Perjuangan Menembus Surga

Tibanya Pertempuran Besar



Tibanya Pertempuran Besar

0Daerah Pelosok Hitam, Kota Feng.     
0

Kota Feng sekarang telah berubah banyak selama dua tahun singkat ini. Ini dikarenakan, Han Feng telah mendirikan 'Aliansi Hitam' dan menempatkan markas besarnya di dalam kota ini. Ini menyebabkan kota kecil ini menjadi sebuah kota terkenal di dalam 'Daerah Pelosok Hitam'. Ukuran Kota Feng saat ini dan bisnis yang ada, jauh jika dibandingkan dengan dua tahun lalu.     

Sebuah rumah besar yang mewah berdiri di area luas di tengah kota. Sebuah aura angkuh yang agung, yang ada tak dapat dikalahkan oleh satupun gedung yang ada di dalam kota pun terasa. Tentu saja, sebagai tempat di mana semua orang kuat 'Aliansi Hitam' membahas masalahnya dan tempat di mana rumah dari Han Feng berada, kemungkinan, tidak ada satupun orang di dalam kota yang berani untuk mengalahkan rumah itu.     

Han Feng kini telah menjadi tuan di tempat ini. Statusnya sekeras batu di bawah reputasi hebat 'Aliansi Hitam'. Tidak ada seorangpun di seluruh 'Daerah Pelosok Hitam' yang berani memperovokasnya.     

Terdapat cukup banyak sosok manusia yang sedang duduk di dalam aula yang sangat luas dari rumah mewah itu. Orang yang duduk di kursi pemimpin tertinggi tentu saja Kepala Aliansi 'Aliansi Hitam' yang sekarang, Kaisar Obat Han Feng!     

Tidak jauh di sebelah kiri dan kanan Han Feng adalah orang - orang terkuat di dalam 'Daerah Pelosok Hitam', Emas Perak Bersaudara. Di bawah mereka adalah kepala dari berbagai macam faksi yang telah bergabung dengan 'Aliansi Hitam'. Siapapun dari kepala faksi - faksi ini adalah sejenis orang yang luar biasa kuat, yang dapat menyebabkan seluruh 'Daerah Pelosok Hitam' sedikit gemetar hanya dengan menginjakkan kaki mereka. Namun, orang - orang kuat ini hanya bisa duduk di kursi bawah di dalam acara semacam ini. Dapat dibayangkan seberapa ketat pembagian posisinya di 'Aliansi Hitam' tersebut.     

Suasana di ruangan pertemuan ini agak menekan. Suasana menekan sejenis ini berasal dari wajah yang agak muram dan kelam dari Han Feng di kursi pemimpin.     

"Semuanya…" Mata Han Feng perlahan menatap wajah - wajah semua orang di aula, saat ia berbicara dengan suara yang tak acuh, "Aku rasa, kalian semua seharusnya sudah mendengar beberapa berita. Berandal bernama Xiao Yan di Akademi Dalam itu masih hidup."     

Sebuah kegaduhan pun muncul di dalam aula yang besar itu. Meskipun mereka yang duduk bukanlah orang biasa, raut muka mereka sedikit berubah saat mendengar nama yang sangat tak asing ini. Seorang ahli yang mampu mengalahkan Han Feng adalah seseorang yang tidak boleh mereka remehkan.     

"Pemimpin sekte dari 'Sekte Darah' telah mati di tangan anak bandel ini." Jari Han Feng dengan lembut mengetuk sandaran tangannya. Kata - kata yang ia utarakan seperti sebuah bom yang mengguncang semua orang hingga mereka tertegun.     

Meskipun mereka telah mendengar beberapa berita dari dua hari lalu, mereka tidak berani membenarkan kematian Fan Lao. Dengan mengatakan hal ini sekarang, Han Feng sudah pasti mengumumkan nasib akhir dari Fan Lao kepada semua orang.     

Meskipun 'Aliansi Hitam' tidak seutuhnya bersatu, kematian Fan Lao juga menyebabkan mereka berduka bagi kerabat mereka. Jelas, yang paling mereka rasakan adalah kekhawatiran dan kegelisahan. Kala itu, Xiao Yan yang nyaris mati di dalam 'Api Surgawi' secara langsung maupun tidak langsung berhubungan dengan mereka. Kini, berandal itu secara tak terduga selamat, kemungkinan ia tidak akan membiarkan orang - orang yang terlibat kala itu lolos begitu saja. Ini jelas dari caranya membunuh Fan Lao.     

"Meskipun aku tidak banyak bicara dengan anak keparat itu, aku bisa melihat bahwa ia adalah jenis orang yang pasti akan membalas dendam. Semua orang yang duduk di sini terlibat dalam penyergapan kala itu dan aku rasa, ia tak akan membiarkan siapapun pergi begitu saja." Han Feng sedikit mengernyitkan alisnya dan berkata, "Kekuatan Fan Lao bisa diberi peringkat di antara sepuluh besar, bahkan di seluruh 'Daerah Pelosok Hitam'. Ini jelas menunjukkan bahwa orang itu kemungkinan lebih kuat daripada dua tahun lalu."     

"Jika ia benar - benar datang dan membalas dendam, berapa banyak dari kalian yang duduk di sini, yang punya rasa percaya diri bahwa kalian bisa kabur hidup - hidup?" Mata Han Feng memandang ke sekitar ruangan. Suaranya agak kelam dan serius.     

Semua orang di aula memandang satu sama lain. Kecuali Emas Perak Bersaudara, semua orang sedikit mengernyitkan alis mereka. Wajah mereka cukup buruk. Mungkin, ada sedikit orang di antara mereka yang kekuatannya lebih kuat daripada Han Feng, tetapi tak dapat dipungkiri bahwa terdapat perbedaan yang cukup besar di antara Xiao Yan yang mampu membunuh Fan Lao dan mereka. Jika hanya masalah bertemu dengannya sendirian, apakah mereka dapat kabur merupakan pertanyaan yang cukup penting. Lagipula, mereka jelas tahu taktik pak tua Fan Lao itu. Bahkan, jika ia tak dapat mengalahkan lawannya, ia punya banyak cara untuk kabur. Namun, ia masih saja berakhir dikalahkan di tangan Xiao Yan, apalagi mereka.     

"He he, saudara Han, ia sendiri mungkin sangat kuat, tetapi tidakkah tujuan kita adalah untuk menghentikan situasi semacam ini ketika kita mendirikan 'Aliansi Hitam' kala itu? Jika ia sungguh datang dan membalas dendam, banyak ahli dari 'Aliansi Hitam' kita akan menyerang bersamaan. Jangan bilang ia dapat membalikkan langit?" Keheningan berlangsung sesaat, sebelum pria tua mengenakan jubah abu - abu dengan wajah kelam yang seperti elang tiba - tiba berkata sambil tertawa kepada Han Feng. Untuk bisa memiliki tempat duduk di area kacau seperti 'Daerah Pelosok Hitam', seseorang harus memiliki tak hanya keganasan, tetapi juga kecerdikan. Oleh karena itu, pak tua ini telah menggabungkan seluruh 'Aliansi Hitam' menjadi satu ketika ia berkata seperti ini.     

Semua orang di aula akhirnya tersadar setelah mendengarkan kata - kata pria tua berjubah abu - abu itu. Mereka semua tersenyum setuju.     

Han Feng pun tersenyum dan mengangguk di hadapan kata - kata pria tua itu. Mereka memang mendirikan 'Aliansi Hitam' kala itu untuk bisa menghadapi pembalasan dendam Akademi Jia Nan. Pembalasan dendam semacam ini tentu saja termasuk di dalamnya.     

"Aku sudah mengirim beberapa orang untuk mencari tahu keberadaan Xiao Yan di seluruh tempat. Aku akan memberitahu semua orang ketika aku mendapatkan berita. Pada saat itu, kita bisa bertindak dahulu, tanpa ia harus datang mencari kita." Han Feng tersenyum saat ia bicara. Akan tetapi, sebuah keganasan merembes keluar dari senyumnya itu.     

Semua orang di aula menghela nafas lega ketika mereka mendengar kata - kata Han Feng. Xiao Yan pada akhirnya merupakan sebuah duri yang mengganjal di hati mereka. Mereka tidak akan memedulikan masalah mendapat reputasi buruk jika menghajar seseorang dengan jumlah yang lebih besar, selama mereka bisa menyingkirkannya. Kejujuran dan keadilan sudah lama dibuang ke selokan, ketika berada di tempat seperti 'Daerah Pelosok Hitam' ini.     

Sudut mulut Han Feng sedikit bergerak ketika ia melihat semua orang setuju. Sebuah senyum yang tak biasa melintas di matanya, "Jika kita benar - benar menangkap Xiao Yan pada saat itu, aku harap, semua orang akan menyerahkannya kepadaku untuk mengurusnya. Sebagai gantinya, aku akan memberi semua orang imbalan yang memuaskan."     

Semua orang di aula sedikit ragu ketika mereka mendengar hal ini, sebelum menganggukkan kepala mereka. Mereka tahu bahwa Han Feng sangat menginginkan 'Api Surgawi' Xiao Yan. Meskipun sebuah 'Api Surgawi' sangatlah langka, orang biasa mana yang berani memurnikannya? Jika sembrono, berubah menjadi abu oleh serangan balasan, dapat dengan mudah terjadi. Karena itu, semua orang mungkin menginginkan 'Api Surgawi' itu, tetapi tidak ada yang benar - benar berani menyentuh hal itu.     

Han Feng melihat semua orang menganggukkan kepala mereka. Walaupun ia tahu apa yang sedang mereka pikirkan di dalam hati mereka, ia tidak membuka mulutnya untuk membantahnya. Ia sungguh sangat menginginkan 'Api Surgawi' Xiao Yan. Akan tetapi, hal yang paling ia khawatirkan adalah Metode Qi 'Mantra Api' yang diterapkan Xiao Yan.     

Sebagai seseorang yang mempraktikkan 'Mantra Api' yang tak utuh, Han Feng jelas sadar kekuatan mengerikan sejenis apa yang dimiliki Metode Qi ini. Seseorang dapat mengendalikan banyak 'Api Surgawi', hanya dengan menerapkan Metode Qi itu!     

Sebuah 'Api Surgawi' mampu membuatnya, dengan kekuatan yang berada di puncak kelas Dou Huang, nyaris dapat mengimbangi seorang Dou Zong elit. Jika ia memurnikan dan meleburkan dua 'Api Surgawi' lagi, kemungkinan, tidak akan lagi ada seorangpun yang dapat menandinginya di benua ini.     

Metode Qi 'Mantra Api' yang tak utuh itu mungkin telah dipelajari oleh Han Feng selama bertahun - tahun ini. Tetapi, walaupun ia hanya mengendalikan satu jenis Api Surgawi saja, 'Api Hati Laut', pengendaliannya terhadap api itu masih terasa agak kaku. Jika ia menelan 'Api Surgawi' jenis ke-dua, kemungkinan besar… akan ada kemungkinan tinggi untuknya mendapatkan efek samping dari 'Api Surgawi' ke-dua itu.     

Han Feng mengetahui hal ini di dalam hatinya lebih jelas daripada siapapun. Karena itu, ia memiliki sejenis obsesi gila terhadap Metode Qi 'Mantra Api' utuh milik Xiao Yan. Selama ia dapat menemukannya dari Xiao Yan, ia mungkin bisa memiliki potensi dan kemampuan untuk melompat ke puncak!     

Tentu saja, masalah 'Mantra Api' ini terlalu penting. Karena itu, Han Feng tidak menyebutkan hal ini kepada orang lain. Lagipula, Metode Qi ini bukanlah sesuatu yang hanya bisa diterapkan oleh seorang ahli kimia saja. Selama tubuh seseorang memiliki afinitas api, ia akan dapat memiliki kemampuan untuk menerapkannya. Di masa depan, ia dapat memurnikan dan meleburkan 'Api Surgawi', mendapatkan kemungkinan pencapaian yang tak terbatas. Bagaimana bisa ia dengan mudah mengungkapkan masalah sebesar itu kepada orang lain?     

Orang biasa hanya tahu bahwa ia sangat tertarik pada Xiao Yan karena Xiao Yan memiliki sebuah 'Api Surgawi'. Namun, mereka tidak tahu sasaran aslinya adalah Metode Qi 'Mantra Api' yang diterapkan Xiao Yan!     

Selama semua orang di aula memulai merencanakan bagaimana caranya mengangkap Xiao Yan, Emas Perak Bersaudara, yang setengah tertidur dengan mata tertutup, di dua sisi kursi pemimpin, tiba - tiba membuka mata mereka. Raut wajah mereka sedikit berubah ketika mereka memandang langit selatan.     

Han Feng juga merasakan sesuatu ketika wajah - wajah dari Emas Perak Bersaudara berubah. Tatapan matanya berpaling dari aula menuju langit selatan. Banyak aura kuat dengan cepat mendekat dari arah tersebut. Han Feng tidaklah asing dengan aura - aura ini. Aura ini terkadang akan datang dan mengusik mereka selama dua tahun ini. Namun, setiap kalinya, wajah mereka akan berubah pucat dan mereka akan pulang dalam kegagalannya.     

Seluruh ahli dari 'Aliansi Hitam' di dalam aula memandang perubahan mendadak di wajah Han Feng dan Emas Perak Bersaudara. Mereka semua terkejut. Karena kekuatan mereka tidak setinggi tiga orang itu, mereka tidak memiliki kemampuan merasakan setajam itu seperti tiga orang di depan mereka.     

"Saudara Han, Emas Perak Bersaudara, ada apa?" Pria tua berjubah abu - abu dengan wajah kelam yang seperti elang itu dengan berhati - hati membuka mulutnya dan bertanya.     

"Ckck, 'teman lama' kita tiba di sini lagi." Pria tua yang mengenakan jubah emas tertawa dengan sikap yang aneh saat ia berdiri dari kursinya, tersenyum dan menjawab.     

Semua orang terkejut ketika mereka mendengar hal ini. Mereka seketika memahaminya, saat mereka semua tertawa keras.     

"Orang - orang tua dari Akademi Jia Nan sungguh luar biasa gigih. Setiap kali, mereka datang dengan aura ganas dan setiap kali juga mereka kabur dengan merasa malu karena telah dikalahkan…"     

Han Feng perlahan mengernyitkan alisnya di hadapan tawa kencang di tempat itu. Dengan bantuan penglihatan tertentu di antara 'Api Surgawi', ia dapat dengan samar merasakan, terdapat sebuah aura panas yang sangat tidak asing, yang mendekat di tengah aura berjumlah banyak tadi.     

Bahkan, untuk alasan yang tak diketahui, 'Api Surgawi'nya yang menggeliat ternyata menjadi sedikit melemah, setiap kali ia bergantung pada 'Api Hati Laut' miliknya untuk merasakan aura panas yang terasa tidak asing itu. Situasi sejenis ini terasa seperti ia telah bertemu dengan sesuatu yang ditakuti apinya itu…     

Raut muka Han Feng perlahan menjadi serius. Keterkejutan kemudian muncul di wajahnya itu. Dengan bahkan bisa menyebabkan 'Api Hati Laut' yang berperingkat ke-lima belas pada 'Peringkat Api Surgawi' itu menjadi ketakutan… sebenarnya, benda mengerikan seperti apa yang tersembunyi di belakang aura panas itu?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.