MENGEJAR CINTA

Memberikan Tian Pelajaran



Memberikan Tian Pelajaran

2Manager Tian yang melihat Elisa tertawa mengejek mereka merasa kesal dan memberitahukan hal itu pada Tian.     2

Tian yang ikut kesal, pergi menghampiri mereka.     

" Hei..,kau.!!" Panggil Tian pada Elisa.     

" Siapa?? Aku?" Tanya Elisa pada Tian.     

Robin masih diam saja saat itu, karena Elisa mengatakan pada Robin bahwa mereka akan datang menghampiri. Elisa meminta Robin untuk tidak ikut campur untuk sementara.     

" Iya, kau. Apakah aku bicara pada orang mati.!!" Bentak Tian pada Elisa.     

Saat mendengar Tian mengatai Elisa orang mati, Robin pun segera berdiri dari tempat duduknya, hingga kursi itu jatuh kelantai. Dan membuat mereka terkejut, begitu juga dengan Elisa.     

" Jaga ucapanmu nona, sekali lagi kau berkata kasar pada istriku. Aku tidak akan segan-segan padamu, walaupun kau seorang wanita!!" Kata Robin pada Tian.     

Mereka tidak tahu bahwa pria yang duduk di depan Elisa itu adalah Robin.     

Setelah melihat Robin mereka berdua langsung syok.     

" Tu-tuan Robin ..," kata Tian, dengan terbata-bata.     

Mereka sangat mengenal Robin, tapi mereka tidak melihat Robin, karena Robin duduk di depan Elisa dengan membelakangi mereka.     

" Oh iya, mengapa kalian memarahi istriku yang menertawakan kebodohan kalian??" Kata Robin pada mereka.     

Tian yang merupakan artis dan juga model terkenal itu, merasa terhina dengan perkataan Robin.     

" Aku menghormati anda tuan, tapi sikap istri anda sudah keterlaluan. Menguping pembicaraan orang itu tidak baik." Ucap ketus Tian saat itu. Manager Tian cukup terkejut dengan perkataan sang artis, lalu menarik tangan Tian, memintanya untuk berhenti.     

Tian sangat kesal karena managernya tpak ketakutan di hadapan Robin. Padahal Robin Hanyalah seorang asisten saja.     

" Untuk apa kakak takut padanya, dia hanyalah seorang asisten biasa, apa yang bisa di banggakan dari situ. Cih..," kata Tian, lalu membuang muka dari Robin.     

Elisa sangat kesal karena Tian menghina Robin. Elisa maju kedepan menarik tangan Tian, lalu menamparnya.     

Pukkkkkk. Suara tamparan keras dari Elisa untuk Tian.     

Semua orang begitu terkejut melihat hal itu, termasuk Tian.     

" Beraninya kau menamparku?!!!" Teriak Tian pada Elisa.     

Robin segerah menggapai tangan Elisa, namun tangan Elisa lebih cepat kembali melayangkan tamparan di wajah Tian.     

" Elisa..," ucap robin.     

" Yang pertama adalah peringatan untukmu agar tidak bicara sembarangan lagi, dan yang kedua untuk mulut kotorku yang berani menghina suamiku. Dan yang ketiga..," kata Elisa sambil mengangkat tangannya.     

Manager Tian yang melihat hal itu, langsung memeluk Tian. Karena ia takut Tian di tampar untuk ketiga kalinya.     

" Cih..!! Seorang pengecut dan penakut. Berani berlagak di hadapanku.!!"      

Bibi Tian bahkan sampai berdarah saat itu.     

" Aku akan menuntutmu..!!" Teriak Tian pada Elisa.     

Elisa pun tertawa terbahak-bahak mendengar perkataan Tian.     

" Hahaha..., Kau sangat lucu. Kau ingin menuntutku?? Kau pikir kau siapa nono?!!" Kata Elisa pada Tian dengan tatapan tajam.     

Robin memeluk Elisa saat itu.     

" Sudah-sudah, jangan marah lagi istriku.., biarkan aku yang membereskan hal ini." Ucap Robin pada Elisa.     

" Tidak sayang, ini urusan wanita. Kau tidak perlu ikut campur..,"     

Seketika wajah Robin merona mendengar panggilan sayang Elisa padanya.     

Robin pun mencium Elisa dihadapan mereka. Membuat semua terkejut dengan apa yang baru saja mereka lihat.     

Elisa pun mendorong Robin dan memukuli Robin.     

" Dasar mesum." Ucap Elisa.     

Tian sangat kesal karena mereka mengabaikannya.     

" Kalian tidak tahu malu, bagaimana bisa kalian berbuat seperti itu disini." Ucap kesal Tian.     

Elisa pun meminta Robin untuk minggir dari dihadapannya, karena ia ingin memberikan pelajaran pada wanita itu.     

Elisa melangkah mendekati Tian, Tian yang terkejut melangkah mundur.     

" Ja-jangan kau pikir, aku takut padamu.." ucap Tian.     

" Tuan Robin, tolong maafkan kelancangan Tian. Dia hanyalah gadis bodoh yang tidak tahu apa-apa," ucap managernya.     

Tian yang mendengar hal itu, mendorong managernya hingga jatuh ke lantai.     

" Dasar, manager bodoh. Untuk apa kau minta maaf..!!" Teriak Tian pada managernya.     

Elisa bertepuk tangan melihat adegan itu.     

" Sungguh mengesankan.., kau adalah wanita tidak tahu terima kasih. Jika bukan karena sikap sopan dari managermu mungkin kau telah kehilangan banyak hal. Tapi lihatlah dirimu yang apa yang kau lakukan.." ucap Elisa pada Tian.     

" Diam....!!" Teriak Tian pada Elisa.     

Robin pun ingin melindungi Elisa namun Elisa menghalangi Robin, lalu menggelengkan kepalanya.     

" Jangan kau pikir, aku tidak tahu, siapa dirimu sebenarnya..,"     

Ucapan Elisa itu membuat Tian terkejut.     

" A-apa maksudmu??" Tanya Tian dengan gugup.     

" Direktur J.N, tuan Xun. Kau kenal dia bukan ???" Tanya Elisa pada Tian dengan senyuman jahat di wajahnya.     

Robin sungguh terkejut mendengar perkataan Elisa. Ia tidak menyangka Elisa tahu tentang tuan Xun. Ia hampir saja lupa bahwa Elisa adalah sekretarisnua dulu. Elisa juga adalah wanita yang sangat berbakat dan juga cerdas jadi tidak heran dia bisa tahu banyak.     

Tian hampir saja  jatuh kelantai Setelah Mendengar perkataan Elisa, tapi ia segera di bantu oleh managernya.      

" Kau tidak apa-apa tuan??" Ucap managernya itu.     

" Kau pikir siapa dirimu?? Beraninya kau membandingkan dirimu dengan nona hey kha yang begitu berharga, dengan dirimu yang tidak memiliki harga diri seperti ini. Aku sarankan, jangan berpikir yang tidak-tidak atau mencoba mendekati tuan Juan. Jika kau tidak ingin berakhir dengan kisah yang tragis seperti wanita genit lainnya, ini nasehat ku padamu sebagai seorang wanita." Ucap Elisa pada Tian.     

Lalu merangkul tangan Robin, mengajak Robin untuk meninggalkan tempat itu.     

Mereka berjalan pergi namun Robin menoleh kearah mereka dengan tatapan tajam.     

Manager Tian yang melihat hal itu, segerah membungkuk meminta maaf'.     

Tian menghempaskan tangan managernya dari tubuhnya.     

" Tidak berguna.!! Aku akan menuntut mereka, mereka pikir siapa mereka itu... Dan untuk wanita itu. Awas saja, aku akan memberikan pelajaran untuknya. " Ucap kesal Tian.     

Manager sangat kaget mendengar perkataan sang artis.     

" Tidak Tian. Kau bisa hancur..., Kau tidak kenal siapa tuan Robin sebenarnya. Jangan pernah berpikir untuk berbuat sesuatu pada istrinya, aku mohon Tian. " Kata manager Tian. Yang merupakan kakak kandung Tian.     

Tian begitu kesal karena kakaknya yang penakut itu.     

Tian meminta managernya untuk menelpon sekertaris Juan, untuk mengatakan bahwa makan siang mereka di tunda. Karena Tian tidak mungkin menemui Juan dengan kondisi wajah yang bengkak seperti itu.     

Manager Tian pun menelepon Ellen yang merupakan sekertaris Juan.     

" Selamat siang nona Ellen,"      

" Siang, manager Kimi. Eh be.." belum selesai sekertaris Ellen bicara, manager kimi memotong pembicaraan.     

" Sebelumnya saya benar-benar minta maaf, sepertinya makan siang dengan tuan Juan kami tunda dulu. Ada sesuatu yang terjadi, tolong sampaikan permintaan maaf pada tuan Juan." Kata manager Kimi.     

Sekertaris Ellen sangat senang mendengar hal itu, ia tidak perlu lagi memberikan alasan pada mereka. Karena Juan telah pergi menemui klien yang penting bersama sekertaris Ju. Juan mengatakan pada sekertaris Ellen untuk meminta mereka menunggu hingga mereka bosan menunggu dan pergi. Karena Juan tidak ingin bertemu dengan Tian.     

Sementara Elisa terus saja tersenyum sejak keluar dari restoran itu.     

Elisa tampak sangat senang ketika memberikan pelajaran pada Tian.     

" Mengapa kau begitu senang?? Padahal kau baru saja menghajar seseorang. Jangan bilang kau menyukai hal seperti itu." Kata Robin pada Elisa.     

Elisa pun tertawa mendengar perkataan Robin.     

" Aku sangat senang dan juga lega. Aku bisa memberikan pelajaran pada wanita itu, beraninya dia mengatai suamiku dan yang paling membuat aku kesal, dia membuat suamiku menangis..!!" Ucap kesal Elisa.     

Robin cukup bingung dengan perkataan Elisa. Karena ia tidak menangis saat Tian mengatai dirinya.     

Namun Robin teringat sesuatu.     

" Kau..??!" Ucap Robin pada Elisa.     

Elisa pun tertawa melihat ekspresi Robin yang terkejut karena malu.     

*Hai...., Pembaca semuanya.     

~ Bantu dukung novel ini yg versi Inggris yah..,     

Bantu save/simpan di library/perpustakaan buku kalian. Biar nggak baca, ga masalah kak di simpan saja...     

~ Judul : Handsome CEO: The pursuit of love     

Dan jika berkenan sekalian bisa kasih review di bagian depan ya kak..     

Sebelumnya Aku ucapkan terima makasih...,     

Semoga kalian sehat selalu, dan jangan lupa tersenyum,     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.