KAU BERUBAH
KAU BERUBAH
" sial ... bagaiman ini bisa terjadi ..!! seharusnya aku tidak meninggalkannya saat itu , Elisa pasti sangat terpukul dan juga ketakutan saat ini "
Robin mengambil mobilnya dan memacu kecepatannya untuk sampai lebih cepat kerumah sakit .
sementara Aroun pergi mendekat untuk berusaha menenangkan Elisa karena tidak ada satu pun kerabat yang datang saat ia membutuhkan sandaran .
ketiak Aroun hendak masuk kedalam , handponenya berdering .
aroun melihat handponenya dan ternyata itu adalah Adelia .
" ada apa adel .? "
tanya aroun dengan sedikit kesal pada adiknya itu .
Adelia pun mengatakan pada Aroun .
" kak Aroun bagaimana ..?? apakah kak menemukan bahwa Elisa sedang melakukan aborsi ..?? "
aroun yang mendengar hal itu sangat terkejut lalu menjauh dari ruang Elisa .
" apa yang kamu bicarakan ..?? apakah otakmu itu tidak bisa berpikir yang jernih ..??!! apakah kau masih anak kecil Adelia .. "
adel yang mendengar Aroun memarahinya merasa tersinggung dan mengatakan .
" apakah kakak membela wanita itu ..?? jelas-jelas dia salah karena telah menganggu hubunganku dengan Robin ..?!! apalagi dia bisa sampai hamil .."
aroun menutup telponnya karena kesal mendengar apa yang Adelia katakan .
" anak ini memang sudah sangat keterlaluan ..!! "
saat Aroun berbalik untuk pergi keruang Elisa , tiba-tiba saja ia dikejutkan oleh sosok seseorang yang berlari melewatinya .
" Robin ...?? "
aroun pergi untuk melihatnya , Aroun melihat Robin yang tengah berusaha untuk menenangkan Elisa .
" maafkan aku Elisa ..., aku tidak menyangka akan seperti ini ."
kata Robin pada Elisa yang terus menangis sambil memeluk jenazah ibunya .
perlahan Elisa jatuh pingsan dan Robin dengan cepat Robin menangkapnya .
" Elisa ... Elisa ... "
panggil Robin pada Elisa , Aroun pun bergegas masuk dan mengambil Elisa dari pelukan Robin .
aku akan mengurusnya kau bantu mengurus ke pulangan jenazah .
Robin hanya terdiam mendengar hal itu sambil melihat Elisa yang tidak sadarkan diri .
Robin pergi meninggalkan Elisa pada aroun dan segerah mengurus kepulangan jenasah secepatnya .
Pihak rumah sakit mulai memindahkan jenazah ibunya elisa ke dalam mobil ambulance dan mengantarnya kerumah .
Elisa perlahan sadar namun masih merasa lemah .
aroun saat itu ingin ikut mengantar jenazah ibu Elisa tapi ia harus keruang operasi saat itu juga .
" aku mempercayakan hal ini padamu .., aku harap kau tahu batasan mu ."
kata Aroun pada Robin saat itu , Robin mengerti dengan apa yang Aroun katakan .
" kau tidak perlu mengkhawatirkan hal itu ."
kata Robin pada Aroun .
didalam ambulance Elisa terus menangis melihat ibunya yang sudah terbujur kaku .
" kau harus kuat ... ibumu pasti akan sangat sedih melihat kau yang seperti ini , kau juga masih memiliki seorang adik yang harus kau jaga , jika kau sakit ... siapa yang akan menjaganya ..?? "
Elisa perlahan menatap Robin dan berkata .
" kau tidak perlu datang untuk menghiburku .. masalah ku sudah terlalu banyak , aku tidak ingin menambahnya lagi .."
Robin mengerti dengan apa yang Elisa katakan .
Elisa tidak ingin sampai Adelia salah paham terus padanya .
" kau tidak perlu khawatir .., Adelia adalah gadis yang baik , dia pasti mengerti dengan situasi seperti ini ."
Adelia pergi kerumah sakit saat itu dengan diantar seorang sopir .
Adelia makin penasaran dengan apa yang membuat aroun memarahinya .
" pasti kakak mengetahui sesuatu dan ia mencoba menyembunyikan hal ini dari ku .."
Adelia pergi ke bagaian informasi dan menanyakan tentang Elissa .
" oh .. nona Elisa ..?? nona Elisa baru saja pergi dengan ambulance ."
Adelia marasa bingung mendengar Elisa pergi dengan mobil ambulance .
" ambulance ..?? mengapa ..? "
suster itu kembali berkata .
" ambulance yang mengantarkan jenazah ibunya kerumah mereka .."
Adelia terkejut mendengar hal itu .
" a .. apa .. apa yang aku pikirkan ..?!! "
gumam Adelia dalam hatinya , Adelia pun meminta alamat rumah Elisa pada pihak rumah sakit .
setelah mendapatkan alamat dari rumah sakit Elisa bergegas pergi kerumah Elisa .
dalam perjalanan Elisa tidak tahu harus berbuat apa-apa lagi hanya terpikir untuk menelpon hey kha .
hey kha sedang bicara serius dengan Juan saat itu .
Juan yang mendengar perkataan dari hey kha merasakan sakit di hatinya.
" kau tidak mungkin bercandakan hey kha ..?? kau pasti salah bicara dan aku pasti salah mendengarnya . "
kata Juan pada hey kha sambil berjalan mendekat kearah hey kha .
hey kha tersenyum sinis ketika mendengar apa yang Juan katakan .
" JUAN YIN . MARI KITA BERCERAI .!! "
lagi-lagi langkah Juan terhenti ketika mendengar apa yang hey kha katakan .
" mari kita akhiri sandiwara ini .. panggung yang sedang kita pijak , sudah saatnya untuk berhenti melangkah . drama sandiwara yang kita mainkan mari kita akhiri ...!!! tidak perlu berpura - pura lagi .. aku pun lelah , aku pun jenuh .. aku ingin berhenti berharap untuk bahagia . angan ku melampaui takdirku ..!! hhmm "
hey kha menyalahkan lampu kecil yang berada di samping mejanya .
saat itu hey kha sangat terkejut melihat wajah Juan yang bengkak dan juga terluka .
hey kha mendorong tubuhnya ke depan untuk menyentuh wajah Juan , namun hal itu terhenti .
Juan yang melihat terkejut seakan tidak percaya bahwa apa yang hey kha katakan telah ia buktikan dengan tindakannya yang tidak lagi memperdulikan nya .
Saat Juan hendak menarik tangan hey kha tiba-tiba handpone hey kha berdering dan itu dari Adelia .
untuk mengabaikan Juan hey kha mengambil handponenya dan mengangkat telpon dari Adelia .
" ada apa adel ..?? "
tanya hey kha pada Adelia .
Adelia pun menjawab pertanyaan dari hey kha .
" kak hey kha .., aku mempunyai berita buruk .."
jagung hey kha berdetak kencang mendengar kata * berita buruk * dari Adelia .
" berita buruk apa ..?? "
Adelia mengatakan hey kha .
" ibunya .. ibunya elisa baru saja meninggal ."
hey kha terkejut mendengar hal itu .
" apa ..? ibunya elisa meninggal ..? "
Juan pun ikut terkejut mendengar apa yang hey kha katakan .
" apakah benar ibunya elisa meninggal ..?? "
tanya Juan pada hey kha .
hey kha menutup panggilan dari Adelia dan menjawab pertanyaan Juan dengan ketusnya .
" iya .!! "
hey kha yang berbalik mendorong kursi rodanya untuk mengambil mantelnya didalam lemari terkejut mendengar apa yang Juan katakan .
" ini semua salah ku .., tidak seharusnya aku memecatnya waktu itu ."
hey kha terdiam mendengar hal itu dan perlahan air matanya jatuh membasahi wajahnya .
" me .. mengapa kau memecat Elisa ..?? "
tanya hey kha pada Juan .
Juan hanya diam saja , tanpa mengatakan apa pun .
" mengapa kau memecat Elisa ..?? bukankah kau tahu Juan bahwa elisa sangat membutuhkan pekerjaan itu untuk biaya pengobatan ibunya ..?!! "
hey kha melihat hal itu semakin membuat hatinya hancur dan juga kecewa pada Juan .
" kau berubah Juan ..., Kau bukan lagi Juan yang dulu aku kenal , kau seperti bukan dirimu lagi . hal itu membuatku hatiku sakit dan semakin kecewa padamu .!! "