TAKDIR CINTA SANG RAJA IBLIS

~Putra Mahkota~



~Putra Mahkota~

0"Bagaimana ini bisa terjadi, Ibu. Bagaimana?!" suara itu terdengar begitu nyaring, bersamaan dengan suara barang-barang yang jatuh berserakan. Selir Meng tampak menekan dadanya, dia menangis sambil bersimpuh dengan semua yang ada. Bahkan semenjak malam itu, dia enggan tidur, dia enggan makan, dia enggan melakukan apa pun kecuali menghabiskan seluruh waktunya untuk menangis dan meratapi dirinya yang benar-benar dalam keadaan paling busuk di dunia ini. Selir Meng tidak pernah menyangka, jika Chen Liao Xuan akan datang di detik-detik terakhir pengangkatan putranya menjadi Putra Mahkota Kerajaan Langit. sebuah hal yang sangat busuk yang tidak pernah Selir Meng pikirkan sama sekali.     
0

"Putraku, kau jangan pernah berpikir seperti itu. aku mohon, kau jangan pernah banyak berpikir. Kau harus tenang," kata Selir Meng yang mencoba untuk menenangkan putranya. Namun Xie Ming Zhen tetaplah Xie Ming Zhen, dia tidak akan pernah merasa jika dia adalah sosok paling baik sedunia. Sehingga langit telah menduakannya dengan sangat nyata.     

Bagaimana bisa di saat kemenangannya di depan nyata, dan malah tiba-tiba Chen Liao Xuan datang. Sebuah hal yang membuat Xie Ming Zhen kesal dan dia tidak akan pernah ingin dan sudi untuk berbaikan atau bersikap manis kepada Chen Liao Xuan.     

"Sekarang aku tidak akan berbasa-basi lagi, Ibu. Aku akan melakukan apa yang seharusnya aku lakukan. aku akan membuat mereka menyesal, aku akan membuat mereka mengerti siapa aku ini yang sebenarnya. Aku tidak pernah membiarkan kalau sampai Chen Liao Xuan akan bahagia di atas penderitaanku itu, Ibu. Jika aku hancur dia harus hancur, dia aku sengsara dia juga harus sengsara, dan jika aku menderita dia juga harus menderita, Ibu. Aku akan membuat hidupnya bagai di neraka. Dia hanya kehilangan kekasihnya, kan. aku akan membuatnya menjadi kehilangan siapa pun yang dia sayangi. Satu persatu dengan sangat nyata."     

"Maksudmu apa, putraku?" tanya Selir Lim, dia melihat putranya berjalan mendekatinya kemudian Xie Ming Zhen tersenyum penuh arti.     

"Sosok kedua yang begitu dicintai oleh Putra Mahkota adalah Yang Mulia Ratu. Bagaimana kalau kita melakukan sesuatu kepada Yang Mulia Ratu? Seperti membuat dia lumpuh atau pun mati secara perlahan."     

"Tapi, Yang Mulia Ratu adalah makhluk abadi, putraku. Dia adalah Dewi paling tinggi di sini dengan sangat sempurna. Bagaimana bisa kau mengalahkannya? Kau membuatnya menjadi sosok yang paling mengerikan di alam raya ini, tentu saja itu adalah pekerjaan yang sangat sulit sekali, putraku,"     

Xie Ming Zhen tampak tersenyum penuh arti, dia melihat ibunya dengan mimik wajah percaya diri yang sangat tinggi kemudian dia tersenyum dengan seringaian liciknya itu.     

"Kau tenang saja, Ibu. Kau tenang saja. Aku memiliki sebuah hal yang bisa membuat Dewi paling suci pun menjadi pendosa yang paling sempurna di dunia ini. aku sudah merasa sangat puas dengan semua yang ada, aku merasa jika kita akan memenangkan hal ini. jika kita tidak bisa untuk memiliki tahta kerajaan langit, maka yang paling tepat untuk kita adalah untuk menghancurkan tahta langit dengan sangat sempurna. Sebuah hal yang membuat semua orang pasti akan dibuat bingung, dan naga suci akan merasa malu karena dia tidak pernah mau mendukungku. Aku akan pastikan jika dunia Chen Liao Xuan akan hancur, aku akan membuatnya menjadi hancur lebur sampai dia sendiri tidak tahu di mana dia harus menata lagi hidupnya. Aku benar-benar sudah tidak akan peduli dengan siapa pun, sopan-santun dan lain segalanya, Ibu. Aku tidak peduli dengan apa pun itu."     

Selir Meng tampak terdiam, dendam membara yang ada di dalam hatinya kini telah membakar hatinya sehingga menjadi abu. Dia sama sekali tak menyangka jika dirinya akan seperti ini. bahkan sampai kapan pun itu, bahkan sampai dia merasa jika dia tidak baik-baik saja, tapi dengan satu fakta yang pasti jika Selir Meng akan sangat setuju dengan apa yang akan putranya lakukan. apa pun itu akan dia lakukan asalkan hidupnya akan bahagia, asalkan dia telah membalas dendam kepada Chen Liao Xuan beserta dengan ibunya.     

"Bahkan, rasanya aku ingin membuat Yang Mulia Raja merasakan hal yang sama. Atas rasa tidak adil yang telah Ibu alami selama ini, sepertinya aku tidak rela jika dia bahagia bersama dengan Yang Mulia Ratu. Aku sakit, aku hancur dan aku tidak akan pernah membiarkan kalau Yang Mulia Raja akan bahagia bersama dengan Yang Mulia Ratu."     

"Ibu tidak usah cemas semuanya akan aku buat membayar mahal atas apa yang telah mereka lakukan, semua yang Ibu rasakan dan semua hal yang terjadi selama ini, aku pasti akan membuat mereka membalas setiap tetes air mata yang telah Ibu keluarkan, sebab aku tahu. aku tahu lebih dari siapa pun kalau Yang Mulia Raja bukanlah ayahku,"     

Mendengar hal itu, Selir Meng tampak kaget bukan main. Bagaimana bisa Xie Ming Zhen mengatakan itu secara lantang. Dia langsung memandang Xie Ming Zhen dan menutup mulut putranya itu dengan sempurna.     

"Putraku, apa yang telah kau ucapkan ini? tarik kata-katamu dan berhentilah berkata tentang hal yang tidak benar sama sekali. kau tidak pernah merasa menjadi baik dengan mengatakan hal itu, kau tidak akan pernah menjadi agung dengan mengatakan hal itu. kau hanya akan menjadi kau, kau hanya akan diam dengan cara bodohmu itu, jadi berhentilah bertingkah dan kau harus berhati-hati dalam berkata, apa pun itu jangan sampai ucapanmu malah membuatmu terjerumus dalam hal yang seharusnya tidak kau lakukan, putraku,"     

"Ibu, berhentilah berkata berbelit-belit, aku bukan anak kecil lagi!" sentak Xie Ming Zhen. Selir Meng langsung terdiam, matanya tampak nanar melihat apa yang terjadi kemarahan putranya, seolah memuncak dengan sangat sempurna, membuat Selir Meng seolah tidak tahu lagi apa yang harus dia lakukan sekarang. "Dari kecil aku selalu bertanya kepada diriku sendiri, apa yang salah dengan diriku? Apa yang salah dengan diriku? Bagaimana bisa aku berbeda, aku berbeda dengan Xiao Liao Xuan! Dari segi apa pun, dan yang paling membuatku kaget bukan main adalah daraku, Ibu. Darahku! Waktu itu aku berlatih bela diri bersama dengan Liao Xuan, kami sama-sama mendapatkan luka yang sama ketika sedang belajar berkuda di alam manusia. Namun ada hal yang membuatku aneh ketika aku mendapatkan luka itu. darahku tidak seperti darah Liao Xuan yang tampak putih keemasan dan sangat mempesona juga agung, darahku berwarna hitam, dengan semua aura gelap yang sangat nyata. sangat mengerikan hingga aku takut untuk melihatnya sendiri. Waktu itu aku mencoba untuk berpikir jika mungkin darah setiap dewa akan berbeda-beda. Namun aku salah,"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.