TAKDIR CINTA SANG RAJA IBLIS

~Ingatan yang Mustahil~



~Ingatan yang Mustahil~

0 "Jadi, apa yang telah dikatakan Dewa Li kepadamu, Anqier?" tanya Liu Ding Han saat mereka telah makan malam bersama.     
0

Yang Si Qi agaknya merasa penasaran dengan apa yang telah diperbincangkan oleh sahabatnya serta Dewa tertinggi langit itu. bahkan perbincangan mereka sampai membutuhkan waktu selama berjam-jam. Entah apa yang mereka katakan, sampai harus memakan waktu selama itu.     

"Iya, Anqier, apa yang kalian bicarakan? Sungguh aku benar-benar merasa penasraan dengan apa yang kalian bicarakan,"     

"Aku juga bingung, Ibu, Si Qi. Semuanya kini menjadi abu-abu. Jangankan kalian, aku juga masih merasa jika ini mimpi. Aku bahkan tidak mentetahui tentang diriku sendiri. Aku ini siapa, dan aku ini apa. Apakah aku benar-benar manusia? Ataukah aku ini adalah makhluk yang paling mengerikan di seluruh dunia. Ibu…," kata Liu Anqier agaknya terhenti, kemudian dia menggenggam tangan ibunya dengan begitu erat. "Aku benar anakmu, kan? aku benar anak yang kau kandung selama Sembilan bulan dank au lahirkan sendiri kan? aku bukan sosok yang kau temukan atau apa pun kan?" tanya Liu Anqier. entah mengapa, meski dengan semua kenangan yang mungkin telah dikembalikan oleh Li Qian Long, tetap saja Liu Anqier merasa jika kenyataanya dia adalah Dewi itu hal yang sangat mustahil sekali terjadi kepadanya.     

Liu Ding Han tampak memandang Liu Anqier dengan mata memerah, dia sama sekali tak menyangka jika Liu Anqier akan mempertanyakan masalah ini kepadanya. Sebuah hal tabu yang membuat hatinya benar-benar hancur.     

"Kau adalah anak Ibu, Anqier. kau adalah anak Ibu. Ibu yang mengandungmu, dan Ibu juga yang melahirkanmu. Kenapa kau masih tak percaya dengan itu?" kata Liu Ding Han pada akhirnya. Liu Anqier akhirnya mengangguk. "Namun, saat aku mengandungmu dulu, Ibu memang mengalami banyak mimpi dan banyak kejadian aneh, mimpi ada seekor naga besar yang terbang kemudian masuk ke dalam perut Ibu. Dan Ibu bermimpi jika ada seorang Dewi yang menemui Ibu. Entah mimpi apa itu, dan mendiang ayahmu juga memimpikan hal yang sama."     

"Apa itu, Ibu?"     

"Dalam mimpi ayahmu, dia diajak oleh seorang Dewa dengan rambut putih menjuntai, sosok yang diceritakan ayahmu sama persis seperti sosok Dewa Li. Dan Dewa itu mengatakan jika kami akan mendapatkan seorang putri yang sangat cantik jelita yang putri tersebut harus kami jaga dengan sepenuh hati kami sampai putri kami menginjak remaja. Kami adalah orangtua beruntung yang telah diberi kepercayaan oleh langit untuk menjaga putri kami, karena kelak suatu keajaiban dan kebenaran akan membuat kami bahagia dan beruntung memilikinya. Dan siapa sangka, kebenaran ini akhirnya terungkap juga. jika putri kami adalah reinkarnasi dari seorang Dewi, siapa yang menyangka. Ibu dan Ayah adalah manusia biasa, jadi suatu hal yang merupakan keajaiban jika melijta ini semuanua. Seperti mustahil dan Ibu tidak tahu harus berbuat apa sekarang," kata Liu Ding Han kemudian.     

"A… apa? Sahabatku adalah seorang Dewi? Dan jadi benar jika Chen Tao, atau Emo Shao Ye, adalah Putra Mahkota Kerajaan Langit?"     

"Apa? Chen Tao atau Emo Shao Ye?" kaget Liu Ding Han.     

Liu Anqier tampak memekik kaget melihat ibunya tampak kebingungan. Untuk kemudian dia memandang Yang Si Qi yang telah keceplosan berbicara. Ini bukanlan hal baik, bagaimana jika ibunya akan sangat terpukul jika tahu kalau sosok yang selama ini sangat dia sayangi merupakan pembunuh dari suaminya.     

"Bibi… maksudku, Bibi,"     

"Apa, Si Qi? Adakah yang kalian sembunyikan kepadaku? Ayo katakan sekarang juga! ada apa ini sebenarnya? Bagaimana bisa Chen Tao atau Emo Shao Ye? Bukankah Emo Shao Ye adalah sosok yang telah membunuh ayahmu?"     

Semuanya langsung menundukkan wajahnya dalam-dalam, rasa takut dan bingung kini mulai merayapi Liu Anqier dan Yang Si Qi dalam satu waktu.     

"Ibu kami ingin jujur kepadamu, sebenarnya kami telah mengetahui banyak hal yang merupakan sebuah rahasia dan kebenaran yang selama ini kami tutupi kepadamu. Tapi sungguh, aku pun baru tahu masalah ini ketika aku pergi dari rumah, Ibu. Dan aku baru menceritakannya kepada Yang Si Qi."     

"Maksudmu?"     

"Jadi sebenarnya aku tidak pergi ke Guru Gong untuk menimba ilmu selama ini. melainkan aku pergi ke bangsa iblis dengan niat untuk membalaskan dendamku kepada Emo Shao Ye karena telah membunuh Ayah. Selama aku di sana awalnya aku sama sekali tidak tahu siapa sosok Emo Shao Ye tersebut. Hingga pada akhirnya aku memiliki kesempatan untuk bertemu dengannya. Sosok yang selama aku tahu dia selalu memakai topeng, mungkin dia takut aku mengetahui jati diri yang sebenarnya. Dan siapa sangka sosok di balik topeng itu adalah Emo Shao Ye yang rupanya merupakan Chen Tao."     

"A… apa?!"     

"Ya, Ibu. Dia adalah Chen Tao, Emo Shao Ye adalah Chen Tao, atau nama aslinya adalah Chen Liao Xuan. Sang Raja Iblis yang telah membunuh Ayah. Pertama kali aku tahu itu juga aku sama seperti Ibu. Kaget dan benar-benar bingung, tidak tahu lagi apa yang harus aku lakukan sampai aku merasa jika semuanya adalah salah. Chen Tao yang sosoknya ramah dan hangat kepada Ibu, dan kepada kita ternyata adalah Emo Shao. Aku benar-benar tak menyangka. Dan yang lebih tak menyangka lagi adalah kenyataan yang dikatakan oleh Dewa Li, jika sebenarnya Emo Shao Ye, atau Chen Tao yang kita kenal merupakan Putra Mahkota Kerajaan Langit yang dikutuk oleh ayahnya turun ke bumi sebagai Raja Iblis, dan yang lebih membuatku tak habis pikir adalah, Putra Mahkota Kerajaan Langit dikutuk ayahnya hanya karena kekasihnya telah dibunuh oleh sosok yang ada di alam langit. dan kekasihnya adalah… aku."     

"Apa?!" pekik dari Liu Ding Han dan Yang Si Qi secara bersamaan.     

"J… jadi, jadi Emo Shao Ye adalah benar Putra Mahkota Kerajaan Langit?" tanya Yang Si Qi kemudian. "Dan kau… dan kau adalah kekasih dari Putra Mahkota Kerajaan Langit? sosok paling agung dan nomor satu di alam raya ini. ini benar-benar sangat menakjubkan dan membingungkan, sungguh!" kata Yang Si Qi lagi.     

Liu Anqier hanya bisa diam, jangankan sahabat dan ibunya, dia sendiri masih tidak percaya dengan apa yang dia ketahui ini.     

"Apakah kalian percaya? Ini seperti sebuah dongeng pengantar tidur yang sering aku dengar ketika kecil. Ketika aku berkhayal menjadi seorang Putri dari sebuah istana yang sangat indah. Dan aku adalah pemeran utama dalam cerita tersebut. Dan ketika Dewa Li mengatakan itu, semua perasaanku seperti kembali ditarik pada masa kecilku saat aku menjadi dan bermimpi menjadi seorang putri dan menjadi pemeran utama cerita itu. sangat mustahil dan tidak mungkin sama sekali,"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.