MENGEJAR CINTA

PERASAAN YANG TERTEKAN



PERASAAN YANG TERTEKAN

0Robin menjadi serba salah di antara harus memilih kekasih atau bosnya ..???     
0

Robin merasa dilema dalam menentukan banyak hal terutama mengenai pilihannya kali ini adalah tentang hidupnya kelak.     

jika Robin memilih Adelia ..?? pasti dan sangat pasti Juan akan membiarkan hal itu tapi dengan syarat Robin harus berhenti dari pekerjaan nya dan itu adalah hal yang sangat sangat tidak mungkin bagi Robin.     

tapi disisi lain ada Adelia yang telah lama tidak berjumpa dengannya , Robin sendiri sangat merindukan Adelia apa lagi Adelia sempat salah paham padanya .     

setelah berhasil membujuk kembali Adelia dan Adelia telah menyiapkan makan malam yang pastinya dia kerjakan dengan susah payah , jika ia tidak datang pasti Adelia akan sangat kecewa dan bertambah marah padanya.     

" padahal aku hendak ingin melamarnya tapi jika seperti ini .., semuanya akan kacau balau .., apakah ini salah satu penghalang dari sumpahku ..?!! entahlah .."     

gumam kesal Robin sekaligus kecewa .     

" jika aku menyuruh Elisa untuk mengambil tiket itu untuk ku , Mungkin ini akan memakan waktu banyak dan tuan juan akan lebih marah lagi .     

Robin kembali memutar balik mobilnya dan pergi mengambil tiket pesanannya , setelah itu robin pergi kekantor .     

dalam perjalan pulang Robin menelpon Adelia memberitahukan bahwa ia tidak dapat datang untuk menemuinya dan juga menemani dia makan malam bersama.     

Adelia sangat kecewa mendengar apa yang Robin katakan , seketika Adelia terdiam tanpa suara namun perlahan Robin mendengar suara tangisan Adelia yang berusaha ditahannya , robin pun menghentikan mobilnya .     

" Adel .., aku sungguh minta maaf , aku tidak bermaksud membuatmu kecewa .., aku mempunyai urusan mendadak dan harus ke Korea malam ini juga .., aku janji setelah aku kembali aku akan menebus semua kesalahan ku .."     

kata Robin dengan lembut dan juga dengan nada suara yang terdengar sedih.     

Adelia terdiam begitu lama sehingga membuat suasana hening saat itu.     

" aku sungguh - sungguh ingin menikahi mu , aku juga ingin melamar mu dengan baik .., tapi mungkin ini belumlah waktunya , aku tidak harap kau dapat mengerti akan diri ku .., tapi ini lah diriku dan juga pekerjaan ku ."     

kata Robin pada Adelia dengan penuh penyesalan .     

" karena pekerjaan mu lebih penting dari pada diriku , sebaiknya kita memikirkan kembali untuk melangkah lebih jauh lagi .."     

kata Adelia pada Robin yang membuat terdiam mendengar hal itu.     

ini adalah salah satu kata-kata yang sering keluar dari mulutnya seorang ketika ia merasa sangat kecewa pada pasangannya .     

Robin menarik nafasnya secara perlahan sambil menggenggam kotak cincin yang ingin ia berikan pada Adelia.     

" maafkan jika aku membuatku menderita .., sejak awal memang inilah hidup ku , bukan pekerjaan yang aku cintai tapi keluarga Yin dan juga tuan Juan lah yang sangat sangat tidak ingin aku tinggalkan , jika aku kehilangan perkejaan ku .., mungkin aku tidak tahu harus berbuat apa-apa lagi karena bagiku mereka adalah sebagian dari kehidupanku . sebab itulah aku mengambil sumpah untuk tidak menikah dalam hidupku . sampai akhirnya kau masuk dan berhasil menggoyahkan keteguhan hatiku , yang membuat hatiku tenang , yang membuatku merasakan cinta yang diberikan oleh seorang wanita tulus seperti mu .., aku bersyukur karena kau hadir dalam hidup ku "     

kata Robin pada Adelia yang masih saja tetap diam.     

karena tidak ada respon dari Adelia Robin pun mematikan telponnya lalu mengirimkan pesan pada Adelia.     

" maafkan aku , aku tidak bermaksud untuk menyakiti hatimu apalagi membuatmu menangis .., bahagia lah Adel, jika kau bahagia aku akan ikut bahagia "     

pesan singkat dari Robin itu membuat Adelia membanting handponenya dan menangis sekuat-kuatnya.     

Aroun yang baru saja tiba dirumah dan hendak ke kamarnya yang tidak jauh dari kamar Adelia mendengar suara yang begitu keras dari kamar Adelia berlari menghampirinya .     

aroun begitu terkejut melihat kamar Adelia yang begitu gelap lalu menyalakan lampunya namun Aroun melihat Adelia yang duduk dilantai sambil menangis bergegas menghampirinya.     

" ada apa Adel ..?? mengapa kau seperti ini ..?? "     

sambil memeluk Adelia yang menangis terisak-isak .     

" kakak .., apa yang telah aku lakukan .., dengan su ..susah payah aku mendapatkannya tapi .."     

kata Adelia sambil terus menangis.     

aroun merasa sangat kesal melihat keadaan Adelia yang seperti itu.     

" apakah Robin menyakitimu lagi ..?? aku akan memberikannya pelajaran kali ini ..!!! "     

dengan marah Aroun berdiri namun Adelia menahan tubuh Aroun.     

" tidak kak .., ini salah ku .., bukan salahnya "     

kata Adelia memohon pada kakaknya.     

aroun lebih kesal lagi dengan hal itu.     

" kau selalu saja membelanya ..!! "     

aroun pun tidak memperdulikan perkataan Adelia lalu melepaskan tangan Adelia , namun tiba-tiba saja Adelia jatuh pingsan .     

aroun sangat terkejut hal itu lalu mengangkat Adelia kepelukkannya , Aroun sendiri hendak membawa Adelia kerumah sakit .     

para pelayan yang melihat itu merasa khawatir akan keadaan Adelia.     

aroun yang berjalan keluar terpikirkan akan sesuatu dan para pelayan menatap bingung melihat sikap dari Aroun.     

" sial ..!!! aku Hendak membawanya kerumah sakit tanpa aku sadari bahwa aku sendiri adalah seorang dokter "     

( hahaha Aroun lucu juga ya jika seperti itu )     

sambil berbalik dan membaringkan Adelia ketempat tidurnya.     

aroun memeriksa keadaan Adelia lalu memberikan nya obat agar bisa membuatnya beristirahat dengan tenang.     

" mengapa kau seperti ini Adel ..?? aku bisa mencarikan mu pria yang lebih baik lagi dari pada Robin si brengsek itu ..!!! aku pasti akan memberimu pelajaran nantinya .."     

gumam kesal Aroun sambil mengepalkan kedua tangannya.     

sementara Juan dan juga Robin membicarakan bisnis dikantor , Robin terlihat begitu serius dari biasanya dia pun tidak banyak bicara .     

(apa-apaan suasana ini .., ini begitu canggung !!! kami terlihat seperti si penghutang dan si penagi hutang , aku yang berhutang dan dia jadi rentenir si penagi hutang yang kejam .., terkadang tatapannya menjadi menakutkan ).     

gumam kesal Juan pada Robin.     

" hei kau .."     

sambil memanggil robin , Robin pun sempat memberikan tatapan tajam pada Juan namun seketika tatapan itu hilang menjadi tatapan biasa.     

Juan sempat terkejut dibuat Robin.     

" apakah kau ingin membuatku takut dengan tatapan mu itu ..?? "     

tanya juan dengan jengkel pada Robin.     

Robin yang masih saja kesal pada Juan mengabaikan perkataan Juan lalu mengatakan.     

" sebaiknya kita berangkat sekarang juga ke bandara dua jam lagi penerbangan kita."     

Juan begitu terkejut mendengar kata dua jam dari mulut Robin.     

" apa ..?? dua jam .. dan kau menyuruhku untuk menunggu selama itu ..?? "     

kata Juan sambil mengeluh dan Robin tidak memperdulikannya .     

Robin mengangkat koper mereka lalu berkata .     

" kita harus cepat jika tidak .., kita tidak akan bisa sampai ke Korea dan saya tidak ingin bertanggung jawab jika itu terjadi ."     

Juan tercengang mendengar dengan apa yang Robin katakan , walau pun Juan tampak kesal tapi Juan tetap mengikuti apa pun yang Robin katakan, hingga check in, boarding pas hingga duduk didalam ruang tunggu Robin sering kali mengabaikan Juan.     

karena Juan merasa tidak nyaman Juan pun mengajak Robin untuk bicara.     

" apakah kau marah pada ku karena aku mengajakmu pergi bersama ku dan membatalkan kencan mu dengan Adelia ..?? "     

dengan wajah yang kesal serta matanya yang memelototi Robin.     

namun malah dengan santainya menjawab.     

" tuan ternyata masih mempunyai Indra pengrasa , saya pikir perasaan tuan telah membatu , hingga tidak dapat menyadari hal itu .."     

Juan sangat sangat tercengang mendengar apa yang Robin katakan , karena selama ini Robin tidak pernah berkata seperti ini padanya .     

" saya akan terus terang sekarang , bahwa saya sangat - sangat kesal pada tuan Juan saat ini .., benar - benar kesal "     

sambil berbalik lalu menatap Juan dengan tatapan yang menakutkan.     

Juan yang melihat tatapan Robin yang menakutkan serta kedua matanya yang melotot kearahnya membuat bulu kuduk Juan merinding lalu juan oun mudur secara perlahan untuk menjauh dari Robin yang terlihat sangat ingin mencekik sampai mati .     

terdengar panggilan untuk para penumpang pesawat , hal itu sedikit membuat Juan merasa lega.     

" aku tidak ingin duduk bersebelahan dengan pria itu .., bisa-bisa aku di cekiknya di pesawat nanti dan yang akan Samapi pada hey kha tinggalah namaku saja "     

gumam Juan sambil melirik kearah robin.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.