TAKDIR CINTA SANG RAJA IBLIS

SSRI -Part 5



SSRI -Part 5

0Panglima Jiang Kang Hua menoleh, tapi dia tak mendapati rajanya ada di mana-mana. Membuatnya menebarkan pandangannya dan menyelidiki satu-satu, apa benar rajanya ada di salah satu keremunan manusia-manusia itu.     
0

Ya, dia tahu, jika rajanya kini sudah pulih, dia bisa mengenali dengan jelas bagaimana aroma dari tubuh rajanya itu, yang tidak akan pernah bisa ditutupi oleh kekuatan dan sihir apa pun.     

Rahang Panglima Perang Jiang Kang Hua mengeras, untuk kemudian dia menarik kudanya untuk kembali berjalan pergi.     

Sementara Chen Liao Xuan sudah berusaha menyelinap dari orang-orang yang ada di sana, tangannya masih memegangi kipas yang menutupi wajahnya, dan tangan satunya menggenggam erat tangan Anqier.     

Setelah mereka sampai di perbatasan kota Han dan bertemu dengan hutan-hutan, Chen Liao Xuan menghentikan larinya. Anqier terengah, pun dengan Yang Si Qi karena berusaha mengimbangi langkah cepat dari Chen Liao Xuan.     

"Ada apa denganmu Tuan Chen? Kenapa kau lari begitu cepat? Apa kau takut dengan Emo Shao Ye?" tanya Yang Si Qi. Chen Liao Xuan pun tak menjawab pertanyaan itu.     

"Hanya manusia gila yang tak takut dengan Emo Shao Ye, Si Qi. Maka berhentilah membual, dan kita harus kembali ke rumah Tabib Jung," ajak Anqier lagi.     

"Aku tak membual, siapa memang yang tak mengenal Emo Shao Ye? Sang Raja Iblis paling kejam yang katanya lebih kejam dari pada Raja Iblis terdahulu. Bahkan sekarang, dia membuat huru-hara di alam manusia. Dia mengambil budak-budak dari alam kita untuk dia jadikan budak dan dipekerjakan tanpa ampun. Bahkan kabarnya kini, di setiap bulan purnama, Emo Shao Ye meminta para prajuritnya untuk mencari seorang gadis yang bangsa kita, untuk dia bawa ke alamnya. Dan kau tahu apa yang akan dilakukan oleh Emo Shao Ye dengan para gadis itu?"     

"Apa?" tanya Anqier pada akhirnya.     

"Dia akan dijadikan pemuas nafsu oleh Emo Shao Ye, dan ketika dia bosan, dia akan melempar gadis-gadis itu kepada para pengikutnya. Digilir di depan banyak orang saat mereka melakukan ritual kejahatannya,"     

"Dari mana kau mendapatkan berita busuk itu?" celetuk Chen Liao Xuan pada akhirnya.     

Harga dirinya merasa tercoreng sebagai Raja Iblis. Bisa-bisanya bangsa manusia mengatakan jika dia mengambil gadis-gadis dari bangsa manusia untuk dijadikan pemuas nafsu. Bahkan selama ini, Chen Liao Xuan tak pernah berhubungan ranjang dengan manusia mana pun selain dengan… Anqier.     

Rahang Chen Liao Xuan mengeras, sambil mengibaskan jubah panjangnya dia pun hendak berjalan pergi. Namun kemudian, ada pasukan berpakaian hitam dengan topeng hitam menutupi wajahnya. Mereka terbang untuk kemudian turun dan mengepung Chen Liao Xuan dengan dua gadis kecil itu.     

"Berhenti kalian! Serahkan barang-barang yang kalian miliki!" teriak gerombolan orang itu. Chen Liao Xuan akhirnya sadar, siapa orang-orang ini. Ya, mereka adalah para penyamun yang ingin mendapatkan barang curian dengan cara merampok dan membunuh mangsanya.     

Chen Liao Xuan langsung memasang kuda-kuda, dia mundur di dekat Anqier dan Yang Si Qi. Kemudian dia kembali membuka kipasnya, dia gunakan untuk menutup sebagian wajahnya. Matanya terus mengintai orang-orang yang mengelilinginya, kemudian dia tampak menyeringai dan matanya berubah menjadi kemerahan.     

"Apakah di antara kalian ada yang memiliki seni bela diri?" tanya Chen Liao Xuan. Dia tak mau mengambil risiko. Jika dia mengeluarkan kekuatannya, dia takut jika wujudnya akan berubah seutuhnya, dan itu akan menakuti Anqier.     

"Nona Liu memiliki seni bela diri cukup tinggi. Dia selalu diajari ayahnya untuk bisa melindungi dirinya dari bahaya," jawab Yang Si Qi.     

"Lalu kau?" tanya Chen Liao Xuan lagi. Yang Si Qi hanya bisa tersenyum samar kemudian dia menggaruk kepalanya yang mendadak gatal.     

"Tentu saja tidak bisa, apa kau bercanda, Tuan Chen? Aku adalah—"     

"Tidak berguna,"     

Setelah Chen Liao Xuan mendorong tubuh Yang Si Qi untuk menepi, kini dia saling bertahan bersama dengan Anqier. Dia langsung memberi lingkaran perlindungan kepada Yang Si Qi agar tidak ada satu penyamun pun yang bisa mendekati Yang Si Qi.     

"Kau lawanlah dua, sisanya biar aku yang melakukannya," perintah Chen Liao Xuan.     

"Tapi…," kata Anqier terhenti. Bagaimana dia harus menyerang dua jika penyamun yang ada di sini lebih dari sepuluh orang. Dengan membawa pedang-pedang panjang yang sangat mengerikan. Sementara dia dengan Chen Liao Xuan, keduanya tak membawa apa pun! "Tapi, apa kau bisa menangani sisanya yang banyak itu, Tuan Chen?" tanyanya kemudian.     

Chen Liao Xuan tampak menyeringai, korena matanya kini sudah berubah merah. Lalu dia kembali melirik Anqier. "Jangan remehkan aku, Nona Liu," desisnya.     

Dia langsung terbang, kemudian menendang kepala para penyamun itu dari atas. Sambil membuka kipasnya yang menutupi setengah wajahnya, dan tangan lainnya terlipat ke belakang. Chen Liao Xuan turun dengan aura yang sangat anggun dan gagah.     

Dia kemudian memainkan kipas yang sedari tadi dia bawa untuk memukul musuh-musuhnya, dengan cepat dan lincah, sampai membuat para penyamun itu kuwalahan.     

Para penyamun itu mundur karena serangan bertubi-tubi dari Chen Liao Xuan, kemudian mereka saling tukar pandang.     

"Sepertinya kita salah sasaran! Orang yang kita serang bukanlah orang sembarangan!" kata salah satu penyamun itu.     

Kemudian, salah satu di antaranya menyelinap, dia bergabung dengan dua rekannya yang lain untuk menyerang Anqier. Anqier yang fokus dengan dua penyamun itu pun tak menyadari jika ada penyamun lain yang ada di belakangnya. Penyamun itu mengambil belati dari balik jubahnya, dia mendekat ke arah Anqier kemudian….     

Jrep!!!     

Mata Anqier terbelalak sempurna, dia nyaris tersungkur karena tusukan dari belakang yang melukainya. Dia lantas memegangi pinggangnya, darah segar keluar dengan sangat nyata.     

Chen Liao Xuan melihat kejadian itu agaknya kaget. Emosi dan kekuatannya tak bisa lagi dia kendalikan. Tubuhnya mengeluarkan aura hitam pekat, rambutnya yang awalnya tertata rapi kini tergerai sempurna. Matanya merah menyala, untuk kemudian secepat kilat dia berada di depan penyamun yang melukai Anqier. Dengan emosi yang membuncah, Chen Liao Xuan mencekik leher orang itu. Kuku-kuku panjangnya mulai tumbuh, untuk kemudian….     

Jrep!!!     

Nadi di leher penyamun itu putus sempurna saat Chen Liao Xuan mencengkeramnya dengan kuku-kukunya yang panjang itu. Kemudian dia melempar tubuh yang mengejang itu ke sembarang tempat. Chen Liao Xuan tampak memejamkan matanya. Hingga kuku-kuku yang ada di tangannya itu kembali menghilang, taringnya menghilang, dan korena matanya kembali hitam.     

Sementara Yang Si Qi terbelalak kaget, dia langsung menutup mulutnya rapat-rapat. Dia seperti mengenal sosok mengerikan itu. Tapi, di mana? Yang Si Qi benar-benar lupa. Untuk kemudian, ingatan masa lalunya bersama dengan Anqier di hutan persik kembali. Mengingatkan kepada kejadian kelam yang pedih. Air mata Yang Si Qi pun menetes. Dengan suara bergetar dia bergumam, "Emo Shao Ye…."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.