Perjuangan Menembus Surga

Akhir dari Kompetisi



Akhir dari Kompetisi

0Serangan mendadak Xiao Yan di arena benar - benar berada di luar perkiraan orang - orang. Terlebih lagi, serangannya tadi selesai hanya dalam sekejap mata. Oleh karena itu, banyak orang di balkon penonton hanya dapat melihat sebuah bayangan hitam melesat di arena. Tepat setelah itu, terdengar tiga buah suara dan akhirnya Bai Shan, Hu Jia, dan Wu Hao masing - masing memuntahkan darah dan terdorong ke belakang sebelum menghantam dengan keras ke bebatuan yang ada.     
0

Para penonton memandang Bai Shan dan kedua orang itu, yang bersandar di tembok batu, melakukan usaha sia - sia untuk mencoba bangkit dengan susah payah dan seluruh stadion pun menjadi hening. Banyak sekali pandangan yang terpaku, menatap pemuda tinggi di arena. Saat ini, perasaan ngeri meresap keluar dari hati mereka. Orang ini, yang biasanya tampak tersenyum, ternyata adalah yang paling mengerikan…     

Di balkon penonton, Instruktur Ruo Ling dan Xiao Yu juga sama - sama tertegun. Beberapa saat kemudian mereka saling bertukar pandang. Tadi, gerakan Bai Shan dan dua orang lainnya jelas menunjukkan bahwa mereka telah kalah. Sungguh tak terduga bahwa Xiao Yan menyerang dengan ganas sekali lagi. Banyak orang, termasuk mereka berdua, paham bahwa ini adalah balas dendam Xiao Yan untuk tendangan yang diarahkan kepada Xun Er…     

Wakil Kepala Sekolah, Hu Gan dan orang - orang lainnya di tengah panggung penyelenggara stadion juga tertegun. Beberapa waktu kemudian, Hu Gan memandang Hu Jia yang bermuka pucat, yang menunjukkan bercak darah di ujung mulutnya. Hatinya merasa sedikit tersakiti. Namun akhirnya, ia hanya bisa menghela nafas pasrah. Ia tadi berkata bahwa ia tidak akan ikut campur dalam permasalahan di antara generasi muda. Karena ia tidak berkata apapun ketika Hu Jia dan dua orang lainnya itu bekerja sama untuk menyerang Xun Er dan Xiao Yan tadi, sekarang ketika kekuatan Xiao Yan telah meningkat begitu hebatnya dan mengalahkan mereka bertiga secara terang - terangan di hadapan banyak orang, ia tidak memiliki alasan untuk membuka matanya demi menegur tindakan Xiao Yan. Hu Jia dan kedua orang itu hanya bisa menyalahkan diri mereka sendiri. Oleh karena itu, ia tak memiliki pilihan selain menghela nafas dan menggelengkan kepalanya.     

"He he, Xiao Yan ini cukup kejam." Di satu sisi, pandangan Pak Tua Huo terarah kepada Xiao Yan di arena dan tak menghiraukan raut muka pasrah Wakil Kepala Sekolah. Ia mengangguk dan sebuah senyum jelek muncul di wajahnya yang kaku untuk pertama kalinya.     

"Wakil Kepala sekolah, ini… apakah ini dianggap melanggar aturan?" Seorang juri paruh baya di kursi para juri menunjukkan wajah yang dipenuhi dengan senyum kecut ketika ia memandang Wakil Kepala Sekolah dan yang lainnya di panggung atasnya saat ia bertanya dengan berhati - hati. Jika Hu Jia tidak berada di arena, ia tidak akan ketakutan. Sayangnya, Penyihir Kecil itu berada di antara mereka yang ada di arena. Terlebih lagi, ia dihajar hingga terlihat begitu menyedihkan. Jika berbicara jujur, dengan berada di Akademi Jia Nan selama bertahun - tahun, ini pertama kalinya ia telah melihat seseorang berani menghajar Hu Jia, tanpa belas kasihan, hingga separah itu. Ini juga bukan karena latar belakangnya ataupun karena Hu Jia sendiri adalah seorang gadis yang sangat cantik. Meskipun wataknya tak terkendali, membuat orang tidak dapat memahaminya, tetapi wajahnya yang seperti malaikat dan sosoknya yang seperti iblis juga membuat sejumlah orang di akademi menyukainya. Ketika bertarung dengan wanita semacam ini, banyak orang di akademi akan menyerah, meskipun mereka bisa menang. Sangat jarang untuk seseorang dapat bertemu seseorang seperti Xiao Yan, yang tidak menunjukkan belas kasihan sedikitpun yang hanya disebabkan oleh hal sepele.     

"Kompetisi kali ini awalnya memang tidak dianggap adil secara mutlak. Oleh karena itu, Xiao Yan juga tidak bisa dianggap melanggar peraturan. Lagipula, kita semua telah menyaksikan kekuatannya." Wakil Kepala Sekolah melambaikan tangannya dan menghela nafas. Ia seketika mengalihkan pandangannya ke arah Hu Jia yang berada di arena dan berkata di dalam hati, "Gadisku, anggaplah kau mendapat pelajaran kali ini. Dengan dirimu yang selalu dilindungi selama bertahun - tahun ini, semuanya berjalan terlalu mulus untukmu. Dengan dikalahkan Xiao Yan seperti ini, kau mendapat beberapa pelajaran."     

Xiao Yan menghembuskan nafas panjang di arena. Ia tak menghiraukan tatapan yang terpaku dari seluruh stadion dan memalingkan matanya untuk memandang wanita muda berbaju biru yang berada di atas sebuah mati di dalam reruntuhan. Sebuah senyum hangat terukir di wajahnya yang dingin. Dengan menggerakkan badannya, Xiao Yan berubah menjadi sebuah cahaya hitam yang muncul di samping Xun Er. Ia menjulurkan tangannya dan menghapus sisa bercak darah dari ujung mulutnya sebelum bertanya dengan lembut, "Apakah kau baik - baik saja?"     

"Ini bahkan tidak lebih dari goresan." Xun Er tertawa pelan. Matanya seketika mengalir ke arah tubuh Xiao Yan ketika ia mengerutkan bibirnya dan berkata dengan sebuah senyuman, "Sungguh tak terduga bahwa Xiao Yan ge-ge benar - benar telah naik tingkat di dalam pertandingan. Sungguh mengejutkan."     

Xiao Yan menggelengkan kepalanya tak berdaya ketika ia mendengar hal ini. Ia menepuk kepala Xun Er sebelum mengarahkan matanya ke arah kursi para juri. Ia bertanya dengan suara lantang, "Bolehkah saya bertanya apakah babak final Kompetisi Kualifikasi bisa dianggap selesai sekarang? Jika tidak, saya bisa terus berlanjut bermain dengan mereka bertiga."     

"Ya, ya. Kompetisinya telah usai. Selesai."     

Satu orang dari kursi juri segera berdiri dan menjawab dengan cepat ketika ia mendengar suara Xiao Yan. Tingkat kekejaman yang ditunjukkan Xiao Yan tadi sudah melebihi perkiraan mereka. Jika mereka membiarkan ia melanjutkan pertandingannya, mungkin akan menjadi pertanyaan apakah Bai Shan dan dua lainnya bisa meninggalkan lapangan kompetisi dengan selamat atau tidak. Latar belakang yang dimiliki mereka bertiga tidaklah biasa. Jika ada yang terjadi pada mereka, banyak masalah yang akan tercipta.     

"Kompetisi Kualifikasi Akademi Dalam tahun ini telah berakhir. Setelah sebuah pertarungan yang sengit, lima murid terbaik telah muncul. Mereka adalah Xiao Yan, Xiao Xun Er, Wu Hao, Hu Jia, dan Bai Shan!" Seorang juri, yang lebih tua, berdiri dari kursi para juri, memandang sekitar stadion, sebelum seketika mengumumkan dengan suara yang keras.     

Setelah suaranya terdengar, sorakan yang luar biasa mendadak berbunyi dari seluruh penjuru stadion. Di dalam gelombang suara yang menyembur ini, seluruh isi stadion bergetar ketika mengeluarkan suara gemerisik. Sejumlah orang dari balkon penonton berdiri dan memandang pemuda dan pemudi, yang berdiri sendiri di tengah - tengah reruntuhan. Mata orang - orang itu dipenuhi dengan rasa iri dan hormat. Xiao Yan telah menggunakan kekuatan sejati miliknya sendiri untuk mengabarkan kepada semua orang siapa yang paling kuat di dalam Akademi Jia Nan kali ini. Dengan bebarengan, ia membuat mereka tahu bahwa dirinya, Xiao Yan, memiliki hak untuk bersama dengan seorang gadis yang sangat berbakat, disayang oleh langit, seperti Xun Er!     

Semuanya ini dibangun dengan kekuatan dan tinjunya Di akademi ini, dimana kekuatan dihormati, hanya cara ini yang dapat meyakinkan paling ampuh!     

Ketika mereka mendengar sorakan dan teriakan yang menggema di seluruh stadion, Bai Shan, Hu Jia, dan Wu Hao di tengah - tengah reruntuhan, masing - masing menyandarkan punggung mereka di tembok batu. Wajah mereka yang sedikit berkedut menunjukkan rasa sakit yang luar biasa terpancar dari dalam tubuh mereka. Serangan yang dilayangkan Xiao Yan tadi kepada masing - masing dari mereka, tidak menunjukkan belas kasihan sedikitpun. Saat ini, mereka bertiga telah benar - benar kehilangan kekuatan bertarung mereka. Terlebih lagi, tidak mungkin luka mereka aku sembuh total tanpa beristirahat selama tujuh atau delapan hari.     

Nafas mereka yang terengah - engah terlihat tidak teratur. Mereka bertiga mendongak dan memandang pemuda dan pemudi yang berdiri di atas reruntuhan. Karakter utama di seluruh arena ini sekarang adalah mereka.     

"Keparat ini, ia menyerang dengan begitu kuat. Ia memang bukanlah seorang manusia!" Hu Jia menggigit bibir merahnya. Saat ini, biji matanya yang tadinya terlihat pintar dan licik sebagian terlihat mengeluh dan lembat. Selama bertahun - tahun ini, ini adalah pertama kalinya ia dihalangi oleh seorang lelaki. Terlebih lagi, umur lelaki itu tidak beda jauh darinya. Hal ini membuat hatinya yang angkuh sedikit kesulitan menerima hasil yang ada.     

"Xiao Yan, kau sangat kuat, tetapi aku percaya aku akan melampauimu!" Wu Hao memegang dadanya, ketika ia batuk dengan keras beberapa kali. Warna kemerahan muncul di mukanya yang pucat. Sebuah rasa panas mengisi matanya. Kekalahan yang ia terima tidak membuatnya putus asa, tetapi malah membangkitkan semangat berjuang di dalam hatinya karena kekuatan Xiao Yan. Watak seperti ini, dimana seseorang menjadi lebih berani setelah dikalahkan, adalah sesuatu yang mempercepatnya untuk menjadi orang yang kuat. Tidak heran, para tetua di akademi telah mengatakan bahwa bahkan, Kepala Sekolah yang misterius itu berkata jika Wu Hao diberi waktu sepuluh tahun, ia pasti akan menjadi seseorang yang begitu kuat selama ia tidak dihancurkan oleh aura membunuhnya!     

"Masalah ini belum bisa dianggap selesai! Aku, Bai Shan, pasti akan membuatmu membayar ratusan kali lipat karena sudah mempermalukan diriku! Xiao Yan, tunggu saja! Cepat atau lambat, aku akan membuatmu bersujud di hadapanku!" Sebuah cahaya jahat melintas di mata Bai Shan yang murung. Ia mengepalkan tinjunya dengan erat. Saat ini, ia bahkan tidak bisa menggerakkan punggungnya sedikitpun. Serangan keras dari Xiao Yan tadi telah mematahkan beberapa tulangnya. Namun, dibanding dengan rasa sakit di tubuhnya, perasaan frustasi dan serangan di hatinyalah yang lebih sulit untuk Bai Shan tahan.     

Selama dua tahun ini, ia terus didorong untuk menjadi seorang luar biasa yang terkenal di dalam Akademi Luar dengan banyak puji - pujian. Namun hari ini, gelar yang disebut - sebut sebagai "murid terbaik tahun ini" justru dihancurkan oleh serangan Xiao Yan yang brutal. Di masa depan, ketika orang - orang di Akademi Jia Nan menyebut nama Bai Shan, mereka tidak akan dipenuhi rasa hormat seperti di masa lalu. Ini karena, akan selalu ada satu orang yang berdiri di atasnya. Keberadaan orang itu lah yang akan mereka hormati dan idolakan. Situasi seperti ini sudah jelas memang lebih susah untuk Bai Shan, yang wataknya begitu angkuh, untuk menerima kenyataan bahwa ia telah kehilangan kehidupannya.     

Setelah seseorang turun dari statusnya sebagai seorang jenius, yang dipuja oleh orang - orang, mereka akan merasa terjatuh begitu hebat. Banyak orang yang tidak bisa menahan rasa putus asa ataupun penyimpangan di hati mereka jika terjatuh seperti ini. Kejadiannya hampir seperti itu untuk Xiao Yan dahulu kala. Bai Shan yang sekarang juga mengalami hal serupa!     

Xiao Yan sewajarnya tidak memperdulikan perasaan campur aduk di hati mereka bertiga. Ia hanya tahu bahwa sekarang ia telah mendapatkan izin untuk memasuki Akademi Dalam, jarak di antara dirinya dan 'Api Hati Gugur' semakin tipis. Ia bahkan telah mulai mengantisipasi perubahan yang drastis dan besar seperti apa yang akan terjadi jika ia menyerap jenis kedua dari 'Api Surgawi'? Yao Lao pernah berkata bahwa 'Mantra Api' menelan satu jenis api itu hanyalah sebuah pondasi dan hanya setelah jenis kedua dari 'Api Surgawi' berhasil ditelan dan kedua api itu melebur, barulah seseorang akan mengalami perubahan menyeluruh seperti telah terlahir kembali! Xiao Yan memperkirakan perasaan semacam ini. Ini karena ia secara samar dapat mengetahui bahwa setelah dilahirkan kembali kali ini, hal itu mungkin akan benar - benar membuatnya menjadi seorang yang sangat kuat!     

Seorang kuat yang memiliki kemampuan untuk membalas dendam dan melindungi kerabatnya sendiri! Sesuatu yang berbeda dengan di saat ia harus meminjam kekuatan Yao Lao untuk segala hal!     

"'Api Hati Gugur', kau adalah milikku!" Xiao Yan mengepalkan tinjunya. Emosinya sedikit melonjak. Selama ia bisa mendapatkan benda itu, ia benar - benar akan memiliki persyaratan untuk berada di antara orang - orang kuat di benua ini!     

Ketika juri mengumumkan akhir dari kompetisi itu, beberapa murid yang mengenakan jubah ahli kimia melesat turun dari balkon penonton. Mereka memasuki arena dan mengangkat Bai Shan dan kedua lainnya, yang cedara serius, sebelum menyebar dan meninggalkan tempat itu.     

"Hei, Xiao Yan, kerja bagus. Caramu… Aku, Lu Mu, sungguh menghormatinya. Kau mungkin telah menang hari ini, tetapi, kemungkinan, kau telah menyinggung ketiga orang itu. Jika kau ada kesempatan di masa depan, datanglah untuk mengobrol di Departemen Ahli Kimia. Di Dalam Akademi Jia Nan ini, bahkan Wakil Kepala Sekolah ataupun Pasukan Penegak Hukum pun tidak berani macam - macam dengan orang-orang dari Departemen Ahli Kimia." Seorang pemuda yang memberi perintah murid - murid dari Departemen Ahli Kimia untuk membawa mereka yang terluka mendadak menoleh dan memandang Xiao Yan. Orang itu sebenarnya adalah Lu Mu. Yang dikalahkan Xiao Yan kemarin.     

"He he, jika ada kesempatan, aku juga ingin pergi melihat - lihat Departemen Ahli Kimia." Xiao Yan menjawab dengan tersenyum. Mana mungkin orang - orang melihatnya sebagai orang yang tenang, setelah melihat perbuatannya yang bengis tadi?     

Lu Mu tersenyum, berbalik, dan mengikuti kelompok Ahli Kimia keluar dari lapangan kompetisi.     

"Ayo pergi, kompetisinya sudah selesai. Sekarang, mari kita tunggu pemberitahuan dari Akademi Dalam." Xiao Yan memandang sekitar reruntuhan sebelum ia berbicara kepada Xun Er dengan tersenyum.     

"Baik." Xun Er mengangguk dengan sebuah senyuman. Mereka berdua perlahan berjalan keluar dari stadion yang bising seperti guntur itu, di hadapan banyak orang.     

Kompetisi tahunan terbesar itu pun berangsur - angsur berakhir, ketika mereka berdua melangkah pergi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.