Perjuangan Menembus Surga

Nyawamu Milikku!



Nyawamu Milikku!

0Badai api yang mengerikan menyebar melintang mendatar di langit. Suhu panasnya menyebabkan udara di area ini menjadi sangat kering. Riak - riak api kuat berubah menjadi sebuah tirai api yang menyebar kesana kemari, menduduki lebih dari setengah bagian ruang. Pada saat ini, hal ini menyebabkan penglihatan orang menjadi piuh dan kabur.     
0

Banyak sekali tatapan mata tertegun ketika mereka melihat badai api yang menyaput melintasi langit. Meskipun berada sangat jauh, mereka masih merasakan kaki mereka menjadi goyah. Jika ledakan sejenis ini muncul sedikit lebih rendah saja, kemungkinan besar, kota ini akan berubah menjadi sebuah kuburan dalam waktu yang luar biasa singkat!     

Orang - orang kuat dari dua kubu yang sedari tadi bertarung dalam pertempuran besar di langit, semuanya telah turun dari langit dalam kepanikan mereka. Tetap berada di ketinggian langit selama kurun waktu ini ketika bahkan energi alami telah menjadi ganas, merupakan sebuah tindakan yang sangat bodoh. Jika mereka diterjang oleh badai api itu… nasibnya akan menjadi sangat menyedihkan.     

"Si Xiao Yan ini… sungguh menjadi semakin mengerikan saja." Lin Yan mengusap keringat di wajahnya seraya berdiri di puncak sebuah gunung, saat ia berbicara dengan senyum pahit kepada Lin Xiuya dan Liu Qing di sampingnya. Mereka bertiga pada saat ini merupakan para Tetua Akademi Dalam. Oleh karena itu, mereka tentu saja terlibat dalam sebuah pertempuran berskala besar seperti itu. Mereka bertiga bekerja sama untuk menahan seorang Dou Huang elit tadi. Meskipun mereka berakhir dalam keadaan menyedihkan oleh serangan tajam lawannya, mereka berhasil menghambatnya.     

Lin Xiuya dan Liu Qing menghela nafas dan mengangguk, sembari merasakan hal yang sama ketika mereka mendengar tawa kecut Lin Yan. Baru dua tahun singkat, tetapi murid baru yang harus memanggil mereka senior ketika mereka kala itu bertemu, sudah memiliki kekuatan untuk menandingi langsung seorang ahli teratas dari 'Daerah Pelosok Hitam'. Perubahan semacam itu sungguh membuat orang menghela nafas merasa terkesan. Liu Qing memiliki perasaan yang sangat dalam terhadap hal ini. Kala itu, Xiao Yan telah bertarung mati - matian hingga ia cedera serius dan tak sadarkan diri di arena pertempuran, hanya untuk berakhir dalam sebuah situasi dimana mereka berdua kalah dengan cedera serius. Sekarang sepertinya… kemungkinan, Xiao Yan akan dapat dengan mudah menghabisinya dalam lima kali serangan…     

Liu Qing juga tertawa kecut ketika ia memikirkan hal ini. Hatinya tak dapat menahan untuk mengutarakan kata - kata yang menunjukkan bahwa ia telah menyerah kepada Xiao Yan. Kecepatan berlatih mengerikan semacam itu tidak ada kaitannya dengan bakat berlatih. Hal itu benar - benar ditentukan oleh kesempatan - kesempatan beruntung seseorang…     

Sosok Xiao Li bergegas keluar dari sebuah puncak pohon tidak jauh dari mereka bertiga. Raut wajahnya sedikit khawatir ketika ia memandang badai api yang pada dasarnya menutupi seluruh langit. Meskipun ia percaya kepada Xiao Yan, ia tidak dapat menahan kegelisahannya di hadapan tumbukan energi semengerikan itu. Lagipula, Han Feng itu bukanlah orang biasa. Selama dua tahun ia telah hidup di dalam 'Daerah Pelosok Hitam', ia berulangkali telah ditanyai mengenai informasi 'Aliansi Hitam'. Namun, ia tidak pernah menerima sedikitpun kabar bahwa Han Feng hendak memasuki kelas Dou Zong. Namun, kekuatan sejati yang saat ini sedang ditunjukkannya menyebabkan kebanyakan orang terkejut.     

"Xiao - yan - zi, kau harus baik - baik saja. Jika tidak, bagaimana aku bisa menghadapi kakak pertamamu." Xiao Li menggosok kedua tangannya. Ia hanya bisa berdoa bahwa Xiao Yan cukup beruntung untuk lolos dari badai itu saat ini.     

Banyak sekali tatapan mata menjadi rileks ketika mereka mendongak untuk melihat badai api yang menyebar di langit di kejauhan, kini setelah mereka kabur dari badai itu. Perbincangan - perbincangan pribadi diam - diam terdengar. Jelas, semua orang ingin tahu apakah Xiao Yan atau Han Feng yang akan berhasil melarikan diri dari badai api ini.     

Penyebaran badai api itu akhirnya berangsur - angsur mulai menghilang di hadapan banyak tatapan mata, setelah menyebar begitu jauh. Akan tetapi, tidak sedikitpun terdapat pergerakan dari dua sosok di dalamnya.     

Langit itu tak ada pergerakan sama sekali dan orang - orang di bawah tidak berani memancarkan suara keras apapun. Mereka memandang satu sama lain dan wajah mereka sedikit berubah. Apakah mereka berdua lenyap di dalam badai api itu?     

Su Qian tidak mengedipkan matanya saat ia menatap bagian tengah badai api di angkasa. Meskipun dengan kekuatannya itu, ia benar - benar tidak mengetahui situasi yang ada di dalam badai api itu saat ini. Oleh karena itu, ia hanya bisa berdoa.     

Seraya semua orang menatap dengan raut wajah kebingungan, tiba - tiba, terdapat suara angin kencang yang muncul di langit yang luas. Sebuah sosok manusia seketika melesat keluar, meledak - ledak dari dalam badai.     

Sosok manusia yang tiba - tiba telah muncul itu seketika menjadi pusat perhatian semua orang yang ada. Meskipun sosok manusia itu melesat keluar dengan sangat cepat, masih ada beberapa orang dengan mata tajam yang dapat mengenalinya. Seketika, suara - suara girang terdengar.     

"Itu Kepala Aliansi! Ia masih hidup!"     

Wajah - wajah tegang orang - orang dari 'Aliansi Hitam' seketika menjadi jauh lebih rileks saat mendengar teriakan - teriakan gembira ini. Beberapa senyuman samar - samar muncul di wajah mereka. Karena orang yang selamat dari tabrakan tadi adalah Han Feng, kemungkinan, para orang dari Akademi Dalam akan mundur dengan menyedihkan, dengan wajah yang pucat. 'Aliansi Hitam' juga akan mendapatkan tambahan modal untuk menyombong pada faksi - faksi lain di 'Daerah Pelosok Hitam'. Lagipula, faksi lain mana di dalam 'Daerah Pelosok Hitam', selain 'Aliansi Hitam', yang berhasil mengalahkan Akademi Dalam?     

Wajah - wajah orang dari Akademi Dalam dalam sekejap menjadi buruk dibandingkan dengan tampang puas orang - orang 'Aliansi Hitam'. Mereka menggertakan gigi mereka dan suasananya tampak sangat menekan karena keheningan yang ada.     

Mata Xiao Li mendadak menjadi benar - benar merah ketika ia mendengar teriakan keras dari 'Aliansi Hitam'. Sebuah hawa membunuh buas, perlahan menjalar ke wajah dinginnya. Ia sudah menentukan di dalam hatinya. Jika kemalangan terjadi kepada Xiao Yan, ia akan membuat Han Feng membayar dengan darahnya hari ini, bahkan jika ia harus mempertaruhkan nyawanya.     

"Semuanya, jangan bertindak sembarangan. Ada yang tidak beres!" Teriakan Su Qian mendadak terdengar ketika suasana hati semua orang merasa putus asa. Mereka agak tertegun ketika mendongak, hanya untuk melihat bahwa mata Su Qian terpusat pada Han Feng yang melesat turun dari langit. Tatapan semua orang mengikuti pandangannya, dan mereka juga merasakan ada sesuatu yang salah. Meskipun Han Feng telah lolos dari badai api itu, sikap mendaratnya tampak seperti ia terjatuh dari langit setelah ditendang dengan keras.     

"Chi!"     

Suara angin kencang tajam kembali bergema di langit, ketika semua orang sedang merasakan ketidakyakinan di dalam hati mereka. Badai api yang menyebar di langit mendadak bergetar. Seketika, sebuah sosok hitam bergegas keluar dari dalamnya. Sayap api hijau tua yang luar biasa mencolok di angkasa.     

"Itu Xiao Yan! Ia belum mati!"     

Para ahli Akademi Dalam yang putus asa seketika bersorak ketika melihat sayap api yang tak asing itu.     

Kebuasan di wajah Xiao Li perlahan menghilang, saat ia memandang sayap api tak asing itu dengan raut wajah tertegun. Hatinya akhirnya terasa lega saat ia tertawa kecut, "Orang ini… sungguh tak membiarkan orang menjadi tenang."     

Dengan kemunculan sosok Xiao Yan, orang - orang 'Daerah Pelosok Hitam' yang tadinya bangga dan tertawa menjadi seperti bebek yang lehernya dijepit. Tawa mereka mendadak berhenti dan raut wajah di muka mereka tampak benar - benar menggelikan.     

Sayap hijau giok milik sosok hitam itu mengepak di langit dan tubuhnya berubah menjadi sebuah sinar hijau tua yang dengan cepat melesat turun menuju Han Feng yang terjatuh dengan cepat ke tanah. Dalam sekejap mata, sosok hitam itu muncul di atas kepala Han Feng di hadapan tatapan mata terkejut seluruh ahli dari 'Daerah Pelosok Hitam'.     

"Bajingan kecil, kau berani…"     

Mata Xiao Yan menatap saksama Han Feng, yang mana, Dou Qi dalam tubuhnya ditahan oleh serangan api itu. Sebuah api hijau tua dengan liar menggelora di tinjunya. Tinju itu seketika mengandung tenaga ganas yang tiada banding, saat dengan kejam menghantam ke dadanya!     

"Seorang pengkhianat yang mengkhianati gurunya pantas untuk mati!"     

Raungan amarah Xiao Yan bergema tanpa henti melintasi langit, saat tinjunya dengan bengis menghantam ke bawah.     

"Bum!"     

Suara dalam rendah dari sentuhan antar daging itu mendadak terdengar melintang di angkasa, menyebabkan hati banyak sekali orang menegang dengan hebat pada saat ini.     

"Grek!"     

Seteguk darah merah segar disemburkan dari mulut Han Feng saat menerima pukulan sekeras itu tanpa pertahanan apapun. Tubuhnya tampak seperti telah menjadi seekor burung dengan sayap patah, saat tubuhnya itu terjatuh lemah ke arah tanah. Akhirnya, ia menghantam keras ke beberapa dataran tepat di luar Kota Feng, di hadapan tatapan mata terkejut yang tak terhitung jumlahnya.     

Wajah Xiao Yan penuh dengan darah segar. Dadanya kembang kempis dengan cepat saat sayapnya sedikit mengepak. Sebuah perasan lemah berulang kali terpancar dari tubuhnya, menandakan bahwa ia telah mencapai batasnya.     

Xiao Yan mengepakkan sayap yang semakin tampak samar di punggungnya, saat matanya menatap saksama Han Feng yang tak bergerak yang telah menghantam ke tanah, membentuk sebuah lubang raksasa. Ia dapat merasakan bahwa nafas lawannya itu mungkin sangatlah lemah, tetapi tidak benar - benar lenyap.     

Xiao Yan menggertakkan giginya dengan bengis saat ia menggoyangkan tangannya. Sebuah Pedang Penguasa Xuan Berat raksasa melesat muncul. Tangannya memegangnya dengan erat, saat ia mengepakkan sayap di punggungnya. Ia mengendarkan Dou Qi yang tersisa sedikit di dalam tubuhnya dan melesat secara eksplosif ke menuju Han Feng yang terbaring di atas tanah dengan nafas terakhirnya. Tujuannya adalah untuk memberinya sebuah pukulan penghabisan!     

"Selamatkan Kepala Aliansi!"     

Tindakan Xiao Yan dalam sekejap dirasakan oleh para ahli dari 'Daerah Pelosok Hitam'. Wajah mereka seketika berubah secara drastis saat teriakan keras terdengar seketika. Mereka jelas paham betapa pentingnya Han Feng bagi 'Aliansi Hitam'. Jika mereka kehilangan Han Feng, kemungkinan, aliansi yang besar itu akan tumbang!     

"Hentikan mereka!"     

Su Qian berteriak dingin ketika para ahli dari 'Daerah Pelosok Hitam' bergerak. Seluruh Tetua Akademi Dalam yang sudah lama menunggu perintah, seketika bergerak. Mereka membentuk sebuah tembok manusia di luar Kota Feng. Banyak sekali aura kuat bangkit dan memukul mundur orang - orang dari 'Daerah Pelosok Hitam' yang berusaha menyelamatkan Han Feng.     

Xiao Yan melesat dan muncul tepat beberapa meter di atas kepala Han Feng dengan bergantung pada aksi menghalangi yang dilakukan oleh para Tetua Akademi Dalam. Ia mengangkat pedang beratnya tinggi - tinggi di atas kepalanya dan tidak ragu saat ia menggunakan cara yang paling ganas untuk menghantamkan pedang itu ke kepala Han Feng. Daya geraknya begitu hebat hingga jika pedang itu menerjang, kemungkinan, Han Feng akan mati di tempat, meskipun dengan kekuatannya itu!     

"Ck ck, Han Feng memang benar. Tubuh roh Yao Sheng memang berada di dalam tubuh anak muda ini!"     

Sebuah tawa aneh mengerikan mendadak terdengar di langit ketika pedang berat itu menghantam turun. Seketika, sebuah gumpalan kabut hitam dengan aneh muncul di dataran itu.     

"Klang!'     

Kabut hitam itu baru saja muncul ketika sebuah rantai hitam - gelap yang membawa kilauan dalam tiba - tiba melesat keluar dari kabut hitam tersebut. Kecepatan rantai logam itu sangatlah mengerikan. Dalam sekejap rantai itu tidak berada jauh dari Xiao Yan. Ujung rantai logam itu setajam sebuah bilah dan kilauan dingin yang tak biasa merembes dari rantai itu.     

Pada saat ini, Xiao Yan juga telah kehabisan tenaga. Mengayunkan pedang penguasa itu dan melepaskan serangan terakhirnya menuju Han Feng sudah benar - benar menghabiskan seluruh kekuatannya. Karena itu, ia benar - benar tidak memiliki sedikitpun tenaga untuk menghindari rantai logam yang melesat ke arahnya!     

Xiao Yan menoleh dengan kesulitan. Hal yang tercetak di matanya adalah sebuah rantai logam raksasa hitam yang agak tak biasa…     

"Ini adalah… orang - orang dari 'Aula Jiwa'?" Gumpalan kabut hitam berbentuk seperti manusia mirip dengan yang ia lihat di 'Dataran Luas Daerah Pelosok Hitam' dengan cepat melintas di benaknya. Metode serangan dan orang di depannya hampir benar - benar sama!     

Rantai logam hitam gelap itu tidak berhenti hanya karena Xiao Yan telah menebak identitasnya. Gumpalan kabut hitam itu sangat ganas dalam menyerang. Karena itu, kabut itu telah melepaskan gerakan mematikan ketika menyerang! Jika rantai ini menerjang tubuh Xiao Yan, kemungkinan besar, nyawanya akan seketika direnggut!     

"Sungguh tidak terduga… bahwa aku akan mati di tangan orang - orang ini." Xiao Yan menghela nafas dengan kelelahan hebat di dalam hatinya. Sebuah kepahitan merembes keluar dari sudut mulutnya, saat ia perlahan menutup matanya. Dalam situasi seperti ini, bahkan Su Qian tidak akan bisa menyelamatkannya tepat waktu…     

"Chi!"     

"Nyawamu milikku!"     

Rantai itu tiba dengan cepat. Akan tetapi, ketika rantai itu hendak segera menembus jantung Xiao Yan, sebuah suara sedingin es yang mematikan rasa mendadak bisa terdengar di belakang telinganya. Sebuah tangan lembut halus yang seperti tak bertulang muncul dengan gerakan aneh dan menggenggam rantai itu dengan kuat!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.