TAKDIR CINTA SANG RAJA IBLIS

Perlombaan -Part 6



Perlombaan -Part 6

0Ujung bibir Chen Liao Xuan berkedut. Terkutuk gadis kecil menyebalkan yang ada di depannya ini. Untung dia mencintainya, jika tidak siapa peduli akan ucapan gadis kecil bodoh ini? Cinta?     
0

Chen Liao Xuan tampak mengerutkan dirinya sendiri. Apakah dia mencintai gadis kecil yang bodoh ini? Tidak… itu tidak mungkin terhjadi! Hanya karena wajah gadis kecil bodoh ini sama dengan sosok yang terus datang di dalam mimpinya itu.     

"K… kau—"     

"Mohon untuk dimakan, Yang Mulia. Ataukah hamba yang menyuapi makanan ini kepada Yang Mulia Raja?" tawar Liu Anqier.     

Chen Liao Xuan tampak mencengkeram kedua tangannya erat-erat kemudian dia mengangguk juga.     

"Dengarkan aku, Dayang Liu. Meski ini terdengar aneh tapi tubuh kita seperti memiliki keterikatan. Jika aku terluka aku bisa menyembuhkan lukaku dengan cara menyentuhmu sampai cahaya yang ada pada dirimu itu keluar. Dan jenis sentuhan itu juga selalu berbeda dari setiap tingkatan luka yang aku dapatkan. Jika aku terluka ringan, mungkin dengan menyentuhmu aku akan bisa sembuh. Namun jika aku terluka parah sampai hampir mati maka bayaran yang setimpal adalah dengan bercinta denganmu. Apa kau tidak takut untuk itu, Dayang Liu?" ancam Chen Liao Xuan.     

"Maafkan hamba, Yang Mulia. Kenapa hamba harus mengobati Yang Mulia? Apakah sekarang Yang Mulia akan pergi ke medan perang dan Yang Mulia akan sekarat? Atau… Yang Mulia terlalu takut dengan hidangan hamba? Ck! Benar-benar tidak hamba duga, seorang Emo Shao Ye, Sang Raja Iblis paling bengis di jagat raya takut dengan hidangan terasa pedas dan asam. Benar-benar lucu sekali."     

"Anqier…," geram Chen Liao Xuan pada akhirnya. "Suapi aku makanan busuk itu," perintahnya pada akhirnya.     

Dengan semangat Liu Anqier menyuapi Chen Liao Xuan makanan itu. Rasa pertama dia agaknya mengerutkan kening. Dia hendak menghentikan makanan itu tapi saat melihat Liu Anqier dengan wajah bahagianya dia menjadi tidak tega. Bukan… ini bukan perkara makanan pedas atau asam sekalipun. Tapia da benda lain yang ada di dalam makanan ini. Dengan wajah merah padam Chen Liao Xuan terus menikmati hidangan itu, suap demi suap sampai hidangan yang ada di sana habis tak bersisa. Liu Anqier tampak senang setengah mati melihat Chen Liao Xuan makan dengan lahap. Dia sudah membayangkan bagaimana wajah merah padam Sang Raja Iblis itu saat memakan hidangan ini.     

"Ada apa, Yang Mulia? Kenapa Yang Mulia menekan dada dan perut Yang Mulia terus? Apakah makan makanan pedas dan asam membuat dada Yang Mulia sesak napas?" tanya Liu Anqier setengah meledek.     

Tak berapa lama, wajah Chen Liao Xuan menjadi pucat pasi. Keringat berkucur deras dari keningnya. Dia terbatuk dan memuntahkan darah segar dari dalam mulutnya. Dia masih menekan dadanya, dan itu berhasil membuat Liu Anqier kaget bukan main.     

"Yang Mulia, apa yang terjadi? Apakah makanan pedas dan asam bisa membuatmu sampai seperti ini dan mati?" pekik Liu Anqier mulai cemas.     

Tidak… Chen Liao Xuan tahu kalau bukan Liu Anqier pelakunya. Selain masalah makanan pedas, gadis itu tidak akan pernah paham dengan yang namanya goa lanhua. Ya… Liu Anqier tidak akan pernah tahu di mana tempat itu berada.     

Liu Anqier berusaha mendekat untuk membuka topeng Chen Liao Xuan karena Sang Raja it uterus memuntahlan darah. Tapi dengan cepat Chen Liao Xuan mendorong tubuh Liu Anqier sampai tubuh mungil itu terjatuh ke belakang dengan sempurna.     

"Jangan sentuh aku, pergi!" teriak Chen Liao Xuan.     

Tubuhnya tampak diselimuti oleh kabut hitam yang sangat pekat. Rambutnya kini berubah menjadi putih sempurna. Tangan-tangannya muncul kuku-kuku panjang, dan ada tanduk di kepalanya.     

Liu Anqier terbelalak kaget melihat pemandangan itu, bahkan kedua kakinya tak bisa untuk diajak untuk berdiri.     

Chen Liao Xuan tampak ambruk, dia terus menekan dadanya seolah dia sangat kesakitan. Liu Anqier hendak mendekat lagi, tapi dia terlalu takut untuk mendekati sosok Raja Iblis yang sudah berubah seutuhnya itu.     

Kenapa? Batin Liu Anqier yang tampak bingung dengan dirinya sendiri. Bukankah ini yang dia mau? Melihat Chen Liao Xuan menderita dan tersiksa seperti ini. Tapi kenapa melihat hal seperti itu di depan matanya membuat Liu Anqier menjadi tidak tega? Dia benar-benar tak bisa berkata apa pun juga!     

"E… Emo Shao Ye…," lirih Liu Anqier. Chen Liao Xuan menatapnya Liu Anqier yang tampak kaget melihatnya. Matanya menyala merah itu melihat Liu Anqier yang menangis. "Anda tidak apa-apa?" tanya Liu Anqier lagi. Chen Liao Xuan tampak tersenyum. Setidaknya, Liu Anqier masih memiliki rasa peduli kepadanya. Melihat bagaimana Liu Anqier cemas membuat hati Chen Liao Xuan menghangat, entah kenapa dia bisa merasakan hal seperti ini, padahal dia adalah Iblis. Ini benar-benar hal yang sangat lucu.     

"Kembalilah, aku akan baik-baik saja," kata Chen Liao Xuan dengan lembut. Liu Anqier tak mampu menahan tangisnya lagi. Dia terus mengusap air matanya yang menetes di pipi.     

"Hamba… hamba tidak mau kalau sampai Yang Mulia kenapa-napa karena hamba. Hamba—"     

Liu Anqier terbelalak kaget saat dengan kasat mata Chen Liao Xuan sudah berada di depannya. Menepuk-nepuk kepala Liu Anqier dengan lembut.     

"Bukankah mimpimu adalah untuk membunuhku? Lantas kenapa kau menangis saat kau melihatku seperti ini, dasar bodoh," gumamnya.     

Liu Anqier pun tak bisa menjawab ucapan dari Chen Liao Xuan itu. Jangankan Chen Liao Xuan, dia sendiri saja tak tahu apa yang terjadi kepadanya. Ini benar-benar hal yang paling bodoh yang pernah dia lakukan. Menangisi Iblis yang telah membunuh ayahnya.     

"Ini bukanlah air mata kesedihan, Yang Mulia. Tapi, ini adalah air mata bahagia karena hamba telah melihat hamba tersiksa."     

Setelah mengatakan itu, Liu Anqier langsung berlari keluar dari kamar Chen Liao Xuan dengan berlari.     

Li Zheng Xi kembali dibuat kaget oleh tingkah dari Liu Anqier itu. Setelah kemarin gadis kecil itu mengusap bibirnya dengan pakaian yang berantakan keluar dari kamar Chen Liao Xuan dengan berlari. Sekarang gadis kecil itu menangis sesugukan sambil berlari sekuat tenaga. Li Zheng Xi lantas masuk ke dalam kamar Chen Liao Xuan, alangkah terkejut Li Zheng Xi saat melihat Chen Liao Xuan terkapar dengan wujud sebagai Emo Shao Ye secara utuh.     

"Yang Mulia, apa yang sebenarnya terjadi?!" teriak Li Zheng Xi yang mulai panik dengan keadaan lemah Chen Liao Xuan. "Apa yang sebenarnya terjadi, Yang Mulia? Apa yang telah diberikan Dayang Liu kepa Yang Mulia? Kenapa Yang Mulia sampai seperti ini?!"     

"Pengawal, seret Dayang Liu dari dapur kekaisaran kerajaan untuk ke sini! Dia telah bmembuat Emo Shao Ye hampir mati!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.