MENGEJAR CINTA

PERKELAHIAN



PERKELAHIAN

1Tubuh hey kha seketika lemas mendengar perkataan kepala sekolah, ia tidak menyangka bahwa anaknya yang menggemaskan ini, bisa sekejam itu pada temannya sendiri, walaupun mereka yang salah tapi ini sudah keterlaluan sebagai perkelahian anak di sekolah dasar.     0

Hy Ju dapat merasakan genggam tangan hey kha yang sedikit keras padanya.     

Hy Ju hanya bisa menundukkan kepalanya, merasa sangat menyesal karena membuat hey kha kecewa.     

Saat mereka sedang berbincang terjadi keributan di luar ruangan kepala sekolah.     

Hey kha menelpon pengawal yang berjaga di luar untuk datang keruangan kepala sekolah, untuk berjaga-jaga.     

Kepala sekolah juga mengundang orang tua murid dari siswa yang berkelahi bersama hy Ju.     

Orang tua murid dari anak-anak itu masuk dan mulai mengoceh saat melihat hy ju.     

Namun bukannya takut, hy Ju malah melemparkan tatapan tajam ke arah mereka yang terus saja bicara.     

" Coba lihat anak itu, anak kurang ajar, buaknnya minta maaf malah menatap orang tua seperti itu. "     

Ucap orang tua murid.     

" Hy Ju. " Tegur hey kha pada hy Ju.     

Hu Ju memalingkan wajahnya dari mereka karena kesal.     

Hey kha berdiri lalu membungkuk di hadapan mereka.     

" Saya mohon maaf atas kesalah anak saya tuan, nyonya. Saya yang salah, saya harap kalian tidak bicara hal yang tidak pantas terhadap anak saya . "     

Hy Ju mengepalkan tangannya melihat hey kha yang membungkuk seperti itu.     

" Ibu, tidak salah. Mengapa ibu harus minta maaf ?! "     

" Diam, hy Ju. " Ucap hey kha pada hy Ju.     

Hy Ju yang melihat tatapan hey kha padanya seperti itu kembali duduk.     

" Apakah hanya dengan minta maaf semua akan selesai ? Tangan anak saya patah, seharusnya kami juga mematahkan tangan anak kurang ajar itu. "     

Orang tua lain, meniyakan perkataan dari salah satu orang tua murid itu.     

Hey kha terkejut mendengar hal ini.     

" Apa ?? Mematahkan tangan anak ku ?? "     

Tanya hey kha dengan tatapan kesal.     

" Lagi pula, anakmu tidak lebih berharga di bandingkan anakku. Apakah kalian mau sanggup menanggung biaya pengobatan hingga jutaan dolar ? "     

Orang tua murid itu, sungguh merendahkan hey kha saat itu.     

Mereka tidak mengenal hey kha sama sekali, tapi karena kepala sekolah tahu, ia mencoba menjelaskan namun sang kepala sekolah malah di bentak habis-habisan oleh orang-orang tua murid yang sombong itu.     

" Aku adalah seorang dokter, ijinkan aku melihat kondisi anak-anak tuan dan juga nyonya. Jika masalah pengobatan dan lainnya, saya akan menanggung semuanya dan untuk anak saya, sy akan mengajarinya."     

Ucapan hey kha itu tidak di respon baik oleh, orang tua murid kelas atas itu dan lebih meremehkan hey kha.     

" Kau seorang dokter ? Aku tidak yakin jika kau mengobatinya, yang ada anak kami tambah sakit lagi. Lagi pula gaji seorang dokter mana bisa membiayai pengobatan anak kami yang sangat mahal. "     

Ucap orang tua murid.     

" Kalian adalah orang kaya yang berpendidikan, tapi mengapa tutur kata kalian sangat rendahan. Lagi pula ini semua bukan sepenuhnya salah anakku, hy Ju tidak mungkin seperti itu jika ia tidak di usik. "     

Para orang tua murid itu mengamuk mendengar perkataan hey kha, sementara para pengawal yang berjaga dari luar masuk kedalam dan mengamankan hey kha dan juga hy Ju.     

Semua yang ada di dalam tercengang melihat mereka.     

" Aku telah melakukan apa yang ahtus aku lakukan, yaitu minta maaf dan juga akan bertanggung jawab. Selebihnya tidak ada lagi yang perlu di perdebatkan. "     

Hey kha menarik hy Ju pergi, namun seorang wanita menarik tangan hey kha.     

Pengawal yang melihat hal itu, menahannya.     

Hey kha memberikan isyarat untuk membiarkan, pengawal itu pun melepaskan tangan wanita itu.     

" Apa yang ... " Belum selesai hey kha bertanya, sebuah tamparan melayang di wajahnya.     

Pukkkkkk, hy Ju yang kesal mendorong wanita itu.     

" Apa yang kau lakukan pada ibuku ?! "     

Namun hy Ju balik di dorong oleh seorang pria yang merupakan orang tua murid dari anak yang berkelahi dengannya.     

" Tuan muda. "     

Ucap semua pengawal yang terkejut, hey kha melihat hy Ju yang jatuh kelantai bergegas menghampiri hy Ju.     

Dan saat itu ia melihat seorang pria mengangkat kakinya untuk menendang hy Ju.     

" Tidak. " Teriak hey kha.     

Seorang pengawal dengan cepat menahan pria itu, namun tendangan itu berhasil membuat tangan hy Ju yang menghalangi wajahnya itu terluka.     

" Ah, tidak ....." Teriak hey kha.     

Para pengawal melumpuhkan pria itu dan menghajarnya habis-habisan.     

Mereka berhenti memukulinya karena sang istri menghalangi tendangan mereka.     

" Kalian akan mendapatkan balasannya, kalian tidak tahu siapa kami. Hidup kalian pasti akan menderita, lihat saja nanti. "     

Ucap wanita itu sambil menangis karena sang suami babak belur.     

" Tutup semua pintu, jangan ada yang keluar dari ruangan ini. "     

Ucap seorang pengawal, tapi karena tidak terima. 3 orang pria lainnya yang merupakan ayah dari murid-murid yang berkelahi itu mulai protes.     

" Buka pintunya. Kalian memandang rendah kami ?!! "     

Para pengawal itu tidak memperdulikan perkataan mereka, dan hanya memerintahkan, jika ada yang tidak patuh, buat seperti pria pertama.     

Semeny hey kha memeluk hey ju, yang terluka di bagian tangan dan juga wajahnya, yang terbentur kursih.     

" Sa-sayang. Kau tidak apa-apa ? "     

Tanya hey kha dengan linangan air mata, hy Ju tersenyum dan menghapus air mata hey kha.     

" Tidak ibu, ini tidak sakit. "     

Tangis hey kha makin menjadi mendengar perkataan sang anak, yang berusaha untuk kuat, padahal dia masih kecil.     

Hey kha meminta seorang pengawal untuk menggendong hy Ju dan membawanya kerumah sakit.     

Hey kha berdiri tepat di depan kedua suami istri itu, termasuk pria yang menendang hy Ju.     

" Kalian salah mencari masalah, seharusnya sejak awal kalian menerima permintaan damai dariku, tapi kalian .. "     

Hey kha memalingkan wajahnya dan pergi namun sebelum itu, hey kha meminta pengawal untuk mematahkan kaki pria yang menendang hy Ju.     

Teriakan terdengar saat hey kha keluar dari ruangan itu, sementara semua irang berkumpul untuk bergosip.     

" Sebenarnya siapa wanita itu ? Hingga kepala sekolah mengejar hey kha dan terus minta maaf. "     

Ucap seorang wanita.     

Sementara hey kha masih menangis melihat hy Ju lemah di pelukan seorang pengawal.     

Sesampainya di gerbang sekolah, hey kha begitu terkejut karena melihat Juan.     

Juan langsung berlari menghampiri mereka setelah melihat hey kha, apalagi ia melihat hy Ju.     

" Apa yang terjadi ?? "     

Tanya Juan dengan suara yang cukup keras dan sangat khawatir.     

" Kita kerumah sakit dulu untuk membawa hy Ju. "     

Ucap hey kha, Juan yang hendak mengambil hy Ju terhenti melihat wajah hey kha memerah.     

" Sialan. Mereka cari mati rupanya. "     

Hey kha mencit menenangkan Juan dan mengajaknya pergi.     

Sementara itu, Juan meminta para pengawal dan meminta mereka menghubungi pengawal lainnya untuk berjaga-jaga di sekolah itu.     

Dan jangan biarkan siapapun keluar dari sekolah itu sebelum masalahnya ia selesaikan.     

Sekolah itu di jaga dengan ketat oleh begitu banyak pengawal, mulai dari dalam hingga luar sekolah, terutama mereka yang berada di dalam ruang kepala sekolah.     

" kali ini hambislah kita. "     

Ucap kepala sekolah pada mereka.     

" Mengapa tuan sangat takut pada wanita itu, sebenarnya siapa dia ? "     

Tanya seorang pria yang merupakan orang tua murid.     

" Kalian bodoh, seharusnya kalian menerima niat baik nona hey kha, karena anak kalian yang nakal menggangu hy Ju. Aaahh aku bisa gila. "     

Ucap kepala sekolah, orang tua murid itu mulai geram karena kepala sekolah main teka-teki dengan mereka.     

" Juan Yin. Kali pasti kenal pengusaha muda dan terkenal itu bukn ? "     

Ucap seorang guru pada mereka.     

Semuanya tervey mendengar nama Juan Yin, dan semua tampak pucat pasi.     

" Iya, sesuai pikiran kalian. Dia adalah nyonya yin, istri dari Juan Yin, pemilik Grup Yin. Perusahaan terbesar di negara ini. "     

Semua pria yang mendeo hal itu jatuh lemas di lantai, tubuh mereka bhakan gemetar mendengar hal itu.     

" Habislah kita, tidak ada yang akan tersisah "     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.