Halo Suamiku!

Rong Zhan, “Aku Lulus Dari Universitas Carleton.”



Rong Zhan, “Aku Lulus Dari Universitas Carleton.”

0Sementara An Baisen yang mendengar nada bicara Rong Zhan yang begitu santai merasa amarahnya sudah mulai tersulut!      
0

Selain itu, hubungan antara dirinya dan Sang Xia sudah cukup membaik. Sehingga saat ini dia langsung menegur Rong Zhan dengan tidak sopan, "Lihat seperti apa penampilanmu. Kamu berjalan dengan ceroboh. Itu bahkan lebih tidak sopan. Bagaimana kamu bisa menemukan putriku?"     

Dibandingkan dengan Harlan, pria yang elegan dan berpengetahuan luas, dia lebih terlihat seperti Sang Xia. Penampilannya juga bagus. Dia lembut dan penuh perhatian. Terlebih lagi, dia tidak memiliki perasaan buruk terhadap putrinya.     

Bagaimanapun, Harlan seratus kali lebih baik dari anak nakal ini!     

Sedangkan Rong Zhan, yang mendengar pria tua itu menegurnya, langsung berbalik dan menatap ke arahnya, "Karena putrimu menyukaiku dan yang terpenting dia begitu mencintaiku. Bagaimana?"      

"Kamu.. kamu... kamu."     

"Paman!" Melihat amarah An Baisen yang akan melanjutkan perseteruannya dengan Rong Zhan, Harlan buru-buru mengehntikannya, "Jangan seperti ini. Jika ada yang ingin disampaikan, lebih baik untuk mengatakannya baik-baik. Jangan dengan amarah."      

"Apa itu tidak membuatmu marah? Apa lagi yang ingin dia lakukan padaku? Lihatlah, seperti apa sikapnya di depanku saat ini! Kualitas macam apa ini? Apa dia tidak pernah sekolah? Apa gurunya tidak pernah mengajarkan etika dasar?"      

An Baisen yang dihentikan oleh Harlan mengatakan ini dengan jari gemetar menunjuk ke arah Rong Zhan.      

Saat Rong Zhan mendengarnya, senyum di sudut bibirnya memudar. Dia seperti tidak sadar telah berjongkok di anak tangga tertinggi, tapi dia masih melihat ke bawah ke arah mereka, sengaja mengeraskan suaranya dengan nada jengkel, acuh tak acuh, sembari menyipitkan mata dan membuka mulutnya dengan angkuh, "Kenapa? Tidak berkualitas? Aku lulusan dari Universitas Carleton dan bercerminlah bagaimana kamu memperlakukanku?"     

An Baisen sendiri bukan dari latar belakang yang baik. Jadi ketika memilih menantu untuk anak perempuannya, dia akan lebih memperhatikan perkataan dan perbuatannya. Namun saat ini Rong Zhan menunjukkan "kualitas"-nya secara tajam dan jelas, sehingga membuat An Baisen terkejut sekaligus jijik!      

Dia, di depannya dia menyombongkan dirinya tanpa keraguan sedikit pun?      

Ini bukan provokasi! Ini sama saja seperti menampar wajahnya!      

Namun saat ini, Rong Zhan mengaku lulusan Universitas Carleton yang membuatnya tertegun.     

Dengan tangan masih menunjuk ke arah Rong Zhan, dia berbalik dan bertanya pada Harlan, "Car, Universitas Carleton? Dia dari Universitas Carleton? Bukankah kamu mencari informasinya dan mengatakan bahwa dia dulunya adalah seorang punk pasar gelap yang tidak bersekolah?"     

Itu adalah universitas terkenal di Amerika.      

Sedangkan Harlan juga agak terkejut.     

Tepat ketika mereka terkejut, batuk ringan terdengar dari belakang mereka.     

Cheng Donglin datang dengan sesuatu di tangannya. Ia sengaja terbatuk beberapa kali dan menjelaskan dengan sungguh-sungguh, "Universitas Carleton adalah universitas yang mudah untuk diambil. Tidak apa-apa."     

Ketika mereka mendengar ini, sudut mata mereka bergerak-gerak dengan hebat dan Am Baisen merasa bahwa lubuk hatinya semakin terbakar oleh amarah.     

Bagaimana bisa putrinya bisa bertemu dengan bajingan seperti itu!     

Pria itu telah membutakan matanya!     

Cinta sehidup semati yang tidak lagi bisa mendengarkan nasihat apapun!      

"Bos, ini yang ingin kamu berikan untuk kakak ipar. Cepat berikan padanya."     

Cheng Donglin mengambil botol kecil yang tertutup rapat dari sakunya, lalu menyerahkannya kepada Rong Zhan sebagai tanda pengingat.     

Rong Zhan langsung mengambil alih layaknya botol itu seperti bayi, "Aiyo, aku hampir lupa jika kamu tidak mengingatkan. Ini adalah makanan yang kubuat untuk kekasihku."     

Setelah mengatakannya, Rong Zhan berbalik untuk pergi.      

Mata An Baisen terbelalak lebar. Tanpa pikir panjang dia berlari mengejar Rong Zhan dan berkata, "Berhenti! Kekacauan apa lagi yang kamu pegang itu? Kamu tidak bisa menemuinya lagi. Berikan itu padaku!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.