TAKDIR CINTA SANG RAJA IBLIS

~Sebuah Usaha~



~Sebuah Usaha~

0Dan betapa terharu Lim Ming Yu mendengar hal itu, sebuah kesadaran yang tampak nyata. sebuah hal yang membuatnya berkaca-kaca. Ya, itu adalah lebih dari cukup, sebuah tindakan yang begitu manis yang membuat hati Lim Ming Yu menghangat.     
0

"Yang Mulia, terimakasih. Meski dulu Yang Mulia pernah mengatakannya dan hanya menjadi wacana. Tapi sejatinya hamba paham, jika waktu dan banyak masalah adalah halangan bagi Yang Mulia untuk merealisasikan ini semua. Hamba benar-benar paham sekali dengan ini semua Yang Mulia. Dan untuk masalah dengan Selir Cheng, hamba benar-benar paham dan mengerti. Sekarang ini, Selir Cheng dalam ambang antara dia mungkin akan sadar dan bersikap baik atau dia akan semakin hancur dan akan berbuat semakin jahat. Dengan demikian, kita sama sekali tidak boleh untuk membuat hatinya hancur. Kita harus memberikan perhatian lebih kepada dia, kita harus peduli dengan dia. Dengan demikian, saat dia mulai paham kalau Yang Mulia peduli dengannya, jika semua yang dia benci pun peduli mungkin, bisa saja kalau dia akan berubah pikiran. Tersentuh kemudian berpikir jika dia telah melakukan hal yang salah. Dan dia akan berubah menjadi lebih baik. ya, mungkin banyak yang mengatakan jika hal itu mustahil akan tetapi, tidak ada salahnya untuk mencoba kan, Yang Mulia? Hamba akan selalu mendukung apa pun yang Yang Mulia selalu coba untuk lakukan,"     

Chen Liao Xuan pun tersenyum, dia benar-benar sangat lega setelah mengatakan semua ini kepada Lim Ming Yu. Setidaknya, beban di pundaknya seolah telah hilang semua. Dia mendapatkan dukungan adalah hal yang begitu dia inginkan di dunia.     

Dan di sisi lain, Liu Anqier tampak berada di gerbang antara alam manusia dan alam iblis. Meski dia sendiri tidak tahu titik tepat antara gerbang itu berada. Sebab di matanya, semuanya sama, hanya hutan persik yang membentang di segala arah dengan sangat indahnya. Untuk kemudian, Liu Anqier menghela napas panjang, dia mulai mengambil sebuah tanda pengenal yang dia dapat dari Jiang Kang Hua. Menyodorkan di depannya. Pelan, Liu Anqier membuka matanya, dan gambaran sebuah gerbang raksasa yang seperti gerbang kerajaan itu pun muncul secara nyata di depannya. Gerbang berwarna hitam dengan dua buah jimat besar yang tertempel sangat mengerikan di kanan kiri pintunya. Liu Anqier sama sekali tak menyangka jika gerbang iblis ini akan semenyeramkan ini. padahal pertama kali dia masuk, dia tak melihat gerbang seperti ini. untuk kemudian, Liu Anqier menarik tali kudanya, kudanya berjalan mendekati gerbang dan gerbang itu pun terbuka.     

Awalnya, kudanya seolah enggan untuk masuk, hingga akhirnya Liu Anqier terus menarik tali kudanya hingga kudanya akhirnya masuk juga. keduanya kini sudah masuk di alam iblis, pintu itu kemudian tertutup dengan sempurna bersamaan dengan suara yang sangat nyaring dan mengerikan.     

Bulu kudu Liu Anqier tampak berdiri dengan sempurna, dia sama sekali tak menyangka jika berada di alam iblis akan semengerikan ini.     

Liu Anqier langsung menghela napas panjang, memandang suasana yang ada di sana. Suasana tampak sangat berkabut, gelap, temaram dan sangat mengerikan. Matahari pun tampak sayup-sayup takut menampakkan diri. Pohon-pohon yang tanpa daun tampak sangat mengerikan berselimutkan dengan tumbuhan inang yang tampak begitu lembab. Liu Anqier benar-benar tidak menyangka jika semuanya menjadi semengerikan ini.     

Tapi, kenapa dia waktu di istana tak memerhatikan suasana ini? yang dia rasakan hanyalah, suasana mendung sepanjang hari. itu saja, dia sama sekali tidak pernah berpikir jika hal seperti ini ada di sini. Liu Anqier benar-benar merasa kalau dia telah melakukan kesalahan besar dengan menganggap istana iblis seperti istana yang ada di alam manusia.     

Liu Anqier kemudian memacu kudanya lagi, kali ini dengan lebih pelan. Dia ingin melihat dan memerhatikan dulu, hingga petang dia memutuskan untuk tinggal di Ibu Kota. Dia ingin menginap di sana semalam untuk dia memutuskan melihat apa yang terjadi di istana. Terlebih di Ibu Kota ada banyak sekali manusia dan banyak sekali kedai yang menjual makanan manusia. Jadi dia sama sekali tidak perlu khawatir untuk masalah makanan sekalipun.     

"Pou, kau tahu jika kita mungkin akan mengalami banyak hal sulit. Mungkin kita juga tidak bisa bersama sampai akhir. Tapi percayalah, aku akan mencarikanmu tempat paling aman di sini sehingga kamu bisa hidup dan dirawat oleh sosok-sosok yang baik. kau akan selamat di sini dan tenang di sini, Pou," gumam Liu Anqier kepada kudanya. Untuk kemudian dia kembali melihat pada sosok-sosok yang ada di sana. Sebuah tenda-tenda yang tampak sangat usang, dan berada di pinggiran kota. Liu Anqier agaknya cukup penasaran dengan Desa apa itu, karena Desa itu seolah Desa perasingan saat dia berada di alam manusia.     

Lagi, Liu Anqier memilih untuk segera mendekat, hingga dia berada di sebuah gerbang kecil kemudian dia turun dari kudanya dan menuntun kuda tersebut. Dia menebarkan pandangannya, bagaimana melihat anak-anak iblis tampak sangat kasihan sekali. perut mereka tampak besar sementara tubuh mereka begitu kecil, tampak kalau mereka tidak memiliki cukup makanan sehat yang bisa mereka makan. Bahkan, meski di Desa ini sudah mulai tampak hijau karena ada beberapa tanah yang ditanami beberapa sayur, tetap saja mereka sangat mengenaskan. Liu Anqier melihat ada segerombol anak yang tampak sedang merebutkan sesuatu. Dan saat dia melihat, dia pun agaknya mual. Bagaimana tidak, dia bisa melihat jika anak-anak iblis tersebut yang memiliki tanduk dan taring, sedang memakan anjing dengan sangat rakus. Kemudian mereka berebut jantung dan hati anjing yang telah didapat salah seorang anak iblis lainnya. Sebuah hal yang sangat menjijikkan yang membuat Liu Anqier mual bukan main.     

"Maaf, Nona, apakah kau sedang tersesat? Tak tahukah kau kalau ini adalah Desa pengasingan? Kenapa kau bisa ada di sini? Sekarang lekas pergi!"     

Suara seorang wanita membuat Liu Anqier kaget bukan main, dan saat dia melihat siapa sosok itu, matanya tampak terbuka dengan sempurna. Ya, bagaimana tidak. Sosok itu adalah seorang wanita iblis dengan satu tanduk di kepalanya. Dia tak memakai pakaian yang menutupi dada sehingga dadanya yang besar itu tampak terlihat sempurna, sedikit menggantung dan tampak berada sampai di pusarnya. Untung saja, bagian bawahnya memakai penutup, jika tidak dia tidak akan tahu apa yang akan terjadi, mungkin iblis wanita tersebut akan menjadi bahan mangsa bagi para iblis laki-laki yang ada di sini.     

"Maaf, Nonya. Sepertinya kau telah salah paham. Aku kesini hanya untuk mampir, tidak lebih!"     

"Kau adalah manusia, bukan? Dan aromamu menarik perhatian semua iblis yang ada di sini. Pergi! Pergi dari sini!" teriak wanita iblis itu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.