Dahulu, Aku Mencintaimu

Pangeran Tampan di Sebelah Rumah (8)



Pangeran Tampan di Sebelah Rumah (8)

0

"Tuan Besar Gu tidak bisa tidur malam ini dan ingin berjalan-jalan di luar, maka ia memutuskan untuk sekalian membawakan gelang ini kepadamu." Pengasuh Zhang mengikuti Qin Zhi'ai menuju ruang keluarga.

0

"Kakek ada di sini juga?" Qin Zhi'ai menaikkan alisnya. Sebelum Pengasuh Zhang menjawab, ia melihat pengurus rumah memberikan segelas teh panas kepada Tuan Besar Gu yang sedang duduk di sofa.

Qin Zhi'ai cepat-cepat berkata lagi. "Kakek."

"Mm," suara Tuan Besar Gu seperti bergumam karena ia sedang menyeruput tehnya. Ia meneguknya kemudian berkata ,"Mengapa engkau pulang malam sekali ?"

Saat itulah Tuan Besar Gu menyadari ada sesuatu yang aneh. Ia mengerutkan kening, melihat ke halaman luar melalui jendela dan melihat bahwa mobil, yang seharusnya berada di situ, tidak ada. Ia melanjutkan pertanyaannya, "Bagaimana dengan Yusheng? Bukankah kalian pulang bersama?"

Tuan Besar Gu terlihat tidak senang dan menanyakan rangkaian pertanyaan lainnya. " Jadi dia masih saja seperti dirinya yang dulu, meninggalkanmu sendirian di rumah dan tidak pulang sama sekali?"

"Tidak.." Qin Zhi'ai menjawabnya dengan keraguan.

Alasan mengapa Gu Yusheng telah bersandiwara dengan baik sekali di Mansion Keluarga Gu pada malam itu adalah supaya Kakek Gu berpikir mereka telah hidup bersama dengan harmonis.

Jika Kakek tahu bahwa mereka tidak seakur yang mereka tunjukkan, ia pasti akan menyalahkan Gu Yusheng, dan pada akhirnya, Qin Zhi"ai juga yang akan menderita.

Terlebih lagi, Gu Yusheng telah sangat kejam dengan menidurinya dan menyuruhnya untuk meminum tablet kontrasepsi sebulan yang lalu, yang tentu saja menjadi sebuah penghinaan besar untuknya. Bagaimana mungkin ia bisa membiarkan Kakek tahu kebenaran yang terjadi di antara mereka dan menghina dirinya sendiri?

Otak Qin Zhi'ai berputar cepat mencari alasan. Ia tersenyum santai dan berkata,"Yusheng mendapat telepon dari kantor karena ada suatu masalah, dan ia harus kembali ke kantor untuk menanganinya."

"Yusheng bermaksud mengantarku pulang terlebih dahulu. Tapi aku yang ingin berjalan kaki, jadi kukatakan padanya untuk menurunkan aku di gerbang rumah dan aku akan berjalan pulang sendiri."

Berhadapan dengan Tuan Besar Gu, yang sedang terhanyut dalam pikirannya, Qin Zhi'ai tidak tampak gugup sama sekali. Ia mulai berbicara lagi dengan penuh ketenangan, dan tidak ada yang dapat melihat sedikitpun raut penipuan di wajahnya," Yusheng selalu pulang ke rumah setiap kali ia ada waktu luang, Kakek. Kakek bisa tanyakan pengurus rumah jika tidak percaya padaku."

Sambil berbicara, Qin Zhi'ai menatap pengurus rumah.

Pengurus rumah menangkap isyaratnya dan segera menimpali," Ya, Tuan Besar, Tuan Muda Gu selalu kembali ke rumah ketika dia ada waktu luang."

"Bagus kalau begitu….." Ekspresi Tuan Besar Gu akhirnya melembut setelah mendengar perkataan pengurus rumah. Ia berdiri dan berkata," Aku tidak datang ke sini untuk membicarakan hal-hal penting. Karena sekarang sudah larut malam, aku akan kembali ke rumah."

Qin Zhi'ai menghembuskan napas lega, tampaknya ia berhasil mengelabui Tuan Besar Gu.

Qin Zhi'ai berdiri di pintu rumah, tetapi kembali ke lantai atas setelah melihat bahwa mobil Tuan Besar Gu telah keluar dari jalan masuk.

Pengurus rumah menghidangkan segelas susu panas untuk Qin Zhi'ai sebelum ia keluar dari rumah dan mengunci pintu gerbang halaman. Ia tidak menyangka melihat mobil Tuan Besar Gu ternyata belum pergi dan masih berada di luar halaman.

Pengurus rumah belum lagi pulih dari keterkejutannya ketika jendela mobil diturunkan dan Pengasuh Zhang berbisik padanya, " Xiao Yang, Tuan Besar ingin berbicara denganmu."

Pengurus rumah segera mendekat dan memberi salam dengan penuh hormat, "Tuan Besar."


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.