Perjuangan Menembus Surga

Ledakan Gelombang Petir



Ledakan Gelombang Petir

0Xiao Yan perlahan menghembuskan nafas ketika ia mengamati kelompok Bai Shan, yang langkah kakinya menjadi semakin cepat. Di bagian dalam vortex di tubuhnya, Kristal Dou yang berbentuk belah ketupat sedikit bergetar. Benang - benang Dou Qi berwarna hijau yang bergejolak, mengalir dan beredar, bergerak di sepanjang Jalur Qi seperti banjir, saat benang - benang itu meraung dan melompat. Akhirnya, Dou Qi itu melonjak keluar dari tubuhnya dan tiba - tiba meningkatkan kekuatannya hingga puncaknya.     
0

Pedang Penguasa Xuan Berat diselimuti Dou Qi berwarna hijau. Dou Qi kuat ini membuat udara di sekitar pedang beratnya sedikit mengombak. Xiao Yan mengangkat kepalanya, sembari menggenggam gagang pedangnya dengan erat. Ia menoleh ke arah Xun Er dan berkata dengan pelan, "Bereskan mereka dengan cepat. Jangan menunda terlalu lama."     

"Tiga menit." Xun Er sedikit mengangguk. Dou Qi berwarna emas menggelora keluar dari tubuhnya. Sebuah cahaya emas menyilaukan membuatnya tampak seterang matahari, tampak begitu mencolok.     

Xiao Yan menganggukkan kepala ketika ia merasakan Dou Qi ganas meledak dari belakangnya. Ia sedikit mengangkat kakinya, sebelum ia seketika menghentakkannya ke tanah. Suara ledakan energi terdengar dari bawah kakinya ketika ia seketika berubah menjadi sebuah bayangan hitam yang membawa tekanan angin yang kencang. Ia melesat kencang ke arah Bai Shan, yang menunjukkan wajah sedingin es.     

"Hmm! Jangan pikir kau bisa mengamuk hanya karena kau telah mengalahkan Lu Mu. Ada banyak yang lebih kuat darinya di Akademi Jia Nan." Tekanan dahsyat angin liar, membuat pakaian putih Bai Shan menempel ketat di tubuhnya. Namun, raut wajahnya tidak menunjukkan rasa takut. Dengan sebuah senyum dingin, tombak peraknya yang panjang mendadak bergoncang, lalu Dou Qi petir perak mengkilat, membungkus seluruh badan tombak itu, seperti sejumlah ular - ular kecil. Ia memegang gagang tombaknya dan dengan sebuah teriakan yang tegas, tombak panjang tadi berubah menjadi cahaya perak yang melesat ke arah leher Xiao Yan dengan gerakkan yang mematikan.     

"Klang!" Sebuah bayangan hitam besar, mendadak jatuh secara tegak lurus dan cahaya perak tadi langsung menekan tubuh pedang besar berat Xiao Yan. Tenaga yang dibawa dalam serangan tersebut hanya membuat tangan Xiao Yan, yang ia gunakan untuk memegang pedang beratnya, sedikit gemetar.     

Meskipun serangan mematikan tadi tertahan, raut wajah Bai Shan tidak berubah sedikitpun. Tangannya mendadak bergetar, saat Dou Qi perak yang seperti petir yang bergerak di sepanjang tombak perak panjang itu dan meledak dengan hebat. Akhirnya, Dou Qi itu berubah menjadi beberapa bentuk tombak perak buram, yang dengan aneh bergerak mengitari pedang berat dan menembus ke arah kepala Xiao Yan dari belakang.     

Dou Qi berwarna perak tadi memancarkan cahaya petir dan mengeluarkan suara 'chi chi' ketika melintasi udara. Xiao Yan telah merasakan kekuatan serangan Dou Qi afinitas petir ketika ia berlatih dengan kakak keduanya, Xiao Li, dulu. Oleh karena itu, sudah sewajarnya ia tidak meremehkan hal itu di dalam hatinya. Beberapa bentuk tombak perak datang menerjang seperti naga yang marah dan dengan cepat, semakin membesar di mata hitam Xiao Yan yang gelap. Tubuh Xiao Yan bergetar. Sebuah Dou Qi hijau yang kuat melonjak keluar dengan ganas. Dalam sekejap, Dou Qi itu menggumpal menjadi sebuah topi baja dari energi yang membungkus erat seluruh permukaan kepalanya, termasuk mukanya. Tombak - tombak energi perak itu, dengan ganas meledak di sekitar topi baja miliknya, tetapi cahaya perak itu hanya meninggalkan sejumlah bekas kecil di permukaan topi baja itu.     

Tombak - tombak petir tadi menghilang dan Xiao Yan mendadak melangkah maju. Topi baja di mukanya hampir menghilang dalam sekejap. Ia mengayunkan pedang berat di tangannya secara horizontal dan sebuah tenaga yang sangat besar, yang membawa suara tajam dari udara yang sedang ditebas keras, menghantam ke arah kepala Bai Shan.     

Kekuatan mengerikan yang tercipta dari ayunan pedangnya, membuat ujung mata Bai Shan berkedut tanpa ia sadari. Baru setelah bertarung langsung dalam jarak dekat dengan Xiao Yan, ia tahu seberapa menakutkan kekuatan yang ia miliki sebenarnya.     

Sebuah cahaya perak mendadak tumpah dari kakinya ketika Bai Shan menggoyangkan tubuhnya. Dengan saura 'chi', cahaya perak melesat dan tubuhnya mundur lima sampai enam meter. Kecepatannya begitu cepat hingga orang - orang menjadi tertegun.     

"Kekuatanmu mungkin besar, tetapi jangan bilang kau tidak tahu bahwa Dou Qi afinitas petir tidak hanya kuat dalam hal menyerang, tetapi juga untuk meningkatkan kelincahan penggunanya?" Bai Shan tertawa dingin setelah meminjam Teknik Dou Ketangkasan yang tak diketahui namanya untuk menghindari serangan Xiao Yan.     

"Teknik itu memang sangat cepat."     

Xiao Yan mengayun - ayunkan pedang penguasanya. Ia mengangguk pelan dan ujung matanya melirik Xun Er dan beberapa pesaing lain, yang datang untuk berlindung. Mereka telah mulai bertarung satu sama lain. Di sebelah Xun Er, empat orang kuat, yang termasuk orang - orang di puncak kelas Dou Shi, sedang ditekan, hingga mereka hanya bisa menangkis serangan Xun Er. Sepertinya, ia dapat menyingkirkan mereka bertiga dalam waktu tiga menit, dari kompetisi itu. Di sisi lain, situasinya juga sangat berpihak pada satu sisi. Meskipun jumlah kelompok Xiao Yan lebih banyak, yaitu tujuh orang yang telah diserang hingga mereka tidak memiliki kekuatan lagi, mereka masih dikalahkan dalam sepuluh serangan, meskipun hanya berhadapan dengan empat orang, saat ini. Hanya dalam waktu satu menit, tiga dari tujuh orang, yang datang untuk berlindung, dikalahkan oleh serangan lawan mereka.     

"Mereka memang hanya kelompok lumpur yang tidak bisa membentuk sebuah tembok (orang - orang tidak berguna). Jika mereka tidak memiliki keberanian, bagaimana mereka akan bertarung dengan orang - orang lain?" Xiao Yan sedikit merengut dan menggelengkan kepalanya, sebelum mengalihkan pandangannya. Selama ia dapat menahan Bai Shan, Xun Er akan memiliki waktu yang cukup untuk menghabisi semua lawan yang ada. Ketika waktu itu tiba, setelah Xun Er bisa membantunya, Bai Shan pasti akan kalah.     

"Pertama - tama, akan kukalahkan kau. Setelah itu, meskipun Adik Tingkat Xun Er bisa bertahan dari yang lainnya, aku akan menyerah setelah berhasil menyelesaikan misiku. Tidak apa jika aku dikalahkan olehnya. Namun, sebelum itu, aku ingin membuatmu, Xiao Yan, menjadi musuhku yang kukalahkan di hadapan semua murid akademi!" Bai Shan tampaknya mengerti jelas niat Xiao Yan. Ia tersenyum dingin dan mengarahkan tombak panjangnya yang tajam ke arah Xiao Yan dari jauh, ketika ia berkata dengan acuh.     

"Oh, atas dasar apa?" Xiao Yan menancapkan pedang besarnya, yang berada di tangannya, ke dalam tanah dan tersenyum ketika ia menjawab.     

"Dengan bergantung pada kekuatan Da Dou Shi bintang lima milikku dan ini…" Sebuah sensasi dingin terangkat dari ujung mulut Bai Shan. Tangannya mendadak terletak di bagian tengah tombaknya. Ia seketika memutar tombak itu dengan hebat. Ketika tombak perak panjang itu berputar dengan hebatnya, sebuah cahaya perak yang sangat terang, mendadak muncul di tubuh Bai Shan. Benang - benang petir perak, yang tampak seperti ular - ular kecil, mulai terlepas dan menyusut berulang kali. Dari kejauhan, hal itu membuat Bai Shan tampak layaknya sebuah bola cahaya perak. Terlebih lagi, permukaan dari bola cahaya itu diselimuti oleh benang - benang perak yang tak terhitung jumlahnya.     

Angin liar yang kuat berhembus, hingga Xiao Yan menyipitkan matanya, saat ia merasakan energi kuat itu, yang terkumpul di tombak panjang yang digenggam Bai Shan. Itu adalah sejenis energi yang membawa elemen yang sangat liar, seperti sebuah halilintar.     

"Ia langsung menggunakan Teknik Dou yang kuat semacam itu dari awal. Apakah ia berencana untuk menghabisiku dengan cepat…" Xiao Yan menyipitkan matanya dan sedikit mengernyitkan alisnya ketika ia memandang energi yang dengan cepat melonjak di tombak panjang Bai Shan. Ia sedikit menggerakkan telapak tangannya dan sebuah api hijau pucat sebagian mulai muncul di permukaan di bawah perlindungan Dou Qi berwarna hijau.     

"Xiao Yan, biarkan kutunjukkan seperti apa seorang jenius sejati itu! Kau tidak cukup hebat untuk Xun Er!" Terdengar suara tawa dingin gelap yang lembut dari Bai Shan di dalam suara angin yang mendesing. Tepat setelah itu, suara angin yang menembus langit mendadak terhenti. Xiao Yan melirik ke arah hal itu dan menyadari bahwa tombak panjang perak di tangan Bai Shan, yang tadinya berputar seperti roda angin, tiba - tiba terhenti di tangannya tanpa bergerak lagi. Tombak panjang itu kini tampaknya telah berubah seluruhnya menjadi sebuah tombak petir berwarna perak. Petir melesat dari tubuh tombak itu dan terdengar suara gemuruh guntur. Ketika tombak panjang itu sedikit bergerak, benda itu mengeluarkan sebuah energi yang kuat sehingga menyebabkan ruang di sekitarnya berdesir tanpa henti.     

"Matilah kau!"     

Sebuah kegelapan pekat melintas di mata Bai Shan. Ia memegang tombak panjang itu dengan erat ketika kakinya meluncur. Tombak panjang itu perlahan terangkat di atas kepalanya dan dalam sekejap, melepaskan suara guntur ketika ia mendadak dihantamkan ke dalam tanah yang keras. Dalam sekejap, ledakan yang mengguncangkan tanah, menarik semua pasang mata dari seluruh stadion. Ketika mereka melihat Bai Shan, yang seperti sebuah matahari perak dan juga kekuatan mengerikan yang ada di dalam tombak panjangnya, gemuruh berulangkali menggema dari balkon penonton satu persatu.     

"Ledakan Gelombang Petir!"     

Teriakan sedingin es itu mendadak terdengar dari lingkaran cahaya berwarna perak. Di hadapan banyak pasang mata yang terkejut, sebuah gelombang petir perak, yang setidaknya sepanjang tiga meter, seketika dilepaskan secara eksplosif dari area dimana tombak panjang itu bersentuhan dengan tanah. Permukaan keras arena yang dilewati oleh gelombang petir itu hancur berantakan.     

Gelombang petir itu tampak seperti ular perak yang meliuk - liuk. Pergerakannya begitu cepat hingga membuat orang-orang tidak bisa bereaksi tepat waktu. Di luar arena, semua orang hanya dapat melihat cahaya perak yang melesat di alam arena, seketika, mereka melihat alur yang terbentuk sembari mengeluarkan sebuah suara berdentur. Wujudnya seperti sebuah sawah yang dibajak oleh seekor kerbau. Setelah itu, semua orang mendengar sebuah ledakan yang memekakkan telinga. Mata mereka bergegas mengikuti suara itu dan mendapati sebuah titik, dimana ledakan itu sebenarnya terjadi di tempat Xiao Yan berdiri.     

Ketika mereka melihat parit yang besar itu, yang muncul di tempat di mana gelombang petir perak lewat, sejumlah orang menelan ludah mereka. Bahkan, seorang Dou Shi bintang tujuh atau delapan kemungkinan akan cedera serius di tempat jika mereka menerima serangan mengerikan semacam ini.     

Debu perlahan melambung dan menutupi tempat di mana ledakan itu terjadi. Tidak terdengar suara sedikitpun di dalam debu tersebut. Hal ini layaknya orang yang berada di dalamnya telah berubah menjadi debu setelah terkena serangan mengerikan Bai Shan.     

Wajah Bai Shan menjadi pucat ketika tombak panjangnya menyentuh tanah. Beberapa tetes keringat dingin juga mengalir dari keningnya. Ia seketika menghirup nafas dalam - dalam dan mendongak untuk mengamati debu itu, yang tidak menunjukkan pergerakan sedikitpun. Sudut mulutnya terangkat menjadi sebuah senyuman sombong. 'Ledakan Gelombang Petir' ini adalah sebuah Teknik Dou Kelas Xuan Tingkat Atas. Jurus itu adalah salah satu Teknik Dou tingkat tinggi yang telah ia kuasai. Dahulu, ketika ia masih berlatih di 'Daerah Pelosok Hitam', ia pernah menggunakan serangan ini untuk mencederai seorang Dou Ling yang kuat, secara serius, yang tidak bisa menahannya tepat waktu, sebelum akhirnya memenggal kepala orang itu. Ia percaya meskipun kekuatan Xiao Yan dapat dibandingkan dengan dirinya, ia pasti tidak akan selamat dari serangan itu.     

Debu di arena berangsur - angsur menyebar ketika arena tersebut benar - benar hening. Banyak pasang mata yang terfokus pada titik itu, dengan serius. Mereka benar - benar ingin tahu apakah Xiao Yan, yang secara tiba - tiba muncul seperti sebuah bintang jatuh, akan bisa bersaing dengan orang yang luar biasa dan menonjol seperti Bai Shan.     

Debu itu perlahan menjadi semakin tipis. Sebuah pedang penguasa besar hitam, yang tertancap di tanah yang keras, muncul pertama kali di hadapan semua orang.     

Sebuah angin liar mendadak berhembus, lalu debu itu benar - benar menghilang. Sesosok manusia yang seluruh tubuhnya terbungkus api hijau muncul di hadapan berpasang - pasang mata yang tak terhitung jumlahnya.     

Tatapan Bai Shan mendadak menjadi kaku, Raut wajahnya sedikit berubah ketika ia memandang sosok manusia dengan api hijau yang menggeliat di seluruh tubuhnya. Meskipun mereka terpisahkan jarak yang lumayan jauh, Bai Shan masih dapat merasakan panas yang mengerikan dari api aneh itu.     

"Sudahkah kau menyerang hingga kau puas?" Sosok yang diselimuti api hijau itu mengangkat wajahnya sedikit. Sebuah suara samar terdengar. Api di wajahnya sedikit lebih tipis ketika sosok itu menunjukkan sebuah wajah yang lembut dan tampan. Orang itu adalah Xiao Yan!     

Wajah Bai Shan sedikit gemetar. Ia menggenggam tombak panjang perak di tangannya. Baru saat ini dirinya dapat merasakan secara samar seberapa kuatnya sebetulnya Xiao Yan ini.     

"Jika kau sudah puas, sekarang giliranku." Bai Shan tidak berbicara, tetapi sosok manusia berapi hijau itu menggumam kepada dirinya sendiri.     

Mata Bai Shan mengamati setiap gerakan yang dibuat oleh Xiao Yan. Setelah mendengar Xiao Yan mengatakan kata - kata itu, ia mendadak mundur. Namun, ia baru saja mundur beberapa langkah ketika ia merasakan panas yang terpancar di belakangnya. Ia bergegas berbalik dan sebuah sosok hijau pucat melintas di ujung matanya. Sebuah tinju yang terbungkus dengan api seketika membesar di bola matanya!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.