itu. Aku sudah menantikan kehadiran buah cinta kita itu hadir di tengah-tengah keluarga kita." Kata Yohan dengan ekspresi wajah bahagia.      

Semuanya bisa dinlihat jelas oleh Tiara dan Tiara tahu, jika itu bukanlah ekspresi wajah yang di buat-buat hanya untuk mengambil simpati dari wanita cantik ini. Semakin lama ada sedikit rasa kagum di hati Tiara kepada Yohan, meskipun ia tidak pernah mengungkapkannya.     

Asisten steve yang berjalan di belakang mereka berdua merasa terharu sekaligus kagum dengan sang presdir dan juga merasa jika Tiara sangatlah beruntung memiliki suami seperti sang presdir.     

Mereka bertiga akhirnya sampai di parkiran mobil. Seperti biasanya Yohan tidak pernah mengizinkan laki-laki lain menyentuh Istrinya meskipun hanya sedikit. Presdir Tampan ini menggendong Tiara masuk ke dalam mobil, sedangkan Steve hanya membantunya untuk membukakan pintu mobil saja.     

Hati Tiara sangat senang karena hari ini sudah bisa pulang dan bertemu dengan Kim Tan putranya. Ia sudah sangat rindu, sehari saja tidak bertemu. Tiara sudah sangat sedih dan merasa ada sesuatu yang tidak lengkap dalam hidupnya, meskipun Yohan ada di sampingnya setiap saat.     

"Kau bilang tadi aku pingsan di perusahaan. Apakah aku sebelumnya bekerja di perusahaan yang sama denganmu?" Tanya Tiara  kepada Yohan. Wanita cantik ini mulai tertarik dengan cerita masa lalunya yang telah ia lupakan Sekarang ini.     

*Apakah Tiara akan meminta untuk bekerja kembali nanti?     

------------------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift) yang     

L. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintangⁿ     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat dan terimakasih ataqs dukungannya!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. CALON ISTRIKU YANG MANIS     

2. PERFECT HUSBAND : THE CEO'S SWEET WIFE.     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.