TAKDIR CINTA SANG RAJA IBLIS

~Terungkap Sisi Istimewa~



~Terungkap Sisi Istimewa~

0"Sebenarnya, purnama merah itu terjadi setiap berapa bulan sekali, Kepala Dayang Zhao?" tanya Liu Anqier pada akhirnya. Dia takut dengan purnama merah ini, terkesan sangat mecengkam dan mengerikan.     
0

"Bulan purnama merah terjadi setiap enam bulan sekali, Dayang Liu. Purnama merah yang pertama biasanya akan berlangsung lebih singkat dari pada purnama merah yang kedua. Oleh karena itu perayaannya akan jauh berbeda," jelas Zhao Mimi.     

"Lantas purnama merah saat ini adalah purnama merah yang seperti apa, Kepala Dayang Zhao?"     

"Kabarnya purnama kali ini adalah purnama merah terpanjang dalam sejarah, Dayang Liu. Biasanya bulan purnama merah akan berlangsung hanya dalam waktu tiga hari sampai empat belas hari. Tapi purnama merah kali ini akan berlangsung selama hampir satu purnama lagi. Kabarnya, jika purnama merah seperti ini, naga yang ada di dalam perut gunung yang ada di ujung sana sedang murka. Dia meminta persembahan darah dari beberapa petinggi istana. Dan darah yang dimaksud yang bisa memuaskannya adalah darah-darah dengan kekuatan yang luar biasa. Biasanya, naga itu akan cukup terima dengan darah pemberian dari Penasihat Li. Namun kemungkinan besar, untuk kali ini Yang Mulia Raja harus turun tangan sendiri,"     

"Omong-omong soal naga, bukankah seharusnya naga itu adalah lambang dari kerajaan langit, Kepala Dayang Zhao? Kenapa ada naga di dalam bangsa iblis seperti ini?" tanya Liu Anqier pada akhirnya.     

Ya, dia sangat penasaran. Bahkan sedari dia bertemu dengan Lim Ming Yu tadi. Dia ingin bertanya langsung tapi agaknya dia takut disebut merendahkan bangsa iblis.     

"Dia adalah naga yang telah berkhianat pada langit, kabarnya seperti itu, Dayang Liu. Dan naga agung itu pulalah kenapa bangsa iblis tercipta. Dia terus berdoa kepada Dewa agar diciptakan bangsa yang mereka akan menyembahnya sebagai sosok paling berkuasa. Jadi setiap purnama merah, kami para iblis akan melakukan persembahan untuknya," jelas Zhao Mimi kemudian.     

"Naganya—"     

"Warnanya hitam pekat, seluruh sisiknya hitam. Dengan mata merah menyala, dia lebih suka mengeluarkan api, dari pada diam saja. Dan darah naga itulah yang dimaksud oleh Selir Lim tadi. Semakin banyak iblis yang meminum darah dari naga itu, semakin dia menjadi budak dari naga tersebut. Dan semua yang ada di sini meminum darah itu tidak hanya agar mereka tetap cantik dan awet muda. Mereka bisa menjadi lebih sakti, mereka bisa menjadi lebih sempurna dalam bentuk iblis maupun bentuk biasa seperti ini. Namun asal kau tahu, dari semua lapisan iblis yang ada di sini. Hanya Yang Mulia Raja yang tidak pernah meminum setetes pun darah dari naga agung."     

"Kenapa seperti itu, Kepala Dayang Zhao? Bukankah aturannya seharusnya Yang Mulia Raja yang meminum darah itu? Sebab bagaimanapun, dia adalah Raja dari kalian semua bangsa iblis?" Liu Anqier benar-benar tak mengerti dengan jalan pikiran dari Chen Liao Xuan. Sebagai seorang raja, bukankah apa yang menjadi perintahnya adalah titah yang sangat nyata. Namun kenapa dia malah tidak mau untuk meminum darah naga agung yang merupakan sosok yang sangat dihormati di bangsanya?     

"Karena Yang Mulia Raja berdalih jika, dia sudah merasa cukup kuat dan mumpuni. Dan karena dia adalah seorang Raja, dia tidak mau menjadi pengabdi dari siapa pun. Termasuk naga agung sendiri,"     

"Lantas apakah naga agung tidak marah dengan ini, Kepala Dayang Zhao?"     

"Entahlah, naga agung sepertinya tidak mempermasalahkan itu sama sekali," jawab Zhao Mimi lagi.     

Keduanya lanjut berjalan, hingga langkah kaki keduanya terpaksa terhenti saat keduanya melihat Cheng Wan Nian melangkah mendekat. Liu Anqier dan Zhao Mimi tampak saling pandang, kemudian keduanya menunduk memberi hormat.     

"Hormat kami, Selir Cheng," kata Liu Anqier, dan Zhao Mimi kompak. Cheng Wan Nian tampak tersenyum sinis, matanya kemudian memandang hiasan rambut milik Liu Anqier. Hiasan rambut itu….     

Melihat jika Cheng Wan Nian memandang hiasan rambut milik Liu Anqier, Tan Lian pun menoleh. Dia tahu itu adalah hiasan rambut dari Emo Shao Ye. Hiasan rambut kesayangan milik Emo Shao Ye. Mengapa hiasan rambut paling berharga milik Sang Raja bisa ada pada Liu Anqier.     

"Selir Cheng, hamba akan mengambilnya untuk Anda," kata Tan Lian.     

Dia kemudian mendekati Liu Anqier, lalu dia langsung menarik paksa hiasan rambut itu pada rambut Liu Anqier. Hingga membuat rambut Liu Anqier terjambak. Liu Anqier mencoba untuk menahan tangan Tan Lian, tapi Kepala Dayang itu keras kepala dengan terus mencambak rambut Liu Anqier dengan kedua tangannya.     

Karena merasa kesal, Liu Anqier langsung memberi pukulan kepada Tan Lian sampai Kepala Dayang itu tersungkur dengan sempurna di tanah. Menyisakan penampilan Liu Anqier yang acak-acakan.     

"Lancang sekali kau memukul Kepala Dayang istana selir, Dayang Liu! Berlutu!" sentak Cheng Wan Nian.     

Zhao Mimi agaknya kaget dengan hal itu, dia hendak menahan Liu Anqier tapi tubuhnya sudah disorong oleh Lim Jingmi, sehingga dia tidak bisa menggapai Liu Anqier.     

"Maaf, Selir Cheng, tapi Kepala Dayang—"     

"Berlutut!" sentak Cheng Wan Nian.     

Dengan berat hati, Liu Anqier pun berlutut. Tak terpikir olehnya bisa diperlakukan lagi seperti ini oleh Cheng Wan Nian. Dia mau membantah? Jelas tidak bisa, Cheng Wan Nian adalah selir, sementara dia hanyalah Dayang biasa.     

Liu Anqier pun akhirnya berlutut, kemudian dia menundukkan kepalanya dalam-dalam. Dengan rasa kesal yang luar biasa dia langsung melangkah dan menginjak kaki sebelah kiri Liu Anqier dan menekan injakan kaki itu. Liu Anqier mencoba menahan rasa sakit yang teramat.     

"Hiasan rambut itu, tidak akan pernah pantas untuk kau memilikinya. Memangnya, siapa yang menyuruhmu memiliki hiasan rambut itu, Dayang Liu?"     

"Aku yang memakaikan hiasan rambut itu, Selir Cheng,"     

Semua yang ada di sana pun menoleh, mata mereka terbelalak melihat Chen Liao Xuan datang, dengan jubah kebesarannya, dia memandang Cheng Wan Nian dengan tatapan dinginnya.     

Dia sudah pernah kehilangan Liu Anqier, dia telah melihat Liu Anqier kesakitan. Dan sekarang, dia tidak akan pernah membiarkan siapa pun untuk menyakiti Liu Anqier lagi apa pun itu alasannya.     

Cheng Wan Nian langsung mundur, kakinya terangkat dari tangan Liu Anqier. Namun Chen Liao Xuan bisa melihat luka di punggung tangan Liu Anqier dengan sangat jelas.     

"Dayang Liu berdirilah…," perintah Chen Liao Xuan. Tapi, Liu Anqier masih berlutut. "Anqier berdirilah!" hingga panggilan itu, langsung membuat semua yang ada di sana kembali memekik kaget.     

Liu Anqier pun masih berlutut, rasanya dia ingin menangis sekarang. Hingga akhirnya, tangannya langsung ditarik paksa oleh Chen Liao Xuan agar dia bisa berdiri.     

Dia tidak mau seperti ini, dia hanya ingin tidak berurusan lagi dengan Cheng Wan Nian.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.