MENGEJAR CINTA

SENYUM MANIS



SENYUM MANIS

0Hari yang ditunggu-tunggu pun tiba .     
0

Akhirnya Adelia bertemu juga dengan Robin setelah sekian lamanya .     

Robin dan juga Elisa yang turun secara bersamaan dari mobil melangkah masuk kedalam rumah Adelia .     

Mereka di sambut oleh seorang pelayan .     

" Salamat datang tuan Robin dan juga nona Elisa,Silakan duduk saya akan memanggil nona Adel dan juga tuan Jody di halaman belakang "     

Kata pelayan itu namun Robin mengehentikannya dan mengatakan bahwa mereka akan langsung mengahampiri Adelia dan juga Jody dihalaman belakang .     

" Berikan saja hadiah itu kepada bibi untuk di simpannya,Kita akan kebalakang "     

Kata Robin pada Elisa , mereka berjalan kerah belakang rumah Adelia .     

Rumah Adelia cukup besar tidak membuat Robin kesulitan berjalan menuju kearah belakang rumah Adelia .     

( Iya ... Karena Robin sudah sering kerumah ini dulu , saat mereka bersama ).     

Gumam Elisa dengan perasaan yang sedikit sedih .     

Jody dan juga Adelia sedang duduk santai sambil melihat pohon yang telah Meraka hias.     

Mereka tidak tahu bahwa Elisa dan juga Robin akan datang pagi kerumah Adelia saat itu .     

" Selamat pagi .. apakah kami menggangu kalian ..?? "     

Sapa Elisa pada Jody dan juga Adelia .     

Adelia berbalik melihat arah suara yang menyapa mereka itu .     

Adelia segerah berdiri ketika melihat Robin .     

" Ro ..Robin ..."     

Adelia berjalan bergegas lalu memeluk Robin ketika melihatnya .     

Robin yang terkejut saat itu hanya terdiam ketika Adelia memeluknya .     

( Pelukan ini ... Wangi tubuh ini dan juga kehangatan pelukan yang lama aku rindukan ).     

Gumam Robin dalam hatinya dan tanpa sadar balik memeluk Adelia .     

" Aku senang akhirnya kau sadar juga ..."     

Adelia pun mengaggukkan kepalanya dengan deraian air mata membasahi kemeja Robin saat itu .     

Sementara Elisa dan juga Jody yang terkejut melihat mereka yang sedang berpelukan .     

Elisa merasa sangat sedih ketika melihat pemandangan yang begitu mengharuskan dan juga roamntis .     

( Aku seperti seorang penjahat yang membuat jarak di antara pasangan kekasih ini .. tidak seharunya aku hadir di tengah kebahagian Meraka ).     

Elisa berbalik ingin pergi saat itu namun Robin menahan tangan  Elisa , Elisa semakin terkejut melihat hal itu .     

Semantara tangan Robin yang satunya lagi masih memeluk Adelia .     

( Apa-apaan ini ..?? Apakah Robin sengaja memperlihatkan kemesraan mereka padaku .?? ).     

Adelia pun tanpa sadar melihat tangan Robin yang memegan tangan Elisa .     

Perlahan Adelia melepaskan pelukannya pada Robin .     

" Maafkan aku ... Aku terbawa emosi sesaat . "     

Adelia perlahan mundur kebelakang menjauh dari Robin dengan tatapan sedihnya .     

Sementara Jody menghampiri Adelia lalu menggandeng bahunya .     

" Apakah kita akan membiarkan tamu berdiri saja ..?? "     

Kata Jody pada Adelia , Adelia pun meminta mereka untuk masuk dan berbincang di dalam rumah sambil menatap tangan Robin yang masih menggenggam tangan Elisa .     

Robin dan Elisa dapat melihat hal itu , Robin dengan perlahan melepaskan tangannya dari Elisa lalu masuk kedalam .     

Elissa hanya bisa tersenyum pahit saat itu .     

Mereka berbincang-bincang ria di ruang tamu , Adelia dan juga Robin bercerita tentang masa lalu Meraka .     

Jody dan Elisa hanya ikut menjawab sesekali serta ikut tertawa saat mereka tertawa .     

" Aku membuatkan kue untuk kalian ... Tunggu aku ambilkan . "     

Adelia pergi ke dapur untuk mengambil kuenya sementara Jody mengajak Robin untuk bercerita tentang bisnis mereka .     

Elisa merasa seperti di abaikan namun Elisa tidak berkecil hati dan tetap tersenyum mendengar oercakan mereka , Elisa juga bukanlah orang yang buta tentay percakapan mereka .     

Bener saat kemudia Adelia datang demgan membawa kue yang telah ia buat .     

" Maaf .. seharunya ini sejak awal aku hidangkan . Karena terlalu banyak bercerita aku sampai lupa ..."     

Adelia memberikan sepotong untuk Elisa lalu memberikan sepotong yang cukup bet untuk Robin .     

Semangat Jody mengambil sendiri saat melihat Adelia memberikan kue untuk Robin .     

" Bagaimana rasanya ..?? "     

Tanya Adelia pada mereka , Jody dan juga Elisa mengatakan enak secara serentak .     

Sementara Robin masih menikmati rasa itu tanpa mengatakan apa-apa.     

" Apakah kue ini tidak enak ..?? "     

Robin terseyum melihat wajah Adelia saat bertanya padanya .     

" Kuenya enak ... Aku menyukainya ."     

Jantung Adelia berdetak kencang saat mendengar perkataan Robin , wajahnya pun merona mendengar Robin menyukai kue hasil buatannya .     

" Kau membuatnya sendiri ...?? Tanya Robin pada Adelia . "     

Seketika saja wajah yang merona itu menjadi kesal mendengar pertanyaan Robin .     

" Maksudmu aku berbohong ..?? "     

Robin tertawa mendengar perkataan Adelia dan juga wajah kesal Adelia saat menatapnya .     

" Hehe ... Bukan seperti itu . Masakan mu saja tidak enak , apa lagi membuat kue yang begitu enak seperti ini ."     

Karena terlalu kesal pada Robin karena mengejeknya , Adelia pun mengambil bantal kursi dan melemparnya pada Robin .     

" Kau pria jahat ...!! Kau selalu saja mengejekku ".     

Elisa dan juga Jody menertawakan kelakuan Robin dan juga Adelia .     

Mereka seakan menutup mata dan juga telinga mereka bahwa yang ada di hadapan mereka ada dua orang yang terlihat sangat serasi dan Meraka hanya sebagia parasit pengganggu hubungan mereka.     

* Tertawa dan pura-pura tidak tahu adalah cara ampu untuk menutupi perasaan saat kita  melihat orang yang kita sayangi bersenda gurau dengan kekasih lamanya *     

Robin tertawa dengan senangnya ketika melihat Adelia cemberut padanya .     

Robin dapat mengingat masa dimana mereka tertawa berdua dengan bahagia .     

Tapi semua itu hanyalah masa lalu karana saat ini ia telah menikah .     

Robin menatap kearah Elisa yang sedang tertawa , ada sedikit rasa bersalah didalam hati Robin melihat Elisa .     

Robin bukannya tidak tahu tapi Robin hanya pura-pura tidak tahu mengenai perasaan Elisa padanya .     

Robin berjanji untuk membuka hatinya untuk Elisa tapi selama ini hatinya masih belum bisa terbuka lebar untuk Elisa walau pun mereka sudah bersama selama 2 tahun lebih .     

Apa lagi saat ini dia bertemu lagi dengan Adelia , hati Robin semakin bimbang ketika melihat Adelia .     

Entah perasaan apa yang Robin rasakan saat itu tapi ia tidak bisa menutupi bahwa ia sangat senang ketika bertemu dengan dengan Adelia terlebih lagi melihat senyum yang ada di wajah Adelia setelah sekian lamanya .     

Terlebih lagi mereka tertawa bersama saat ini dan melihat wajah senang serta cemberut Adelia yang membuat hatinya kembali bergetar .     

Seorang pelayan mendatangi mereka lalu mengatakan pada Adelia bahwa keamanan telah di siapkan .     

Adelia menarik tangan Jody saat itu serta mengajak Robin dan Elissa untuk makan bersama .     

" Ayo ... Kita makan terlebih dahulu ."     

Mereka pun menuju ke meja makan .     

Robin duduk di samping Elisa sementara Adelia duduk di samping Jody tapi Robin berhadapan dengan Adelia dan Jody berhadapan dengan Elisa .     

Para pelayan memperhatikan hal itu namun tidak ada yang berani bergosip .     

Tanpa sebagai Adelia dan juga Elisa mengambil sayur yang sama .     

Mereka pun saling menatap , Adelia mengalah pada Elisa sambil tersenyum lebar .     

" Maafkan aku ... Aku begitu bersemangat karena itu merupakan sayur kesukaan Jody ."     

Robin mengangkat kepalanya lalu menatap Adelia .     

" Ah ... Maafkan aku . Aku juga ingin mengambil sayur itu untuk Robin ... Tapi .."     

Adelia menggelengkan kepalanya mengatakan tidak pada Elissa .     

" Ambillah ... Lagi pula aku membuatkan ikan goreng untuk Jody juga . "     

Semua orang dapat melihat bahwa makanan yang ada di atas meja semuanya merupakan makanan kesukaan Jody dan juga Robin .     

Anehnya mereka memiliki selerah yang sama , hingga bisa membuat orang-orang salah paham dengan situasi itu .     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.