TAKDIR CINTA SANG RAJA IBLIS

Malam Perayaan -Part 9



Malam Perayaan -Part 9

0Liu Anqier tampak terbelalak, dia tak pernah menyangka jika Chen Liao Xuan melakukan hal seperti ini kepadanya. Tangannya berusaha untuk melepas cengkeraman Chen Liao Xuan darinya, tapi dia tidak bisa melakukannya karena cengkeraman Chen Liao Xuan kepadanya terlalu kuat.     
0

Chen Liao Xuan lantas melepas panggutannya, matanya memandang Liu Anqier dengan tajam.     

"Bahkan ciumanku jauh lebih baik dari ciuman yang diberikan oleh laki-laki itu kan?" katanya dengan nada kesal.     

Liu Anqier terdiam sejenak, kemudian dia tampak mengulum senyum. Dia berlari, kemudian dia menyenggol lengan Chen Liao Xuan.     

"Apa kau cemburu? Kau cemburu kan?" tanyanya. Chen Liao Xuan menebas jubah putihnya, kemudian dia mendengus.     

"Langit runtuh pun aku tidak akan cemburu,"     

Blar!!!     

Semua yang ada di sana kaget bukan main, saat petir datang dengan cara tiba-tiba. Chen Liao Xuan langsung menelan ludahnya dengan susah. Bahkan, langit pun berkhianat kepadanya.     

"Dan langit pun mengatakan tentang hal yang sebenarnya," ledek Liu Anqier.     

Lalu dia menarik tangan Chen Liao Xuan menuju penjual manisan, dia memandang Chen Liao Xuan dengan senyuman manisnya. Dia membeli dua manisan, dan memberikannya kepada Chen Liao Xuan satu.     

"Biasanya aku akan membeli gula-gula. Tapi aku tak melakukannya,"     

"Aku tidak tanya," ketus Chen Liao Xuan.     

"Kau tak mau dengan manisan itu?" tanya Liu Anqier. Dia mulai kesal dengan ucapan ketus dari Chen Liao Xuan.     

"Atak suka—"     

"Ya sudah!" Liu Anqier mengambil lagi manisannya, membuat Chen Liao Xuan memandang tangannya yang kosong, kemudian memandang manisan yang kini ada di tangan Liu Anqier. "Aku akan memberikannya kepada Panglima Jiang,"     

Liu Anqier hendak pergi dari sana, tapi Chen Liao Xuan menarik pinggang kecil Liu Anqier. Sehingga Liu Anqier berada di dalam dekapannya dengan sempurna.     

"Kau jangan macam-macam, Nona Liu?"     

"Apa yang aku lakukan sampai kau mengatakan aku macam-macam Tuan Chen,"     

"Jangan mencoba bermain-main denganku, Nona Liu."     

"Dan aku tak berniat sama sekali bermain-main denganmu, Tuan Chen," bantah Liu Anqier.     

"Manisan itu adalah punyaku, aku tak sudi membaginya dengan laki-laki lain,"     

"Maka katakanlah jika kau cemburu,"     

"Ya, aku cemburu,"     

Chen Liao Xuan kembali melumat bibir Liu Anqier, dan Liu Anqier membalas ciuman itu. Tak berapa lama tubuh keduanya bersinar terang, membuat semua makhluk yang ada di sana menjauh karena mereka merasa terbakar karena sinarnya. Chen Liao Xuan tampak kesakitan. Dia langsung bersimpuh sambil memegangi letak tanda lahir itu berada. Tampak jelas jika tanda lahir itu memancarkan warna keemasan dengan sangat nyata.     

Seketika, Chen Liao Xuan mengingat semua bayangan-bayangan yang selama ini menjadi kepingan-kepingan puzzle yang menghantuinya. Dia tahu jika dirinya adalah Putra Mahkota Kerajaan Langit, dia tahu jika Liu Anqier adalah Dewi setengah manusia, dia tahu jika Le Zheng Xi adalah penasihatnya di Kerajaan Langit. Ya… dia tahu semuanya, bahkan saat dia berperang dengan Raja Iblis terdahilu pun dia tahu, bahkan saat dia melihat Liu Anqier mati karena senjata dari langit pun dia tahu, dan saat dia dikutuk oleh ayahnya sendiri untuk menjadi Raja Iblis, dia juga tahu.     

Chen Liao Xuan berteriak, sambil memegangi kepalanya. Cahaya yang ada di tubuhnya tampak memancar sampai ke langit. Cahaya Putih, beserta dengan kilauan kuning keemasan, serta cahaya hitam pekat dari darah iblis yang menempel di tubuhnya.     

Hingga pada akhirnya dia tahu satu hal, dia akan tetap menjadi Raja Iblis dan akan terperangkap di sini selama intisari tubuhnya belum utuh berada di dalam tubuhnya. Sementara inti sari tubuhnya ada pada Liu Anqier, di mana jika dia mengambil intisari itu, maka Liu Anqier akan mati.     

"Yang Mulia, kau tak apa?" tanya Liu Anqier mendadak panik, dia mencoba memeriksa Chen Liao Xuan yang kini tampak menundukkan kepalanya dalam-dalam. Untuk kemudian, Chen Liao Xuan memandang Liu Anqier dengan mata nanarnya.     

Liu Anqier adalah cinta sejatinya, dia adalah cinta yang bahkan di kerajaan langit coba untuk pertahankan. Jadi, takdir telah memberinya rasa itu lagi, dan mengingat Liu Anqier lagi.     

Chen Liao Xuan langsung memeluk tubuh Liu Anqier dengan erat, air matanya meleleh begitu saja ke pipi. Dia tidak akan pernah melepaskan Liu Anqier, dia tidak akan pernah melepaskan wanitanya lagi. Dia sudah merasakan kehilangan itu sekali, dia sudah merasakan kehilangan wanitanya sekali, dia pernah merasakan bagaimana berjuang atas wanitanya dan perjuangan itu sia-sia. Karena pada akhirnya, ada yang dengan tega membunuh wanitanya. Jadi, dia tak mau kehilangan wanitanya lagi, tidak… dia tidak akan pernah mau kehilangan wanitanya untuk kedua kalinya.     

"Anqier… Anqier," lirih Chen Liao Xuan.     

Melihat Chen Liao Xuan begitu ketakutan dan sehisteris ini membuat Liu Anqier agaknya bingung. Apa yang terjadi kepada Raja Iblis ini? Bagaimana bisa Raja Iblis bisa seketakutan ini? Dia tampak ketakutan seolah takut kehilangan sesuatu sehingga histeris seperti ini.     

Liu Anqier mencoba melepas rengkuhannya, kemudian dia membingkai wajah Chen Liao Xuan yang sudah tampak merah karena emosinya yang belum stabil.     

"Yang Mulia, apa yang terjadi?" tanya Liu Anqier lagi.     

Chen Liao Xuan tak berani untuk mengatakan apa pun, sebab jika dia mengatakan kebenarannya, Liu Anqier tidak akan pernah tahu. Karena Liu Anqier adalah reinkarnasi dari beberapa kali sosok Liu Anqier yang telah menjadi takdirnya sedari dulu. Dia tidak akan pernah mengingat apa pun, selain perasaan cintanya yang akan tumbuh bersamaan dengan rasa benci kepadanya karena dia telah membunuh Ayah Liu Anqier.     

"Kamu jangan benci aku, Anqier," lirih Chen Liao Xuan.     

Liu Anqier benar-benar tak mengerti, dan yang lebih membuatnya tak mengerti adalah pikirannya sendiri, dia sama sekali tak tahu tentang apa yang terjadi dengan Chen Liao Xuan itu.     

"Yang Muia," Li Zheng Xi dan Jiang Kang Hua mendekat. Membuat Chen Liao Xuan mendongak, dia kemudian dipapah dengan Liu Anqier untuk bangkit dari tempatnya terduduk, lalu keduanya berdiri.     

"Yang Mulia tidak apa-apa? Apakah telah terjadi sesuatu?" tanya Jiang Kang Hua panik.     

Sejenak Chen Liao Xuan memandang Li Zheng Xi dengan tatapan dalamnya, sosok di depannya itu dulu di kerajaan langit adalah penasihatnya juga. Tapi, bagaimana bisa dia berada di sini sekarang? Bagaimana bisa dia ikut bersamanya sekarang?     

"Oh, tidak… aku tidak apa-apa," jawab Chen Liao Xuan pada akhirnya. Dia sendiri sekarang ragu dengan semua orang. Dia tidak bisa mempercayai semua orang, bahkan ayahnya sendiri pun telah membuangnya sampai di sini. Menjadikannya seorang Raja Iblis, makhluk yang sangat mengerikan yang bahkan musuh terbesar dari kerajaan langit. Ya, Chen Liao Xuan tidak pernah menyangka hal itu bisa terjadi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.