CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

537. Pelajaran Kecil untuk sang Playboy



537. Pelajaran Kecil untuk sang Playboy

0Asisten tampan ini sudah menduga. Sang presdir tidak mungkin bisa tenang dan diam saja, ketika ada laki-laki lain yang bertemu dan mencoba mendekati Istrinya. Apalagi laki-laki itu adalah mantan tunangannya istrinya.      
0

"Puh... Akhirnya, ibu Tiara pergi juga. Bisa gawat, jika istri presdir lebih lama lagi bertemu dengan direktur Lee. Aku sendiri tidak yakin bisa mencegah Presdir untuk turun dari mobil dan menghajarnya." Kata asisten tampan ini dalam hatinya. Belum juga asisten steve selesai bernafas lega, sang Presdir sudah memberikan perintah yang membuatnya terkejut dan syok.     

"Steve, kirimkan orang untuk memberikan pelajaran kepada laki-laki brengs*k itu. Beraninya dia menyentuh Istriku." Kata yohan Seketika kepada asisten steve, ketika melihat istrinya pergi dari tempat itu.     

"Baik, presdir." Hanya jawaban singkat itu yang bisa di katakan oleh asisten tampan ini.     

Laki-laki tahu benar, kalau atasannya itu sudah berusaha untuk mengendalikan emosinya. Tetapi apa yang ia lihat dengan mata kepalanya sendiri itu, asisten steve pun jika berada di posisi yang sama belum tentu bisa mengendalikan emosi juga. Bisa di bayangkan, jika Istrinya memuji sedikit saja kepada asisten tampan ini saja, sang presdir sudah melempar tatapan tajam dan dingin kepadanya. Apalagi jika melihat istrinya di sentuh dan di peluk oleh laki-laki lain di depan matanya. Di rayu dengan kata-kata manis dari mantan tunangannya Istrinya, yang di dengar oleh telinganya sendiri.     

Setelah itu asisten steve tidak banyak bicara lagi. Laki-laki ini hanya memberikan instruksi kepada anak buahnya untuk memberikan sedikit pelajaran kepada Jonatan. Sedangkan ia sendiri dan sang presdir harus segera kembali ke perusahaan, sebelum ibu tiara dan pelayannya sampai terlebih dahulu di perusahaan.     

Jonatan yang masih berdiri di dekat mobilnya marah-marah sendiri. Laki-laki ini memukulkan telapak tangannya sedikit lebih keras ke body mobil, sebagai rasa penyesalan telah membuat tiara marah. Padahal untuk bertemu dengan wanita cantik itu bukanlah hala yang mudah, apalagi sekarang tiara sudah memiliki laki-laki lain. Jadi, kemungkinan wanita cantik itu untuk tertarik dan kembali lagi kepada jonatan sudah kecil kemungkinannya. Kecuali laki-laki yang bersama Tiara saat ini hanyalah seorang dari kalangan biasa yang bisa Jonatan tindas dengan kekayaan dan kekuasaan Keluarganya. Tetapi jika, laki-laki itu adalah orang hebat, meskipun sudah tua juga akan tetap sulit untuk di taklukkan.     

"Sial! Kenapa aku bisa sebodoh ini. Qku seharusnya tidak membuatnya marah. Bodoh! Bodoh! Kau Jonatan." Kata laki-laki ini mulai memaki dirinya sendiri.     

Dalam kepala jonatan sedang berfikir.dari siang ini kepadanya Bukankah hal yang telah direncanakan. Laki-laki ini hanya terlalu sok atau terkejut, ketika melihat wanita yang pernah menjadi tunangannya itu. tiba-tiba iya temui dalam keadaan sudah mengandung  anak laki-laki lain. Padahal sebelumnya belum pernah tersiar kabar, jika tiara sudsh menikah. Sebab itulah otak dan mulut lancangnya mengatakan bahwa Tiara adalah seorang wanita simpanan. Perkataan Itulah yang membuat wanita cantik itu tersinggung dan pergi, Sebelum keduanya mencapai kesepakatan yang telah Jonatan rencanakan.     

"Aku harus mencari cara untuk bertrmu dengan tiara lagi, bagaimanapun caranya." Kata jonatan pelan sambil bersandar di mobilnya.      

Laki-laki ini sedang memikirkancara yang tepat untuk bisa merayu tiara, supaya wanita cantik itu mau memaafkan kesalahannya dan mengajaknya bertemu kembali. Ketika laki-laki tampan ini sedikit melamun, datanglah seorang pelayan kafe yang menghampirinya.     

"Tuan, barang-barang anda Nyonya itu masih tertinggal di dalam." Kata Pelayan cafe itu mengingatkan, tetapi sebenarnya tidak hanya itu.     

Jonathan harus membayar Semua tagihan makanan dan minuman yang telah ia pesan bersama dengan Tiara. Meskipun makanan itu belum tersentuh sama sekali, hanya segelas jus yang diminum tiara saja. Sedangkan yang lainnya masih utuh belum di cicipi sama sekali.     

"Terimakasih, saya akan masuk ke dalam untuk mengambilnya." Kata Jonatan yang mulai melangkahkan kakinya untuk masuk ke dalam cafe kembali.     

Di saat inilah, orang suruhan asisten steve mulai beraksi untuk membuat bocor ban mobil direktur tampan dari JT Grup itu. Ini hanyalah peringatan kecil saja, masih akan banyak kejutan lainnya untuk Jonatan. Jika laki-laki ini masih berani untuk mendekati Tiara, apalagi berniat buruk untuk mencelakainya.     

Jonatan yang duduk di meja yang sama di dalam cafe itu, melihat sebuah mantel bulu cantik bewarna merah tertinggal di kursi. Sepertinya itu adalah milik Tiara. Wanita cantik ini sangat terburu-buru pergi karena emosi. Sehingga melupakan barang berharganya, dan membuatnya tertinggal di cafe.     

Jonatan tersenyum simpul. "Sepertinya aku masih punya kesempatan untuk bertemu dengan Tiara lagi, dengan alasan mengembalikan mantel ini." Kata jonatan dalam hatinya.     

Laki-laki ini mengambil mantel itu dan meletakkannya disamping, supaya ia juga tidak lupa atau malah meninggalkan mantel itu, seperti yang dilakukan oleh tiara.     

Ekspresi wajahnya seketika berubah, melihat makanan dan minuman yang menggunung di meja di depannya.      

"Sial! Makanan sebanyak ini, tidak mungkin aku akan menghabiskan Semua sendiri." Kata Jonatan yang perutnya, tiba-tiba saja merasa kenyang, ketika melihat makanan terlalu banyak.     

Maksud laki-laki tampan ini memesan makanan sebanyak itu, Sebenarnya untuk membuat Tiara terkesan dan bahagia. Dengan begitu, Jonatan akan lebih mudsh untuk merayu wanita cantik itu untuk diajak kerjasama. Tetapi sayangnya, karena kebodohannya. Semua makanan itu sekarang menjadi terbuang sia-sia.     

"Hmm... Sayang sekali, jika harus dibuang. Lebih baik aku mencari teman makan saja. Si cantik tara pasti akan dengan senang hati datang untuk menemaniku makan di cafe ini. Apalagi tempat ini tidsk jauh dari perusahaan Jiang Grup." Pikir Jonatan yang mulai mengambil handphone di saku celananya untuk menghubungi Tara dan mengajaknya makan siang.     

Sudah berulangkali jonathan berusaha untuk menghubungi Tara. Tetapi telepon wanita cantik itu sama sekali tidak aktif. Hal yang sama juga terjadi kepada Sekertaris Anne. Sepertinya wanita cantik itu juga dangat sibuk dengan pekerjaannya atau sedang keluar makan siang dengan teman-temannya. Kebiasaan buruk Sekertaris cantik ini adalah  sering meninggalkan handphone miliknya di dalam laci meja, ketika keluar untuk makan siang.     

"Sial! Kemana wanita-wanita itu? Mereka selalu muncul dan menghilang begitu saja dengan seenaknya sendiri. Ketika membutuhkan datang kepadaku dan ketikadi butuhkan mereka justru menghilang." Kata jonatan yang mulai menggerutu sendirian. Akhirnya mau laki-laki ini memutuskan untuk makan sendirian secukupnya dan meninggalkan sisanya begitu saja. Setelah selesai makan, laki-laki ini membayar semua tagihannya dan keluar dari cafe itu menyju mobilnya dengan barang di tangannya. Kemudian memasukkan semuanya ke dalam mobil.     

Disaat Jonatan membuka pintu mobil dan meletakkan dokumen yang di bawahnya di dalam mobil. Tiba-tiba ada tiga orang laki-laki tidak dikenal mendekat dan membekap mulutnya. Kemudian dua orang diantaranyamemasukkan jonathan ke dalam mobil dan membawanya pergi yang sepi. Sedangkan seorang lagi mengambil dokumen yang ada di dalam mobil Jonatan dan pergi dengan mobil lainnya.     

Tugas orang ini hanya untuk mencari tahu dan mengambil dokumen yang di maksud Jonatan dalam percakapannya dengan tiara. Kemudian menyerahkan kepada sang presdir untuk di periksa lebih lanjut.     

Keduanya Bodyguard itu menurunkan jonathan di sebuah tempat seperti dan memukulnya hingga babak belur, di bagian telapak tangan hingga lengan. Tangan yang laki-laki ini gunakan untuk menyentuh tubuh istrinya sang presdir.     

"Ahh... " Teriak jonathan ketika di turunkan di sebuah gang kecil yang sepi.     

"Jauhi nyonya kami, jika kau masih ingin hidup!" Ancam seorang dari laki-laki yang memakai masker dengan kacamata hitam di matanya itu.     

Kemudian orang-orang itu meninggalkan Jonatan yang kesakitan di tepian jalan sepi itu begitu saja. Lengannya terasa sangat akit dan seperti patah saja. Laki-laki ini hanya bisa meringis kesakitan, sambil berusaha bangkit untuk berjalan  mencari pertolongan. Mungkin bagi Jonatan, semua ini termasuk masih sangat beruntung. Sebab hanya tangannya saja yang terluka dan retak tulang. Sedangkan kaki dan bagian tubuh yang lain masih baik-baik saja tanpa luka sedikitpun.     

"Tolong saya." Kata laki-laki ini ketika ada sebuah seseorang yang melintas, dan meminta bantuan untuk di bawa ke rumah sakit terdekat.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.