TAKDIR CINTA SANG RAJA IBLIS

Masalah Istana -Part 2



Masalah Istana -Part 2

0Chen Liao Xuan lantas berdiri, membuat semua orang yang ada di sana agaknya memekik kaget bukan main. Untuk kemudian, dia mengibaskan jubahnya, berjalan keluar dari balai agung istana.     
0

Dia kemudian berdiri tepat di tengah taman, memandang langit yang selalu kelabu di atas sana. Chen Liao Xuan terdiam sejenak sambil mengikat tangannya di belakang punggung.     

"Yang Mulia Raja, apa yang akan Anda lakukan? Kenapa Anda berada di sini di saat semua Kasim sedang membahas masalah politik negara," tanya Li Zheng Xi kemudian.     

Chen Liao Xuan tampak melirik sekilas, untuk kemudian dia kembali memandang langit yang mendung.     

"Bukankah kalian meminta sebuah berkat?" tanya Chen Liao Xuan. Untuk kemudian dia mengangkat kedua tangannya tinggi-tinggi. Gumpalan awan itu kini seolah berputar di atas kepalanya, petir dan kilat saling bersahutan dengan sangat nyata membuat ketakutan tersendiri dari semua penghuni yang ada di sana.     

Tak berapa lama, hujan langsung turun dengan sangat deras, semua Kasim berpondong-pondong untuk mencari tempat berteduh. Li Zheng Xi yang masih tak habis pikir dengan apa yang ada di dalam otak Chen Liao Xuan pun hanya bisa memandang rajanya itu dengan tatapan anehnya.     

"Yang Mulia ini—"     

"Penasihat Li, kau tahu aku ada di sini dan rakyat itu ada di tempat jauh dan tak terhitung jumlahnya. Pernahkah sekali aku melakukan suatu yang dermawan seperti ini sebelumnya? Ataukah kau mau menyuruhku untuk menyebarkan darahku untuk mereka agar mereka bisa mendapat berkat dari Raja Iblis?" kata Chen Liao Xuan yang berhasil membuat Li Zhang Xi terdiam. "Dengan hujan ini aku telah memberikan seluruh energiku kepada mereka. Siapa pun yang tubuhnya terkena hujan ini maka dia yang sakit akan menjadi sehat, dia yang kelaparan akan penuh kemulyaan, dan tanah yang gersang akan menjadi subur. Air dan semuanya akan terus mengalir tanpa henti. Juga di bukit-bukit persembahan mereka. Kurangi minum darah binatang sebab itu tidak akan pernah berguna untuk menambah ilmu mereka,"     

"Baik, Emo Shao Ye!"     

Chen Liao Xuan langsung pergi, dan para Kasim yang mendengar tentang berkat itu pun langsung memilih untuk mandi air hujan. Sementara Wu Chong Ye tampak semakin emosi. Kian hari Chen Liao Xuan semakin tak terkendalikan, semua ilmunya semakin aneh dari waktu ke waktu. Ilmu-ilmu sihir yang membuat Wu Chong Ye yakin jika Chen Liao Xuan telah berguru kepada seseorang yang sakti.     

"Sebenarnya ilmu apa yang dimiliki oleh Emo Shao Ye, kenapa makin hari sepertinya kekuatannya semakin bertambah besar dan tak terkdalikan," gumamnya kepada Kasim Cheng.     

Kasim Agung Cheng tampak terbahak dengan ucapan dari Wu Chong ye itu, kemudian dia melirik Wu Chong Ye dengan tatapan jenakanya.     

"Ayolah, Pangeran Wu. Bukankah sudah sangat jelas jika dia adalah Raja Iblis kita? Jika kekuatannya hanya sebatas yang kau punya maka dia akan mudah dikalahkan, bukan?"     

"Apa kau tak khawatir jika kekuatan menantumu akan semakin besar setiap harinya?" ucap Wu Chong Ye yang berhasil membuat Kasim Agung Cheng diam. "Jika dia semakin tinggi kekuatannya, kemudian dia tak takut akan dilawan dengan ribuan atau bahkan seluruh Kasim Agung, dia tak bisa dikendalikan lagi. Bukankah peranmu sebagai Kasim Agung yang sangat berpengaruh di istana ini akan sia-sia? Tentu saja, Emo Shao Ye adalah iblis nomor satu di alam semesta tidak akan pernah ada satu sosok pun yang mampu menandingi kekuatannya. Lantas apa kau pikir kau masih didengarkan dan ditakuti? Selain kau akan didepak dan tak dianggap penting oleh Emo Shao Ye,"     

Kasim Agung Cheng tampak kesal dengan ucapan dari Wu Chong Ye, sementara Wu Chong Ye tersenyum puas melihat ekspresi orangtua itu.     

"Ingat, Kasim Agung Cheng. Yang bisa mengalahkan Raja Iblis terdahulu adalah Putra Mahkota Kerajaan langit. Dan sekarang kabarnya Putra Mahkota Kerajaan Langit itu sedang memilih untuk bertapa di salah satu bukit keabadian dan enggan turun karena telah membunuh Raja Iblis terdahulu. Jadi aku harap, kau harus hati-hati, bahkan langit pun tak mampu untuk menunjukkan kekuatannya di depan Emo Shao Ye. Ya… dia adalah menantumu,"     

Wu Chong Ye langsung bergegas pergi sambil terbahak, membuat Kasim Agung Cheng mengibaskan jubahnya setengah emosi. Sementara itu matanya melihat para Kasim sudah sangat bahagia mandi air hujan yang merupakan berkat dari rajanya itu.     

Sementara itu, Liu Anqier hanya bisa terdiam. Semalam entah apa yang terjadi kepadanya. Dia merasa nyawanya telah keluar dari mulutnya saat sesuatu cahaya itu keluar dari mulutnya seolah diserap oleh Chen Liao Xuan. Apakah itu kekuatannya? Ataukah itu alasan kekuatannya itu sekarang tak begitu berfungsi di tubuhnya? Liu Anqier benar-benar tak tahu, apa yang harus dia lakukan sekarang untuk meredam rasa resah akan kekuatannya yang tidak bisa dia kendalikan.     

Liu Anqier kini memegang dadanya, dia baik-baik saja kan? Dia masih manusia kan? Dia benar-benar takut sekarang dia menjadi arwah gentayangan karena hal itu.     

Jika benar itu adalah kekuatannya, kenapa seolah kekuatannya itu menemukan pasangan yang lainnya di tubuh Chen Liao Xuan? Kenapa seolah kekuatannya itu ingin kembali di tubuh Chen Liao Xuan. Liu Anqier benar-benar tak bisa memahami apa pun yang terjadi kepada dirinya dan Chen Liao Xuan. Apa yang terjadi dengan mereka? Apakah mereka memiliki sebuah ikatan? Atau apa? Liu Anqier benar-benar pusing bukan main.     

"Dayang Liu," Liu Anqier menoleh, saat Lee Huanran masuk ke dalam kediamannya. Untuk kemudian, Liu Anqier berjalan menuju sebuah meja kemudian dia duduk.     

"Huanran kesinilah," katanya yang dia ingin bertanya sesuatu kepada Lee Huanran tentang satu hal.     

"Ada apa, Anqier? Apakah ada sesuatu yang salah?" tanya Lee Huanran yang agaknya penasaran. Sedari pagi banyak Dayang yang merasa janggal dengan situasi semalam yang mereka tiba-tiba tak sadarkan diri sampai pagi. Sekarang Liu Anqier bertanya seolah dia sedang penasaran. Apakah, penasaran dengan kejadian semalam? Lee Huanran benar-benar tak paham dengan hal itu.     

"Apa menurutmu masuk akal jika ada manusia dan iblis memiliki takdir yang saling terhubung?" tanya Liu Anqier setelah lama kediamannya. Lee Huanran tampak terkekeh mendengar hal itu, kemudian dia memukul lengan Liu Anqier pelan.     

"Apa kau pikir manusia bisa reinkarnasi menjadi iblis dan takdir mereka terpisah seperti itu? Bahkan, Dewa pun tidak akan melakukan kesalahan sebodoh itu, Anqier. Ayolah apa kau sedang berkhayal atau sesuatu?" tanya Lee Huanran lagi. Liu Anqier benar-benar tak puas dengan jawaban dari Lee Huanran.     

"Dengarkan aku, Huanran. Aku memiliki beberapa hal yang sangat aneh. Dan dari semua orang dan iblis yang ada di sini, hal aneh itu hanya bekerja kepada Yang Mulia Raja. Apa itu kebetulan?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.