TAKDIR CINTA SANG RAJA IBLIS

~Bertemu Musuh~



~Bertemu Musuh~

0 Apa yang dikatakan oleh Zhang Hana adalah benar. Sejak pertama kali dia bertemu dengan Liu Anqier, memang sosok itu benar-benar berbeda sekali dari manusia pada umumnya. Akan tetapi pikiran itu langsung tertangkis karena banyaknya masalah yang telah ditimpulkan oleh Cheng Wan Nian. Lim Ming Yu kini malah ikut penasaran dengan apa yang terjadi sekarang. Dia harus mencari tahu siapa sosok Liu Anqier yang sebenarnya. Ini bukanlah perkara yang mudah memang, tapi Lim Ming Yu tahu jika ini adalah hal yang cukup serius. Bukan berarti jika mungkin dia tahu kenyataannya dia mungkin akan berpikir yang tidak-tidak tentang Liu Anqier. Karena Lim Ming Yu juga yakin jika Liu Anqier juga tidak tahu tentang dirinya sendiri. Tentang ramuan suci yang ajaib, yang selalu ayahnya buatkan untuknya itu. Sesuci dan sedahyat apa pun ramuan itu, agaknya mustahil jika ada seseorang yang bisa mendapatkan hal-hal aneh yang seperti itu.     
0

"Sebenarnya, apa yang dikatakan oleh Kepala Dayang Zhang adalah masuk akal. Aku tidak yakin jika hal itu hanya karena eebuah ramuan. Pasti ada hal lain yang membuat Dayang Liu memiliki banyak keistimewaan itu lebih dari manusia pada umumnya. Dan kita mencoba untuk menghargai apa pun itu, meski jujur aku juga penasaran dengan apa yang sebenarnya terjadi pada diri Dayang Liu," ucap Lim Ming Yu pada akhirnya.     

Zhao Mimi tidak bisa berkutik, dari pada dia banyak bicara dan kelepasan. Lebih baik dia diam. Agaknya, diam jauh lebih menguntungkan untuk dirinya juga Liu Anqier. Dia tidak mau kelepasan bicara lagi sekarang.     

"Kepala Dayang Zhao, mulai sekarng lebih awasi lagi gerak-gerik Dayang Liu. Bantu jaga dia. Karena mulai sekarang hidupnya pasti akan lebih diganggu oleh Selir Cheng. Aku hafal sekali bagaimana tabiat buruk dari Selir Cheng, dan aku tidak mau kalau sampai Dayang Liu jadi korban atas kebusukan hati Selir Cheng."     

"Baik, Selir Lim."     

*****     

"Yang Mulia, hari ini adalah waktunya Anda untuk bersemedi," Li Zheng Xi pagi ini datang di kediaman Raja. Dia memberitahu rajanya tentang ritual yang selalu dia lakukan di setiap purnama merah. Sebelum kekuatan dari rajanya itu benar-benar habis terkikis.     

Tak berapa lama, Chen Liao Xuan pun muncul. Dia mengenakan jubah kebesarannya dan dandannya sangat rapi. Wajahnya tampak segar dan berseri. Perwujudannya masih belum berubah menjadi Raja Iblis yang seunggunya. Dia tampak… baik-baik saja.     

"Purnama merah kali ini aku tidak akan pergi ke mana pun, Penasihat Li. Aku dalam keadaan baik-baik saja seperti yang kau lihat,"     

"T… tapi, bagaimana bisa Yang Mulia?"     

"Separuh energy dari Dayang Liu telah menyempurnakan kekuatanku. Jadi aku tidak membutuhkan bersemedi atau apa pun mulai dari sekarang."     

Chen Liao Xuan langsung bergegas pergi, membuat Li Zheng Xi agaknya kaget bukan main. Namun seperti itu agaknya dia senang. Bukankah ini adalah kabar yang membahagiakan? Ketika dia melihat rajanya tidak perlu meninggalkan singga sananya dalam waktu lama. Dan dengan hal itu Li Zheng Xi tidak perlu cemas kalau mungkin ada sosok-sosok yang memiliki niat jahat untuk menghancurkan rajanya. Sebab mulai dari sekarang, mereka tidak akan pernah bisa melakukannya sama sekali.     

Sementara itu, Wu Chong Ye hari ini sangat bahagia. Bagaimana tidak, dia sudah bersiap untuk mengambil stempel kerajaan untuk membuat beberapa hal bagi dirinya sendiri. Kepergian Chen Liao Xuan untuk bertapa kali ini akan lebih lama dari pada biasanya, dan hal itu sangat ditunggu-tunggu oleh Wu Chong Ye.     

Tapi, langkahnya tiba-tiba terhenti. Sekali dalam sejarah dia bertemu dengan sosok itu. Kedua tangan Wu Chong Ye mengepal kuat, kemudian dia tersenyum lebar.     

"Ada apa, Pangeran Wu?" tanya salah satu dari pengawal pribadinya.     

"Sebuah kebetulan yang sangat menyenangkan. Aku bisa bertemu dengan mangsa yang selama ini aku cari dari alam manusia. Bagaimana bisa dia berada di sini sendirian? Setelah aku cukup terkejut ternyata dia adalah Dayang kamar Emo Shao Ye. Tapi kali ini dia tidak akan pernah aku lepaskan,"     

Wu Chong Ye langsung berjalan mendekati Liu Anqier yang saat ini sedang berjalan menuju perpustaan istana. Untuk kemudian, dengan cepat dia menarik lengan Liu Anqier untuk dibawa terbang ke suatu tempat.     

Tapi sebelum itu terjadi, Liu Anqier langsung mendorong tubuh Wu Chong Ye. Keduanya kini sama-sama berdiri di atas atap perpustakaan istana.     

Mata Liu Anqier terbelalak kaget melihat siapa gerangan yang ada di sana. Ya, bagaimana mungkin. Dari segala tempat seluas ini di istana. Kenapa dia harus bertemu dengan Wu Chong Ye. Iblis yang bukan hanya wajahnya yang mengerikan melainkan hatinya juga.     

"Akhirnya kita bertemu juga, Dayang Liu. Bukankah hari ini adalah hari yang sangat indah untuk kita bisa saling bertemu di tempat yang sangat istimewa ini?" kata Wu Chong Ye. Dia tampak menciumi tangannya bekas dia memegang lengan Liu Anqier, darahnya berdesir hebat mencium aroma nikmat yang memabukkan milik Liu Anqier. Gadis itu memiliki sesuatu yang istimewa, yang bangsa manusia tak bisa memilikinya. Kalau sampai dia bisa meminum darah dari gadis itu dan menikmati tubuhnya, Wu Chong Ye yakin, dia bahkan bisa menandingi kekuatan Chen Liao Xuan tanpa terbantahkan sama sekali.     

Liu Anqier tampak memalingkan wajahnya, dia benar-benar tak sudi jika harus menahan lebih lama untuk berdekatan dengan iblis busuk itu.     

"Sekarang kau adalah milikku, Dayang Liu. Apa kau tak bosan jika terus melayani Emo Shao Ye? Aku bisa memberimu pilihan lain. Layanilah aku akan memberimu kenikmatan yang kau sendiri tidak akan pernah bisa membayangkannya sebelumnya,"     

"Maafkan hamba, Pengeran Wu. Bahkan itu menjadikan hamba sebagai seorang Ratu istana pun hamba tidak akan pernah sudi diperbudak oleh iblis seperti kalian. Apalagi, iblis sepertimu," sindir Liu Anqier.     

Ujung bibir Wu Chong Ye berkedut. Dia sama sekali tak menyangka jika Liu Anqier memiliki mulut yang cukup tajam juga. Tanpa basa-basi dia langsung terbang ke arah Liu Anqier, hendak mengambil Liu Anqier tapi lagi-lagi Liu Anqier menghindar. Tapi Wu Chong Ye tidak semudah itu. Kakinya menendang tubuh Liu Anqier sampai Liu Anqier nyaris terjatuh.     

Liu Anqier kembali menghindar saat tangan WU Chong Ye nyaris mencengkeram lehernya. Liu Anqier mencoba memberi perlawanan, tapi hal itu tak berguna terlebih saat ikat pinggang pakaiannya ditarik oleh Wu Chong Ye yang mengakibatkan jubah Liu Anqier terlepas dari tubuhnya.     

Liu Anqier langsung berhenti dari terbangnya, dia langsung menutupi tubuhnya sendiri karena dia merasa dilecehkan oleh Wu Chong Ye.     

"Ayolah Dayang Liu, awalnya aku ingin menikmatimu di kediamanku. Tapi kau tidak patuh, aku akan mempermalukanmu di sini sekarang."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.