MENGEJAR CINTA

MELARIKAN DIRI



MELARIKAN DIRI

0Robin duduk di sofa sambil menundukkan kepalanya.     
0

Juan mendekat dan berusaha menenangkan Robin.     

" kita akan cari jalan keluar bersama-sama, kita hanya bisa berdoa semoga Adelia baik-baik saja."     

" kita harus menghubungi Aroun, masalahnya akan selesai jika mereka bertemu." Ucap Robin. Ia berharap dengan pertemuan mereka, Azam akan membebaskan Adelia.     

" tidak, untuk saat ini. nyawa Aroun bisa berada dalam bahaya, jika sesuatu terjadi kepada aroun dan hal itu dilihat oleh Adelia sendiri, takutnya trauma yang pernah ia alami akan bertambah parah. akibatnya akan sangat berbahaya," ucap Juan mencoba menjelaskan permasalahan antara Around dan juga akan yang begitu rumit.     

***     

malam itu ketika Azam melihat Adelia yang pingsan. Membuatnya sangat kesal.     

" cih! kau kira dengan seperti ini,aku akan melepaskan mu?! tidak akan!"     

Azam yang hendak membuka semua baju Adelia terkejut mendengar suara teriakan dari luar.     

"Tuan..., tuan. tolong, nona Ayumi...,nona jatuh dari tangga."teriak seorang pelayan pada Azam sambil mengetuk pintu kamar dengan keras.     

Azam bergegas keluar dari kamar.     

" apa? Ayumi jatuh?!"      

Azam berlari dan melihat istrinya itu terbaring dilantai dengan berlumuran darah.     

" mengapa kalian hanya melihatnya saja?! jika terjadi sesuatu padanya,aku akan mengubur kalian semua."     

Karena panik, Azam sampai lupa memakai kemejanya. Ia bergegas meminta sopir untuk mengantar mereka ke rumah sakit terdekat.     

Sedangkan pelayan yang melihat Azam pergi, masuk kedalam kamar Adelia dan membangunkan Adelia.     

Adelia terkejut ketika membuka matanya dan berteriak,namun pelayan itu menutup mulut Adelia.     

" huuutttss..., diam nona. saya datang untuk membantu nona, Nyonya Ayumi menyuruh saya untuk membatu nona keluar dari sini."     

Adelia pun bertanya pada pelayan itu.     

" dimana, kak Ayumi? "     

pelayan itu hanya diam saja laku berkata.     

" tidak ada waktu lagi nona, ayo ikut saya."     

pelayan itu memberikan pakaian pembantu pada Adelia dan melewati penjaga dengan berpura-pura sakit. pelayan itu membawa Adelia keluar dari kediaman Azam sampai ke jalan depan.     

sepanjang jalan pelayan itu menceritakan kisah Ayumi dan juga Azam.     

awalnya Azam dan juga Ayumi saling mencintai namun terjadi suatu kecelakaan yang membuat Azam membenci Ayumi. walaupun Azam membenci Ayumi,tapi Azam tidak ingin menceraikannya dan tetap mengikat Ayumi disisinya.     

terkadang Azam mengatakan sesuatu yang menyakiti Ayumi,tapi Azam tidak pernah sekali pun memukul Ayumi. bahkan saat Ayumi sakit Azam selalu berada disisinya dan setelah ia sembuh Azam akan berlaku buruk kembali pada Ayumi.     

Adelia merasa sangat bingung dengan sikap Azam terhadap Ayumi.     

" bukankah itu tandanya bahwa Azam mencintai kak Ayumi,tapi? "kata Adelia pada pelayan itu.     

 pelayan itu hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.     

setelah sampai didepan jalan,pelayan itu berkata pada Adelia.     

" ambilah kesempatan ini dengan baik nona,karena nona Ayumi melakukan pengorbanan yang besar untuk kebebasan mu."     

Adelia sangat terkejut mendengar kata pengorbanan dari mulut pelayan itu. adelia mendekat dan perlahan menyentuh tangan pelayan itu.     

pelayan itu dapat merasakan tangan dingin yang gemetar itu menyentuh tangannya.     

"pengorbanan? maksud mu apa? "tanya Adelia dengan khawatir dan hal itu membuat pelayan itu sedikit takut.     

" tidak nona, Nyonya Ayumi baik-baik saja. cepat nona pergi sebelum ketahuan,"kata pelayan itu sambil mendorong Adelia pergi.     

Adelia berjalan menelusuri jalan raya. saat itu kebetulan ada mobil angkutan yang membawah beberapa buah-buahan hasil kebun.     

Adelia meminta bantuan untuk menumpang sampai di pinggir kota.     

dua jam kemudian pelayan itu menelpon penjaga dan melaporkan bahwa Adelia kabur. para penjaga bergegas ke tempat kejadian dan menemukan pelayan itu bersimpuh darah di bagian kepalanya.     

" ada apa dengan mu?! dimana gadis itu?"tanya seorang pengawal pada pelayan itu.     

pelayan itu menunjuk kearah hutan lalu pingsan kerena terluka.     

seorang pengawal membawa pelayan itu kerumah sakit dan pengawal lainnya menelusuri hutan untuk mencari Adelia.     

Azam sangat marah ketika mengetahui bahwa Adelia kabur. Azam menyuruh semua pengawalnya untuk mencari Adelia sampai ke pusat kota.     

karena Azam berpikir bahwa Adelia tidak mempunyai uang,sebab itulah ia tidak akan pergi jauh.     

Adelia pun sampai dipusat kota A.     

Adelia mengucapkan terima kasih pada sopir mobil itu lalu berjalan perlahan.     

Adelia berjalan menuju pasar yang ramai untuk membeli pakaian dengan uang yang pelayan itu berikan.     

setelah berhasil mengganti pakaiannya, Adelia berjalan mencari telepon umum. namun langkahnya kembali terhenti mengingat, tidak satu pun nomor yang ia hafal.     

" aku sungguh bodoh! percuma saja aku kuliah diluar negeri tapi otakku sangat payah."     

* sebenarnya adelia punya penyakit yang cukup langkah, yaitu susah mengingat sesuatu. di usianya yang muda penyakit itu entah datang dari mana*     

Adelia sendiri tidak mengenal tempat ini, karena ia lahir di kota E. namun setelah SD ia sudah pindah keluar negeri dan baru kembali setelah ia dewasa.     

"Aku harus mencari halte bus atau kereta untuk menuju kota E, "     

Adelia berjalan sampai ke sebuah halte bus,namun Adelia melihat sekelompok orang.     

" itu pasti orang suruhannya pria mesum itu. Aku harus sembunyi,"     

Adelia berbalik dan masuk kedalam kerumunan orang banyak.     

Adelia merasa bingung,walaupun ia bisa pergi tapi tidak ada yang bisa ia lakukan.     

Adelia duduk berjongkok untuk sembunyi namun tiba-tiba ia dikagetkan dengan sebuah suara.     

"kita bertemu lagi gadis kecil,"     

Adelia mengangkat kepalanya dan melihat ternyata itu adalah wanita yang waktu itu bertemu dengannya di dalam toilet .     

" kakak..."Adelia memeluk wanita itu,lalu menjelaskan pada wanita itu situasinya saat ini.     

Wanita itu kaget mendengar nama Azam Wang,lalu tanpa sengaja mendorong tubuh Adelia.     

" Azam Wang? jika kau berada dikota ini, kau pasti akan segerah ditemukan. karena ia merupakan orang yang paling ditakuti dikota ini. Pria itu mempunyai pengaruh yang besar, siapa yang ingin membantu mu jika mereka tahu kau kabur dari rumahnya! kau dan semua yang membantumu pasti akan mati .!!" Ucap wanita itu dengan penuh ketakutan.     

"Kau bahkan tidak ingin membantuku, padahal jika aku bisa keluar dari tempat ini,kau akan bisa bertemu secara langsung dengan kak Juan. aku bahkan biasa membuatmu makan malam bersamanya." Rengek Adelia saat itu. Hanya itu cara agar bisa meyakinkan wanita tersebut.     

wanita itu terkejut mendengar apa yang Adelia katakan.     

" kau sangat pintar gadis kecil, baiklah kita deal! namaku Ivania,"     

Adelia bersalaman dengan Ivania.     

Ivania menarik tangan Adelia memasuki lorong kecil dan membawa Adelia kerumahnya. setelah itu, Ivania memberikan sebuah pakaian pada adelia.     

Adelia begitu terkejut melihat pakaian yang Ivania berikan padanya, karena pakaian itu begitu minim dengan bagian atasnya yang terbuka memperlihatkan sebagian dadanya.     

" apakah aku harus memakai ini?! ini terlihat seperti pakaian wanita penghibur."kata Adelia pada Ivania.     

Ivania menatap tajam kerah Adelia sambil mengangkat keningnya dan berkata.     

" terserah! jika ingin, pakailah. jika tidak? keluar dari sini." Ucap Ivania yang cukup kesal mendengar perkataan Adelia.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.