TAKDIR CINTA SANG RAJA IBLIS

Pertaruhan Terakhir {5}



Pertaruhan Terakhir {5}

0Brak!!     
0

Blum!!     

Perdana Menteri Jiang langsung terpental dengan sempurna saat dadanya dihantam oleh kekuatan yang seperti bola api yang sangat mengerikan, Li Zheng Xi yang melihat itu tampak kaget luar biasa. Dia sama sekali tak menyangka jika cenayang tersebut sangat sulit untuk ditandingi oleh siapa pun itu. kemudian, Li Zheng Xi memejamkan wajahnya dia menunjuk pada Cheng Wan Nian yang masih duduk di sana. Ini semua percuma, jika dia terus berusaha menyerang cenayang tersebut, sebab tujuan utamanya sekarang adalah Cheng Wan Nian. Sambil mengambil tiga jarum yang dia miliki Li Zheng Xi menyerang Cheng Wan Nian kemudian dengan cepat dia mengecoh cenayang tersebut dengan kekuatannya. Dan….     

Jreep!!     

Cheng Wan Nian terdiam, ada yang aneh menusuk lehernya dengan sangat sempurna, sebuah hal yang membuatnya bahkan merasa seperti menelan duri ikan dan menembus sampai kerongkongannya.     

Cheng Wan Nian tampak meraba lehernya, dia benar-benar merasa mulai tidak enak. Dia hendak memberitahukan kepada cenayang, tapi suaranya mendadak menghilang hingga saat Li Zheng Xi tersenyum padanya, barulah Cheng Wan Nian sadar akan satu hal. Ya, ternyata yang telah melakukan itu kepadanya adalah Li Zheng Xi.     

"K… kau!" suara itu hanya bisa tertelah di tenggorokan, Li Zheng Xi yang melihat itu kehilangan fokusnya karena hal tersebut. Membuat cenayang mendapatkan kesempatan untuk menjatuhkan Li Zheng Xi, dia menggunakan mantranya untuk mendorong tubuh Li Zheng Xi sampai Li Zheng Xi terjatuh dengan sempurna.     

Semua yang ada di sana memekik kaget, bagaimana tidak, tiga pondasi mereka telah tumbang dengan sempurna, dan tak menutup kemungkinan jika setelah ini akan banyak lagi yang akan tumbang tanpa terkecuali.     

"Bagaimana ini? apa yang harus kita lakukan?" tanya Lee Huanran dengan mimik wajah paniknya. Bagaimana tidak, mereka seolah kehilangan tameng, dan sebentar lagi pasti cenayang itu akan fokus kepada Lim Ming Yu serta Chen Ming Tao. Sebuah hal yang tidak bisa untuk mereka pertahankan sama sekali dan mereka sendiri tidak tahu harus berbuat apa untuk menuntaskan masalah ini.     

"Ingat, jangan melakukan pergerakan apa pun!" kata Lim Ming Yu memperingati Dayang-Dayangnya. Hatinya bergetar, tubuhnya terasa lemas tak karuan, dia lantas berlari masuk ke dalam kamarnya dan menggendong anaknya, didekapnya dengan sangat kuat seolah dia enggan untuk kehilangan anaknya sama sekali. tidak bisa, dia tidak bisa seperti ini. dia tidak bisa untuk ketakutan dan kehilangan seperti ini. sebuah hal yang membuat Lim Ming Yu ketakutan, ya dia benar-benar takut kalau sampai hal paling buruk terjadi, dan pertahanan yang telah diberikan oleh Chen Liao Xuan akan benar-benar hancur dengan cara sempurna.     

"Sekarang, apa yang harus kita lakukan? sementara itu Panglima Jiang, Penasihat Li, juga Perdana Menteri Jian terkapar di sana, harus ada yang berani membawa mereka masuk dalam lingkaran ini, agar tubuh mereka yang lemah tidak disakiti oleh cenayang itu. kalau sampai tubuh mereka dihancurkan apa yang akan terjadi? tentunya hal itu bukanlah perkara baik, yang ada itu akan membuat semuanya semakin runyam dan hancur. Kita harus bertindak dengan sangat tegas dan sigap untuk membawa ketiga laki-laki itu kembali dengan segera!" kata Lee Huanran yang tampak panik.     

"Apa yang kau katakan, Dayang Lee? Apakah kau gila? Apa kau lupa apa yang dikatakan oleh ketiga laki-laki itu kepada kita? apa pun yang terjadi kita tidak boleh bertindak gegabah, kita tidak boleh pergi dari sini apa pun itu yang terjadi. itu adalah aturannya yang tidak bisa kita sangkal demi apa pun itu. kau juga harus tahu kebenarannya, kau jangan teledor dan melakukan banyak hal untuk ini semua!" marah Zhao Mimi.     

Lee Huanran tampak diam, hatinya bergejolak, dia sama sekali tidak bisa membiarkan tiga laki-laki yang sedang terkapar itu musnah begitu saja di tangan cenayang gila. Kalau tidak dia juga akan merasa bersalah karena hanya bisa menjadi penonton untuk semua yang ada di sini.     

"Kepala Dayang Zhao, hamba mohon untuk menjaga Selir Lim apa pun yang terjadi. hamba tidak akan lama, hamba akan membawa kembali mereka secara utuh dan dengan secepat mungkin. Hamba akan pergi!"     

"Dayang Lee! Dayang—"     

Zhao Mimi hanya bisa memandang tangannya hamba. Genggamannya kepada Lee Huanran terlepas dengan sempurna, dia sama sekali tak menyangka jika Lee Huanran akan mengambil keputusan paling bodoh seperti ini. sebuah keputusan yang dia sendiri tidak bisa untuk melakukan apa pun. mata Zhao Mimi tampak nanar, dia sama sekali tak menyangka jika semuanya akan terjadi dengan sempurna, sebuah hal yang di luar batas nalar dan Zhao Mimi tampak tersengal melihat itu semua.     

Bagaimana tidak, Lee Huanran keluar dari pertahanan yang telah diberikan oleh Chen Liao Xuan, kemudian dia berlari dengan bodoh menyeret bahkan memapah tubuh-tubuh terluka itu satu satu dengan kekuatan yang dia miliki, kekuatan kecil sebagai iblis kecil, dan Zhao Mimi tak tahu harus berbuat apa sekarang ini.     

"Kau bodoh!" teriak Perdana Menteri Jian saat berhasil dipapah dan dibawa masuk oleh Lee Huanran. dengan napas terengah Lee Huanran hanya tersenyum lebar kemudian dia memandang Zhao Mimi yang sudah ingin menangis karena tindakan nekatnya.     

"Tenanglah, tinggal Penasihat Li dan Panglima Jiang. sebentar lagi, cenayang itu juga tampak masih sibuk dengan Selir Cheng. Aku masih punya waktu,"     

Lee Huanran kembali keluar lagi. Dia kini bingung memilih antara Jiang Kang Hua atau Li Zheng Xi terlebih dahulu. Tapi melihat Li Zheng Xi yang masih memiliki kesadaran akan jauh lebih cepat membawa Li Zheng Xi dulu. Dia langsung memapah Li Zheng Xi untuk masuk dalam pertahanan yang diberikan oleh Chen Liao Xuan kemudian dia hendak keluar lagi tapi ditahan oleh Li Zheng Xi.     

"Berhentilah, aku akan—"     

Ucapan Li Zheng Xi terputus saat Lee Huanran melepas tangan Li Zheng Xi, dengan semangat menggebu Lee Huanran kembali lagi, dia kemudian memeriksa Jiang Kang Hua yang sudah tidak sadarkan diri itu. Lee Huanran tak melihat jika sekarang cenayang tersebut agaknya sudah sangat murka karena melihat Cheng Wan Nian terluka parah. Dengan emosi yang membuncah cenayang itu pun melempar beberapa jarum yang Li Zheng Xi tancapkan kepada leher Cheng Wan Nian tadi.     

Semua yang ada di pertahanan hanya bisa menjerit histeris, pun dengan Lee Huanran, dia menoleh melihat ribuan jarum beserta bola api melayang pada dirinya. Lee Huanran hanya bis amenahan napas, dia tidak mungkin meninggalkan Jiang Kang Hua sendiri, dia memejamkan matanya sambil memeluk Jiang Kang Hua, hingga tubuhnya terpental dengan cara sempurna. Dan terpisah oleh tubuh Jiang Kang Hua.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.