TAKDIR CINTA SANG RAJA IBLIS

Kembalinya Ingatan -part 4



Kembalinya Ingatan -part 4

0Liu Anqier berlari sekuat tenaga untuk bisa segera berada di kediaman Chen Liao Xuan. Setelah dia berada di sana, dia pun langsung dengan segera masuk. Di sana sudah ada Tabib istana, yang kini memeriksa denyut nadi dari Chen Liao Xuan. Raja itu sudah berbaring lemah di atas tempat tidurnya. Dan di sampingnya sudah ada Lim Ming Yu, yang begitu tampak cemas dengan keadaan suaminya.     
0

Liu Anqier hanya diam di tempat, dia tak berani untuk mendekat. Untuk kemudian dia menundukkan wajahnya dalam-dalam seolah sedang memberi hormat.     

"Tabib, bagaimana dengan keadaan suamiku? Apakah dia baik-baik saja. Entah kenapa setelah dia berperang dengan siluman rubah dan siluman air, dia menjadi mudah sekali seperti ini, Tabib." Lim Ming Yu tampak begitu cemas, bagaimana tidak, suami tercintanya menggigil kedinginan dan terkapar tak berdaya dengan sangat menyedihkan. Dia tidak mau kalau suaminya terjadi apa-apa. Dia sangat ketakutan jika suaminya mungkin kenapa-napa.     

"Ini kondisi yang tidak bisa dikenali dengan ilmu medis mana pun, Selir Ming. Sebab tidak ada tanda-tanda sakit apa pun pada tubuh Yang Mulia. Tubuhnya benar-benar sedingin es, dan hawa dingin itu berasal dari dalam tubuhnya sendiri. Jika terus dibiarkan, ini akan menjadi bahaya. Apakah mungkin, Yang Mulia sedang dalam fase seperti apa yang selalu Yang Mulia alami saat bulan purnama merah datang?" tanya Tabib Istana.     

Lim Ming Yu pun menggeleng dengan kuat, dia yakin jika bukan itu. Dia tahu kapan tepatnya suaminya itu dalam fase itu.     

"Tidak, Tabib. Yang Mulia belum saatnya ada di fase itu. Dan meskipun telah di fase itu. Dia tidak seperti ini," jawab Lim Ming Yu.     

Tabib Istana agaknya bingung, dia tidak tahu harus berbuat apa sekarang. Pikirannya benar-benar buntu. Untuk kemudian dia memutuskan memberi akupuntur kepada Chen Liao Xuan.     

"Selir Ming, hamba akan membuatkan ramuan ginseng merah dan beberapa ramuan lainnya. Untuk bisa menghangatkan tubuh Yang Mulia Raja. Namun, jika kira0kira satu jam suhu tubuh Yang Mulia Raja masih dingin. Harus ada tindakan yang tepat untuk menolongnya, Selir Lim,"     

Lim Ming Yu pun mengangguk, dengan sabar dia meminumkan sup itu gingseng merah itu dengan sendok ke mulut Chen Liao Xuan. Untuk kemudian dia membaringkan lagi tubuh suaminya.     

Lim Ming Yu melihat tubuh Chen Liao yang kini semakin pucat pasi. Seolah darah-darah berhenti mengalir dari dalam tubuhnya.     

"Selir Lim, Dayang Liu sudah ada di sini. Bukankah Anda sangat membutuhkannya sekarang?"     

Lim Ming Yu langsung menatap Zhao Mimi, kemudian pandangannya kepada Liu Anqier. Seolah mendapatkan udara segar, dia begitu lega melihat Liu Anqier ada di sini.     

"Dayang Liu, kesinilah… kesinilah Dayang Liu…," kata Lim Ming Yu. Dengan takut-takut Liu Anqier pun mendekat, kemudian dia duduk di bawah ranjang Chen Liao Xuan. Sehingga dia berada tepat di bawah kaki Lim Ming Yu. "Dayang Liu, apa yang biasanya kau lakukan kepada suamiku ketika dia sedang terluka parah? Suamiku sedang dalam keadaan yang sangat tidak memungkinkan. Dan kau juga tahu kan bagaimana Tabib Istana tadi berkata kan? Bahkan dia tidak tahu apa yang telah terjadi dengan Yang Mulia Raja. Jadi, lakukanlah sesuatu, Dayang Liu. Lakukanlah sesuatu untuk menyembuhkan suamiku," kata Lim Ming Yu setengah memohon. Dia menggenggam erat tangan Liu Anqier. Pelupuk matanya sudah basah karena air mata. Dia benar-benar tidak tahu harus berbuat apa. Dirinya benar-benar tidak berdaya sekarang.     

Mendapat pertanyaan itu, Liu Anqier terdiam. Dia tidak bisa menjawab apa pun. Apa yang dia lakukan adalah hal yang tidak pantas untuk diucapkan di depan Lim Ming Yu.     

"Dayang Liu, katakan kepadaku. Apa yang kau lakukan? Tolong selamatkan suamiku, Dayang Liu!"     

Liu Anqier mundur, kemudian dia menundukkan wajahnya semakin dalam, dia sangat dilemma sekali dengan pertanyaan ini.     

"Maafkan hamba, Selir Lim. Hamba tidak bisa menjawab pertanyaan itu dengan sangat gamblang. Namun jika memang Selir Lim percaya kepada hamba, bisa tinggalkan hamba dengan Yang Mulia Raja berdua saja? Nanti setelah pengobatan hamba selesai. Hamba akan memberi tahu kepada Selir Lim jika semuanya sudah selesai," kata Liu Anqier pada akhirnya.     

Lim Ming Yu pun mengangguk, dia beranjak dari duduknya sambil memandang Chen Liao Xuan yang masih terkapar tak berdaya itu. Ya, dia mencoba percaya dengan Liu Anqier. Kemudian dia dan Zhao Mimi mencoba untuk segera keluar dari sana dan menutup pintu kamar dari luar.     

Liu Anqier memandang Chen Liao Xuan yang tampak menggigil kedingingan. Dia langsung menggenggam tangan Chen Liao Xuan yang bergetar hebat.     

"Yang Mulia, apa yang terjadi? Kenapa Yang Mulia sampai seperti ini?" tanya Liu Anqier panik. Kemudian dia mencium tangan Chen Liao Xuan dengan begitu sayang.     

Pelan, Liu Anqier mencium bibir Chen Liao Xuan. Dia hendak melepaskan ciumannya tapi Chen Liao Xuan menahannya. Liu Anqier membuka mulutnya, pun dengan Chen Liao Xuan. Sampai pada titik di mana dadanya kembali merasakan panas yang sangat membakar. Untuk kemudian sebuah cahaya bulat keluar dari mulut Liu Anqier.     

Liu Anqier langsung lemas, dia langsung terkapar tak berdaya di atas ranjang. Sementara itu, tubuh Chen Liao Xuan langsung terasa normal. Cahaya putih dengan kilauan keemasan langsung mencar menembus langit.     

Sementara itu Jiang Kang Hua memandang ke arah langit. Dia tahu kalau saat ini rajanya sedang bersama dengan Liu Anqier. Dia langsung bergegas terbang ke atas atap istana, kemudian dia mengeluarkan kekuatannya, sehingga para prajurit yang ada di sana langsung tertidur semua. Untuk kemudian, dia langsung mencari keberadaan Li Zheng Xi. Lalu dia meniupkan sihir kepada Li Zheng Xi, dan membuat semua Kasim dan Li Zheng Xi tak sadarkan diri.     

Jiang Kang Hua tahu ada yang aneh, dan dia tidak mau kalau sampai semua orang yang ada di istana ini tidak ada yang tahu tentang apa yang terjadi sekarang. Mata Jiang Kang Hua terbelalak hebat, saat dia melihat seekor naga keluar dari kamar rajanya. Raja itu tampak terbang di atas langit, naga itu tampak meliuk-liuk dengan begitu indah. Jiang Kang Hua tahu, naga itu adalah jelmaan dari Putra Mahkota Kerajaan Langit. Ya, dia tahu itu. Karena dia ikut dalam peperangan Raja terdahulu melawan Putra Mahkota Kerajaan Langit. Meski dia hanya bisa melihatnya dari kejauhan. Tapi dia bisa yakin dan memastikan kalau sosok itu adalah jelmaan dari Putra Mahkota.     

"Apakah, Emo Shao Ye adalah jelmaan dari Putra Mahkota Kerajaan Langit? Lantas bagaimana bisa Putra Mahkota Kerajaan Langit menjadi Raja Iblis di sini."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.