TAKDIR CINTA SANG RAJA IBLIS

Kembalinya Ingatan -Part 6



Kembalinya Ingatan -Part 6

0 "Maksudmu? Aku tidak mengerti sama sekali, Dewa Li?" tanya Jiang Kang Hua kemudian.     
0

Li Qian Long terdiam sebentar kemudian dia melirik Jiang Kang Hua yang saat ini sudah memandangnya dengan tatapan seksama.     

"Setelah melihat apa yang terjadi tadi, bukankah kau sudah tahu siapa rajamu itu? Dan kau pasti sedang bertanya-tanya, kenapa rajamu adalah seorang Putra Mahkota Kerajaan Langit, kenapa bisa hal itu terjadi?"     

"Ya, aku memang berpikir seperti itu Dewa Li. Namun saat aku bertanya kepada Yang Mulia Raja dia enggan menjawab."     

Li Qian Long kembali terdiam untuk sesaat, kemudian dia menghela napas panjang. Ada hal yang ingin dia utarakan, dan alasannya dia memilih Jiang Kang Hua adalah, karena dia tahu jika Jiang Kang Hua adalah pengikut yang setia. Meski, dia berasal dari bangsa iblis sekalipun.     

"Putra Mahkota adalah putra kesayangan Sang Raja. Namun pada suatu ketika dia telah jatuh cinta kepada seorang Dewi yang tidak sempurna. Jadi, dia memberikan setengah intisarinya kepada Dewi itu agar Sang Dewi bisa menjadi Dewi seutuhnya. Namun siapa sangka, kisah cinta itu harus berakhir dengan tragis. Dia harus mendapat tantangan untuk membawa kepala Raja Iblis terdahulu agar dia bisa menikahi Dewi itu. Namun sayang, ketika dia berhasil membawa kepala Raja Iblis terdahulu, kenyataan pahit pun datang. Dewi yang sangat dia cintai meninggal oleh seseorang yang tak bertanggung jawab. Hingga akhirnya Putra Mahkota kalap mata, kemudian dia percaya saja dengan tuduhan jika Penasihat ayahnyalah yang membunuh kekasihnya. Dan tanpa ampun, dia langsung membunuh Penasihat itu. Karena ayahnya murka. Ayahnya pun mengutuknya untuk turun ke alam raya dan membuat dia menjadi Raja Iblis sampai intisarinya menyatu ke dalam tubuhnya dengan sempurna. Namun demikian, ada banyak hal yang harus dilakukan, Panglima Jiang. Pembunuh sebenarnya Dewi itu belum ditemukan sampai sekarang. Tentang kebenarannya, Putra Mahkota belum bisa mengungkapnya. Jadi, Panglima Jiang, maukah kau bersekutu denganku untuk saat ini?"     

"Aku?" tanya Jiang Kang Hua, dia pun tampak tersenyum kecut. "Kenapa aku? Aku adalah iblis, kau tentu tahu, Dewa Li. Bagaimana bisa Dewa Agung sepertimu ingin bersekutu denganku?" Jiang Kang Hua agaknya tak percaya jika itu mungkin akan terjadi. Bagaimana mungkin, dalam kehidupan apa pun di dunia ini tawaran sekutu baru dialami sekarang.     

"Bantu Putra Mahkota menemukan dalang dibalik meninggalnya kekasih yang dicintainya," kata Li Qian Long.     

"Kenapa harus aku? Sementara aku sendiri tidak tahu siapa pembunuh dari Dewi itu. Kejadian itu ada saat mereka di alam langit. Sangat aneh jika kau menyuruhku melakukannya, Dewa Li."     

"Tidak ada yang tidak mungkin, Panglima Jiang. Aku yakin kepadamu karena aku tahu, kau adalah pengikut yang patuh. Sebab jarang sekali ada pengikuti yang benar-benar tulus kepada tuannya sepertimu itu," kata Li Qian Long. Dia kemudian tersenyum, lalu memandang Jiang Kang Hua. Tak berapa lama dia berjalan dan naik ke atas langit, hingga kemudian dia menghilang di balik awan yang kelam.     

Jiang Kang Hua agaknya terdiam, dia sama sekali tak paham dengan apa yang Li Qian Long katakan. Memang benar kalau Dewa-Dewa di langit itu sangat rumit. Bahkan ucapannya saja pun sudah untuk dipahami oleh otak kecil sepertinya.     

Jiang Kang Hua lantas merebahkan tubuhnya, dia langsung memejamkan matanya sambil menikmati bagaimana semilir angin malam mulai menerpa kulitnya. Jadi, dia ini apa sekarang? Dia ini iblis kan? Lantas yang dia sembah itu siapa sekarang? Dia ini pengikut siapa? Jujur Jiang Kang Hua menjadi bingung setengah mati tentang itu. Dia tidak bisa melihat mana yang baik dan mana yang benar, dia tidak bisa melihat apa yang harus dia lakukan. Bahkan, dia tidak bisa melihat dirinya ini iblis atau pengkhianat sekarang.     

Jiang Kang Hua kembali memejamkan matanya rapat-rapat. Perihal masalah Dewi yang diberikan separuh intisarinya, dan yang meninggal di istana langit. Apakah Dewi itu… Liu Anqier? Apakah Liu Anqier reinkarnasi dari Dewi itu? Jika iya, bukankah tugasnya sekarang adalah menyatukan keduanya sembari dia mencari tahu siapa dalang atas kematian Dewi itu meski akan sangat mustahil. Memangnya, dia punya akses ke langit sampai dia disuruh mencari tahu kebenarannya? Dewa Angung itu ternyata sangat bodoh juga.     

"Ck! Aku tak pernah menyangka jika ada Dewa bodoh seperti Li Qian Long. Bukankah dia itu adalah Dewa Agung? Kenapa dia sangat bodoh seperti itu? Bukankah dari pada dia menyuruhku untuk mencari siapa dalang atas kematian Dewi itu, dia bisa membuka buku takdir masing-masing dari mereka? Dia adalah Dewa penentu takdir, bukan? Kenapa dia menjadi sebodoh itu," kesal Jiang Kang Hua. Bahkan dia bergumam kepada dirinya sendiri. Untuk kemudian dia menghela napas panjangnya lagi, dan tanpa sadar dia pun mulai terlelap. Hingga malam yang kelam kini perlahan berubah menjadi fajar yang sangat indah dan sangat dinantikan. Para alam iblis mulai membuka mata mereka. Sepertinya mereka telah lupa akan kejadian semalam. Untuk kemudian dia meyakinkan diri, kalau Li Zheng Xi dan para Kasim Agung tidak akan pernah merasa curiga atas apa yang telah terjadi. Dia hanya bisa berharap, kalau dia bisa memberikan alasan yang pantas ketika banyak yang bertanya kepadanya. Lagi, Jiang kang Hua menghela napas panjang. Dia seperti seorang pengkhianat negara yang mengkhianati bangsanya. Seharusnya, dia berada di kubu Wu Chong Ye, iblis sesungguhnya. Bukan malah dia membela Putra Mahkota Kerajaan langit.     

"Panglima Jiang, apa kau bisa menjelaskan bagaimana kau bisa membuat seluruh penghuni alam iblis tertidur dengan pulas? Apa kau tak punya niatan untuk menjelaskan kepadaku?" tanya Li Zheng Xi.     

Jiang Kang Hua langsung memgambil posisi duduk, dia mengucek matanya. Dia sama sekali tak menyangka jika Penasihat kerajaan itu bisa tahu keberadaannya. Dia nemampilkan senyum kaku, kemudian dia duduk dengan santai di atas, sehingga membuat Li Zheng Xi naik ke atas dengan sangat anggunnya.     

"Maafkan aku, Penasihat Li. Hanya saja semalam yang Mulia Raja telah mengalami menggigil yang hebat. Dari pada Pangeran Wu memulai aksinya karena mendengar berita jika Yang Mulia lemah, dan terlebih tidak jadi melakukan malam indahnya bersama dengan Selir Lim. Maka, akan lebih baik aku pakai cara itu. Dengan demikian tidak ada satu sosok pun yang tahu kebenarannya. Perkara kau ikut terlelap juga, itu bukanlah salahku, Penasihat Li. Siapa suruh kau memiliki ilmu ketahanan tubuh yang sangat lemah. Jadi, kau malah ikut-ikutan pingsan karenanya," ledek Jiang Kang Hua.     

Li Zheng Xi tampak berdecak, tapi dia tak mengatakan apa pun untuk membalas ucapan menyebalkan dari Jiang Kang Hua. Ya, keduanya memang seperti itu. Seperti kucing dan tikus yang tak akan pernah akur.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.