Perjuangan Menembus Surga

Wakil Komandan Tentara Air Hitam, Ling Quan



Wakil Komandan Tentara Air Hitam, Ling Quan

0Hari - hari Xiao Yan telah kembali setenang sebelumnya, setelah ia bangun. Meskipun ia akan menarik perhatian cukup banyak tatapan mata yang terkejut dan berbagai macam setiap kali ia menunjukkan dirinya di Akademi Dalam, hal itu menjadi wajar baginya setelah ia terbiasa. Setelah waktu yang lama, Xiao Yan mampu mencapai titik di mana ia benar - benar tak menghiraukan mereka.     
0

Meskipun Kompetisi Besar sudah berakhir, masalah mengenai masuk ke dalam 'Menara Pemurnian Qi Langit Membara' sedang ditunda, mungkin untuk menyediakan waktu yang cukup bagi para pesaing agar bisa sembuh. Hal ini membuat Xiao Yan yang penuh dengan antisipasi, mulai merasa sulit untuk menghabiskan waktu luangnya.     

Xiao Yan tidak masuk ke 'Menara Pemurnian Qi Langit Mebara' untuk berlatih dalam kurun waktu ini, karena ia baru saja meningkatkan kekuatannya sebanyak dua bintang. Alih - alih, ia memilih diam - diam memurnikan Dou Qi di dalam tubuhnya yang mendadak melonjak. Peningkatan Dou Qi - nya yang besar dan mendadak ini mungkin membuat hati orang - orang penuh dengan kegirangan, akan tetapi, lonjakan mendadak semacam itu tidak memiliki kekuatan Dou Qi yang sejenis dengan yang diterima saat meningkat tahap demi tahap. Meningkat secara dangkal adalah sebuah peningkatan yang tabu. Karena itu, demi masa depannya, Xiao Yan harus memastikan bahwa tubuhnya mempertahankan kondisi yang benar - benar prima setiap saat dan bukan jenis kekuatan kosong yang dangkal semacam itu.     

Pemimpin Sekte Muda dari Sekte Darah yang telah ia bunuh di 'Daerah Pelosok Hitam' adalah contoh terbaik. Meskipun ia telah meningkat ke kelas Dou Ling dengan umur semuda itu, kekuatannya jauh lebih lemah daripada seorang Dou Ling biasa dalam sebuah pertarungan sejati. Bahkan, karena kekuatan dangkal dan Dou Qi yang tidak stabil, kekuatan bertarung yang ia tunjukkan tentu saja terbatas.     

Dou Qi yang awalnya dangkal di dalam tubuh Xiao Yan berangsur - angsur menjadi kuat selama pelatihan tenang dan heningnya ini setiap hari. Dengan 'Api Inti Teratai Hijau', sebuah bantuan luar biasa dalam pemurnian Dou Qi, waktu dan usaha yang diperlukan Xiao Yan dalam memurnikan Dou Qi jelas berkurang dan lebih mudah dibandingkan orang biasa.     

Untuk alasan tertentu, Xun Er senang mengajak Xiao Yan ke dalam pelosok pegunungan dalam waktu ini yang telah kembali santai. Setelah itu, mereka akan berbaring di rumput hijau yang subur dan berpelukan saat cahaya matahari hangat menyinari mereka. Hari - hari itu berharga dan penuh berkat. Akan tetapi, Xiao Yan merasakan firasat yang terulang bahwa sesuatu hendak terjadi, ketika mereka menyempatkan diri untuk menikmati pengalaman berharga mereka di hutan pegunungan yang hening ini… Mereka berada pada sebuah permukaan rumput yang agak miring. Rumput berwarna hijau lebat seperti sebuah karpet hijau yang meluas ke ujung pandang. Terdapat sebuah jurang gunung yang sangat luas di padang rumput tidak jauh di bawah mereka. Jurang itu sangatlah dalam. Dengan awan - awan samar yang berdiam di sana, tempat itu tampak seperti surga.     

Xiao Yan dan Xun'er berbaring di padang rumput itu. Sinar matahari samar menyelimuti tubuh mereka, membuat mereka merasa hangat yang membuat mereka mengantuk.     

Xun Er sedikit memiringkan kepalanya. Matanya yang terang seperti permata, memandang wajah tenang dan puas dari pemuda berjubah hijau di sampingnya, yang menutup matanya. Bibirnya yang kecil perlahan terangkat menjadi sebuah lengkungan. Sesaat kemudian, ia tampak telah mengingat sesuatu dan matanya menjadi sedikit kelam. Ia berbicara dengan suara yang dalam, "Xiao Yan ge - ge, kau harus berlatih teknik dalam gulungan yang telah Xun Er berikan padamu dengan benar, setelah kau mencapai kelas Dou Wang di masa depan."     

Xiao Yan membuka matanya ketika ia mendengar suara lembut di samping telinganya. Ia tersenyum dan mengusap kepala Xun Er ketika berbicara, "Tentu saja. Bagaimana bisa aku tidak mengerahkan seluruh tenagaku untuk melatih sesuatu yang diberikan Xun Er kepadaku?"     

Xun Er tersenyum dan tertawa manis saat mendengar hal ini. Tawanya seperti sebuah aliran sungai gunung yang bertabrakan dengan sebuah batu, segar dan menyenangkan.     

"Namun sayangku, mengapa kau tampak sedikit aneh selama beberapa hari ini?" Xiao Yan mendadak berbicara saat ia memandang langsung pada wajah Xun Er yang bergerak.     

Xun Er sedikit terkejut. Matanya berkedip ketika ia menghindari tatapan mata Xiao Yan. Ia berbicara dengan suara yang lembut, "Tidak. Aku merasa berbeda dari sebelumnya."     

"Begitukah?" Xiao Yan tersenyum. Ia hendak mengatakan sesuatu, ketika suara serius Yao Lao mendadak terdengar di dalam hatinya, "Terdapat sebuah kelompok besar aura terbang ke arahmu. Aura ini sangatlah kuat dan sasaran mereka tampaknya adalah kalian berdua."     

Xiao Yan terkejut ketika ia mendengar kata - kata Yao Lao. Raut mukanya seketika berubah. Tanpa memiliki waktu berpikir mengapa kelompok besar aura asing yang sangat kuat itu telah muncul di Akademi Dalam, Xiao Yan berdiri dan menarik Xun Er, bersiap untuk meninggalkan tempat ini.     

Xun Er tampak telah merasakan sesuatu dengan samar ketika Xiao Yan menariknya berdiri. Wajah cantiknya seketika berubah saat ia bergegas mendorong Xiao Yan ke dalam hutan. Mulutnya dengan gelisah berbicara, "Xiao Yan ge - ge, cepat sembunyilah. Jangan keluar, apapun yang terjadi!"     

"Ada apa? Apakah orang - orang itu datang mencarimu?" Xiao Yan menggenggam tangan lembut Xun Er dan berbicara dengan khawatir.     

Mata Xun Er menyapu kaki langit utara di kejauhan. Ia merasakan aura yang dengan cepat bergegas mendekat dan tangannya yang lembut bergegas menekan tubuh Xiao Yan. Ia menyembur dengan paksa dan sebuah angin lembut mendorong Xiao Yan ke dalam hutan. Di waktu yang bersamaan, ia memerintah, "Xiao Yan ge - ge, tekan auramu dan jangan biarkan mereka menemukanmu."     

Raut muka Xiao Yan terus berubah setelah didorong Xun Er ke dalam hutan. Ia tidak mengerti mengapa Xun Er tiba - tiba akan menjadi segelisah ini.     

"Siapa sebenarnya orang - orang ini?" Tinju Xiao Yan perlahan mengencang saat tatapannya mengikuti Xun Er dan berbalik ke kaki langit di utara. Sebuah perasaan marah yang tidak biasa, diam - diam bangkit di dalam hatinya.     

Segumpalan suara angin kencang muncul dari langit, tidak lama setelah Xiao Yan didorong ke dalam hutan. Akhirnya, lebih dari sepuluh titik hitam kecil muncul di kaki langit utara. Rute titik - titik hitam ini sangatlah jelas. Mereka langsung bergegas ke arah di mana Xun Er berada.     

Saat suara angin kencang yang tajam itu menjadi semakin hebat, titik - titik hitam itu menjadi semakin cepat. Akhirnya, mereka tampak di dalam ujung pandangan mereka.     

Tatapan Xiao Yan melewati celah di antara dedaunan pohon dan memandang lebih dari sepuluh titik hitam di dalam penglihatannya. Keterkejutan seketika muncul di wajah Xiao Yan. Titik - titik hitam itu bukanlah sosok manusia, tetapi lebih dari sepuluh Binatang Magic yang benar - benar hitam dengan tanduk perak di kepala mereka, yang lebih dari tiga puluh sentimeter panjangnya. Tanduk - tanduk itu penuh dengan garis - garis aneh dan suara gemuruh liar terpancar dari tanduk - tanduk itu. Terdapat empat sayap besar yang tumbuh di punggung Binatang Magic itu. Angin liar meraung dan berhembus dari langit saat sayap mengepak, menekan hutan hingga terbaring sedikit lebih ke bawah.     

Xiao Yan tidak pernah melihat ataupun mendengar Bintang Magic asing ini. Namun, hal ini tidak menghalanginya untuk merasa tertegun di dalam hatinya. Ini karena, ia telah merasakan aura yang sangat ganas dari Binatang Magic ini. Jelas, Binatang Magic ini bukan hanya Binatang Magic pengangkut, tetapi sejenis binatang terbang buas untuk bertempur.     

Binatang buas terbang saja sudah langka. Binatang buas terbang yang digunakan dalam pertempuran bahkan lebih langka lagi. Hanya faksi - faksi yang sangat besar yang bisa menjinakkan dan membiakkan mereka.     

Tatapan Xiao Yan beralih dari binatang buas bertanduk bersayap empat ini, sebelum akhirnya berhenti pada punggung besar mereka. Xiao Yan kembali terkejut. Ia melihat ada sesosok manusia berdiri di punggung setiap binatang buas bertanduk bersayap empat itu.     

Orang - orang ini mengenakan jubah hitam ungu di tubuh mereka dan menunjukkan raut muka tanpa ekspresi. Saat pandangan mereka sedikit beralih, mereka tampak seperti cahaya pedang tajam yang membuat seseorang merasa ngeri di sekujur tubuhnya. Xiao Yan agak terkejut saat menyadari bahwa aura seluruh manusia yang berjumlah lebih dari sepuluh ini seperti danau yang dalam, yang dasarnya tidak terlihat. Situasi sejenis ini adalah sesuatu yang hanya dapat dirasakan Xiao Yan dari para Tetua di Akademi Dalam.     

Sepuluh binatang buas raksasa bertanduk dan bersayap empat itu mengepakkan sayap mereka, sebelum akhirnya berhenti di jurang gunung. Banyak tatapan mata terarah ke arah wanita muda berbaju hijau yang berdiri di rerumputan.     

"He he, Xun Er xiao - jie. Aku akhirnya telah menemukanmu." Binatang buas bertanduk bersayap empat yang memimpin, turun perlahan. Di atasnya, terdapat seorang pria yang berbicara dengan tertawa kepada Xun Er.     

Pria ini tidak dianggap terlalu tua. Dilihat dari penampilannya, ia tampaknya sekitar dua puluh hingga dua puluh lima tahun. Penampilannya sangatlah tampan dan tenang dan dapat dibandingkan dengan Lin Xiuya. Jubah hitam ungu di tubuhnya membuatnya memiliki aura yang lebih menenangkan dibanding dengan Lin Xiuya. Yang terpenting, pria ini sepertinya adalah pemimpin kelompok ini. Hal ini karena, posisi di mana sembilan orang lainnya berdiri jelas berada di belakangnya. Detail kecil dan tidak berarti semacam itu adalah bukti yang paling baik untuk mengungkapkan perbedaan status.     

"Aku adalah wakil komandan baru dari Tentara Air Hitam, Ling Quan. Aku telah diperintahkan oleh pemimpin klan untuk membawa xiao - jie kembali!" Pria yang menyebut dirinya Ling Quan itu berdiri di atas binatang buas bertanduk itu saat ia mengepalkan tangannya untuk memberi hormat ke arah Xun Er dan berbicara dengan hormat kepadanya.     

"Aku telah berkata bahwa aku akan kembali sendiri. Kenapa kalian semua harus bergegas jauh - jauh kemari?" Kedatangan mendadak Ling Quan dan yang lainnya ini membuat raut muka Xun Er menjadi dingin. Oleh karena itu, kata - katanya juga membawa hawa dingin saat ia berbicara.     

"Kepala klan telah memberikan instruksi, jadi kami hanya bisa mematuhinya." Ling Quan tersenyum tipis. Ia hendak berkata sesuatu, ketika matanya mendadak terpaku. Tatapannya yang dalam, sekejap terlontar ke arah hutan, saat ia berbicara dengan suara yang dalam, "Siapa yang menguping?"     

Kata - kata Ling Quan baru saja terdengar ketika raut muka sembilan sosok manusia yang berdiri dengan diam di atas punggung binatang buas bersayap empat itu seketika berubah menjadi dingin. Dalam sekejap, tubuh sembilan sosok manusia itu melesat ke dalam hutan. Sebuah gelombang suara tumbukan yang rendah dan dalam terdengar seketika.     

"Berhenti!" Ekspresi di wajah cantik Xun Er berubah saat ia berteriak dengan lantang.     

Saat suara lantang Xun Er terdengar, sesosok manusia tiba - tiba keluar dari hutan. Akhirnya, ia mengepakkan sayapnya dan terhenti di udara, sebelum akhirnya perlahan mendarat di sebelah Xun Er. Ia adalah Xiao Yan yang bajunya agak kusut.     

"Xiao… apakah kau baik - baik saja?" Wajah cantik Xun Er gelisah ketika ia melihat napas Xiao Yan yang agak terengah - engah. Ia akan memanggil Xiao Yan dengan panggilan yang biasanya ia gunakan, ketika ia menjadi berhati - hati. Seketika, ia memaksa dirinya untuk menjadi tenang saat ia bertanya.     

Xiao Yan sedikit mengerutkan dahinya karena perubahan Xun Er ini. Ia bertanya, "Apa yang sedang terjadi?"     

Setelah Xiao Yan melesat keluar dari hutan, sembilan sosok manusia itu juga tampak seperti bertubuh satu ketika mereka keluar bersamaan. Akhirnya, mereka mendarat di belakang Ling Quan. Tatapan mereka tajam seperti pisau, yang dengan kuat terkunci kepada Xiao Yan.     

"Kau…" Perubahan raut muka Xiao Yan tak luput dari perhatian Ling Quan. Matanya menyipit sedikit, bahkan saat ia seketika mengalihkan matanya untuk melihat Xiao Yan yang telah muncul. Ia sedikit terkejut ketika ia melihat wajah itu. Jarinya dengan lembut mengetuk keningnya, saat ia berbicara dengan sikap yang setengah tersenyum, "Jika dugaanku benar, kau seharusnya adalah Tuan Muda Xiao Yan yang dulunya adalah sampah klan Xiao? Aku telah melihat lukisan potret dirimu."     

"Siapa kau?" Wajah Xiao Yan sedalam lautan saat ia bertanya dengan suara yang dalam.     

"Wakil komandan Tentara Air Hitam. Akan tetapi, tak berguna untukku memberitahumu tentang hal ini. Kau, atau mungkin harus kukatakan klan Xiao, tidak layak untuk berhubungan dengannya." Ling Quan tersenyum saat ia menjawab. Suaranya mengandung penghinaan yang sangat terus terang. Ia sudah lama mendengar berita klan Xiao yang hampir dimusnahkan. Klan Xiao Yang sekarang telah benar - benar merosot. Bagaimana caranya mereka memiliki kehebatan yang mereka miliki dahulu?     

Raut muka Xiao Yan berangsur - angsur berubah menjadi gelap dan dingin, saat mendengar kebencian di kata - kata Ling Quan terhadap klan Xiao. Tangannya juga perlahan menggenggam Pedang Penguasanya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.