TAKDIR CINTA SANG RAJA IBLIS

~Ritual Pertama -Dayang Kamar~



~Ritual Pertama -Dayang Kamar~

0"Maaf, Penasihat Li. Hamba bisa menerka-nerka beberapa tumbuhan ini karena mereka mirip dengan tumbuhan yang ada di bangsa hamba. Namun untuk dua tumbuhan ini, kenapa bunga anggrek dan lotus ada di sini? Terlebih warnanya juga cukup asing bagi hamba. Hamba benar-benar kurang paham. Maaf jika hamba telah mengecewakan," kata Liu Anqier jujur.     
0

Lim Jingmi pun tersenyum penuh kemenangan setelah mendengar jawaban dari Liu Anqier, dan ternyata tudak hanya Liu Anqier saja yang agaknya bingung. Entah lotus atau anggrek yang mereka tak tahu, tapi di mangkuk keramik itu pasti ada satu bunga yang tertinggal di sana. Sampai pada akhirnya, kini Li Zheng Xi berada di depan Lim Jingmi. Mangkuk itu bersih, semuanya telah dipilah dengan sangat sempurna.     

"Dayang Lim, sepertinya kau tahu betul cara memilah tumbuhan itu dengan sangat baik. Sekarang jelaskanlah kepadaku tentang tumbuh-tumbuhan itu,"     

"Baiklah, Penasihat Li. Bunga-bunga yang ada di sisi kanan hamba adalah tumbuan obat, sementara di kiri hamba adalah tumbuhan yang racunnya mematikan. Bunga anggrek dari goa lanhua adalah yang paling mematikan, jika saripatinya ditambah dengan bunga lotus maka akan menghasilkan racun yang maha dahsyat. Dia akan menggerogoti organ dalam dan akan membuat yang meminum racun ini pelan-pelan lumpuh dan musnah. Terlebih, jika bangsa iblis seperti kita tidak terlalu terpengaruh dengan racun ini bisa ditambahkan dengan beberapa hal dari alam langit. Sangat efektif untuk membuat korbannya terus muntah darah dan kehilangan energy kehidupannya."     

Li Zheng Xi tampak tersenyum, sementara Jiang kang Hua dan Cheng Wan Nian langsung kaget bukan main mendengar hal itu.     

Cheng Wan Nian langsung berdiri, kemudian dia menunjuk Lim Jingmi dengan tangannya.     

"Itu ciri-cirinya yang telah terjadi kepada Emo Shao Ye. Apa jangan-jangan kaulah pelaku yang sebenarnya, Dayang Lim?" tanya Cheng Wan Nian.     

Mendengar ucapan dari Selir kesayangan Raja, Lim Jingmi tampak kaget luar biasa. Dia terbelalak dengan mata nanarnya.     

"T… tidak, Selir Cheng. Bagaimana bisa hamba? Mana mungkin hamba? Hamba bukanlah yang bertugas membuat hidangan kepada Yang Mulia Raja. Jadi bagaimana mungkin bisa hamba yang melakukannya?"     

Sementara itu Liu Anqier mencoba mengingat kembali kejadian terakhir itu. Saat dia sedang membuat hidangan. Lim Jingmi yang biasanya selalu membencinya tiba-tiba berada di sampingnya dan menyuruhnya untuk melihat benda yang terjatuh. Padahal di dapur istana waktu itu tidak ada satu benda pun yang terjatuh.     

"Dayang Lim, apakah itu kau?!" pekik Liu Anqier. "Kau datang mendekatiku saat itu, kau mengatakan berkali-kali bahwa aku telah menjatuhkan barangku. Sampai pada akhirnya aku memeriksa perapian dan kau masih berada di depan hidangan yang hendak kusajikan kepada Yang Mulia Raja."     

"Cukup Dayang Liu! Kau jangan memfitnah!" ucap Lim Jingmi mulai emosi.     

"Dayang Liu tidak memfitnah, Dayang Lim. Dia bicara apa adanya. Dan yang lolos dalam ujian ini adalah yang tidak bisa menebak tanaman lotus dan anggrek itu. Sebab tujuan lainku menjadikan ujian ini sebagai salah satu ujian kelolosan Dayang kamar Yang Mulia Raja, tak lain untuk mencari tahu siapa dalang dibalik keracunannya Yang Mulia Raja. Dan seperti yang kau katakana tadi, seorang Emo Shao Ye tidak akan mungkin mempan meminum puluhan teguk racun itu. Namun ketika racun mematikan itu diberi sari pati atau benda suci dari kerajaan langit, maka Emo Shao Ye tidak akan lumpuh seperti ini. Dan ciri-cirinya sama persis seperti yang kau jabarkan itu," kata Li Zheng Xi.     

"Tapi, Penasihat Li. Hamba benar-benar tidak tahu apa-apa. Hamba benar-benar tidak melakukan apa pun!"     

"Kau tentunya lupa, Dayang Lim. Ada satu kelebihan dari Emo Shao Ye yang jarang orang ketahui. Yaitu, dia bisa melihat apa yang terjadi dari seseorang dengan cara menyentuh benda yang orang itu sentuh atau menyentuh orang yang pernah mereka sentuh. Mangkuk keramik yang berisikan sajian Emo Shao Ye yang dibawa oleh Liu Anqier, telah kau sentuh secara tidak sengaja, dan dengan itu dia bisa melihat apa yang telah kamu lakukan. Sebenarnya, dari awal aku sudah ingin menangkapmu, dengan menjadikan Dayang Liu pancingan. Namun mengingat kau adalah Dayang kesayangan Pangeran Wu, membuatku merasa harus mencari bukti terlebih dahulu untuk menangkapmu. Baru setelah itu aku bisa membuktikan jika kau benar-benar bersalah atas kasus ini. Dan sekarang kau sudah tak bisa mengelak lagi, jadi terimalag hukumanmu dengan setimpal."     

"Hukum gantung dia! Suruh dia meminum ramuan yang dia berikan kepada Emo Shao Ye, agar dia mati dengan cara yang sama menyakitkannya!" perintah Cheng Wan Nian marah. Tapi Li Zheng Xi mengangkat tangannya, kemudian dia menundukkan wajahnya pada Cheng Wan Nian.     

"Maafkan hamba, Selir Cheng. Tapi sepertinya, kita tidak bisa melakukan itu. Mengingat dia adalah Dayang kesayangan Pangeran Wu. Jika kita melakukannya sama saja jika kita menabuh gendering perang dengan Pangeran Wu. Jadi, berikan saja hukuman setidaknya agar dia jera telah melukan ini kepada Emo Shao Ye. Bisa Selir Cheng bayangkan, bagaimana jadinya jika Dayang Lim menjadi Dayang kamar Emo Shao Ye. Dayang yang merupakan kesayangan Pangeran Wu, dia bisa melakukan apa saja kepada Emo Shao Ye saat Sang Raja sedang dalam keadaan lengah. Apa Selir Cheng menginginkan hal itu terjadi?" kata Li Zheng Xi kemudian.     

Cheng Wan Nian diam, dia juga bingung harus apa sekarang. Dia benar-benar tak menyangka, jika Lim Jingmi yang merupakan Dayang andalannya malah telah berbuat jahat kepada suaminya.     

"Prajurit, pasung dia dan berikan dia seribu cambukan serta pukulan sampai dia mengakui semua kesalahannya!"     

"Yang Mulia, hamba mohon, Yang Mulia, jangan lalukan itu kepada hamba! Hamba hanyalah Dayang dari bangsa manusia, Yang Mulia! Yang mulia ampuni hamba!" teriak Lim Jingmi. Dia telah diseret oleh dua prajurit kerajaan.     

Sementara itu Cheng Wan Nian langsung mengibaskan jubahnya, dia kembali duduk dengan mimik wajah yang tak terdeksi sama sekali.     

Jiang Kang Hua tampak tersenyum. Dia tak pernah menyangka jika Li Zheng Xi akan memberikan sebuah ujian seperti ini. Ya, sangat pantas Li Zheng Xi menjadi Penasihat kepercayaan Sang Raja. Karena cara berpikirnya benar-benar luar biasa.     

"Sekarang aku melihat yang satu telah salah menaruh tumbuhan itu dan keliru, jadi yang bisa masuk ke ujian berikutnya adalah Dayang Liu dan Dayang Tan,"     

"Terimakasih, Penasihat Li!" ucapn Liu Anqier dan Tan Ping yang merupakan Dayang aula agung istana secara bersamaan.     

Keduanya kini berdiri berjejeran, membuat Cheng Wan Nian diam. Ya, dia hanya berharap jika Tan Ping lah yang bisa lolos menjadi Dayang kamar Emo Shao Ye, bukan Liu Anqier.     

"Sekarang giliranku memberikan ujian kepada kalian…," kata Jiang Kang Hua pada akhirnya. Dia tampak tersenyum simpul, melihat Liu Anqier menatapnya tanpa kedip, untuk kemudian, Liu Anqier menundukkan wajahnya yang sudah tampak merah padam. "Kalian tunjukkan kesenian bela diri yang kalian bisa. Karena sebagai Dayang kamar bagi Emo Shao Ye, sedikit banyak kalian juga harus bisa bela diri. Sebab jika sewaktu-waktu terjadi sesuatu, yang tidak diinginkan, Dayang kamar Emo Shao Ye bisa menjadi tameng pertama dalam menjaga keselamatan Emo Shao Ye,"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.