TAKDIR CINTA SANG RAJA IBLIS

Mulai Berperang -Part 3



Mulai Berperang -Part 3

0"Dayang Liu ini adalah ramuan khas kerajaan iblis. Ramuan kesehatan yang biasanya hanya dikonsumsi oleh para Selir istana. Kenapa Dayang Liu harus meminumnya? Karena Dayang Liu adalah Dayang kamar Yang Mulia Raja. Seorang manusia sepertimu melayani Raja Iblis akan sangat tidak baik untuk energi dan tubuhmu, Dayang Liu. Karena kekuatannya akan benar-benar berbeda. Lama-kelamaan energimu sebagai manusia akan diserap oleh Yang Mulia Raja. Dan itu akan membuatmu menjadi rentan, mudah sakit, dan lemah. Itu sebabnya Selir Cheng memberikanmu ramuan ini. Untuk mengembalikan energimu, dan kamu akan menjadi lebih berstamina. Ini semata-mata karena Selir Cheng sangat khawatir denganmu. Dan karena Selir Cheng telah bertindak tidak adil kepadamu. Itu sebabnya, Selir Cheng meminta maaf dengan memberimu ramuan ini," jelas Tan Xia panjang lebar.     
0

Liu Anqier mengangguk, meski terbesit keraguan tapi jika dia tidak mau meminum ramuan itu, yang ada Cheng Wan Nian akan menyakitinya lagi. Dan dia tidak bisa berbuat apa-apa karena Cheng Wan Nian adalah seorang Selir kesayangan di istana ini.     

"Baiklah, aku akan meminumnya, serta berikan ucapan terimakasihku kepada Selir Cheng. Karena telah sangat perhatian dengan kesehatanku."     

"Sebenarnya Dayang Liu…," jkata Tan Xia kembali berbisik, kemudian dia duduk di samping Liu Anqier. "Selir Cheng mengharapkan kamu untuk mengandung calon penerus dari Yang Mulia Raja, itu sebabnya Selir Cheng sangat perhatian denganmu," Liu Anqier langsung memekik, dia melihat ramuan yang nyaris diteguknya itu. "Tapi, itu bukankah ranuan penyubur rahim, percayalah! Itu hanyalah ramuan kesehatan biasa, aku bersumpah! Tapi, Dayang Liu tak usah bercerita kepada siapa pun. Sebab itu adalah ramuan para Selir dan Raja. Takutnya, jika mereka tahu. Mereka akan iri dengan Dayang Liu."     

Liu Anqier hanya tersenyum saja, dia meletakkan kembali mangkuk kosong itu di atas nampan kayu yang dibawa oleh Tan Xia.     

"Terimakasih, Dayang Tan."     

"Aku akan mengatarkan ini setiap hari untukmu," ucap Tan Xia semangat. Liu Anqier hanya mengangguk.     

Kemudian Tan Xia pergi dengan seringai licik yang menghiasi sudut-sudut bibirnya. Seolah sebuah rencana besar telah dirancang dengan sempurna.     

*****     

"Hey, kau Emo Shao Ye! Sang Raja Iblis yang mengaku jika kekuatanmu tidak tertandingi. Hari ini aku dan pasukanku akan membuatmu hancur tak bersisa! Aku akan mengasai kerajaan iblis sampai kau sendiri tak tahu bagaimana rasanya kalah dalam peperangan!" teriak Raja dari siluman rubah.     

Chan Liao Xuan tampak diam, dia duduk dengan angkuh di atas kuda hitamnya. Hanfu minimalis sebagai penghias kepalanya tampak sangat indah, berbalut dengan rambut hitamnya yang menjuntai. Jubah kebesaran berwarna hitam dengan sulaman benang emas berbentuk naga menghiasi sisi-sisi jubahnya. Chen Liao Xuan, menebas jubahnya dengan sangat gagah.     

"Bedebah! Kau akan menjadi Raja nomor satu seluruh ala mini sejak dulu kalau memang bualanmu itu benar, Raja Siluman Rubah!" sentak Jiang Kang Hua.     

Rahangnya tampak mengeras, kedua tangannya mencengkeram kuat tali kudanya. Bahkan sekarang rasanya dia ingin menjadi iblis seutuhnya untuk membuat bangsa siluman rubah kalang kabut.     

"Jangan banyak bicara, serang!!!"     

Seluruh pasukan siluman rubah langsung berlari menyerang pasukan iblis. Jiang Kang Hua hendak menurunkan pasukannya, namun tangan Chen Liao Xuan diangkat tingg-tinggi. Sebuah pertanda untuk panglimanya agar tidak melakukan pergerakan apa pun.     

"Yang Mulia, kenapa hamba tidak boleh menyerang? Pasukan musuh sebentar lagi menyerang pertahanan kita. Jika kita diam saja, maka kita akan kalah telak oleh mereka!" kata Jiang Kang Hua dengan mimik wajah tegangnya.     

Chen Liao Xuan hanya melirik, kornea matanya sudah berubah menjadi merah. Kemudian, dia menariki kudanya untuk maju beberapa langkah, dan dia terdiam sesaat di depan barisan pertahanan.     

Chen Liao Xuan memejamkan matanya, untuk kemudian sebuah aura hitam pekat keluar dari tubuhnya. Menyelimutinya dengan sangat nyata.     

Rambut hitam panjangnya yang menjuntai, berterbangan bersamaan dengan jubah kebesarannya. Hiasan kepalanya terlepas dengan sempurna, bersamaan dengan perubahan warna rambutnya yang menjadi putih.     

Chen Liao Xuan lantas mengangkat kedua tangannya tinggi-tinggi, dia berteriak. Sebuah teriakan yang menggelegar, sehingga awan hitam muncul di atasnya, bersambut dengan kilatan-kilatan petir, serta angina puting yang muncul di mana-mana. Tanah yang ada di depannya, kini menggulung bak sebuah ombak yang sangat besar.     

Separuh dari prajurit siluman rubah baik yang berlari maupun yang menunggang kuda tergulung oleh tanah yang ada di depannya itu.     

Semuanya langsung tewas seketika. Hingga sang Raja siluman rubah langsung menarik tari pada kudanya, sampai kudanya berhenti dengan tiba-tiba.     

Chen Liao Xuan tersenyum sinis, matanya memandang Raja siluman rubah itu dengan tatapan tajamnya.     

"Bahkan kedua tanganku saja, bisa memusnahkan bangsamu, Siluman Rubah!" ucap Chen Liao Xuan dengan seringainya.     

Dia kembali mengangkat tangannya, hendak menggulung Raja Siluman Rubah beserta dengan sisa prajuritnya. Namun tiba-tiba, sebuah pedang terlempar dan nyaris mengenai tubuhnya. Dengan cepat Chen Liao Xuan terbang, sehingga pedang itu menancap dengan sempurna di perut kudanya. Kudanya pun langsung berubah menjadi abu.     

Pedang dengan bahan logam dari langit. Batin Chen Liao Xuan.     

Dia langsung memandang ke atas, dia melihat sosok berjubah putih dengan rambut putih yang menjuntai. Sosok itu tampak berdiri dengan tenang, sampai membuatnya harus terbang lebih tinggi untuk menemuinya.     

Kini, Chen Liao Xuan berdiri tepat di hadapan sosok itu. Tapi, dengan mimik wajah yang sangat kontras. Sosok itu memandangnya dengan tatapan lembut penuh rindu. Sementara Chen Liao Xuan memandangnya dengan amarah dan penuh dengan kebencian.     

"Dewa Tua, jangan pernah mengganggu urusanku!" sentak Chen Liao Xuan.     

Le Qian Long, Dewa yang diutus oleh Raja Langit untuk menghentikan peperangan ini pun tak menjawab. Dia hanya diam, sambil memandang wajah Chen Liao Xuan.     

Lama… rasanya sudah sangat lama. Sudah berapa puluh ribu tahun dia tak melihat wajah itu lagi. Paras paling sempurna dari seluruh alam semesta, dan kini yang membuatnya hatinya ngilu. Hanya karena kutukan Sang Ayah yang merupakan Raja Langit. Seorang Putra Mahkota yang hanya menginginkan kebenaran kini harus terjebak dan terperangkap pada raga iblis yang sangat mengerikan. Membunuh dengan cara yang brutal tanpa memiliki perasaan, dan beberapa kejahatan yang tak termaafkan lainnya. Sungguh, sebuah kutukan yang sangat mengerikan yang harus menimpa Xie Liao Xuan yang malang.     

Dan Li Qian Long tidak bisa membayangkan, berapa puluh ribu tahun lagi untuk Putra Mahkota Kerajaan Langit itu bisa sadar akan jati dirinya. Serta memurnikan lagi jawanya agar dia bisa kembali ke Kerajaan Langit.     

"Suatu kehormataan bisa bertemu dengan Raja Iblis yang tak terkalahkan di seluruh alam semesta ini," kata Li Qian Long sambil memberi hormat.     

Chen Liao Xuan tampak menyeringai, kemudian dia memandang tajam pada Li Qian Long.     

"Kau pikir aku akan percaya dengan tipu daya busukmu, Dewa Tua? Menyingkir dari peperanganku atau kau akan mati di tanganku!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.