TAKDIR CINTA SANG RAJA IBLIS

Ingat Kembali -Part 10



Ingat Kembali -Part 10

0Liu Anqier terus memacu kuda putihnya, sampai saat dia berada kembali ke kediamannya. Dengan cepat dia pun melompat, kemudian dia berlari sekuat tenaga untuk mencari keberadaan ibunya. Dia ingin memberitahu ibunya, untuk secepat mungkin mengemasi barang-barangnya seperlunya. Kemudian, dia akan mengajak ibunya segera pergi dari tempat ini. Sebelum keesokan harinya Raja Han datang, dan menyampaikan keinginannya, yaitu untuk meminang Liu Anqier, atau malah pura-pura membiarkan pernikahannya dengan Lin Qian Long terjadi, tapi di tengah perjalanan dia diculik dan pengantin wanita Lin Qian Long akan digantikan oleh wanita baru.     
0

"Ibu! Ibu! Di mana kau, Ibu!" teriak Anqier.     

Liu Ding Han yang baru saja meramu obat-obatan pun keluar, membuat Anqier langsung mendekati ibunya dengan napas terengah. Wajah meronanya tampak semakin merah, napasnya terengah seperti seorang yang telah berlari dengan sangat kesetanan.     

"Anqier, ada apa? Bukankah kau ada di kediaman keluarga Lin? Lantas kenapa kau datang dengan kuda dan dengan mimik wajah kesetanan seperti ini?" tanya ibunya cemas.     

Keduanya saling berpegangan tangan, seolah keduanya saling menguatkan satu sama lain. Ya, baik Liu Anqier dan Liu Ding Han keduanya sudah tidak punya siapa-siapa lagi sekarang. Selain diri mereka sendiri, karena mereka telah kehilangan satu-satunya laki-laki sebagai pelindung dalam kehidupan mereka.     

"Ibu, lekaslah kau berkemas. Ambil barang-barang yang penting kemudian kita pergi. Kita harus lekas pergi secepat mungkin, Ibu. Karena kalau tidak, Raja Han akan segera datang untuk mengambilku," panik Liu Anqier lagi. Dia hendak masuk ke dalam kamar, tapi ibunya menahannya. Karena agaknya dia tidak begitu paham dengan apa yang dikatakan oleh putrinya.     

"Tunggu, bisa kau jelaskan dengan lebih baik lagi? Aku tak paham, bagaimana bisa Raja Han mencarimu? Apa yang telah kau lakukan? Kesalahan apa yang telah kau lakukan, Aniqer?" selidik ibunya kini.     

Sambil menahan tangis, Liu Anqier pun memandang ibunya. Kini mimik wajahnya benar-benar seperti orang ketakutan.     

"Ibu, tadi aku berencana untuk bermalam di kediaman keluarga Lin, dan besok baru pulang. Dan di sana ada Raja Han juga datang berkunjung. Semalaman aku tak bisa tidur karena aku tak terbiasa tidur di tempat asing. Jadi aku mencoba untuk berjalan-jalan, dan aku tak sengaja mendengar percakapan Raja Han dan Tuan Muda Lin. Dan Raja Han meminta Tuan Muda Lin untuk melepaskan aku, Ibu. Raja Han ingin menjadikanku sebagai salah satu selirnya. Di saat Tuan Muda Lin menolak karena dia bilang mencintaiku, Raja Han memberikan pilihan yang sangat sulit kepada Tuan Muda Lin. Kalau sampai Tuan Muda Lin menolak permintaannya, maka Raja Han akan menjadikan keluarganya sebagai pengkhianat dan akan dihukum gantung, Ibu,"     

Liu Ding Han terbelalak kaget, dia benar-benar tak menyangka jika ada adegan seperti itu juga. Untuk kemudian, dia mengelus lengan putrinya yang bergetar hebat itu.     

"Dan kau tak mau menikah dengan Raja Han?" tanya ibunya. Liu Anqier pun menggelengkan kepalanya.     

"Aku bukan barang, Ibu. Yang ketika orang ingin, lantas aku diminta dari orang yang memilikiku sebelumnya. Aku manusia dan aku adalah calon istri dari Tuan Muda Lin. Aku tidak mau, Bu. Aku tidak mau menikah dengan Raja Han, aku tidak mau menjadi salah satu dari selirnya!" histeris Liu Anqier lagi. Ibunya langsung memeluknya dengan sangat erat, terlebih saat Liu Anqier menangus tersedu karena itu. Dia ketakutan, sungguh benar-benar ketakutan.     

"Baiklah, ayo kita lekas bersiap. Kita harus segera pergi dari sini, Anqier," kata ibunya kemudian. Anqier pun mengangguk, kemudian keduanya saling berlari masuk ke dalam kamar mereka masing-masing. Mengemasi barang-barang mereka kemudian bertemu lagi di halaman tengah kediaman mereka.     

"Ibu tunggulah sebentar, Yang Si Qi masih belum pulang. Kurasa sebentar lagi dia akan pulang. Karena Tuan Muda Lin telah mengiriminya kabar ini lewat salah satu dayang di kediamannya," kata Liu Anqier. Dan benar saja, tak lama setelah itu suara rintihan kuda terdengar meringkih. Dan dari kejauhan Yang Si Qi tampak menunggangi kuda itu. Setelah dia sampai di tempat Liu Anqier dan Liu Ding Han, Yang Si Qi langsung turun.     

"Jadi bagaimana? Aku telah mendengarnya dari salah satu dayang di kediaman keluarga Lin."     

"Kau lekas berkemaslah kemudian kita pergi sekarang juga!" ajak Liu Anqier kemudian.     

Yang Si Qi langsung mengangguk, dengan cepat dia masuk ke kamarnya dan berkemas lalu dia pun kembali keluar.     

Ya, Yang Si Qi adalah yatim piatu. Orangtuanya baru saja meninggal beberapa tahun yang lalu karena sakit parah. Hingga akhirnya, dia yang sebantang kara tinggal di rumah kediaman keluarga Liu, dan diurus oleh orangtua Liu Anqier.     

Setelah mereka bertiga siap, Yang Si Qi naik ke kudanya, Liu Anqier beserta ibunya naik ke kudanya. Mereka kini saling pandang.     

"Anqier, kita akan ke mana? Kita sendiri tidak tahu tempat sama sekali karena kita tak pernah melakukan perjalanan jauh. Dan aku pun yakin, jika prajurit kerajaan nanti setelah Raja Han tahu kau tak ada di rumah, beliau akan mengutus banyak prajurit untuk mencarimu ke belahan bumi mana pun itu!"     

"Sementara kita bermalam di pondok rahasia Ayah, Yang Si Qi. Karena itu adalah satu-satunya tempat teraman sekarang. Pondok itu tidak akan pernah bisa terlihat oleh mata manusia biasa sekalipun. Selain orang-orang yang sudah diberi Ayah ramuan ajaibnya. Untuk setelahnya, kita pikirkan tempat lain yang mungkin bisa kita gunakan untuk tempat tinggal selamanya,"     

Yang Si Qi pun mengangguk, untuk kemudian keduanya langsung memacu kuda mereka berjalan lebih cepat lagi kea rah bukit Han dan melewati beberapa hutan. Perjalanan mereka cukup jauh, memang. Karena jalanan yang dilewati cukup panjang dan terjal. Untuk kemudian, mereka melewati hutan persik yang luarnya tak sedikit, hutan-hutan pinus sampai pada akhirnya kuda itu kini melambat dan berhenti tepat di sebuah hutan bambu yang cukup lebat.     

Liu Anqier pun turun, kemudian dia mengajak ibunya turun, pun dengan Yang Si Qi. Sementara ibunya tampak tak melihat apa pun di sana.     

"Kita akan tinggal di tengah hutan yang mengerikan seperti ini? Apa tidak akan ada hewan buas di sini?" tanya Liu Ding Han yang agaknya cemas setengah mati.     

Liu Anqier pun memberikan sebuah ramuan kepada ibunya, membuat ibunya kini meneguk ramuan itu. Tak berapa lama, kondisi tempat itu pun berubah. Ada sebuah jalan di antara hutan bambu itu, entah jalan apa yang terlihat dengan cara yang ajaib.     

"Ibu tenang saja, aku dan Si Qi sudah sering bermain ke sini, Ibu. Dan kami jamin tidak ada hewan buas apa pun di sini,"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.