Dahulu, Aku Mencintaimu

Masa Lalu Mereka (1)



Masa Lalu Mereka (1)

0

Pada waktu itu, Qin Zhi'ai sudah menyelesaikan semester pertamanya di sekolah menengah dan sedang berada dalam libur musim dingin. Setelah Festival Musim semi, ia menerima telepon dari Xu Wennuan yang mengundangnya untuk bermain seluncur es.

0

Ketika ia tiba di arena seluncur es, ia akhirnya tahu bahwa selain Xu Wennuan, di sana hadir juga beberapa teman-teman Wu Hao.

Gu Yusheng adalah salah satu di antara mereka.

Pada awalnya, Qin Zhi'ai tidak tahu jika ia ada di sana. Setelah diperkenalkan oleh Wu Hao, ia menyapa para lelaki itu. Saat ia pergi bersama Xu Wennuan untuk menyewa sepatu luncur, ia akhirnya melihat Gu Yusheng yang sedang bersandar di dinding, dengan sebatang rokok yang menyala di mulutnya. Qin Zhi'ai mengira ini semua hanyalah suatu kebetulan, tetapi Wu Hao tiba-tiba berkata," Kakak Sheng, ini adalah teman pacarku, Qin Zhi'ai."

Mendengar apa yang Wu Hao katakan, Gu Yusheng tidak segera merespon. Sebaliknya, ia menyalakan rokok, melihat ke bawah, dan mengisap rokoknya. Ia meniupkan cincin asap dan mencondongkan kepalanya melihat ke arah Qin Zhi'ai berdiri.

Seseorang yang hanya bisa dilihat Qin Zhi'ai secara diam-diam pada hari sekolah normal, tiba-tiba berdiri tepat di depannya dan memperhatikannya dengan serius.

Qin Zhi'ai merasa detak jantungnya berdebar kencang, dan napasnya tiba-tiba berhenti ketika Gu Yusheng menatap wajahnya. Tidak seperti lelaki lainnya, ia tidak melihat padanya dari kepala sampai ke ujung kaki, atau memanggilnya sayang dengan senyuman.

Matanya tertuju pada Qin Zhi'ai bahkan tidak sampai satu detik, dan ia berbalik setelah mengangguk sedikit.

Pada saat Qin Zhi'ai baru berhenti menatapnya, ia sudah ditarik untuk duduk oleh Xu Wennuan, sepasang sepatu luncur berwarna merah muda diletakkan di tangannya.

Sambil mengganti sepatu, Xu Wennuan berbicara tanpa henti tentang bagaimana Wu Hao datang ke rumahnya dan memberinya hadiah pada Festival Musim Semi.

Qin Zhi'ai secara otomatis mengganti sepatunya, karena ia masih terkejut dengan cara Gu Yusheng memandangnya. Ketika ia hampir selesai memakai sepatu luncurnya, tiba-tiba ia memotong pembicaraan Xu Wennuan, dan bertanya "Apakah Wu Hao mengenal Gu Yusheng?"

"Ah?" Xu Wennuan mungkin terkejut dengan topik yang tiba-tiba berubah, tetapi ia berkata," Ya, mereka teman satu kamar, dan mereka saling mengenal sejak mereka masih kecil, karena mereka bertumbuh besar di lingkungan rumah yang sama."

Xu Wennuan masih hendak mengatakan sesuatu, tetapi Wu Hao datang, maka ia melambaikan tangan pada Qin Zhi'ai dan masuk ke dalam arena seluncur sambil bergandengan tangan dengan Wu Hao.

Ketika Qin Zhi'ai sudah memakai sepatu luncurnya, ia berdiri dan memandang ke arah Gu Yusheng.

Gu Yusheng belum memakai sepatu luncurnya, tapi ia tetap bersandar pada dinding, sambil merokok.

Qin Zhi'ai meluncur untuk beberapa waktu dan akhirnya kembali ke posisi dimana ia memulai. Ia melihat Gu Yusheng masih berdiri di sana, perubahannya hanyalah ia sedang mengisap rokok yang baru.

Ketika ia bertemu kembali dengan Xu Wennuan di arena seluncur es setelah tiga jam berseluncur, ia menunjuk kepada Gu Yusheng dan berbisik, "Mengapa ia tidak bergabung bersama kita?"

"Setiap kali ia bertingkah seperti itu, ia pasti sedang dalam suasana hati yang buruk. Tidakkah kau melihat? Tidak ada satu pun anak laki-laki yang berani berbicara padanya?"

Setelah mendengar jawaban Xu Wennuan, Qin Zhi'ai akhirnya menyadari bahwa tak satupun temannya berbicara padanya, walaupun mereka sudah melewatinya berkali-kali sore ini.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.