Dahulu, Aku Mencintaimu

Aku Akan Memperlakukanmu Dengan Baik (8)



Aku Akan Memperlakukanmu Dengan Baik (8)

0

"Nona juga mengatakan bahwa ia sudah memberitahu Tuan Besar Gu tentang hal ini."

0

Gu Yusheng merasa terkejut mendengar ini. Awalnya ia terdiam dalam keadaan kaget, kemudian ia beralih melihat pada telepon genggam di tangannya, seperti bertanya apakah ia telah salah mendengar. Akhirnya ia berbicara lagi setelah beberapa saat, dan menjawab dengan tanpa emosi "Mm" untuk menunjukkan responnya.

Pengurus rumah sudah terbiasa dengan jeda yang panjang seperti itu, karena Gu Yusheng selalu irit dengan kata-kata, maka ia dengan sopan mengucapkan selamat tinggal dan menutup telepon.

Gu Yusheng memegang telepon ke telinganya cukup lama sebelum akhirnya meletakkannya di atas mejanya dan kembali bekerja seolah-olah tidak ada yang terjadi.

-

Sepuluh hari kemudian, Qin Zhi'ai terbang kembali ke Beijing dari Amerika Serikat.

Pesawat mendarat di Bandara Internasional Beijing pada pukul 10:10 waktu Beijing.

Seseorang telah mengungkapkan keberadaannya, sehingga bandara dipenuhi oleh penggemar Liang Doukou, menunggu kedatangannya.

Meskipun Qin Zhi'ai menggunakan masker, seorang penggemar perempuan segera mengenalinya begitu ia keluar dari pintu kedatangan.

Perempuan itu berteriak dengan semangat," Ah, Liang Doukou ada di sini --" dan kemudian para penggemarnya yang sudah menunggu di bandara, berkumpul di sekitar Qin Zhi'ai seperti gelombang pasang.

Dalam sekejap, jalan Qin Zhi'ai terhalangi.

Sekelompok orang yang berkerumun bersama saja sudah cukup menyolok, tetapi dengan banyaknya penggemar yang terus memanggil "Liang Doukou", orang-orang yang lewat pun ikut menghampiri untuk melihat apa yang terjadi.

Dengan bantuan manajernya, petugas keamanan, dan para petugas bandara,dibutuhkan waktu beberapa saat bagi Qin Zhi'ai untuk melepaskan diri dari kerumunan orang dan masuk ke dalam minivan yang sudah menunggunya.

Banyak penggemar berkumpul di sekitar van dan menggedor jendela berulang kali. Pengemudi van, yang takut secara tidak sengaja akan menabrak para penggemar, hanya berani maju sedikit. Akhirnya setelah staf bandara mulai mengusir para penggemar dari sekitar van, pengemudi pun mulai dapat melaju dan dengan cepat pergi dari tempat parkir bandara.

Qin Zhi'ai sampai berkeringat karena dikelilingi oleh banyak orang saat berada di bandara. Meskipun AC di dalam van sudah menyala, namun suhu di dalam mobil belum turun dan terasa agak pengap, maka Qin Zhi'ai menurunkan jendela untuk mendapatkan udara segar.

Jalan raya bandara sangat ramai, mungkin karena banyaknya jumlah penerbangan yang mendarat pada jam itu. Van itu berhenti secara konstan dan melaju hanya beberapa ratus kaki. Saat ini udara di van telah mendingin. Qin Zhi'ai baru saja akan menutup jendela ketika ia melihat sekilas mobil yang terlihat tidak asing di sudut matanya.

Qin Zhi'ai tiba-tiba terdiam. Dia tetap terpaku selama beberapa detik, kemudian perlahan memutar kepalanya dan melihat ke arah mobil itu.

Jendela di samping Qin Zhi'ai tidak tertutup, dan Gu Yusheng dapat terlihat sedang duduk di kursi pengemudi dengan rokok di satu tangan dan tangan lainnya menggerakkan setir.

Profil Gu Yusheng memiliki garis-garis yang sangat anggun, dan ketika sinar matahari yang cerah bersinar melalui jendela menyentuh kulitnya, kulit itu tampak sempurna dan halus. Ketika digabungkan dengan cahaya yang berkedip di ujung jarinya, seluruh gambar tampak sangat indah seperti yang ada di manga Jepang yang dicintai Qin Zhi'ai di masa mudanya.

Qin Zhi'ai sama sekali lupa dengan keinginannya menutup jendela dan mulai menatap Gu Yusheng.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.