TAKDIR CINTA SANG RAJA IBLIS

~Peralihan~



~Peralihan~

0"Dayang Lim, jadi mana yang akan kau pilih? Kau akan tetap bersama dengan Selir Cheng, atau kau akan memilih Selir yang lainnya? Aku dengar, untuk berada di titik ini kau telah berkorban dengan besar. Jadi, jangan sampai pengorbananmu sia-sia hanya karena sebuah hal yang sangat tidak masuk akal sama sekali. kau telah kehilangan banyak hal, hanya karena misimu untuk menjadi Kepala Dayang malah akan membuatmu malah kehilangan lebih banyak hal lagi. Jadi aku sarankan kepadamu, pendam dulu misimu itu sampai semuanya menjadi terkendali. Sampai semuanya aman dan tidak ada genjatan sentaja antara kubu Yang Mulia Raja dan kubu Selir Cheng. Setelah kau telah mendapatkan semuanya dan yakin jika semuanya akan baik-baik saja, kau bisa melanjutkan mimpimu itu. Dayang Lim, ketahuilah… aku adalah Dayang yang akan medukungmu sampai kau mendapatkan kesuksesan itu. Jadi jangan pernah berpikir jika kau sendiri, aku akan selalu berada di pihakmu apa pun itu yang terjdi,"     
0

Lim Jingmi tampak menoleh, kemudian dia terdiam sebentar. Dia lantas menghela napas panjangnya.     

"Aku tetap bersikukuh bersama dengan Selir Cheng, dalam keadaan apa pun juga yang aku tahu adalah, Selir Cheng adalah satu-satunya yang paling mumpuni di sini. Setelah Yang Mulia Raja kembali dari kegiatannya berburu, aku sangat yakin dia akan datang menemui Selir Cheng, membawa Selir Cheng ke kediamannya dan keduanya akan melakukan ritual malam panas mereka. percayalah kepadaku, sebab dari semua Selir yang telah disentuh adalah Selir Cheng, jika Selir Cheng mengandung, maka kedudukan Selir Cheng akan semakin tinggi. Dan itu akan menjebol pertahanan Yang Mulia Raja yang katakanya tidak akan pernah menjadikan Selir Cheng Ratu. Bagaimana bisa, Ibu dari Putra Mahkota tidak menjadi Ratu, kau tentu harus berpikir sampai di sana juga, Dayang Ma,"     

Lim Jingmi kemudian berjalan cepat, dia menyusuri lorong-lorong istana kemudian kembali ke paviliunnya. Untuk kemudian, menghilang dari balik celah terkecil yang pernah ada.     

"Dasar Dayang Lim, dia benar-benar tidak tahu diuntung. Bukankah kita telah merendahkan diri sampai di titik ini agar dia tahu posisinya? Kita sudah berbaik hati untuk membuatnya menjadi Kepala Dayang Istana. Tapi dia bertingkah jika apa yang menjadi pilihannya adalah yang paling benar di dunia ini,"     

"Kalian tidak perlu menghakiminya, sebab kita akan sama saja dengan dia. Kita hanya perlu mengingatkan kepadamya, sebab nanti jika terjadi sesuatu kepadanya kita tidak memiliki kewajiban untuk menolongnya. Aku sudah tahu apa yang akan terjadi di istana ini. dan kabar jika Selir Lim sedang hamil bukanlah isapan jempol semata. Aku melihat dengan mata kepalaku sendiri, ketika aku ikut dengan Kepala Dayang Zhao aku melihat perut Selir Lim besar. Terlebih lagi, memang selama ini Yang Mulia juga sering mengunjungi Selir Lim. Yang entah mengapa, kubu dari Selir Cheng itu seolah tak mau tahu sama sekali. mereka tidak menerima kenyataan, mereka tidak mau tahu dan selalu berpikir jika yang disayang adalah Selir Cheng saja. Memangnya siapa yang tidak bis amelihat dengan jelas di sini. Yang Mulia Raja adalah sosok yang agung, sebaik hatinya beliau kepada selirnya, tidak akan mungkin dia akan merendahkan martabatnya untuk memberikan keturunan kepada Selir yang sudah tidur dengan banyak pria. Dan pada akhirnya, Selir Cheng tidak akan pernah berarti dalam hidup Yang Mulia sama sekali. sebab apa yang dilakukan Yang Mulia semata-mata untuk meredam semua pasukan dari petinggi kerajaan yang ada di kubu Selir Cheng. Melihat jika sampai detik ini Yang Mulia belum mengumumkan kehamilan dari Selir Lim. Sepertinya, Yang Mulia sedang menunggu waktu yang tepat untuk itu. dan setelah semuanya siap, dan dia memiliki kekuatan penuh untuk melindungi calon Putra Mahkota, dan kedudukannya, aku yakin di situlah Yang Mulia akan mengumumkan kehamilan Selir Cheng. Dan jika dilihat dari perutnya, kejadian itu tidak akan lama lagi,"     

"Lantas apa menurutmu Selir Cheng tidak akan kecewa dengan hal ini dan akan menerima semuanya dengan tangan terbuka, Dayang Ma?" tanya salah satu Dayang yang ada di sana. "Terlebih, Selir Cheng memiliki banyak pasukan kuat serta memiliki banyak suara. Jika semua stempel dari petinggi kerajaan menandatangani keputusan pencabutan Raja dari singga sana, maka semuanya akan menjadi percuma saja,"     

"Masalah penyerangan, aku rasa Yang Mulia tidak perlu cemas untuk itu, sebab hanya dengan dirinya seorang dia mampu membunuh makhluk semesta raya ini. dan masalah stempel istana, apa kau lupa jika ada satu lagi petinggi istana yang memutuskan untuk menghilang dengan cara misterius? Kabarnya dia masih memiliki hak mutlak yang setara dengan Kasim Agung Cheng, dan yang lebih mencengangkan lagi adalah, kabarnya dia memiliki seorang putri yang menyamar menjadi salah satu Dayang di antara kita. yang kebetulan, dia merupakan yang dekat dengan Dayang Liu dulu. Menurutmu, melihat Dayang Liu disakiti seperti itu oleh Selir Cheng dan yang lainnya apakah dia akan diam saja? Aku rasa dia akan dendam dan memutuskan untuk berada di pihak Selir Lim. Karena aku tahu, hubungan antara Dayang Liu dan Selir Lim adalah sangat baik sekali. dan aku yakin juga, tidak lama lagi, Yang Mulia Raja akan mengganti beberapa posisi petinggi kerajaan di sini, dengan memasukkan beberapa orang-orangnya di cabinet pemerintahan. Setelah semua rencananya berjalan dengan lancar, maka hanya dengan satu jentikan jari Yang Mulia Raja bisa membalik semua keadaan. Ya, seorang penerus yang pasti akan memperkuat posisinya, dan dia bisa memukul mundur dan menghancurkan semua kecongkakan dari kubu Selir Cheng. Yang intinya adalah, jika sampai detik ini Selir Cheng sudah kalah banyak dan yang ikut dengannya dengan buta seperti Dayang Lim hanya bisa melihat kehancuran. Tidak ada lagi yang bisa diselamatkan selain semua hal yang disebut penyesalan. Dan sampai saat itu datang, kita sudah harus bersiap mencari naungan terbaik. Tidak peduli kita berada pada kubu siapa. Sebab tiga Selir yang lainnya, mereka ada di pihak Dayang Liu dan Selir Lim. Yang artinya jika kita berada di mana saja di pihak mereka, maka kedudukan kita akan aman. Asal bukan di pihak Selir Cheng,"     

"Aku sangat setuju kepadamu, Dayang Ma. Lagi pula juga, sedari awal, aku sangat tak menyukai Selir Cheng. Sikapnya yang congkak dan menang sendiri merupakan hal yang sangat menyebalkan. Setiap hari kita dijadikan seperti budak yang selalu melakukan hal bahkan lebih tak manusiawi dari pada para Dayang sekalipun, sebuah hal yang sangat memuakkan. Dan ketika dia melakukan salah, dengan mudahnya dia melempar kesalahan kepada bisa, sungguh hal yang sangat menyebalkan,"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.