Perjuangan Menembus Surga

Segel Tidak Berguna



Segel Tidak Berguna

0Tubuh semua orang di langit dalam sekejap menjadi kaku ketika mereka merasakan kemunculan mata ular dingin gelap raksasa itu. 'Api Surgawi' memiliki kekuatan penghancur terbesar di dunia ini – kekuatan yang membakar langit dan mendidihkan lautan. Dihadapkan dengan kekuatan semacam itu, kemungkinan tidak ada seorangpun, kecuali para elit legendaris yang telah melatih Dou Qi mereka hingga setara dengan alam, yang tidak akan merasa gemetar ketakutan di hadapannya.     
0

Raut muka Su Qian juga menjadi sangat serius ketika selaput energi itu hancur. Ia terlalu malas untuk memedulikan Saudara Emas Perak yang sedang berhadapan satu dengan yang lain di depannya. Dibandingkan dengan para ahli dari 'Daerah Pelosok Hitam' yang terlibat dalam penyerbuan skala besar, Su Qian lebih takut kepada 'Api Hati Gugur' yang berada di dalam menara. Sebuah 'Api Surgawi' saja sudah mengerikan. Sebuah 'Api Surgawi' yang telah mengumpulkan dan membentuk sebuah kecerdasan cukup untuk membuat orang lain gemetar ketakutan hanya dengan menyebut namanya. Orang - orang dari 'Daerah Pelosok Hitam' ini mungkin orang - orang yang ganas, jahat, dan tamak, tetapi bahkan jika mereka diberikan seratus kali lipat keberanian, mereka tidak akan berani menyentuh para murid Akademi Dalam. Para murid ini berasal dari seluruh benua. Kebanyakan dari mereka memiliki faksi di belakang mereka. Mungkin, faksi - faksi ini tidak terlalu kuat jika menyebar. Akan tetapi, jika mereka berkumpul bersama, bahkan 'Daerah Pelosok Hitam' akan kesulitan menahan amarah seperti itu. Bahkan… pondasi Akademi Jia Nan tentu saja tidaklah lemah setelah mampu berdiri di benua ini selama bertahun - tahun. Namun, beberapa hal jarang dikeluarkan kecuali dalam situasi hidup dan mati.     

Satu contoh adalah para Tetua yang menjaga aula yang ditemui Xiao Yan ketika ia dan yang lainnya masuk ke lembah misterius, setelah mendapatkan peringkat lima besar di 'Kompetisi Kualifikasi'. Kekuatan dua orang itu sudah pasti tidak lebih lemah daripada Hu Gan. Jika mereka ikut campur, orang - orang dari 'Daerah Pelosok Hitam' ini sudah benar - benar dikalahkan sejak tadi.     

"Semua Tetua dari Akademi Dalam, dengarkanlah. Bentuk formasi!"     

Mata Su Qian berkedip. Ia mendadak berteriak keras dan benar - benar tak menghiraukan Saudara Emas Perak dan juga banyak sekali ahli dari 'Daerah Pelosok Hitam' yang sedang memandang ke arah mereka dengan kekejaman, sembari berteriak ke seluruh Tetua.     

Semua Tetua terkejut ketika mereka mendengar teriakan Su Qian. Pandangan mereka menatap ke para ahli dari 'Daerah Pelosok Hitam' yang berada di sekitar mereka. Mereka sedikit ragu sebelum menggerakan tubuh mereka dengan cepat ke langit di atas 'Menara Pemurnian Qi Langit Membara' dan membentuk formasi penyegelan besar seperti sebelumnya.     

Para ahli dari 'Daerah Pelosok Hitam' itu dengan cepat berkumpul bersama setelah melihat tindakan para Tetua Akademi Dalam. Tatapan mereka sangat tertarik ketika memandang bagian atas yang hancur dari menara itu.     

"Ck ck, Tuan Han, apakah sekarang adalah kesempatan terbaik bagi kita untuk menyerang dan mengalahkan mereka, kini saat para Tetua Akademi Dalam terlalu sibuk mengurus masalah mereka sendiri?" Seorang pria tua yang terlihat seperti seekor elang, memandang para Tetua yang berusaha mati - matian melepaskan Dou Qi mereka, dengan tujuan kembali menyegel 'Api Surgawi' dan tertawa aneh kepada Han Feng.     

"He he, Pak Tua Ban tidak perlu terlalu gelisah. Setelah pertempuran besar tadi, para Tetua Akademi Dalam sudah cukup kelelahan. Di sisi lain, 'Api Surgawi' sedari tadi telah mengisi ulang kekuatannya. Tidak akan mudah bagi mereka untuk menyegelnya sekarang. Mereka mungkin bahkan kalah besar di hadapan serangan 'Api Surgawi'." Han Feng menggelengkan kepalanya dan tertawa, "Kita bisa menunggu mereka bertarung hingga mereka berdua cedera parah sebelum bertindak untuk merenggut 'Api Surgawi'."     

Meskipun Han Feng berbicara seperti ini, ia memiliki pemikiran lain di dalam benaknya. Walaupun ia telah unggul setelah mengumpulkan sekelompok besar bantuan, ia bukanlah orang yang bodoh. Ia jelas tahu bahwa pondasi Akademi Jia Nan cukup kuat. Jika mereka benar - benar membuat mereka marah, kemungkinan, tiap - tiap dari mereka akan menderita. Tujuannya hanyalah demi 'Api Surgawi' dan ia tidak ingin membentuk pertikaian darah dengan Akademi Jia Nan karena hal itu.     

Merenggut 'Api Surgawi' mungkin membuat hubungan di antara kedua kubu menjadi sangat buruk, tetapi masih terdapat sebuah perbedaan di antara hal itu dan sebuah pertikaian darah. Para ahli Akademi Jia Nan mungkin bisa menerima jika 'Api Surgawi' direnggut, tetapi mereka tidak akan menerima sebuah situasi dimana setengah dari Tetua yang ada cedera atau mati.     

Pria tua yang dipanggil pak tua Ban itu sedikit mengerutkan dahi saat mendengar hal ini, tetapi hanya bisa menganggukkan kepalanya. Ia awalnya memiliki dendam yang sangat dalam dengan Akademi Jia Nan. Oleh karena itu, faksinya sering berselisih dengan Pasukan Penegak Hukum akademi dan akan menderita cedera hebat dan kematian setiap kalinya. Tentu saja, mereka tidak ingin membuang kesempatan langka ini untuk melukai akademi itu dengan parah.     

Gelombang - gelombang penghalang energi samar kembali muncul setelah Dou Qi yang menggelora dari para Tetua di angkasa. Namun, penghalang energi kali ini tak dapat dipungkiri jauh lebih lemah dan lebih tipis dibanding sebelumnya. Jelas, para Tetua telah menderita beban yang cukup berat dari pertempuran besar tadi.     

Ketika Han Feng berbincang, sebuah sosok berdarah mendadak bergegas mendekat, sebelum dengan berhati - hati memaksa masuk ke dalam kerumunan orang. Tatapannya gelap dan ganas sembari mengandung seulir rasa takut saat ia memandang pemuda berjubah hitam yang berada tidak terlalu jauh darinya.     

Sosok berdarah yang bergegas itu tentu saja Fan Lao. Akan tetapi, sosoknya kini benar - benar berbeda dari sebelumnya. Penampilannya seperti ia sekarat dan bisa mati kapanpun juga.     

Para ahli 'Daerah Pelosok Hitam' di sekitarnya mungkin bisa bersombong sedikit saat melihat gerak - gerik menyedihkan Fan Lao, akan tetapi, mereka merasakan perasaan terkejut dan keseriusan yang hebat. Ia sungguh menjadi semenyedihkan itu karena pemuda kurus, meskipun kekuatannya besar. Sebenarnya seberapa kuat orang itu?     

"Pemimpin Sekte Fan, apakah kau baik - baik saja?" Han Feng juga terkejut sesaat oleh penampilan Fan Lao. Sesaat kemudian, ia mengernyitkan alisnya dan mengeluarkan sebuah pil obat dari cincin penyimpanannya sebelum menyodorkannya kepada Fan Lao.     

Fan Lao pada merenggut pil obat itu, sebelum memasukkannya ke dalam mulut. Ia menghembuskan nafas dalam saat warna merah lembut muncul di wajah pucatnya. Tatapannya gelap dan ganas saat ia memandang pemuda berjubah hitam, yang sedang mengepakan sepasang sayap api hijaunya. Suaranya sedikit kering dan parau, "'Api Surgawi' orang itu mengekangku. Jika tidak, ia sudah menderita."     

Semuanya tentu saja tidak tahu apakah harus setuju atau tidak setuju mengenai alasan semacam itu. Mereka semua telah merasakan sesuatu dari pertarungan di antara Fan Lao dan Xiao Yan. Teknik Dou yang digunakan Xiao Yan tidak lebih lemah daripada Fan Lao. Kemungkinan, bahkan tanpa masalah Dou Qi seseorang yang menundukkan satunya, kekalahan Fan Lao hanyalah masalah waktu.     

Mata Han Feng berkedip. Ia menatap Xiao Yan di kejauhan saat sebuah pemikiran berputar di dalam benaknya, "Pemuda ini mampu mengalahkan Fan Lao yang merupakan Dou Huang bintang empat. Bahkan, tanpa pengekangan afinitasnya terhadap Fan Lao, kekuatannya seharusnya setingkat Dou Huang bintang lima. Jika aku menghadapinya sendirian, mungkin aku bisa mengalahkannya…"     

Meskipun Han Feng juga jelas tahu bahwa Xiao Yan mengendalikan sebuah Teknik Dou yang cukup kuat, ia biasanya mendapatkan beberapa benda bagus karena membantu orang lain memurnikan pil obat sebagai ahli kimia tingkat 6. Tentu saja, ia tidak kekurangan benda - benda yang bagus. Sebuah Teknik Dou kelas Di mungkin sangatlah langka bagi orang lain, tetapi hal itu tidak akan mengejutkannya.     

"Aku butuh meluangkan waktu dan menyelidiki latar belakang pemuda ini. Setelah itu, aku akan mencari kesempatan untuk menangkapnya…"     

Sayap api hijau perlahan mengepak di belakang Xiao Yan saat ia memandang Fan Lao yang telah bergegas ke dalam lingkaran yang terdiri dari para ahli 'Daerah Pelosok Hitam'. Ia secara refleks mengernyitkan alisnya. Orang tua yang licik ini. Kini, saat ada banyak orang yang menjaganya, tidak akan mudah membunuhnya. Untungnya, ia mampu mencederainya dengan parah dalam pertempuran hari ini, meskipun tidak bisa membunuhnya. Ia mungkin telah meninggalkan cedera yang benar - benar sulit untuk bisa disembuhkan. Pada saat itu, orang tua ini akan kesulitan masuk ke dalam tingkat yang lebih tinggi, terlepas dari taktik yang ia gunakan.     

Xiao Yan mendadak menjadi waspada saat pemikiran ini melintas di benaknya. Ia tiba - tiba berpaling ke arah Han Feng yang berada di samping Fan Lao. Empat mata saling menatap satu sama lain. Kedua kubu menunjukkan niat membunuh dingin dan pekat, yang hanya dipahami oleh mereka di dalam hati mereka.     

Xiao Yan mengepalkan kelima jarinya perlahan. Akan tetapi, suara lirih Yao Lao tiba - tiba terdengar di dalam hatinya saat ini juga, "Jangan sembrono. Orang itu memiliki cukup banyak orang kuat di sekitarnya. Kau tidak akan bisa menghadapi mereka, bahkan jika kau melepaskan kekuatan yang aku pinjamkan kepadamu hingga batas maksimal. Aku akan mengulangi diriku lagi. Kecuali kau telah mencapai kelas Dou Wang, kau harus mengurangi pertarungan langsung dengan mereka. Kau harus tahu seberapa kuat seseorang yang menerapkan 'Mantra Api' dan menelan sebuah 'Api Surgawi'. Meskipun ia mungkin telah menerapkan Metode Qi yang tidak utuh, ia masih tidak boleh diremehkan."     

Xiao Yan menggertakkan giginya dengan ganas. Ia ragu sejenak sebelum perlahan melepaskan tinjunya yang mengepal erat. Ia tidak bisa gegabah pada saat ini… namun, jika ia ingin meningkat ke kelas Dou Wang… ah, ia setidaknya membutuhkan dua tahun bahkan dengan kecepatannya sekarang. Celah ini sungguh terlalu lebar. Kelas itu, yang disebut sebagai penghalang di antara orang biasa dan yang kuat di benua, tidaklah mudah untuk didobrak.     

Xiao Yan menghela nafas pelan. Ia berpaling dan melontarkan tatapannya ke atas 'Menara Pemurnian Qi Langit Membara'. Hatinya diam - diam menggelora. Hal ini adalah faktor yang krusial dalam menentukan apakah ia bisa dengan cepat meningkat ke kelas Dou Wang. Karena itu, ia harus mendapatkannya apapun yang terjadi.     

Orang - orang di langit masing - masing memiliki pemikiran mereka sendiri. Formasi segel yang dikendalikan oleh Su Qian kembali memancarkan cahaya yang intens. Akan tetapi, saat cahaya itu telah mencapai tingkat puncaknya, bagian atas menara itu, yang sedari tadi tidak bergerak, akhirnya memancarkan suara berdesis. Seketika, sebuah suara yang membentuk sebuah gelombang yang bergegas menyebar, menghancurkan benda di sekitar yang tadinya terlihat menyedihkan, hingga benar - benar porak poranda.     

Tubuh besar itu juga menggelora di depan banyak tatapan mata terkejut, di hadapan ledakan seperti guntur sembari gelombang suara itu berbunyi. Api tak kasat mata yang melesat ke segala arah itu seperti badai, saat dengan keras menghantam ke penghalang energi di sekitarnya. Serangan kuat itu menyebabkan penghalang energi dengan cepat membentuk gelombang - gelombang riak yang samar - samar menunjukkan tanda - tanda akan runtuh.     

Ketika tumbukan itu terjadi, raut muka sebagian besar Tetua menjadi sedikit lebih pucat. Aura mereka juga berangsur - angsur menjadi jauh lebih lemah.     

"Ini… ini adalah 'Api Surgawi' dari Akademi Dalam? Astaga, ternyata hal itu telah berevolusi hingga hampir membentuk tubuh jasmani!"     

Para ahli dari 'Daerah Pelosok Hitam', yang melihat ular tak kasat mata raksasa menduduki sebagian besar langit untuk pertama kalinya, seketika berteriak dengan terkejut. Wajah mereka terlihat tertegun.     

Han Feng juga terkejut oleh besarnya tubuh 'Api Hati Gugur'. Namun, segera setelah itu, wajahnya menunjukkan kegirangan yang sulit untuk disembunyikan. Jika ia berhasil memurnikan dan menelannya, kemungkinan, ia akan bisa mendobrak penghalang di antara seorang Dou Huang dan seorang Dou Zong.     

"Ji!"     

Suara mendesis aneh kembali bergema di seluruh langit. Python api tak kasat mata tampak sadar bahwa segelnya hendak hancur. Makhluk itu seketika mengayunkan ekornya dan tubuh raksasa besarnya seperti petir saat membawa daya gerak yang bahkan membuat ruang yang ada bergetar, saat makhluk itu dengan keras menghantam sebagian dari penghalang energi tersebut!     

"Krek…"     

Setelah tumbukan kuat ini, penghalang energi yang berdesir dengan cepat, akhirnya memancarkan suara jernih yang menunjukkan bahwa hal itu tak bisa lagi menahan beban berat yang ada. Sebuah garis retakan kecil tiba - tiba muncul di hadapan tatapan mata terkejut para Tetua, sebelum mulai benar - benar menyelimuti penghalang energi itu seperti sebuah jaring laba - laba.     

Raut muka Su Qian menjadi buruk saat ia memandang penghalang energi yang diselimuti oleh garis - garis retakan dan hendak hancur. Ia tahu bahwa segel itu gagal…     

"Bum!"     

Kepala raksasa python itu bertabrakan dengan keras ke dalam penghalang energi yang hendak hancur. Kekuatan besar itu akhirnya menghancurkannya. Dalam sekejap, pecahan - pecahan energi menari di langit. Penghalang energi yang berbentuk silinder itu benar - benar hancur pada saat ini…     

Desisan hebat yang membawa perasaan girang liar seperti halilintar, meletus dari mulut ganas besar python raksasa tak kasat mata itu, ketika penghalang energi itu hancur!     

Python api tak kasat mata tidak segera kabur setelah lolos dari pengekangannya. Alih - alih, makhluk itu tiba - tiba mendongak, mata ularnya yang dingin dan kelam menatap dengan kuat ke arah Xiao Yan dan Han Feng. Matanya penuh dengan ketamakan dan hasrat yang sangat mirip dengan manusia.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.