TAKDIR CINTA SANG RAJA IBLIS

Masalah Istana -Part 3



Masalah Istana -Part 3

0"Apa maksudmu itu? Anqier? Yang kau alami dengan Yang Mulia Raja itu bukanlah takdir yang sama-sama terhubung. Akan tetapi kalian memang sedang jatuh cinta. Apa kau tak paham bedanya orang yang jatuh cinta? Jangankan takdir, hati kalian pun akan terhubung, tak peduli kalian beda alam sekalipun,"     
0

"Huanran, dengarkan aku…," gemas Liu Anqier kepada sahabatnya. Dia benar-benar tidak ingin bercanda. Tapi sahabatnya selalu menganggap apa yang hendak dia tanyakan adalah sebuah candaan yang menyebalkan. "Kau tahu pohon persik yang ada di balai agung istana? Dia adalah pohon persik satu-satunya di alam iblis bukan? Asal kau tahu, Huanran. Pohon persik itu, baik tinggi besar bahkan ranting sekecil apa pun sama persis dengan pohon persik yang ada di kediamanku di alam manusia. Mereka seperti jiplakan yang benar-benar serupa."     

"Lalu?"     

"Dan apa kau percaya jika aku tak bisa disentuh oleh laki-laki lain selain Yang Mulia Raja?"     

"Apa maksudmu?" tanya Lee Huanran yang kini agaknya bingung dengan ucapan dar Liu Anqier. "Bukankah kau telah melakukan ritual utama untuk masuk ke istana ini dengan Panglima Jiang?" tanyanya kemudian. Liu Anqier pun menggeleng.     

"Kau keliru, Huanran. Panglima Jiang sama sekali tak pernah menyentuhku."     

"Lantas kenapa kau bisa masuk ke sini, Anqier? Iblis mana yang telah tidur denganmu?"     

"Yang Mulia Raja."     

"Apa?!" pekik Lee Huanran kaget bukan main.     

"Sudah kubilang kepadamu, jika aku tak bisa disentuh oleh laki-laki mana pun. Nanti aku akan membuktikannya kepadamu. Dan masalah ritual itu, sebenarnya ternyata Yang Mulia Raja telah meniduriku ketika aku menolongnya di bangsa manusia waktu itu. Tanpa sepengetahuanku,"     

"Apa?! Emo Shao Ye menidurimu saat kamu tak sadarkan diri?"     

"Begitulah kenyataannya, percaya atau tidak…," jawab Liu Anqier kemudian. "Dan ketika Yang Mulia sakit, siapa yang bisa menyembuhkannya saat Tabib Istana sekalipun tak bisa untuk melakukannya? Tidak ada yang bisa selain aku kan? Jadi aku rasa ada yang sangat aneh di sini. Dan yang aneh itu mungkinkah kami sebenarnya terhubung oleh takdir atau semacamnya? Aku benar-benar penasaran Huanran,"     

"Tidak ada hal semacam itu kecuali satu hal, Anqier," Huanran kini membuka suara. "Biasanya hanya sosok-sosok tertentu yang memiliki takdir pasangan yang dipisah oleh alam seperti ini. Tapi mereka bukan dari alam manusia. Entah mereka itu iblis, siluman, atau bahkan Dewa-Dewi yang ada di langit, dan jika demikian bukankah akan menjadi hal yang sangat membingungkan. Lantas kau ini sosok apa sebelumnya? Di kehidupan sebelumnya. Apakah kau adalah salah satu dari iblis? Tapi aku rasa itu sangat kecil kemungkinan terjadi. Sebab iblis cenderung musnah dan tak bisa reinkarnasi. Apakah kau seorang siluman rubah? Jika benar aku yakin kau tidak reinkarnasi, kecuali Dewa melahirkanmu kembali tetap dengan jiwamu tapi ragamu berubah menjadi raga manusia, lalu apa alasan sampai kau menjadi manusia? Dan yang ketiga mungkin saja kau adalah seorang Dewi, dan dijadikan manusia karena satu kesalahan yang mungkin tidak bisa kau elakkan lagi. Sekarang terserah, mana yang lebih kau percayai, Anqier. Yang jelas jika benar, kau sendiri yang akan mengetahui tentang tubuhmu. Jika mungkin kau tak sama dengan bangsa manusia lainnya. Dan Emo Shao Ye, siapa sebenarnya dia dulu? Bukankah itu akan sangat membingungkan? Apakah mungkin siluman rubah berubah menjadi Raja Iblis? Atau seorang Dewa dikutuk jadi Raja Iblis? Aku rasa pemikiranmu telah membuat otakku yang berharga ini semakin pusing, Anqier, sungguh."     

Liu Anqier akhirnya terdiam mendengar penjelasan dari Lee Huanran. Memang apa yang dikatakan oleh Lee Huanran adalah benar. Mungkin benar apa yang terjadi hanyalah kebetulan semata. Kebetulan yang dia selalu berpikir kejauhan. Liu Anqier pun tampak mengulum senyum, kemudian dia menggaruk tengkuknya yang tak gatal.     

"Sepertinya, aku terlalu berpikir jauh, Huanran,"     

"Nah! Aku juga berpikir seperti itu. Tapi, ada satu hal memang yang membuatku awalnya berpikir jika mungkin kau adalah seorang Dewi."     

"Apa?"     

"Kecantikanmu abadi, Anqier, dan aromamu. Bukan aroma manusia,"     

"Kau jangan membuatku takut, Huanran!" marah Liu Anqier kemudian, dia langsung melempar sahabatnya itu dengan bunga yang dia pajang di atas meja itu.     

"Aku juga tak tahu, tapi percayalah. Dulu, aku pernah berpapasan dengan seorang Dewi di langit. Ketika aku menemani Ayah berburu. Dewi itu sendirian di alam manusia, karena kesalahannya menjatuhkan salah satu benda kesayangannya sehingga dia turun ke bumi dan mencari. Aku mencium aromanya sama sepertimu, sangat manis dan juga menggiurkan. Bahkan, Ayah sampai hormat kepadanya. Aku tahu jika dia adalah bukan Dewi sembarangan. Karena sampai Ayah hormat, berarti dia adalah Dewi tertinggi di kerajaan langit. Hingga akhirnya beberapa kali Ayah bertemu, Dewi itu enggan untuk pulang, dia malah jatuh cinta kepada Raja yang ada di alam manusia. Dan Raja itu menjadikannya seorang Selir kesayangan. Namun sayang, Raja Langit murka, dia disuruh kembali ke langit sehingga meninggalkan rajanya seorang diri. Suami alias rajanya itu kabarnya bersama dengan seorang putri kecilnya, setiap hari dia berada di bukit suci di perbatasan kota itu. Hingga akhirnya dia pun sakit dan mati. Dan putri kecilnya diambil oleh salah satu Dewi ke langit, dan dibesarkan di sana sebagai Dewi setengah manusia. Sungguh tragis kisah cinta mereka."     

"Jadi inti dari ceritamu yang konyol itu apa?" tanya Liu Anqier. Kemudian, dia melihat Lee Huanran penuh selidik. "Berarti kau sangat tua, Huanran. Kejadian pada kapan itu dan kau sudah besar?" tanya Liu Anqier kaget. Lee Huanran pun terkekeh mendengar ucapan dari Liu Anqier itu. Sahabatnya lupa, jika iblis memiliki tubuh abadi.     

"Kau lupa aku ini iblis? Waktu itu aku masih sangat muda. Tapi aku masih ingat jelas dengan apa yang terjadi. Kenapa aku sampai tahu? Karena aku sering diajak oleh Dewi itu bermain di istana secara sembunyi-sembunyi. Dia tahu aku iblis, tapi dia bilang aku adalah iblis yang baik. Hingga dia punya keinginan, jika suatu saat nanti aku bisa berteman baik dengan putrinya."     

"Lantas apa hubungannya denganku?" tanya Liu Anqier.     

Lee Huanran tampak diam, dia ingin sekali mengatakan jika jelas hubungannya ada. Tapi, dia masih bungkam, dia ingin memastikan dulu apa yang menjadi kerisauannya selama ini.     

"Apa kau pikir aku ini adalah Dewi yang menikah dengan Raja itu?" tanya Liu Anqier sambil terkekeh sendiri.     

Lee Huanran pun ikut terkekeh dengan ucapan konyol dari Liu Anqier. "Ayolah, Nona Liu. Apa yang kau katakan. Jika bisa dibilang wajahmu itu perpaduan antara Raja itu juga Dewi Agung itu. Apa kau percaya jika aku mengatakan hal itu kepadamu?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.