Dahulu, Aku Mencintaimu

0Gu Yusheng tidak melihat luka berdarah dari gigitan Qin Zhi'ai. Sebaliknya, ia berbalik ke arah pengurus rumah yang sedang dalam kondisi panik dan berbicara dengan sangat tenang, "Bawa Nona pulang."     0

Setelah mendengar perintah Gu Yusheng, ia segera berlari. "Nona, ini sudah larut malam. Mari kita pulang."     

Qin Zhi'ai tidak bergerak atau mengatakan apa pun.     

Pengurus rumah tidak tahu apa yang harus dilakukan terhadap Qin Zhi'ai. Ia berbalik dan melihat pada Gu Yusheng.     

Gu Yusheng menatap Qin Zhi'ai dari samping. Kali ini, ia berkata dengan suara yang lebih serius," Pulanglah."     

Qin Zhi'ai tetap tidak tampak seperti ia akan bergerak.     

Lu Bancheng khawatir jika Gu Yusheng dan Qin Zhi'ai akan terus berkelahi lagi. Ia bergegas menuju Qin Zhi'ai dan berbisik padanya, "Aku akan membantumu menemukannya. Kau harus pulang sekarang." Saat ia berbicara, ia mendorong Qin Zhi'ai ke arah pengurus rumah dan memberi tanda pada pengurus rumah itu. Pengurus rumah segera mengerti apa yang dimaksud. Ia meraih lengan Qin Zhi'ai dan berjalan keluar dari taman hiburan.     

…     

Tak lama setelahnya, mobil yang diparkir Qin Zhi'ai di pintu masuk taman hiburan itu dihidupkan, dan mereka meluncur pergi.     

Suasana di taman hiburan menjadi lebih sunyi.     

Lu Bancheng berdiri di sebelah Gu Yusheng sebentar. Ia menoleh ke samping untuk melihat luka gigitannya. Qin Zhi'ai pasti telah menggigitnya dengan sangat keras, karena beberapa bagian berdarah.     

Lu Bancheng merasa kesakitan hanya dengan melihatnya. Ia mengangkat tangan Gu Yusheng dan mengusapnya dengan tangan yang lain. Ia mencoba meyakinkan Gu Yusheng," Bagaimana jika aku memanggil Xiaowang dan biarkan ia membawamu ke dokter?"     

Gu Yusheng memandang lurus ke kolam air mancur tanpa berbicara. Tepat ketika Lu Bancheng berpikir bahwa Gu Yusheng tidak akan menjawabnya, Gu Yusheng tiba-tiba berbicara dalam nada suara yang sangat rendah. Sampai tidak terdengar seperti suaranya. "Kau bisa menyuruh mereka untuk pulang sekarang."     

Lu Bancheng tahu yang dimaksud Gu Yusheng adalah para pegawainya. Ia mengiakan, dan pergi atas perintah Gu Yusheng.     

Setelah memulangkan para pegawai dan kembali untuk melihat Gu Yusheng, Gu Yusheng sudah tidak ada. Lu Bancheng mengerutkan kening. Ketika ia akan memanggil "Kak Sheng" dengan keras, ia melihat bayangan dari cahaya di kolam air mancur. Sepertinya seseorang sedang membungkuk dan mencari sesuatu di dalam air.     

Lu Bancheng merasa akrab dengan sosok itu. itu adalah Gu Yusheng.     

Lu Bancheng terkejut pada awalnya, tetapi ia segera mengerti apa yang terjadi setelah ia mengingat kembali apa yang terjadi malam itu.     

…     

Lu Bancheng telah menawarkan untuk membantu menemukan kalung itu, tetapi Gu Yusheng menolaknya     

Seluruh staf dikirim pulang. Hanya ada Gu Yusheng dan Lu Bancheng di seluruh taman hiburan.     

Lu Bancheng memperhatikan Gu Yusheng sejenak, tetapi ia gagal melawan rasa kantuknya dan jatuh tertidur di bangku.     

…     

Gu Yusheng tidak tidur sepanjang malam. Ia tidak keluar dari kolam dengan lumpur di seluruh tubuhnya sampai langit menjadi terang.     

Lu Bancheng juga tidak tidur dengan nyenyak. Ketika ia mendengar Gu Yusheng mengeluarkan suara, ia membuka matanya dan bertanya pada Gu Yusheng dengan suara mengantuk. "Apakah kau menemukannya?"     

Gu Yusheng tidak menjawabnya. Ia hanya mengeluarkan kunci mobil dari sakunya dan mulai berjalan keluar dari taman hiburan.     

Lu Bancheng segera mengikutinya. Ketika Lu Bancheng hendak bertanya lagi apakah ia telah menemukan kalung itu, Lu Bancheng melihat cahaya memantul di antara jari-jarinya, untaian rantai tipis dan kotor di tangan Gu Yusheng.     

…     

Lu Bancheng mengendarai mobil mereka. Ketika mereka berkendara dari sisi timur kota ke arah barat, Lu Bancheng memandangi kotoran yang ada pada Gu Yusheng melalui kaca spion. Ia berpikir sejenak dan memecah kesunyian. "Haruskah kita pergi ke Hotel Four Seasons untuk mandi dulu dan berganti pakaian bersih?"