Perjuangan Menembus Surga

Regu Iblis Putih



Regu Iblis Putih

0Area kosong itu diselimuti oleh bebatuan. Ketika penyebaran hutan bertemu dengan wilayah berbatu ini, area hutan itu berhenti meluas. Karena itu, sinar matahari yang tersebar turun dari langit, tidak terhalang apapun, ketika tumpah di atas tanah. Kehangatan sinar matahari membuat tubuh orang - orang merasa hangat.     
0

Tidak jauh dari wilayah bebatuan ini, terdapat sebuah lereng gunung yang membenjol. Ada beberapa batu besar berbagai ukuran yang tersebar di seluruh lereng gunung itu. Saat ini, ada sejumlah orang yang duduk atau berdiri di atas atau di samping bebatuan gunung ini. Orang - orang ini cukup muda, sekitar dua puluh empat hingga dua puluh lima tahun. Baju mereka mungkin berbeda, tetapi mereka semua mengenakan sebuah lencana berbentuk menara di dada mereka. Jelas, para murid ini adalah murid senior dari Akademi Dalam.     

Di sisi lain lereng gunung tersebut, terdapat sebuah pelataran yang terbuat dari sebuah batu raksasa. Dua pria tua duduk di atas batu raksasa ini. Mereka ternyata adalah Tetua Su dan Tetua Qing, yang telah ditemui Xiao Yan dan yang lainnya sebelum mereka memasuki hutan. Dua pria paruh baya itu duduk di sekitar mereka dengan aura yang tenang. Jelas, mereka seharusnya adalah orang yang bertanggung jawab dalam berbagai hal di dalam Akademi Dalam.     

"Hee hee, aku dengar, angkatan murid baru ini sangatlah angkuh? Mereka malah merampas 'Energi Api' dari para murid senior?" Sebuah tatapan dari atas lereng gunung memandang area yang sedikit redup di ujung hutan, ketika tawa terdengar di antara mereka.     

"Ya. Aku mengetahui dari beberapa regu murid senior yang keluar dari hutan kali ini. Ada sebuah regu murid baru dipimpin oleh seseorang bernama Xiao Yan, yang tampaknya cukup kuat."     

"Chi. Mereka hanya mencari alasan untuk menutupi kegagalan mereka sendiri. Bagaimanapun juga, mereka setidaknya telah berlatih di Akademi Dalam selama satu tahun. Sungguh tak terduga, bahwa mereka akan kalah di tangan para murid baru. Ck ck…"     

"Semoga saja. Aku dengar, Sha Tie dari 'Regu Iblis Hitam' juga telah membawa orang ke dalam hutan. Aku bertanya - tanya apakah mereka juga bertemu para murid baru?"     

"Oh? Sha Tie juga ikut? Maka, para murid baru ini bisa dianggap selesai. Sha Tie adalah orang kuat yang hampir memasuki kelas Dou Ling."     

"Betul. Keberuntungan mereka bisa dianggap berhenti di sini."     

Sejumlah bisikan pribadi terdengar di seluruh tempat itu, saat beberapa sosok manusia di tumpukan batu di bawah bergerak sedikit. Mereka seketika membuka mata mereka perlahan, saat tatapan acuh mereka menyapu hutan yang gelap.     

Lima sosok manusia ini hanya duduk di atas bebatuan yang berantakan. Napas mereka panjang dan tenang. Mereka tidak bergerak karena pembicaraan pribadi yang terdengar di samping telinga mereka itu. Mereka berlima mengenakan baju putih, seperti aura dingin mereka yang tenang.     

Di antara mereka, ada satu orang dengan aura terkuat, yang adalah seorang pemuda yang berada di tengah, yang warna kulitnya cukup putih. Saat ini, pemuda berkulit putih ini adalah satu - satunya orang di antara mereka berlima yang matanya masih tertutup. Ia duduk bersila di atas sebuah batu dan tubuhnya tampak seperti sebuah pahatan es. Jejak aura dingin menyelubunginya dan membuat beberapa rumput hijau di bebatuan tertutup embun beku putih.     

Waktu perlahan mengalir, seiring pergerakan matahari di atas kepala mereka. Saat para murid di lereng gunung ini berpikir mereka telah menunggu dengan sia - sia hari ini, tiba - tiba, terdapat suara langkah kaki yang terdengar dari dalam hutan yang gelap. Seketika, semua orang menguatkan semangat mereka. Pandangan mereka menyapu ke arah pintu keluar hutan dengan kompak. Pembicaraan yang awalnya berisik itu, kini juga benar - benar berhenti.     

Tetua Su dan Tetua Qing di atas pelataran batu di atas lereng gunung, juga perlahan mengangkat kepala mereka. Mereka menciutkan mata, ketika memandang ke arah dimana suara langkah kaki tadi bermula.     

Ketika suasananya menjadi tenang, suara langkah kaki yang terdengar dari dalam hutan gelap itu membuat suasana menjadi semakin menegangkan. Beberapa saat kemudian, sepasang kaki melangkah keluar dari pintu keluar hutan hitam yang gelap. Tepat setelah hal itu, dua puluh sosok manusia perlahan berjalan keluar. Orang yang memimpin mereka adalah Sha Tie, Su Xiao, dan yang lainnya.     

"Hah? Itu Sha Tie dan yang lainnya…" Pandangan mereka mendarat pada dua puluh sosok manusia yang telah berjalan keluar dari hutan. Semua orang di lereng gunung terkejut ketika mereka berbicara dengan suara yang tertegun.     

"Jangan bilang mereka telah mengalahkan para murid baru?" Keraguan melintas di hati semua orang. Sejumlah pandangan melesat ke arah Sha Tie dan yang lainnya yang berjalan keluar dari hutan.     

Kelompok dua puluh orang milik Sha Tie perlahan berjalan ke arah tumpukan puing - puing terdekat. Saat ini, pemuda dengan kulit pucat itu juga perlahan membuka matanya. Pandangannya menatap Sha Tie dan yang lainnya. Beberapa saat kemudian, wajahnya sedikit berubah. Ada keseriusan di dalam suaranya yang tenang.     

"Kalian semua sungguh telah dikalahkan?"     

Meskipun suaranya lembut, hal itu jelas seperti guntur yang meledak, yang mendadak meraung di langit yang cerah. Suara itu seketika meledak di antara para murid Akademi Dalam di lereng gunung hingga mereka tertegun dan terpaku. Dua puluh murid senior kuat, yang cukup untuk menyapu semua murid baru di pertempuran langsung; Namun… sekarang ketika mereka telah mendengar apa yang dikatakan pemuda berwajah pucat, mereka semua ternyata telah dikalahkan di tangan para murid baru?     

Meskipun hati mereka sangat terkejut, murid - murid Akademi Dalam tidak memiliki keraguan terhadap perkataan yang diucapkan pemuda berwajah pucat itu. Dengan kemampuan dan pandangannya, tidak sulit baginya untuk melihat apa yang terjadi.     

Karena itu, saat ini, semua murid hanya bisa merasa agak pusing. Para murid baru yang sekarang sudah begitu kuatnya?     

Sha Tie tidak merasa kaget bahwa pemuda berwajah pucat itu mengerti semuanya dalam sekali pandang. Ia mengayunkan tangannya dan berkata dengan lesu, "Orang - orang itu sangatlah kuat. Pengalaman bertarung mereka juga jauh jika dibandingkan dengan murid baru biasa."     

Kata - kata Sha Tie sekali lagi menyebabkan sebuah gelombang suara, dari ludah yang ditelan, muncul di lereng gunung. Beberapa murid senior tidak bisa menyembunyikan kekagetan di hati mereka, ketika mereka menghirup napas dari udara yang dingin. Bahkan, 'Regu Iblis Hitam' dikalahkan oleh murid - murid baru. Apakah angkatan murid baru ini sungguh kuat di luar batas normal seperti ini?     

"Serahkan sisanya pada kami. Biar aku lihat seberapa hebat regu murid baru ini, yang telah membuat seluruh Akademi Dalam waspada." Pemuda bermuka pucat itu perlahan berdiri dari batu dan meluruskan tubuhnya. Sebuah hawa dingin samar, mendadak menjalar keluar dari tubuhnya, ketika ia berbicara dengan acuh.     

Mata Sha Tie menunjukkan sedikit kebingungan ketika ia memandang udara dingin pada pemuda berwajah pucat itu. Sebuah lengkungan terangkat dari sudut mulut Sha Tie. Dibandingkan dengan gaya bertarung jarak dekatnya, Dou Qi afinitas es orang ini kemungkinan akan jauh lebih terbatas di hadapan api berwarna hijau mengerikan milik orang itu.     

"Luo Hou, para murid baru tahun ini memang sangat kuat. Aku rasa, mungkin regu terakhirmu ini, kemungkinan tidak akan bisa menghentikan mereka." Sha Tie merentangkan tangannya dan berkata.     

"Menyingkirlah. Kalian semua telah kehilangan persyaratan untuk tetap di sini." Pemuda berwajah pucat itu tak menghiraukannya. Nadanya masih begitu tenang.     

"Baiklah. Aku percaya kau akan segera kehilangan hal itu juga."     

Sha Tie tidak marah dan malah tertawa dingin. Bersama dengan Su Xiao dan yang lainnya, ia perlahan mundur ke arah lereng gunung. Mereka baru saja menaiki lereng gunung, ketika sebuah suara angin cepat, tiba - tiba terdengar dari dalam hutan yang gelap!     

Setelah kemunculan suara angin cepat ini, pandangan yang melesat ke arah Sha Tie dan yang lainnya sekali lagi beralih pada pintu keluar hutan tadi.     

Tidak lama setelah pandangan di situ teralihkan, cabang - cabang pohon di dalam hutan dengan cepat bergoyang. Seketika, sejumlah sosok manusia dengan cepat melesat keluar dari dalam hutan yang lebat. Akhirnya, mereka mendarat di bawah sinar matahari dengan satu lutut di atas tanah. Terdapat banyak sosok manusia. Jika dihitung dengan cermat, terdapat lebih dari empat puluh orang. Melihat angka ini, tidak hanya suara - suara takjub dari sekitar lereng gunung terdengar, tetapi muka pemuda berwajah pucat itu sedikit berubah.     

"Sungguh tidak terduga bahwa benar - benar ada seseorang yang mampu mengumpulkan seluruh murid baru. Ini adalah gerakan yang besar… tetapi siapakah orang itu?" Tetua Su menghela napas terkejut dari pelataran batu, ketika ia memandang puluhan murid baru yang telah muncul. 'Kompetisi Berburu Energi Api' tahun - tahun sebelumnya tidak kekurangan orang yang berkeinginan mengumpulkan semua murid baru untuk bertarung bersama. Namun, karena keangkuhan tiap murid baru, jarang ada orang yang berhasil mencapai hal ini.     

"Aku rasa… orang itu adalah pemuda bernama Xiao Yan itu. Bukankah itu yang dikatakan oleh orang tua bernama Hu Gan itu, saat Kompetisi Kualifikasi, orang ini bergantung pada kekuatannya sendiri untuk mengalahkan tiga, empat, atau lima murid baru yang bekerjasama…" Tetua Qing menyuarakan pemikirannya.     

Tetua Su mengangguk pelan. Ia menyatakan pujian di dalam hatinya. Xiao Yan ini memanglah benih yang bagus.     

Para murid baru di depan tumpukan batu itu, yang telah melesat keluar dari hutan, mendongak, ketika mata mereka menatap para murid senior pada lereng gunung dengan mata yang menunjukkan berbagai macam emosi. Akhirnya, mereka menyebar di kedua sisi dan membuka sebuah jalan kecil di tengah.     

Murid - murid baru menyebar dan ujung dari jalan kecil itu tetap terhubung pada pintu keluar hutan yang gelap. Langkah kaki pelan terdengar dari titik itu dan empat sosok manusia, seketika berjalan keluar dengan perlahan dari kegelapan. Akhirnya, mereka melewati jalan kecil yang dibentuk oleh kerumunan manusia itu, sebelum muncul tepat di depan apra murid baru itu.     

Orang yang memimpin mereka adalah seorang pemuda berjubah hitam, yang membawa sebuah pedang besar hitam yang tingginya hampir sama dengannya. Ia mendongak sedikit dan matanya memindai seluruh tempat itu. Akhirnya, pandangannya terhenti pada kelima pemuda berbaju putih di atas bebatuan. Ia memberi hormat dengan tangannya, ketika bertanya dengan sebuah senyuman, "Kalian para senior, seharusnya adalah regu terakhir dari 'Kompetisi Berburu Energi Api' tahun ini, bukan?"     

"Pemimpin Regu Iblis Putih, Luo Hou." Mata pemuda berwajah pucat menatap mereka berempat. Pandangannya terhenti pada Xun Er dan Hu Jia sejenak, sebelum dengan cepat menatap sungguh - sungguh ke arah Xiao Yan yang berdiri di tengah, ketika ia perlahan berbicara.     

"Pemimpin murid baru, Xiao Yan." Xiao Yan tersenyum ketika ia berbicara lembut dengan cara mengikuti cara bicara Luo Hou.     

Luo Hou mengangguk. Udara dingin di sekitar tubuhnya menjadi semakin pekat. Sebuah tenaga kuat muncul dari dalam tubuhnya dan melingkupi area ini yang penuh dengan tumpukan batu. Beberapa raut muka murid - murid baru yang lebih lemah berubah, ketika mereka tidak bisa menahan tekanan tenaga ini, yang bahkan lebih hebat dibanding milik Sha Tie.     

Wajah Xiao Yan menjadi semakin serius, ketika ia merasakan tekanan sedingin es di sekitar tubuhnya. Hal itu memang seperti apa yang dikatakan Sha Tie. Orang ini adalah seorang Dou Ling kuat sejati.     

Ketika mereka memikirkan hal ini di benak mereka, Xiao Yan menoleh untuk saling bertukar pandang dengan Xun Er dan tiga lainnya. Ia mengangguk pelan dan mereka berempat melangkah maju bersamaan. Seketika, empat Dou Qi kuat mendadak melonjak keluar dari tubuh mereka. Keempat tenaga saling terjalin di udara, sebelum akhirnya benar - benar menyatu, menahan kekuatan sedingin es yang menyelubungi tubuh mereka.     

Ketika mereka berempat bergerak, puluhan murid baru itu juga melepaskan tenaga dengan berbagai kekuatan. Meskipun tenaga mereka tidak bisa dibandingkan dengan satupun dari regu Xiao Yan jika dilihat secara individu, jumlah dari angka sebanyak itu membuat tenaga tadi hampir seketika menjadi yang terkuat yang ada di sana.     

Dengan gabungan semua murid baru, termasuk regu empat orang Xiao Yan, tenaga mendominasi sedingin es yang menyebar di udara milik Luo Hou langsung terpecahkan setelah bersentuhan. Mendapati ketua regu mereka mengalami kekalahan, keempat anggota 'Regu Iblis Putih' lainnya bergegas melepaskan tenaga mereka dan secara bersamaan mereka akhirnya berhasil menahan tenaga kuat dari sisi lawannya.     

Dalam pertukaran awal mereka ini, regu Xiao Yan bergantung pada jumlah mereka untuk menekan 'Regu Iblis Putih'. Keuntungan mereka di sisi angka, tampak begitu jelas di sini.     

Kemenangan yang telah mereka peroleh di dalam bentrokan aura mereka, juga membuat rasa percaya diri semua murid baru melonjak. Kekhawatiran kecil yang terbentuk karena Luo Hou tadi, juga seketika dan sepenuhnya tersingkirkan.     

Xiao Yan mengambil satu langkah maju, Matanya menatap Lou Huo, memberi hormat dengan menyatukan tangannya dan bertanya dengan suara yang jelas, "Kakak Tingkat Lou Huo. Bisakah kau membiarkan kami lewat pada pos pemeriksaan terakhir ini?"     

Suara Xiao Yan menggema dengan hebatnya di seluruh tempat yang penuh dengan batu, membuat seluruh lereng gunung menjadi hening.     

Raut wajah Luo Hou tampak acuh dan matanya juga memandang Xiao Yan dengan serius. Setelah waktu yang cukup lama, mulutnya bergerak sedikit. Dapat terdengar satu kata dingin yang dimuntahkan.     

"Tidak!"     

Saat ini, suasana yang ada mendadak membeku, seolah - olah tangan semua orang ditarik!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.