TAKDIR CINTA SANG RAJA IBLIS

Ingat Kembali -Part 5



Ingat Kembali -Part 5

0"Hamba sedang tidak berdusta, Yang Mulia! Mohon maafkan hamba! Hamba hanya mendengarkan ketika Yang Mulia sedang mulai mengigau."     
0

"Apa itu?"     

"Yang Mulia selalu menyebut nama Anqier. Siapa gerangan wanita yang memiliki nama itu, Yang Mulia Raja?"     

Deg!     

Jantung Chen Liao Xuan mendadak terasa sakit. Dia meremas dadanya yang terasa begitu ngilu. Apa ini? Apa yang terjadi? Kenapa dadanya menjadi sesakit ini? Terlebih, bukankah dulu dia masih belum bertemu dengan gadis kecil bernama Liu Anqier itu? Lantas bagaimana bisa dia menyebut nama Anqier? Apakah ada nama Anqier dari keluarga yang berbeda selain Liu Anqier? Chen Liao Xuan benar-benar tak habis pikir dengan itu. Terlebih mimpinya sedari dulu selalu kilasan-kilasan seorang wanita. Dan sekarang setelah dia bertemu dengan Liu Anqier. Tidak… tepatnya setelah dia bercinta dengan Liu Anqier wajah wanita dalam mimpinya kenapa tampak jelas dan itu adalah wajah Liu Anqier?     

"Apakah Penasihat Li mengetahui hal ini? Atau Selir Cheng?" tanya Chen Liao Xuan.     

"Untungnya, Yang Mulia Raja selalu lemah ketika bersama hamba. Jadi, tenanglah untuk itu. Tidak ada satu penghuni kerajaan ini yang tahu, Yang Mulia."     

"Maka tutuplah mulutmu kalau kau tak mau terbunuh Panglima Jiang," ancam Chen Liao Xuan kemudian.     

"Baiklah, Yang Mulia Raja. Semua perintah Yang Mulia akan hamba laksanakan tanpa syarat apa pun. Tapi, jika benar seperti itu, Yang Mulia Raja juga harus memerhatikan para selir Yang Mulia. Sebab mereka terus terdengar menangis sepanjang malam ketika Yang Mulia Raja tidak datang ke kamar-kamar mereka. Hanya Selir Cheng yang selalu Yang Mulia berikan haknya, sementara selir yang lain Yang mulia abaikan."     

"Aku tidak mengabaikan mereka, Panglima Jiang. Hanya saja…," kata Chen Liao Xuan terhenti. "Hanya saja," katanya terhenti dan bahkan Chen Liao Xuan tak bisa berkata apa-apa lagi.     

"Karena Yang Mulia Raja memakai hati?" tebak Panglima Jiang. Kini Cheng Liao Xuan menoleh. Memutar tubuhnya dan melihat Panglima Jiang Kang Hua yang kini langsung bersimpuh di kakinya. "Maafkan hamba, Yang Mulia. Sebenarnya Penasihat Li pun ingin mengatakan ini kepada Baginda Raja tadi. Tapi, agaknya dia tak memiliki keberanian. Tapi, dugaan jika Yang Mulia Raja telah pilih kasih kepada selir-selir Yang Mulia sudah merebak ke seluruh penjuru lapisan bangsa iblis. Terlebih, Selir Cheng selalu mengagung-agungkan dirinya, jika dia adalah calon Ratu yang akan mendampingi Yang Mulia Raja, karena yang memiliki kesempatan untuk melahirkan calon-calon Putra Mahkota hanyalah Selir Cheng yang merupakan satu-satunya selir yang disentuh oleh Yang Mulia Raja. Dan hal itu juga menjadi propraganda bagi Panglima Wu Chong Ye untuk mengadu domba petinggi-petinggi istana yang putri-putri mereka menjadi selir di sini, Yang Mulia,"     

Chen Liao Xuan tampak menebas jubahnya, kemudian dia mengikat kedua tangannya di belakang punggung. Tatapannya menerawang jauh, dia pun tampak diam membisu. Untuk kemudian dia kembali memandang Panglima Jiang Kang Hua lagi.     

"Tentunya kau tahu, Panglima Jiang. Jika aku tidur dengan Selir Cheng bukan karena dia merupakan selir kesayangan atau apa pun. Terlebih untuk menjadikannya Ratu untuk menadampingiku duduk di singga sana. Hanya karena dia adalah perayu yang cukup ulung, dan aku bisa bersenang-senang untuk sekadar melepaskan segala penatku ketika malam. Tidak lebih dari itu. Aku tak begitu memikirkan gairah untuk bercinta dengan banyak wanita. Kau tahu itu, bukan?"     

Pangila Jiang Kang Hua agaknya tahu. Alasan kenapa rajanya tak bergairah dengan wanita. Pasti karena sosok bernama Anqier itu. Dia baru tahu kalau rajanya ternyata adalah sosok pendamba cinta dan seperti budak cinta seperti ini. Hingga dia menutup hatinya kepada wanita mana pun itu.     

Dan yang membuat Panglima Jiang Kang Hua terheran. Siapa sebenarnya sosok Anqier ini? Sebab dari apa yang dia tahu, rajanya bahkan hampir tidak pernah berurusan dengan wanita. Bahkan pernikahan-pernikahannya itu dia dan para petinggi kerajaannlah yang menyuruhnya untuk menyempurnakan kedudukannya sebagai seorang Raja di kerajaan iblis ini. Lalu, apakah Panglima Jiang Kang Hua harus menemukan wanita itu untuk rajanya? Agar setidaknya rajanya tak selalu seperti seorang kekasih yang telah kehilangan kekasihnya dengan begitu lama?     

"Panglima Jiang Kang Hua, ada kerusuhan terjadi di perbatasan! Tepatnya di hutan persik milik kita! Ada beberapa siluman air yang mencoba menyerang dan menerobos masuk hutan persik kita!" Penasihat Li Zheng Xi yang agaknya baru datang pun langsung memberi kabar, dia sangat panik dengan laporan dari para prajurit yang bahkan mereka tampak terluka parah.     

Namun, saat Panglima Jiang Kang Hua hendak melangkah, bahunya digenggam oleh Chen Liao Xuan, membuatnya berhenti dan menoleh sesaat.     

"Kau boleh membunuh siluman air itu. Tapi, ketika ada manusia di sana yang tak memasuki wilayah kita. Jangan pernah usik mereka," titahnya.     

Betapa terkejut Panglima Jiang Kang Hua mendengar hal itu. Ada apa dengan rajanya? Setelah rajanya sekarang suka mengenakan jubah putih, sekarang rajanya melarangnya untuk membunuh manusia? Tapi, saat ini bukanlah hal yang penting. Yang terpenting adalah dia harus melaksanakan tugasnya untuk menjaga kedamaian di kerajaan ini.     

"Baik, Yang Mulia! Tidah Anda akan hamba laksanakan dengan senang hati!" Panglima Jiang Kang Hua pun bergegas pergi, menyisakan Chen Liao Xuan yang memandanginya. Rahangya tampak mengeras, untuk kemudian dia mengibaskan tangannya dan berjalan menuju balai agung untuk melakukan tugas-tugasnya yang belum terselesaikan.     

"Penasihat Li," panggil Chen Liao Xuan kemudian. Dia sudah duduk di singgasananya, membuat Penasihat Li Zheng Xi langsung berlutut di depannya.     

"Ya, Yang Mulia? Adakah titah yang harus hamba laksanakan untuk Yang Mulia Raja?"     

"Malam ini, umumkan sebagai malam pengantinku. Aku akan datang pada selir-selirku yang mungkin selama ini telah terabaikan,"     

Betapa bahagia Penasihat Li Zheng Xi mendengar kabar ini. Dengan Sang Raja melakukan malam pengantin dengan selir-selirnya, maka semua praduga dan keresahan para petinggi kerajaan yang putri-putri mereka menjadi selir di sini pun akan sirna. Sehingga semakin kukuhlah kedudukan Sang Raja. Karena dukungan penuh pasti akan dia dapatkan setelah ini. Dan Pangeran Wu Chong Ye tidak akan lagi memiliki celah untuk melengserkan kedudukan dari Sang Raja.     

"Dengan senang hati, Yang Mulia! Hamba akan umumkan kabar gembira ini! Terlebih, agar para selir-selir mempersiapkan diri mereka sebaik mungkin untuk melayani Yang Mulia Raja! Hampa izin undur diri, Yang Mulia!"     

Selepas kepergian Penasihat Li Zheng Xi, Chen Liao Xuan kembali meremas dadanya. Kenapa dadanya begitu sangat sakit. Terlebih….     

Chen Liao Xuan menyentuh pipinya, cairan bening itu kembali menetes di pipinya. Apa-apaan ini? Dia… menangis? Bagaimana bisa dia menangis? Terlebih, kenapa dia harus menangis seperti ini?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.