TAKDIR CINTA SANG RAJA IBLIS

~Mungkin Usaha~



~Mungkin Usaha~

0Mendengar hal itu, Jian Chul langsung berlutut di depan Sang Raja. Dia benar-benar tak bisa membayangkan jika hari ini akan terjadi juga. sebuah penantian panjang yang akhirnya akan menjadi kenyataan, atau sebuah hal yang akan membuatnya akan bahagia selamanya. Namun apa pun itu, Jian Chul berjanji pada dirinya sendiri. Jika yang jahat di kerajaan akan dia tumpas sehingga kerajaan iblis akan kembali aman sama seperti saat dahulu kala. Saat ini Kasim Agung Cheng memang sangat berkuasa dengan segala adigdayanya. Karena dia telah memiliki banyak kelebihan, yaitu kekuatan dan kekuasaan, di mana nyaris seluruh prajurit berada di bawah kekuasaannya sendiri. Sehingga membuat Raja-Raja tidak bisa berkutik atas hal itu.     
0

Jiang Kang Hua langsung memberikan surat pengembalian gelar itu, setelah dia mengucapkannya dengan lantang. Jian Chul yang menerima gelarnya kembali itu pun tampak berlinang air mata. Dia benar-benar sangat bersyukur kepada Chen Liao Xuan telah melihatnya dalam titik ini, sehingga dia tidak terus-terusan berada pada penderitaan seperti ini lagi.     

"Hamba, Jian Chul dari keluarga Jian! Dengan senang hati menerima kembali amanat yang telah Yang Mulia berikan kepada hamba! Dan hamba bersumpah akan menjaga amanat ini sampai mati, mempertanggungjawabkan, dan selalu berada pada jalan yang benar dan membela yang benar di istana dan akan menumpas siapa saja yang telah berlaku curang!"     

Chen Liao Xuan pun tersenyum kemudian dia mempersilakan Jiang Chul untuk kembali berdiri, matanya memandang Liu Anqier yangtersenyum tipis padanya. Sebuah hal yang sama sekali membuatnya sangat bahagia. Bagaimana tidak, kebahagiaannya telah disaksikan oleh kekasihnya, sebuah hal yang begitu dia rindukan. Ya, dia ingin seperti ini ketika berada di kerajaan langit. namun dia sendiri tidak tahu apakah dia masih memiliki kesempatan itu atau malah tidak sama sekali. dia hanya bisa berharap kepada Tuhan jika dia masih memiliki satu saja kesempatan untuknya bisa bersama dengan Liu Anqier, tanpa dia harus peduli dengan serentetan aturan atau apa pun. dan jika dia disuruh memilih, dia ingin lahir kembali bukan menjadi seorang Putra Mahkota yang menyandang keluarga Xie. Dia hanya ingin menjadi Chen Liao Xuan yang mencintai Liu Anqier. yang akan menghabiskan hidupmya dengan Liu Anqier sampai mati. Ya, meski itu sekali dia sangat ingin merasakan bahagia juga. bahagia layaknya pasangan lainnya yang hanya mencintai tanpa peduli dengan hal apa pun lagi.     

"Perdana Menteri Jian, sekarang ikutlah denganku. Aku butuh kau memperkenalkanku dengan semua penduduk yang ada di sini. Agar aku tahu apa yang harus aku lakukan dan apa yang harus aku siapkan untuk kalian. Aku janji sama kalian, aku akan memberikan yang terbaik untuk kalian tanpa ada satu pun yang aku abaikan," kata Jiang Kang Hua.     

Mereka berdua pun akhirnya undur diri, meninggalkan Chen Liao Xuan dan Liu Anqier berdua. Sementara itu, Chen Liao Xuan berjalan mendekati Liu Anqier. sambil mengikat kedua tanganya di belakang punggung. Memandang Liu Anqier dengan mimik wajah bahagianya, lalu dia menarik tubuh Liu Anqier ke dalam pelukannya.     

"Jadi sejak kapan Nona Liu yang cantik ini datang? Aku sama sekali tidak mengetahuinya, kau datang kesini tanpa rasa takut sama sekali seolah tempat ini adalah rumahmu, apa kau tak takut dimangsa oleh mereka?" tanya Chen Liao Xuan.     

Liu Anqier tampak mengulum senyum, tapi dia langsung menggelengkan kepalanya. "Kau tahu, aku sudah hampir dimangsa mereka. beruntung Tuan Jian datang melindungiku, dan dia sekarang menjadi penyelamatku,"     

"Oh ya, lantas aku ini siapa bagimu?" tanya Chen Liao Xuan dengan tatapan menyelidik. Liu Anqier pura-pura berpikir keras tapi mulutnya langsung dilumat oleh Chen Liao Xuan. Mendapat sentuhan yang sangat intim dan panas itu pun Liu Anqier akhirnyan membalas lumayan dari bibir Chen Liao Xuan. Kedua tangannya sudah merengkuh leher Chen Liao Xuan dan dia mulai mengimbangi ciuman Chen Liao Xuan yang menuntut. Pelan, mulut keduanya terbuka, lidah keduanya saling beradu satu sama lain sambil sesekali Chen Liao Xuan menyesapnya, menyesap setiap inci bibir Liu Anqier kemudian kembali mengulumnya lagi dengan sayang. kemudian dia kembali memandang Liu Anqier setelah dia membuka matanya yang terpejam.     

"Kau tidak bisa ditandingi siapa pun Anqier," bisik Chen Liao Xuan tepat di telinga Liu Anqier. mendengar ucapan itu, Liu Anqiet pun terkekeh, dia memandang Chen Liao Xuan dengan senyumannya,     

"Oh ya? Bagian mananya dariku yang tak bisa ditandingi siapa pun itu, Tuan Chen?"     

"Semuanya, kau tahu… semuanya," bisik Chen Liao Xuan. Kemudian dia memeluk tubuh Liu Anqier dengan sangat erat.     

"Aku merindukanmu," kata Liu Anqier apa adanya, mendengar ucapan rindu dari Liu Anqier hati Chen Liao Xuan pun menghangat. Dia sama sekali tak menyangka jika Liu Anqier akan mengatakan hal ini. padahal biasanya Liu Anqier akan terus berusaha berkata yang sebaliknya dari hatinya.     

"Aku lebih, aku merindukanmu sedari beberapa ratus ribu tahun yang lalu," gumam Chen Liao Xuan.     

"Iya aku percaya," jawab Liu Anqier pada akhirnya. Keduanya kembali berpelukan satu sama lain dan memejamkan mata mereka.     

Sepertinya, menjadi jujur ternyata bukanlah hal yang sulit. Liu Anqier akhirnya menyadari hal itu, dan dia akan sangat bahagia jika setiap hari bisa jujur dan bersama dengan Chen Liao Xuan. Namun apa yang bisa dia lakukan? dengan baik dan benar tanpa dia harus menyakiti hati banyak orang? Dia dilemma dengan para Selir milik Chen Liao Xuan, sehingga dia menjadi berpikir egois seperti ini. dia hanya ingin memiliki Chen Liao Xuan sendiri, tanpa dia harus berbagi kepada wanita lain mana pun. untuk kemudian, dia memandang Chen Liao Xuan lagi, membuat Chen Liao Xuan mengerutkan alisnya kepadanya.     

"Apakah kau ingin mengatakan sesuatu kepadaku, Sayang?" tanya Chen Liao Xuan.     

Sayang? Liu Anqier terkekeh mendengar hal itu kemudian dia memandang Chen Liao Xuan, mencubir hidung mancung Chen Liao Xuan lalu dia mengerutu.     

"Kau memanggilku Sayang? bukankah itu hal yang sangat lucu, Tuan Chen?"     

"Kenapa? Jika kau suka aku akan mengatakan itu setiap saat. Sayang, Sayang, Sayang, Sayang. aku akan memanggilmu Sayang setiap detik, apa kau suka dengan hal itu?" tanya Chen Liao Xuan.     

Liu Anqier mengulum senyum kemudian dia kembali memandang Chen Liao Xuan dengan tatapan dalamnya.     

"Aku tak butuh panggilan Sayang, Tuan Chen. Tapi yang aku inginkan hanyalah kau. Kau tahu, hanya kau, tanpa pangkat Raja, atau tanpa pangkat apa pun. kita hidup bersama sebagai makhluk normal lainnya, kita bisa bahagia bersama dengan anak-anak kita, itulah mimpiku. Bukankah hal itu sangat sederhana? Tapi sepertinya sangat sulit untuk menjadi nyata,"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.