Perjuangan Menembus Surga

Masalah Mendesak?



Masalah Mendesak?

0"Masalah mengenai kepala klan dari klan Xiao yang menghilang telah menyebar ke dalam klan." Ling Ying memandang Xun Er ketika ia berkata dengan senyum kecut, "Saat ini, klan kita sedikit kacau. Menghilangnya Xiao Zhan juga mungkin berarti bahwa sebagian 'kunci' yang dimiliki klan Xiao juga telah hilang bersamanya. Xiao - jie juga tahu seberapa serius klan kita memandang benda itu."     
0

TL: xiao - jie – nona muda/nyonya dari keluarga berada atau kuat     

"Apakah klan telah mengirim seseorang untuk menyelidiki keberadaan paman Xiao Zhan?" Xun Er mengernyitkan alisnya sedikit, sebelum tiba - tiba bertanya sesaat kemudian.     

"Mereka telah memulai menyelidiki. Akan tetapi, mereka tidak memiliki berita apapun untuk saat ini. Satu - satunya yang tahu mengenai rincian menghilangnya Xiao Zhan mungkin adalah Tetua Kepala dari Sekte Misty Cloud yang telah mengejarnya dulu. Sayangnya, Xiao Yan sudah membunuhnya di dalam amarahnya." Ling Ying menggelengkan kepalanya dan berkata.     

"Xiao Yan ge - ge sangat menghargai paman Xiao Zhan. Xiao Zhan dikejar oleh Sekte Misty Cloud hingga ia akhirnya menghilang. Xiao Yan tentu saja murka hingga ia kehilangan sedikit akal sehatnya." Xun Er menghela napas. Seketika, ia mengganti topik pembicaraan dan berkata, "Beritahu aku mengenai perintah Ayah terlebih dahulu."     

"Kepala klan telah berkata bahwa jika xiao - jie (nona muda) tidak bisa menemukin sebagian kunci itu, anda harus segera kembali ke klan. Karena kunci itu sudah hilang semenjak menghilangnya Xiao Zhan, maka, tidak perlu menghabiskan waktu pada tuan muda Xiao Yan." Ling Ying berkata lembut, "Xiao - jie (nona muda), dengan dirimu yang menolak untuk kembali berulang kali dan tinggal dengan tuan muda Xiao Yan, kepala klan mungkin telah menduga sesuatu. Ia tampaknya sangat tidak senang mengenai hal ini. Ada beberapa Tetua di dalam klan yang juga berpikir seperti ini. Mereka berpikir bahwa tuan muda Xiao Yan tidak pantas bagimu."     

Wajah Xun Er tenang. Wajahnya bahkan tidak bergerak sedikitpun karena hal ini. Beberapa saat yang agak lama kemudian, ia akhirnya berkata dengan acuh, "Mereka tentu saja akan tahu apakah ia pantas bagiku di masa depan."     

"Akan tetapi, kau tidak bisa menunggu hingga saat itu tiba. Xiao - jie sebaiknya sudah kembali ke klan ketika tuan muda Xiao Yan meninggalkan Kota Wu Tan saat itu. Anda sudah menunda - nunda masalah ini selama tiga tahun. Lagipula, peran pentingmu bagi klan bukanlah sesuatu yang bisa ditandingi oleh nona muda dan tuan muda lain." Ling Ying berkata pelan, "Oleh karena itu, kali ini, kepala klan telah mengeluarkan perintah yang tegas. Jika anda tidak kembali dalam waktu satu bulan, mungkin, ada orang dari klan yang akan langsung kemari. Xiao - jie kemungkinan juga tidak berharap tuan muda Xiao Yan yang sekarang, akan berurusan dengan klan, bukan? Anda seharusnya jelas tahu bahwa kekuatan tuan muda Xiao Yan saat ini tidak memberinya sedikitpun kualifikasi untuk bisa dipandang serius oleh klan."     

Bagian belakang gigi Xun Er menggigit bibir bawahnya, saat ia mengepalkan tangannya yang lembut. Sesaat kemudian, ia mengangguk pelan. "Ah, aku tahu."     

Meskipun ia sudah tahu di mana sebagian 'kunci' yang dimiliki oleh klan Xiao itu, ia tidak menunjukkannya. Hal ini karena ia jelas paham bahwa Xiao Yan pasti akan menghilang jika berita ini menyebar ke dalam klan.     

Ling Ying hanya dapat menghela napas, ketika ia memandang wajah cantik Xun Er yang setenang air. Ia memutar tubuhnya dan berubah menjadi sebuah bayangan kabur, sebelum bergegas ke dalam kegelapan. Akhirnya, ia bergoyang sedikit dan menghilang.     

Setelah beberapa saat yang agak lama, Ling Ying menghilang, sebelum Xun Er perlahan melangkah dan mendekat ke jendela. Ia memandang langit malam yang luas, sebuah perasaan kepahitan samar secara refleks muncul di wajahnya. Ia tidak pernah sedikitpun ragu tentang potensi Xiao Yan. Bahkan, semasa ia terjatuh menjadi seorang yang cacat dari seorang yang jenius kala itu, ia juga percaya bahwa cepat atau lambat Xiao Yan akan kembali berdiri di puncak, di mana orang lain memandangnya takjub. Akan tetapi, seorang jenius hanyalah sebuah butiran di laut yang luas di hadapan faksi yang luar biasa besar itu, yang membuat orang - orang terkejut. Ia tidak bisa membuat mereka terlalu memperhatikannya. Bertahun - tahun lamanya warisan yang ada telah membuat faksi kuno itu menyaksikan kebangkitan dan terjatuhnya para jenius, satu per satu. Oleh karena itu, istilah jenius tidak membuat mereka sedikitpun memperhatikan. Yang mereka pedulikan hanyalah jenis - jenis pencapaian yang telah dicapai seseorang!     

Saat ini, Xiao Yan hanyalah seorang Dou Ling. Meskipun ia bahkan belum berumur dua puluh tahun, hal itu tidak begitu berarti. Lagipula, perjalanan perkembangan seseorang sangat berbahaya. Tidak ada yang berani yakin atau percaya bahwa Xiao Yan akan benar - benar mampu berjalan ke puncak perjalanan perkembangan ini dan memandang semua orang ke bawah. Faksi kuno itu terlalu besar. Oleh karena itu, asalkan seseorang bisa mencapai taraf puncak itu, ia pada akhirnya akan tampak seperti perbedaan di antara lima puluh dan seratus langkah. Tidak ada perbedaan yang mencolok di antara keduanya.     

"Mereka tidak percaya…" Cemoohan samar terangkat di sudut mulutnya, ketika Xun Er menggumam pelan, "Tak masalah jika hanya aku yang percaya…"     

…..     

Setelah satu malam beristirahat, energi Xiao Yan kembali penuh di kemudian hari. Ketika ia bangkit dari kasurnya, ia menghabiskan setengah jam untuk menyelesaikan pemurnian 'Akar Roh Api' milik Zi Yan. Karena Tetua Liu tidak memberitahukan waktu, kapan ia memerlukan 'Pil Kekuatan Naga', Xiao Yan tidak tergesa - gesa memurnikannya.     

Xiao Yan berjalan keluar dari ruangan itu. Ia baru saja berjalan menuruni tangga ketika sosok Zi Yan melesat muncul seperti hantu. Mata hitam - gelapnya berkedip saat menatap Xiao Yan.     

Xiao Yan entah harus tertawa atau menangis ketika ia melihat gerak - geriknya itu. Ia melemparkan botol giok ke tangan gadis itu dan tidak dapat menahan untuk diam - diam tertawa kecut, ketika ia melihat raut muka yang bergembira itu. Gadis kecil ini mungkin sangat kuat, tetapi mentalnya tidak jauh berbeda dari seseorang seumurannya.     

Zi Yan akhirnya berhenti mengganggu Xiao Yan, setelah memperoleh Danwan lezat yang penuh dengan energi. Akan tetapi, ia merasa sedikit malu saat langsung ingin pergi setelah mendapatkan benda itu. Karena itu, ia dengan patuh duduk di suatu sudut. Sikapnya yang lembut dan lucu membuat Hu Jia di samping ingin menerjang dan dengan keras mencubitnya.     

Saat ini, Xun Er, Hu Jia, dan Wu Hao semua hadir di dalam aula. Hari ini, Wu Hao tidak tergesa - gesa ke Arena Pertarungan. Bahkan Xiao Yan dan yang lainnya merasa sedikit kaget terhadap fanatisme orang ini kepada pertarungan.     

Xiao Yan bertanya mengenai masalah terbaru yang terjadi di 'Gerbang Pan' kepada Xun Er dan yang lainnya ketika ia sarapan. Ia hanya menghela napas lega setelah memastikan semuanya baik - baik saja. Bagaimanapun juga, ia adalah pemimpin 'Gerbang Pan'. Meskipun ia tidak terlalu bertanggung jawab sebagai pemimpinnya, ia tidak pernah menyangkal statusnya.     

Xiao Yan hendak berdiri setelah memakan sarapannya, ketika pintu ruangan itu yang terutup rapat terbuka. Seketika, suara lantang Lin Yan melolong keras di dalam aula.     

"Xiao Yan, aku dengar kau telah kembali? Ha ha. Apakah kau punya waktu untuk bertanding hari ini? Beberapa hari ini, aku belum bersenang - senang ketika bertarung beberapa pertandingan di Arena Pertarungan. Para keparat itu hanya lari setelah melihatku." Lin Yan, yang tampak sembrono, berjalan masuk dengan sombong ke dalam ruangan tadi. Ia tak menghiraukan raut muka tak berdaya Xiao Yan dan lainnya, lalu langsung mendekat ke sisi meja. Ia dengan santai mengambil segulung roti di atas meja dan dengan ganas menggigitnya ketika berbicara dengan sikap yang tidak jelas.     

"Huh, siapa gadis kecil ini… grek…" Ketika roti itu sedang ia kunyah, Lin Yan mengabaikan Xiao Yan dan yang lainnya dan langsung berpaling kepada Zi Yan yang sedang duduk di samping. Ia hanya baru tersenyum dan bertanya, ketika wajahnya dengan cepat membeku di hadapan pandangan mata Xun Er, Xiao Yan, dan Wu Hao yang terkejut. Roti yang ia kunyah berkeping - keping di mulutnya dengan keras dimuntahkan dengan air liurnya. Sesaat kemudiam, seluruh wajahnya penuh dengan perasaan terkejut ketika ia bergegas mundur seperti telah diestrum.     

"Kau… kenapa kau di sini?" Suara yang sangat terkejut dan tajam terdengar dari mulut Lin Yan, ketika ia melangkah mundur.     

Xun Er, Hu Jia, dan Wu Hao kebingungan ketika mereka melihat perubahan mendadak Lin Yan ini. Hanya Xiao Yan yang paham bahwa kemungkinan orang ini telah mengenali Zi Yan.     

"Kenapa kau berteriak begitu keras?" Zi Yan menutup telinganya dan berkata dengan sangat tidak senang kepada Lin Yan yang terkejut.     

Lin Yan menelan seteguk ludah. Ia hanya berpura - pura tenang sedikit, ketika ia melihat Zi Yan melakukan tindakan lainnya. Ia berjalan memutar mengitari meja besar di aula itu dan dengan berhati - hati, bergerak ke belakang Xiao Yan dan yang lainnya. Ia berkata pelan, "Sialan, kenapa orang ini di sini? Apakah kalian semua baik - baik saja?"     

"Kita sangat baik." Xiao Yan merentangkan tangannya dan tersenyum saat ia menjawab.     

Lin Yan secara refleks terbelalak ketika ia melihat sikap tenang Xiao Yan. "Apakah kau tahu siapa dia?"     

"Ya." Xiao Yan tersenyum. Ia berjalan ke sisi Zi Yan dan mengusap kepalanya, ketika ia tersenyum dan berkata, "Seorang gadis kecil yang sangat lucu."     

"Lucu…" Sudut mulut Lin Yan berkedut ketika ia berbicara dalam hati. Jika kau bisa melihat kejadian mengerikan bagaimana orang ini menghajar semua lawannya hingga terjatuh di arena, pada saat Kompetisi Besar 'Peringkat Kekuatan' yang lalu, kau mungkin tidak akan lagi berpikir demikian.     

"Aku telah selesai makan. Hmm, aku akan pergi." Zi Yan memasukkan sarapan ke mulutnya. Ia mengayunkan kepalanya dan melepaskan tangan Xiao Yan. Dengan dengusan kepada Lin Yan, ia mulai melompat ke atas dan ke bawah saat ia berjalan keluar. Ia bahkan berpaling ke arah Xiao Yan untuk berbicara, ketika ia hendak keluar dari pintu, "Ingat perjanjian kita. Dan juga, aku merasa kau tampan juga. Kau bisa datang dan mencariku jika ada seseorang yang berani mengganggumu. Aku akan memukul setiap orang itu, seperti dia yang berada di sampingmu itu."     

Gadis kecil itu dengan bangga melambaikan tinjunya yang kecil setelah mengatakan hal ini. Setelah itu, ia mengayunkan rambut ekor kudanya, sebelum melompat dan menghilang dari pandangan Xiao Yan dan yang lainnya.     

"Sialan, Xiao Yan, kapan sebenarnya kau mengenal Ratu Kekuatan Kasar?" Lin Yan baru kembali ke keadaan normalnya setelah Zi Yan pergi. Tinjunya menghantam pundak Xiao Yan saat ia berbicara dengan terkejut.     

"Sungguh tidak terduga bahwa orang peringkat pertama pada 'Peringkat Kuat' yang sangat kau takuti ternyata gadis kecil seperti itu." Xiao Yan menggelengkan kepalanya dan menggoda.     

Wajah Lin Yan berubah agak memerah ketika ia diejek oleh Xiao Yan. Ia mendengus dan berkata, "Dengan monster ini melindungimu, apakah kau masih harus takut kepada Liu Qing. Orang itu hanya bisa menyingkir ketika ia melihat gadis itu."     

"Aku berharap seorang gadis kecil membantuku?" Xiao Yan tersenyum dan menggelengkan kepalanya. Sebagai lelaki sejati, ia tidak ingin bergantung pada sebuah nama gadis kecil untuk menyombong dengan penuh perasaan menang.     

Xiao Yan tersenyum dan menepuk pundak Lin Yan. Ia hendak mengatakan sesuatu ketika suara ketukan yang tergesa - gesa mendadak terdengar dari pintu. Seketika, sesosok manusia bergegas melesat masuk, setelah Xun Er menjawab dengan suara lembut.     

"Atai? Ada apa? Xiao Yan secara refleks berbicara dengan tertegun, ketika ia melihat pria yang terengah - engah yang telah bergegas masuk itu.     

"Hee hee, ketua, ada beberapa masalah yang melibatkan dirimu." Atai menggaruk kepalanya dan berkata, "Kemarin, aku telah mengambil cuti untuk kembali ke Akademi Luar dan mendengar bahwa seseorang mendesak mencarimu."     

"Oh? Siapa?" Xiao Yan agak terkejut ketika ia bertanya dengan mengerutkan dahi.     

"Sepertinya, dia dipanggil Xiao Yu. Ia bahkan berkata bahwa ia adalah kakak perempuanmu." Atai berkata, "Dari raut wajahnya, ia tampaknya memiliki urusan mendesak untuk diberitahukan kepadamu. Akademi Dalam tidak membiarkan murid dari Akademi Luar masuk. Oleh karena itu, ia memintaku untuk memberitahumu pergi ke Akademi Luar apapun yang terjadi."     

Raut muka Xiao Yan sedikit berubah. Ia memahami Xiao Yan dengan sangat baik dan Xiao Yan tidak akan begitu gelisah, kecuali sesuatu yang besar telah terjadi. Akan tetapi, apa yang telah terjadi di Akademi Luar?     

Xiao Yan melangkah maju mundur dua kali. Ia akhirnya tidak bisa menahannya lagi saat ia berbalik dan berjalan keluar pintu. Ia berkata dengan suara yang dalam, "Mari pergi!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.