TAKDIR CINTA SANG RAJA IBLIS

~Pertaruhan Kedudukan~



~Pertaruhan Kedudukan~

0 "Yang Mulia Raja, ada apa gerangan sampai Yang Mulia Raja memanggil hamba dan untuk bertemu seperti ini? Jauh dari istana yang tidak ada Dewa- Dewi yang ada di sini," kata Li Qian Long.     
0

Dia memandang Xie Jia Ming yang tampak sedang berpikir begitu keras, untuk kemudian dia melirik Li Qian Long yang tengah berdiri di sampingnya.     

"Beberapa waktu terakhir, Xie Ming Zhen sering datang menemuiku. Dia dengan semua hal yang dia miliki, dan dia juga begitu sangat manis sekali. dia mengatakan kepadaku dan memberikan sebuah pengertian, jika maksud dia untuk menggantikan Putra Mahkota bukan karena dia ingin menyingkirkan Xie Liao Xuan atau ingin menggeser kedudukan Xie Liao Xuan dari tempatnya. Itu saja, tidak lebih sama sekali. dan ketika Xie Liao Xuan datang, maka dengan senang hati Xie Ming Zhen akan melepaskan kedudukan sementaranya itu. dia sangat baik sekarang, Dewa Li. Bahkan dia selalu begitu manis. Menjadi sosok anak yang selama ini aku rindu, membuatku merasa jika aku telah memiliki dua putra, tidak seperti dulu yang dia selalu memberontak karena dia selalu ingin menjadi seorang Raja, kali ini dia sudah mengatakan dan meminta maaf, jika apa yang dilakukan selama ini adalah salah. Dia lelah dan menyerah untuk menjadi sosok egois dan sebagainya. dia telah memutuskan untuk menjadi seorang putra yang baik untuk ayahnya."     

Mendengar hal itu, Li Qian Long tampak diam. Dia tak membalas apa pun ucapan dari Xie Jia Ming sama sekali. ini adalah polemic yang kian sulit, semuanya sudah mulai meruncing dengan sangat sempurna. Untuk kemudian, Li Qian Long menelan ludahnya dengan susah, kedua tangannya mengepal kuat-kuat sambil memandang Xie Jia Ming yang seolah meminta masukkan kepadanya.     

"Kau tahu, Xie Ming Zhen bukanlah anak haram. Dia adalah sah, dia adalah putra pertamaku, dan dia adalah Kakak dari Xie Liao Xuan. Jadi bisakah aku memberi kesempatan untuk putra pertamaku menjalankan tugasnya sebagai Kakak yang berusaha sekuat tenaga untuk melindungi martabat adiknya. Dia adalah sosok putra yang sangat baik, putra yang sangat bertanggung jawab kepada Ayah juga adiknya,"     

Li Qian Long kembali diam, apa yang harus dia katakan sekarang setelah semua ini? Pikiran Raja Langit nanyatanya sudah berubah sama sekali. tentang Xie Liao Xuan, dan tentang Xie Ming Zhen, sosok yang seharusnya menjadi Putra Mahkota dan Raja Langit abadi yang tidak bisa pernah digantikan oleh siapa pun juga.     

. "Yang Mulia, apakah Anda tahu jika Selir Meng juga telah datang kepada Yang Mulia Ratu dan dia melakukan hal yang sama seperti apa yang dilakukan oleh Pangeran Xie Ming Zhen. Setelah pemberontakan mereka selama puluhan ribu tahun, apakah itu mungkin secara sekilas mereka akan menjadi baik?" kata Li Qian Long yang berhasil membuat Xie Jia Ming terdiam. "Lagi pula, ingatkah Yang Mulia Raja kepada Putra Mahkota? Betapa dia sekarang dia sangat menderita di istana iblis, dengan ingatannya yang telah kembali, yang dengan tega Yang Mulia Raja telah menghukumnya. Namun sampai detik ini, bahkan Yang Mulia Raja tidak mencari dalang di balik semua ini."     

"Dalang apa, Dewa Li? Apa yang kau ingin katakan kepadaku ini?" kata Xie Jia Ming dengan mimik wajah kesalnya.     

"Yang Mulia Raja pikir akankah Putra Mahkota membunuh Penasihat Yang Mulia dengan sengaja? Tentu saja tidak, bukan? Terlebih sosok yang telah menghabisi Dewi Anqier beserta dalan di balik semua itu. apakah suatu yang mungkin jika Dewi Anqier terbunuh dengan begitu mengerikan? Dengan senjata yang hanya orang-orang tertentu saja yang mengetahuinya. Dan yang lebih dari itu adalah keduanya belum Yang Mulia Raja temukan sama sekali. dan apa Yang Mulia Raja tidak curiga dengan siapa otak di balik semua ini? yang tentu niatnya bukanlah untuk memusnahkan Dewi Anqier saja, karena Dewi Anqier hanyalah sebuah alat, sebuah perantara. Tujuan utama dia sebenarnya adalah Putra Mahkota. Untuk menghancurkan seorang laki-laki yang sedang jatuh cinta itu sangat mudah, Yang Mulia. Tapi dengan menghancurkan hatinya, di situ seorang laki-laki akan hancur dengan sempurna. Seharusnya, Yang Mulia Raja ingat akan hal itu, bukan malah seperti ini, Yang Mulia. Dengan Yang Mulia seperti ini apa artinya semua usaha hamba untuk menahan semua takdir buruk yang akan terjadi pada kerajaan langit dan pada alam semesta. Namun hamba tidak akan pernah bisa berbuat apa pun, jika memang Yang Mulia inginkan adalah hal yang lainnya,"     

"Apa masksudmu, Dewa Li? Apakah kau menuduh jika Pangeran Ming Zhen telah melakukan hal yang tercela? Atau malah Pangeran Ming Zhen yang telah menjadi otak di balik semua ini?" kata Taja Langit dengan mimik wajah kesalnya.     

Li Qian Long tampak menahan napas, sepertinya dia telah salah berucap. Dia harus mengendalikan dirinya, dia harus bisa memposisikan dirinya untuk netral. Dia tidak mau tampak condong ke salah satu sisi agar tidak terkesan berat sebelah. Meski dia memang sudah tampak dengan jelas kalau dia benar-benar tidak mendukung keputusan dari Raja Langit.     

"Yang Mulia, Langit telah mengambil keputusannya sendiri. Langit telah menentukan dan bukan manusia. Dan jika Langit telah berkata A, maka A harus menjadi A tak peduli dalam keadaan apa pun itu…," kata Li Qian Long pada akhirnya. "Namun, keputusan Yang Mulia adalah keputusan Yang Mulia, hamba sama sekali tidak bisa mengganggu keputusan Yang Mulia. Apa pun itu, hamba pasti akan mendukungnya dengan sepenuh hati, Yang Mulia. Namun…."     

"Namun apa, Dewa Li?"     

"Namun, jika memang itu sampai terjadi dan semuanya menjadi tak terkendali maka, suatu saat jangan pernah meminta bantuan kepada hamba. Apalagi, ketika Putra Mahkota mendengar berita ini dan menjadi dendam kepada Yang Mulia, jangan pernah salahkan hamba juga jika Putra Mahkota tidak mau kalau kembai kesini. Sebab bagaimanapun, yang rasanya sakit hati bukanlah hal yang bisa untuk kita kendalikan. Hamba benar-benar tidak tahu harus berbuat apa untuk itu, dan semoga langit akan terus menaungi Yang Mulia Raja,"     

Setelah mengatakan itu, Li Qian Long langsung pergi. Tanpa mengatakan apa pun juga. entah mengapa. Li Qian Long merasa jika Raja Langit semakin hari tampak berada di bawah kendali oleh Xie Ming Zhen. Apakah Raja Langit tidak tahu dan tidak ingat betapa jahat dan kejam dulu Xie Ming Zhen kepada Putra Mahkota Kerajaan Langit? dan lebih dari itu adalah ada banyak sekali hal yang sangat tidak pantas untuk Xie Ming Zhen menjadi sosok yang harus menerima sesuatu yang membanggakan itu. sungguh suatu yang benar-benar di luar nalar Li Qian Long.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.