TAKDIR CINTA SANG RAJA IBLIS

Malam Perayaan -Part 3



Malam Perayaan -Part 3

0"Pangeran Wu adalah sosok yang sangat sempurna di atas ranjang, tentu saja. Dia benar-benar perkasa dan istimewa," jawab Lim Jingmi kemudian.     
0

Mereka, membawa beberapa daging unta dan rusa, itu adalah daging-daging yang didapat oleh para Iblis yang baru saja datang dari beberapa negara di bangsa manusia.     

"Untuk perayaan kali ini, sepertinya akan sedikit menarik. Kabarnya akan ada pelepasan lampion-lampion untuk ke langit dan ke sungai. Pasti akan sangat indah, kerajaan iblis akan sangat menawan,"     

"Di alam manusia, tradisi itu sudah lama mereka gunakan, dan memang benar sangat indah. Kemudian di pasar-pasar akan banyak penjual, penjual manisan, gulali, dan lain sebagainya. Mereka juga menjual beberapa kebutuhan wanita lainnya, ada yang menjual perhiasan dari giok-giok dan emas, juga banyak para seniman yang akan melukis wajah-wajah kita. Kita bisa melakukan hal itu,"     

"Ya, itu akan terjadi juga, Dayang Lim. Sebab katanya, gerbang istana akan dibuka. Jadi, penduduk dan para anggota kerajaan kita bisa berkumpul satu sama lain. Agar setidaknya para penduduk akan merasakan dan bisa melihat lebih dekat seperti apa istana itu."     

Lim Jingmi tampak diam sejenak. Kenapa sekarang ada peraturan baru seperti ini? Selama dia berada di sini, tidak pernah sama sekali ada perayaan yang seperti ini. Perayaan seperti apa yang manusia rayakan.     

"Omong-omong apakah ini ide dari Kepala Dayang Zhang?" tanya Lim Jingmi lagi. Sebab dari yang dia tahu, masalah perayaan-perayaan seperti ini biasanya Zhang Hana lah yang mengaturnya dengan baik dan benar.     

"Iya, Dayang Lim. Yang mengurusi semua perayaan ini adalah Kepala Dayang Zhang. Hanya saja, yang memberikan ide ini katanya adalah Emo Shao Ye langsung. Itu lah sebabnya semua Selir pun tampak lebih antusias dari biasanya, mereka ingin menunjukkan sisi terbaik mereka malam nanti. Yang mana nanti akan menjadi malam panjang bagi Emo Shao Ye dan salah satu Selir untuk menikmati malam indah berdua,"     

Lim Jingmi kembali diam. Sejak kapan seorang Emo Shao Ye sampai repot-repot meberikan ide seperti itu? Atau jangan-jangan, dia memberikan ide itu karena dia ingin membahagiakan Liu Anqier?     

Kedua tangan Lim Jingmi mengepal kuat, rahangnya mengeras saat dia menyadari alasan di balik semua ini. Semua perayaan ini, tidak ubahnya dengan perayaan khusus untuk Liu Anqier. Apakah Liu Anqier seistimewa itu?     

*****     

"Selir Cheng, sekarang apa yang harus kita lakukan? Adik hamba, maksudnya Dayang Tan kecil telah tewas karena rasa baktinya kepada Selir Cheng, menutupi masalah siapa yang memberikan ramuan itu kepada Dayang Liu. Apakah, Yang Mulia Raja tidak merasa curiga dengan Selir Cheng?" tanya Tan Lian kemudian.     

Dia sudah merasa snagat hancur dan terpuruk beberapa hari, karena kematian adik terkecilnya. Pengabdiannya kepada Cheng Wan Nian benar-benar tidak diragukan sama sekali. Dan Tan Lian ingin membuktikan kepada Cheng Wan Nian, jika keluarga Tan tidak ada satu pun yang tidak mengabdi kepadanya secara habis-habisan.     

"Kau tenang saja, Dayang Tan. Yang Mulia tidak akan pernah curiga kepadaku. Lagi pula, Dayang Tan kecil tidak berkata apa-apa. Jadi aku berencana untuk memberikan ucapan terimakasih kepads Dayang Tan kecil, karena dia telah berjasa sekali denganku, Dayang Tan," kata Cheng Wan Nian lagi.     

"Terimakasih, Yang Mulia… terimakasih!" kata Tan Lian lagi. "Lantas sekarang, apa yang akan Yang Mulia lakukan untuk menghabisi Dayang Liu? Gadis kecil itu benar-benar seperti manusia bernyawa Sembilan, yang tidak akan pernah mati meski kita telah mencoba membunuhnya berkali-kali."     

Cheng Liao Xuan yang hendak merias wajahnya pun kini menghentikan kegiatannya, pemerah pipinya bahkan belum dia tempelkan ke pipinya dengan sempurna. Rahangnya mengeras, setiap kali dia mengingat tentang apa yang telah dia usahakan selama ini namun sia-sia. Dia tidak akan pernah sama sekali rela untuk membagi suaminya dengan Dayang rendahan terlebih dia dari bangsa manusia. Tak peduli jika dari bangsa manusia dia seorang bangsawan atau apa pun itu.     

Dan yang paling membuat hati Cheng Wan Nian hancur adalah, dia tak menyangka jika niat untuk membuat Liu Anqier menjadi mandul ternyata membuahkan fakta baru. Liu Anqier ternyata telah mengandung janin dari suaminya meski janin itu telah keguguran. Tak terbesit sama sekali di otaknya mengetahui kabar itu. Bagaimana bisa… bagaimana bisa Liu Anqier yang baru saja melayani suaminya bisa secepat itu hamil. Sementara dia yang telah melayani suaminya selama puluhan ribu tahun bahkan belum hamil sama sekali.     

Cheng Wan Nian meremas pemerah pipinya sampai hancur dengan sempurna. Kain yang digunakan untuk membungkusnya terurai dengan sangat nyata. Mata Cheng Wan Nian tampakk memerah, kemudian dia kembali memandang Tan Nian dengan mimik wajah kesalnya.     

"Dayang Tan, aku tidak akan pernah rela membiarkan Dayang Liu melahirkan penerus dari Emo Shao Ye. Aku tidak mau kalau penerus dari Emo Shao Ye adalah separuh berdarah manusia busuk itu. Jika bukan aku yang hamil, maka tidak akan pernah ada Selir di sini dan siapa pun juga yang berhak hamil dan melahirkan keturunan Emo Shao Ye!"     

Suara itu terdengar lantang, malah lebih terkesan sedikit menggema sampai membuat istana Selir bergetar hebat. Para Dayang dan Selir yang ada di kamarnya masing-masing tampak mengerutkan kening karena itu. Untuk kemudian, mereka mengabaikannya. Ya, masalah ini bukanlah perkara yang mudah memang. Tapi, mereka tidak ingin ikut campur dalam masalah apa pun yang terjadi di istana ini. Apalagi masalah itu datangnya dari Selir Cheng. Selir dengan kedudukan dan kuasa seperti seorang Ratu yang tak bisa diganggu gugat, semua kemarahannya adalah yang paling ditakuti, semua perintahnya adalah yang paling harus dijalankan, dan apa pun darinya harus paling dimengerti oleh Selir lain tanpa terkcuali.     

"Dayang Tan, beritahu kepada para Selir. Suruh dia mengurungkan diri untuk mengikuti perayaan ini. Sebab malam panjang Emo Shao Ye harus aku yang memenangkannya. Bahkan jika mereka ikut, suruh mereka menggunakna pakaian terburuk mereka, riasan wajah terburuk mereka. Dan jika aku kalah dengan mereka malam pemilihan nanti, aku tidak akan segan-segan untuk memberikan seribu cambukan untuk mereka agar mereka tahu, siapa aku. Aku adalah Selir Cheng, Selir yang paling dicintai oleh Emo Shao Ye. Dan tidak aka nada yang pernah menggeser kedudukanku itu apa pun yang terjadi. Meski langit runtuh sekalipun aku tidak akan pernah membiarkan siapa pun merebut posisiku bahkan jika mereka ingin."     

"Baik, Selir Cheng. Hamba akan mengabarkan masalah ini kepada para Selir istana. Dan hamba yakin, para Selir istana pasti akan memberikan malam panjang Emo Shao Ye kepada Anda tanpa ada protes sama sekali. Hamba akan jamin tentang itu, Selir Cheng!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.