MENGEJAR CINTA

DIA MASIH SAJA MENANGIS



DIA MASIH SAJA MENANGIS

0sesampainya dirumah sakit mereka mendapatkan penanganan langsung dari dokter, begitu juga dengan Juan.     
0

namun Juan menolak dia lebih memilih untuk menemani hey kha terlebih dahulu.     

setelah hey kha selesai diperiksa oleh dokter, Robin juga menyarankan agar Juan menerima pengobatan dari dokter karena ia juga terluka.     

Juan mengatakan bahwa ia ingin dirawat diruang yang sama bersama dengan hey kha, Robin melakukan seperti yang Juan perintahkan.     

setelah itu Juan menanyakan tentang keadaan Adelia saat itu , Robin pun mengatakan.     

" Adelia baik-baik saja saat ini , terlebih lagi yang menanganinya adalah kakaknya sendiri."     

Juan merasa lega mendengar hal itu, lalu kembali bertanya pada Robin.     

" apakah nenek mengetahui hal ini ..??"     

robin mengaggukkan kepalanya sambil berkata.     

" ini adalah masalah yang cukup besar , pasti nyonya Yin akan segerah tahu karena nyonya yin juga mempunyai beberapa mata-mata disekitar nya "     

Juan hanya bisa menarik nafas panjangnya .     

" baiklah ..., aku serahkan pada mu sisa nya ..,"     

Robin mengerti dengan apa yang Juan katakan.     

Robin pun keluar dari ruangan itu adat Juan dapat beristirahat.     

setelah Robin keluar , tempat tidur milik nya dan juga hey kha tidak berjauhan.     

Juan menggapai tangan hey kha lalu menggenggam tangan itu.     

" aku selalu saja memberimu kesusahan .., padahal yang aku inginkan agar kau bahagia , kali ini jika terjadi sesuatu yang buruk lagi pada mu , entah apa yang harus aku perbuat ."     

Juan pun tertidur sambil menggenggam tangan hey kha .     

diruangan lain Robin pergi untuk melihat keadaan Adelia.     

Adelia masih tetap tidak sadarkan diri, Robin duduk di samping Adelia sambil menggenggam tangannya.     

namun tiba-tiba Adelia mengigau memanggil - manggil nama Jody dan perlahan air matanya mengalir ke pipi nya.     

hal itu membuat hati Robin sakit , namun tidak ada yang dapat ia lakukan .     

" maafkan aku Adel .., dapat terlihat jelas dari wajah serta air mata yang mengalir di wajah mu bahwa di dalam tidur mu pun kau sangat menderita karena kehilangan nya ."     

Robin menghapus air mata Adelia dengan tangannya.     

" Jody adalah pria yang sangat baik dan juga pengertian .., apakah sikapnya itu telah membuat hati mu tersentuh bahkan telah membuaka hati mu secara perlahan untuk nya ..?!! entah mengapa ada rasa takut yang menghantui hati ku saat ini .., dikalah kau bangun dan hati mu pun ikut berubah ."     

gumam Robin dalam hatinya.     

beberapa saat kemudian nyonya Yin Hy Ju dan juga anggota keluarga Yin yang lainnya datang kerumah sakit untuk melihat keadaan Juan dan juga hey kha.     

nyonya Yin dan juga Tante Lauren yang masuk terlebih dahulu, Hy Ju masih bersama dengan Laura walau pun hy Ju sendiri sangat ingin melihat ayah dan juga ibunya namun seorang suster melarang anak kecil untuk masuk keruang itu, karena dipenuhi dengan aroma obat-obatan yang kuat.     

nyonya Yin masuk dan melihat wajah Juan yang terluka dan juga wajah pucat dari hey kha membuat hatinya begitu sakit.     

nyonya Yin mendekat kearah hey kha lalu mengecup kening cucu menantu kesayangan nya itu dengan penuh kasih sayang.     

Juan pun terbangun karena mendengar suara dari seseorang.     

" nenek ..? "     

panggil Juan pada nyonya Yin yang duduk disamping nya , Juan mencoba untuk bangun namun nyonya Yin melarangnya.     

" kau berbaringlah .., jangan terlalu banyak bergerak , lihatlah wajah mu yang penuh dengan luka itu .."     

Juan yang mendengar nenek nya mengomeli diri nya seperti biasa tersenyum senang.     

" aku baik - baik saja nenek , nenek tidak perlu khawatir .."     

kata Juan pada nyonya Yin yang masih sangat mengkhawatirkan keadaan nya.     

nyonya Yin bertanya sebenarnya apa yang sedang terjadi sampai mereka mengalami hal ini , Juan menjelaskan secara perlahan pada nyonya Yin tentang apa yang akan lakukan tapi hanya sebagian yang Juan katakan karena ia tidak ingin mengungkit luka lama yang membuat neneknya sangat terpuruk ketika kehilangan kakeknya.     

hey kha pun perlahan mulai sadar dan membuka matanya, Tante lauren yang melihat hey kha sadar mengatakan pada Juan dan juga memanggil dokter untuk memeriksa keadaan hey kha.     

Juan seketika bangun dari tempat tidur nya lalu melihat hey kha.     

" apakah kau merasa baikan ..?? "     

sambil menggenggam tangan heykha , hey kha pun tersenyum pada Juan sambil mengaggukkan kepalanya.     

hey kha juga ikut senang melihat nenek dan juga Tante lauren yang datang untuk menjenguk nya.     

seorang dokter datang untuk memeriksa keadaan dari hey kha, setelah selesai memeriksa jantung dan juga nadi hey kha dokter menanyakan lagi apakah ada yang hey kha rasakan saat ini.     

hey kha mengatakan bahwa ia tidak dapat menggerakkan tubuh nya badannya terasa lemas , Juan dan semuanya terkejut mendengar hal itu .     

dokter menyuruh suster untuk mengambil darah hey kha untuk diperiksa lebih lanjut tentang penyakit hey kha.     

Juan meminta dokter untuk melakukan yang terbaik untuk hey kha, dokter pun mengatakan bahwa ia akan berusaha .     

dokter pun pergi meninggalkan ruangan itu dan melakukan pemeriksaan dengan cepat tentang penyakit yang hey kha derita.     

diruangan lain pun Adelia mulai sadar secara perlahan.     

ia melihat kakak nya Aroun dan juga Robin sedang mengobrol didepan nya.     

Adelia melihat sekeliling nya dan ternyata ia berada dirumah sakit , kesadaran nya mulai kembali secara perlahan kemudian ia mengingat apa yang terjadi pada Jody, air matanya pun mulai mengalir di wajah nya .     

aroun yang melihat Adelia telah sadar bergegas menghampirinya, Aroun sangat senang melihat Adelia telah sadarkan .     

aroun pun langsung memeriksa keadaan Adelia setelah itu , namun betapa sakit hati Aroun melihat wajah Adelia yang dibasahi oleh air matanya.     

" Adel .., semua nya akan baik-baik saja , kau harus kuat "     

sambil menggenggam tangan Adelia.     

Robin mendekat kearah Adelia dan menyapanya.     

" Adel apakah ..."     

belum selesai Robin bicara Adelia memalingkan wajah nya dari Robin dan hal itu membuat Robin semakin terluka.     

Robin mengatakan pada Adelia.     

" kau istirahatlah , aku akan berjaga diluar .., jika kau membutuhkan sesuatu panggillah aku .."     

Adelia hanya terus diam dan mengabaikan Robin yang pergi dengan wajah kecewanya.     

aroun pun mengatakan pada Adelia.     

" aku tahu perasaaan mu saat ini .., tapi kau juga harus tahu bahwa apa pun yang Robin lakukan semua itu untuk kebaikan mu "     

Adelia yang mendengar nya hanya bisa terus menangis .     

( seharusnya dia tidak meninggalkan Jody saat itu .., mengapa dia tega membiarkan tubuh Jody hangus terbakar ..)     

gumam Adelia dalam hatinya dan menambah luka didalam hatinya karena kehilangan Jody.     

aroun yang melihat Adelia yang terus menangis sampai keduanya bengkak dan memerah merasa khawatir lalu menyuntikan obat penenang pada Adelia.     

" mengapa kau bisa seperti ini ..?! jika aku tahu seperti ini sebaiknya sejak awal aku tidak mengajak mu kembali ke kota ini ."     

gumam Aroun dengan penuh kesedihan melihat adiknya yang terlihat sangat menderita.     

" kakak janji Adel .., ketika kau puli nanti kita akan kembali ke new York dan hidup bahagia disana tanpa beban apa pun .., kau sudah terlalu lama menderita di kota ini "     

gumam Aroun saat itu sambil mengusap air mata yang mengalir di wajah Adelia.     

Robin yang hendak masuk untuk mengambil handphone nya yang tertinggal mendengar semua apa yang Aroun katakan.     

seketika ia berbalik dan pergi tanpa mengambil handphone lagi.     

Robin berjalan menuju ke taman rumah sakit dan duduk merenungi apa saja yang telah ia lakukan selama ini pada Adelia dan perlahan air matanya mengalir mengingat bahwa selama ini ia sudah sangat keterlaluan pada Adelia.     

" akulah sumber penderitaan nya sejak awal .., jika dari awal aku tidak mendekatinya mungkin semua ini tidak akan terjadi dan Adel pun tidak akan pernah sesedih ini "     

***     

penyesalan selalu datang disaat orang yang kita perdulikan mulai menderita disaat itulah seseorang mulai merasa bahwa ia adalah beban penderitaan bagi orang yang ia sayangi.     

mungkin hal ini lah yang Robin rasakan saat ini , nasehat tidak akan berarti tanpa adanya kejadian yang membuka hati dan mata secara lebar itulah pelajaran hidup.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.