TAKDIR CINTA SANG RAJA IBLIS

Ritual Pertama-DK -Part 4



Ritual Pertama-DK -Part 4

0Kedua tangan Liu Anqier bergetar hebat, sia sama sekali tak menyangka jika Chen Liao Xuan bisa sekurang ajar ini kepadanya. Seketika, sosok Chen Tao di matanya langsung hancur berkeping-keping. Sosok Chen Tao yang dia kagumi bahkan sempat pernah dia lukis dan lukisannya selalu dia simpan rapat-rapat itu. Liu Anqier tampak menangis, dia melakukan apa yang diperintahkan oleh Chen Liao Xuan.     
0

"Berdirilah, Dayang Liu," perintah Chen Liao Xuan lagi.     

Liu Anqier pun berdiri, keduanya sekarang sudah tak mengenakan seutas benang pun untuk menutupi tubuh mereka. Sesekali Liu Anqier memiringkan wajahnya, tapi lagi-lagi Chen Liao Xuan melarangnya.     

"Kau jangan berpikir jika apa yang kita lakukan ini karena aku sangat menginginkan tubuhmu, Dayang Liu. Akan tetapi hal ini semata-mata karena aku butuh kekuatan yang ada di dalam tubuhmu itu. Asal kau tahu, dari pertama kita bertemu dengan keadaanku yang nyaris mati dulu, ramuan bodoh yang kau berikan kepadaku tidaklah bekerja dengan sangat baik."     

"Lantas apa yang kau lakukan sampai kau bisa sembuh dalam waktu semalam?" tanya Liu Anqier yang sudah tak mempedulikan aturan-aturan kerajaan lainnya. Bahkan dia tak peduli, jika laki-laki di depannya ini adalah seorang Raja sekalipun.     

"Kau mau tahu apa yang kita lakukan malam itu?" tanya Chen Liao Xuan. Dia tampak tersenyum lalu memandang Liu Anqier dengan tatapan tajamnya. "Begini, apa kau tahu tentant tiga ritual penting yang seharusnya kau lakukan? Dan kenapa kau sampai lolos menjadi seorang Dayang kamarku?"     

Liu Anqier bena-benar bingung, dia tampak tersenyum kecut mendengar ucapan dari Chen Liao Xuan itu.     

"Yang Mulia, ucapan Anda benar-benar sangat pintar, sehingga hamba tidak mampu untuk mencernanya sama sekali," kata Liu Anqier kemudian.     

"Maka biarkan aku mengulang kejadian yang tak kau tahu malam itu, Dayang Liu. Sehingga kau tahu, syarat pertama untuk masuk ke dalam kerajaan bangsa iblis itu apa,"     

Chen Liao Xuan langsung menarik tengkuk Liu Anqier kemudian dia mencium bibir Liu Anqier dengan rakus. Liu Anqier tampak kesulitan bernapas, dia sama sekali tak membalas ciuman panas dari Chen Liao Xuan. Kedua tangannya mengepal kuat-kuat, dan perasaannya sangat dingin. Hingga akhirnya Chen Liao Xuan membaringkannya di atas ranjang, Liu Anqier pun memalingkan wajahnya.     

"Tatap aku, Dayang Liu," perintah Liu Anqier. Dada Liu Anqier benar-benar sangat sakit, rasa amarah dan benci kepada Chen Liao Xuan semakin menjadi, tak terpikir olehnya bisa melayani sosok Iblis yang menjijikkan seperti Chen Liao Xuan seperti ini.     

Liu Anqier kembali menangis saat Chen Liao Xuan mulai menjamah dadanya, kemudian mulai memasukkan miliknya padanya. Dia sama sekali tak menyangka jika malam menjijikkan dan mengerikan ini akan dia rasakan. Namun kemudian, dia mulai berpikir, apakah benar jika malam itu saat dia pingsan Chen Liao Xuan telah menidurnya? Benar-benar laki-laki paling pengecut yang pernah ada, karena telah merenggut kehormatannya dengan cara mencuri seperti itu.     

"Kau Iblis menjijikkan Chen Liao Xuan, berani-benarninya kau merenggut kesucianku di saat aku tak sadarkan diri!" umpat Liu Anqier.     

Dia lantas menggigit bibir bawahnya, saat bibir Chen Liao Xuan mencumbu putingnya. Untuk kemudian Chen Liao Xuan menghentakkan dengan semakin cepat dan semakin dalam.     

Tangan Liu Anqier mencengkeram sprei yang ada di sana, dia terus berusaha untuk menahan semua rasa yang membuncah di dadanya. Kupu-kupu dalam perutnya tampak diaduk-aduk dengan sangat nyata hingga berterbangan memenuhi perutnya.     

"Mendesahlah, Dayang Liu. Panggil namaku, kau akan sangat menyukainya," kata Chen Liao Xuan. Dia kembali mencium Liu Anqier saat tahu jika tubuh wanita itu mulai mengeluarkan sinar emasnya. Seperti benda itu ingin keluar dari tubuh Liu Anqier.     

Semua rasa sakit yang dirasakan oleh Chen Liao Xuan mulai mereda, seolah sedang diobati oleh tabib tertinggi istana. Dan memar di dadanya pun mulai hilang sutuhnya. Mata Liu Anqier melihat hal itu, dia tampak kaget bukan main. Bagaimana bisa… ya, bagaimana bisa kekuatan yang ada di dalam tubuhnya bisa mengobati Raja Iblis Chen Liao Xuan? Ini benar-benar sangat mustahil.     

Chen Liao Xuan tampak mengerang, kemudian dia memuntahkan darah segar. Dia langsung terkapar di sisi Liu Anqier dengan napas dan keringat terkucur deras.     

"Bagaimana bisa," lirih Liu Anqier. Dia kini mengambil posisi duduk, memandang dada Chen Liao Xuan yang sudah tidak ada memarnya sama sekali.     

"Kau pikir aku telah membodohimu, Dayang Liu?" kata Chen Liao Xuan. Liu Anqier hanya diam. Dia tak berkata apa-apa. Sampai tangannya ditarik oleh Chen Liao Xuan dan wajahnya tepat berada di depan Chen Liao Xuan. Napas keduanya memburu, Liu Anqier tak mampu melepaskan pandangannya dari bibir Chen Liao Xuan, tapi setelah itu dia hendak berpaaling, tapi Chen Liao Xuan langsung menarik tengkuk Liu Anqier lagi. Dia mengulum bibir Liu Anqier, kemudian memanggutnya dengan sangat lembut dan pelan. Lidahnya mulai bergerilya dengan sangat nyata, sesekali dia menyesap bibir kecil itu.     

Liu Anqier tak seberontak dulu, pelan dia memejamkan matanya, hingga tubunya kini ditindih oleh tubuh Chen Liao Xuan. Tangan Chen Liao Xuan terus menjamah setiap inci tubuh Liu Anqier, miliknya sudah mengujam dengan begitu lembut dan berirama. Berbeda dari tadi, yang terasa sangat cepat dan menuntut. Kini Liu Anqier tampak menikmati setiap hal yang dilakukan oleh Chen Liao Xuan kepadanya.     

Sebuah desahan itu lolos, membuat wajah Liu Anqier memerah. Dia hendak memalingkan wajahnya, tapi Chen Liao Xuan melarangnya.     

Kini tubuh Liu Anqier berada di atas pangkuannya, mata keduanya kembali bertemu. Liu Anqier menelan ludahnya dengan susah, sampai Chen Liao Xuan mengulum senyum lagi.     

"Bisakah kau mencumbu bibirku, Dayang Liu?" tantangnya lagi. Liu Anqier terkesiap, dia bingung harus melakukan apa. Hingga kemudian taku-takut kedua tangannya melingkari leher Chen Liao Xuan, dia mulai menempelkan bibirnya pada Chen Liao Xuan, lalu mencumbu bibir itu dengan kaku.     

"Aduh," keluh Chen Liao Xuan, ujung bibirnya robek karena gigitan Liu Anqier. Liu Anqier langsung terbelalak kaget.     

"M… maaf, hamba—"     

"Lanjutkan," perintahnya, wajah Liu Anqier kini bersemu merah, dia kembali mencium Chen Liao Xuan. Pelan, Chen Liao Xuan mengajari Liu Anqier. Hingga akhirnya keduanya bercumbu sampai pagi menjelang.     

Sementara itu di sisi belakang kamar Chen Liao Xuan. Cheng Wan Nian tampak mengepal kedua tangannya kuat-kuat. Matanya berkaca-kaca melihat apa yang terjadi di depan matanya. Jendela pintu yang ada di belakang kamar Chen Liao Xuan sedikit terbuka, dia sengaja menyuruh salah satu prajurit untuk melakukannya agar dia bisa melihat apa yang terjadi malam ini. Namun siapa sangka, tanpa basa-basi suaminya bercinta dengan Liu Anqier. Dengan begitu lembut, dan sangat manis. Sungguh berbeda ketika suaminya bercinta dengan dirinya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.