TAKDIR CINTA SANG RAJA IBLIS

~Perlakuan Manis~



~Perlakuan Manis~

0Zhao Mimi agaknya terkekeh dengan kelakuan dari Chen Liao Xuan. Bagaimana tidak, sepertinya rajanya itu memang sengaja membuat penampilan Liu Anqier menjadi berantakan agar tidak enak dipandang. Itu sebabnya Liu Anqier didandani sampai seperti ini.     
0

"Ketahuilah, Yang Mulia Raja sedang cemburu…," kata Zhao Mimi. Liu Anqier hanya diam, wajahnya tampak bersemu merah. "Apakah kau disuruh melayani Yang Mulia tadi?" tanya Zhao Mimi. Liu Anqier pun mengangguk dengan malu-malu. "Baiklah, aku akan menyamarkan aura Yang Mulia darimu, Dayang Liu. Sebab bagaimanapun juga, kau akan bertemu dengan salah satu Selir dari Yang Mulia Raja. Sangat tidak enak hati sekali jika nanti dia tahu kalau kau ke sana setelah berhubungan dengan Yang Mulia Raja," kata Zhao Mimi.     

Liu Anqier hanya mengangguk, dia pun agaknya merasa tidak enak hati sama sekali dengan Lim Ming Yu. Dia bukan wanita Raja, pun dengan istrinya. Dia bahkan seperti seorang wanita bordir yang menjajakan tubuhnya untuk Sang Raja.     

Liu Anqier terasa sangat perih dan kelu di hatinya. Bahkan tubuhnya telah tak seberharga itu sekarang. Dia sudah janji kepada Kepala Kepolisian untuk saling menjaga satu sama lain. Tapi kenyataannya dialah yang telah ingkar. Berbuat perbuatan hina dan kotor seperti ini dengan cara yang memalukan.     

Setelah Zhao Mimi telah memperbaiki penampilan Liu Anqier, keduanya pun memutuskan untuk ke kediamannya Lim Ming Yu. Berjalan ke sana sambil menyusuri lorong-lorong istana.     

Bahkan Cheng Wan Nian yang tak sengaja dari aula Dayang pun melirik Liu Anqier dengan tatapan sinisnya. Liu Anqier hanya bisa menundukkan kepalanya, tapi dia enggan untuk menyapa sama sekali. Biar bagaimanapun Cheng Wan Nian adalah sosok yang telah membunuh bayi yang ada di dalam kandungannya, yang menginginkan dia bahkan tidak memiliki anak sama sekali. Liu Anqier tidak akan pernah memaafkan hal itu, bahkan rasanya dia ingin berdoa kepada Dewa agar Cheng Wan Nian tidak akan pernah bisa memiliki keturunan selamanya. Agar dia bisa merasakan bagaimana rasanya tidak punya harapan, dan kehilangan sesuatu yang berharga dalam hidupnya. Bahkan sampai detik ini pun, Liu Anqier pun tak yakin, apakah dia bisa memiliki keturunan lagi setelah ini.     

"Dayang Liu, kita telah sampai," kata Zhao Mimi. Dia langsung mengangguk sambil membawa buah tangannya. Pintu kediaman Lim Ming Yu itu pun terbuka. Membuat Liu Anqier melangkahkan kakinya masuk. Di sana sudah ada Lim Ming Yu yang tampak sangat cantik sekali dengan pakaian serta riasannya. Dia tak memamai pakaian istana seperti biasanya, dia hanya mengenakan pakaian seperti para gadis-gadis bangsawan pada umumnya.     

"Dayang Liu, datanglah kemari. Aku sudah lama menunggumu di sini," kata Lim Ming Yu.     

"Maafkan hamba, Selir Lim," Liu Anqier benar-benar tidak enak hati. Karena Chen Liao Xuan dia menjadi telat seperti ini. "Hamba tadi—"     

"Dayang Liu tadi masih belum membersihkan diri, Selir Lim. Jadi hamba membantu untuk mempersiapkan diri. Lagi pula, dia baru saja menyelesaikan sebuah buah tangan yang khusus dia buat dengan tangannya sendiri untuk Selir Lim," potong Zhao Mimi.     

Liu Anqier kembali mengangguk, agaknya dia sangat bersyukur ada Zhao Mimi yang selalu menutupi apa yang sebenarnya terjadi untuknya.     

"Oh ya? Di mana buah tangan itu?" tanya Lim Ming Yu yang agaknya sangat penasaran dengan apa yang kira-kira akan diberikan oleh Liu Anqier kepadanya.     

Liu Anqier pun langsung menyerahkan buah tangan itu, di atas meja dengan begitu patuh dan dengan hormat.     

Dayang-Dayang Lim Ming Yu menyerahkan bingkisan itu, membuat Lim Ming Yu membuka penutup warna merah dan melihat apa yang dibuat Liu Anqier untuknya. Sebuah pakaian dari bahaj sutera terbaik dan dengan sulaman berbentuk kelinci di atasnya. Benar-benar sangat menakjubkan dan sangat indah, membuat Lim Ming Yu sangat terenyuh karenanya.     

"Kau pintar menyulam, Dayang Liu. Aku benar-benar menyukai hasil sulamanmu," puji Lim Ming Yu.     

"Dia masih meraba sulaman kelinci itu, kemudian dia kembali tersenyum. Benar-benar sangat indah dan mempesona matanya sekali.     

"Hamba hanya belajar saja, Selir Lim. Semoga Selir Lim menyukainya," kata Liu Anqier.     

"Aku pasti akan memakainya selalu. Sekarang duduklah bersamaku, mari kita menikmati makan malam kita, Dayang Liu."     

"Baik, Selir Lim,"     

Para Dayang langsung menyuguhkan berbagai hidangan terbaik malam ini, membuat Liu Anqier agaknya sungkan setengah mati. Jika di bangsa manusia, hidangan ini adalah hidangan-hidangan untuk para Raja dan Ratu istana. Ya, Liu Anqier lupa, dengan siapa dia akan makan malam. Dia akan makan malam dengan Selir dari Raja paling berkuasa di sini. Jadi hidangan ini bagi Lim Ming Yu adalah hal yang biasa untuknya. Berbeda dengan Liu Anqier.     

"Selir Lim, hamba benar-benar merasa tersanjung sama sekali. Melihat hidangan mewah ini. Hamba merasa tidak pantas menyantapnya, Selir Lim," kata Liu Anqier kemudian. Bahkan jika disuruh sekalipun lebih baik dia membungkus makanan itu, kemudian dia akan memandanginya dengan seksama di dalam kamarnya. Selama tidak ada semut, setidaknya Liu Anqier akan bisa melihat bentuk makanan mewah itu secara utuh meski basi sekalipun, dari pada harus dimakan, tidak ada satu jam sudah lenyap dan yang paling penting adalah, dia akan keluar dalam bentuk menyeramkan.     

"Kau tahu Dayang Liu, yang ini terbuat dari darah naga,"     

Liu Anqier langsung memuntahkan minumannya saat Lim Ming Yu menjelaskan seperti itu. Bahkan, hidangan yang sama persis dengan hidangan di dunia manusia pun, bahannya terlampau mengerikan. Dia melirik minuman yang baru saja ia minum, itu benar-benar air mineral kan? Darah atau malah air kencing siapa pun itu.     

"Darah naga adalah hidangan yang paling langka dan paling mewah di sini, Dayang Liu. Barang siapa yang meminum darah naga akan mendapatkan kecantikan yang abadi dan semua masalah akan wajahnya akan hilang. Itulah kenapa para Selir akan merasa beruntung jika Yang Mulia mengiriminya darah naga sebagai hadiah untuk mereka, dan naga yang diambil darahnya pun bukanlah naga sembarangan. Naga itu ada di lembah ratapan yang sudah hidup selama ratusan ribu tahun lamanya. Dalam setiap purnama naga itu akan mengeluarkan darahnya, dan itu adalah berkat untuk bangsa iblis. Dan berkat itu dikhususkan untuk para Selir Raja."     

Liu Anqier hanya bisa tersenyum getir, dia melirik Zhao Mimi karena dia tidak tahu apa yang harus dia lakukan sekarang. Dia tidak mungkin meminum darah naga itu kan? Dia mana bisa meminum darah naga? Dia adalah manusia, dia bukan iblis. Lagi pula, bukankah naga itu lambang dari bangsa langit? Kenapa ada naga tua di bangsa iblis? Benar-benar hal yang sangat aneh sekali.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.