MENGEJAR CINTA

NASEHAT UNTUK ELISA



NASEHAT UNTUK ELISA

0Keesokan harinya pukul, 6 pagi waktu New York. Mereka berangkat ke bandara.      0

Hy Ju masih terlihat mengantuk dipangkuan hey kha, sebenarnya Juan melarang hy Ju untuk duduk di pangkuan hey kha karena takut hy Ju terlalu berat dan membuat perut hey kha sakit namun hey kha mengatakan bahwa tidak apa-apa selama itu hanya memangku.     

Hy Ju menjulurkan lidah melihat ke arah Juan.     

" Ayah memang pelit. "     

Hy Ju berbaring di pelukan hey kha lalu mengusap perut hey kha.     

" Ibu, apakah Adek yang ada didalam sini bisa mendengar suara hy Ju ?? "     

" Tidak sayang, kandungan ibu baru sebulan, tapi ia pasti bisa merasakan sentuhan hangat dari kakaknya . "     

Hy Ju turun dari pangkuan hy kha lalu menarik lengan baju Juan.     

" Ayah, hy Ju ingin duduk dipangkuan ayah. "     

Juan pun mengangkat hy Ju ke pangkuannya.     

" Wah , kau semakin lama semakin besar hy ju sekarang hy Ju akan naik kelas 3 SD , jadi hy Ju bukan anak kecil lagi. Mengerti. "     

Hy Ju pun menganggukan kepala, hey kha melihat Juan yang memberikan nasehat pada hy Ju membuatnya semakin cinta pada Juan.     

Sesampainya di bandara Juan turun dengan menggendong hy Ju yang tertidur di pangkuannya.     

Robin menawarkan diri untuk menggendong hy Ju , namun Juan tidak mengijinkannya.     

Mereka pun naik pesawat pribadi milik Juan menuju ke negara H.     

Pesawat yang mempunyai fasilitas yang sangat mewah itu membuat mereka merasa nyaman.     

Walau pun hey kha menikah dengan Juan sudah lama tapi hey kha baru beberapa kali naik pesawat ini, karena ia lebih memilih naik pesawat penumpang agar tidak terlihat mencolok.     

selama dalam perjalanan hey kha terus memperhatikan Robin dan juga Elisa.     

Elisa tampak lebih pendiam setelah beberapa saat yang lalu berbincang dengan hey kha. Elisa lebih banyak memalingkan wajahnya dari Robin dan lebih memilih melihat ke arah jendela.     

Sementara Robin masih terus membicarakan pekerjaan bersama dengan Juan.     

Sementara nyonya yin sedang menemani hy ju bermain game.     

Hey kha berjalan menghampiri Elisa saat Robin sedang duduk bersama Juan, karena mereka hanya saling menyapa dan bercerita tentang kabar Elisa tanpa membicarakan hal pribadi.     

Hey kha meminta segelas susu hangat kepada pramugari.     

" Apakah kau masih tidak enak badan. ? Izinkan aku memeriksamu ? "     

Ucap hey kha pada Elisa. Elisa melihat kearah hey kha dengan tatapan kosong.     

Dimana tatapan itu pernah ia alami saat terpukul dengan perkataan Juan yang meminta mereka cerai.     

" Kak hey kha. "     

Hey kha menganggukan kepalanya sambil tersenyum lalu mengeluarkan stetoskop yang ada didalam tasnya.     

Hey kha mendengar detak jantung Elisa yang berdetak kencang saat itu.     

Kemudian memeriksa tekanan darahnya.     

Darah Elisa masih normal dan hal itu membuat hey kha sedikit lega, karena keseluruhan Elisa baik.     

Tapi tekanan dan terlalu banyak berpikir membuat elisa tertekan.     

" Kuatkan dirimu Elisa, hidup itu memang tidak muda. Apa lagi menyangkut perasaan. "     

Elisa menatap hey kha dengan wajah sedihnya.     

Hey kha menggenggam tangan Elisa.     

" Kuatkan dirimu. Ingat kau masih mempunyai Sam. Dia masih muda, masih membutuhkan dirimu, jika ia melihatmu seperti ini takutnya itu akan berpengaruh terhadap psikologinya. Apakah kau mau adikmu membenci cinta dan hidup penuh dengan luka ? "     

Elisa menggelengkan kepalanya dengan air mata yang mulai jatuh.     

Hey kha menghapus air mata itu.     

" Kau wanita yang baik dan juga cantik. Kau berhak mendapatkan yang lebih baik lagi. Mungkin ini jalan Tuhan untuk kita. Ingat bukan berarti hidup kita berakhir hanya karena orang yang kita cintai lepas dari tangan kita, tapi lihatlah dan jangan hidup dengan membohongi hati. Nyatanya yang kita cintai tidak mencintai kita, lalu kehidupan yang bahagian seperti apa yang kita dambakan ? Wanita butuh sandaran hidup dan sandarannya adalah pria yang mencintainya bukan pria yang ia cintai. Itulah kunci kebahagian. "     

Elisa memeluk hey kha, hey kha balik memeluk Elisa.     

Hey kha sangat mengerti bagaimana perasaan Elisa, hancur dan begitu tersiksa.     

Tapi ia juga tidak bisa memaksakan hati seseorang jika nantinya akan saling menyakiti.     

Mungkin ia bisa membujuk Robin untuk tidak menceraikan Elisa, dan Elisa bisa menerima jika hidup bersama Robin yang tidak mencintainya tapi Sam. Adik Elisa tidak seperti itu. Sam pasti akan lebih sakit hati lagi dan membuat ia tumbuh menjadi karakter pria yang dingin terhadap orang disekitarnya terutama wanita.     

Itulah uang hey kha pertimbangkan , lebih baik mencari kebahagian masing-masing tanpa menyakiti siapa pun, toh nantinya jika mereka jodoh pasti akan kembali lagi, seperti kisah cintanya bersama dengan Juan.     

Jika tidak mengingat akan banyak wartawan yang menunggu mereka di bandara, hey kha pasti sudah menyuntikan obat penenang untuk Elisa dan membiarkan Robin menggendongnya.     

" Kau istirahatlah dan minum susu ini, pesawat akan mendarat sejam lagi. "     

Elisa pun menganggukkan kepalanya.     

Hey kha berdiri dari tempat duduknya lalu Elisa menahan lengan baju hey kha.     

" Apakah aku masih bisa memanggilmu kakak walaupun aku bukan istri Robin lagi? "     

" Tentu saja. Kau dan Adelia adalah adikku, tidak ada perbedaan di antara kalian. Dimana pun kau berada dan butub sesuatu hubungi aku, aku akan selalu ada untukmu. "     

Ucap hey kha pada Elisa, lalu mengusap kepalanya.     

" Terima kasih kak hey kha . "     

Hey kha pun tersenyum manis lalu kembali ke tempat duduknya.     

Hey kha bersandar di tempat duduk sambil memejamkan mata.     

Juan yang melihat hal itu pergi menghampiri hey kha dengan segelas susu hangat di tangannya.     

" Apakah kau lelah istriku ? "     

Pertanya Juan itu membuat hey kha membuka matanya.     

" Aku kesal karena suamiku mengabaikanku ."     

Lalu memalingkan wajahnya dari Juan.     

Juan meletakan susu yang ada di tangannya lalu mengangkat hey kha ke pangkuannya.     

Juan pun memeluk hey kha dari belakang lalu mengusap lembut perut hey kha.     

" Ibumu sedang marah. Katakan ayahmu ini harus apa ? "     

" Juan .... "     

Panggil hey kha manja pada Juan lalu berbalik di hadapan Juan.     

Juan sedikit terkejut dan juga panik , dan melihat ke kiri dan kanan.     

Semua orang menunduk dan sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing.     

Mereka pura-pura tidak melihat apa yang di lakukan hey kha dan juga Juan.     

Pramugari yang pergi mengantar makanan mengaggap mereka tidak terlihat dan berjalan lurus tanpa melihat ke kiri kanan.     

Juan tidak memikirkan dirinya jika di lihat menggoda hey kha tapi hey kha yang menggodanya takutnya akan meninggalkan kesan yang kurang baik.     

Sementara hey kha memeluk tubuh juan, berbusan nafas hey kha yang menyetuh kulit serta telinga Juan membuat Juan merona.     

Belum lagi kini bibir hey kha menempel di leher Juan, membuat Juan semakin tidak karuan.     

" He ... Hey kha. Apa yang kau lakukan. Kita bisa menjadi tontonan orang-orang. "     

Hey kha tidak memperdulikan ucapan Juan.     

Juan hanya bisa menghela nafasnya.     

( Sikap menggoda ku berpindah pada hey kha dan aku menjadi malu karena hal itu. Hhmm ini namanya karma, beginilah rasanya bila di goda oleh istri sendiri. )     

Gumam Juan dalam hatinya.     

" Suami, kontrol dirimu. Kita dilihat banyak orang. "     

Juan lebih malu lagi mendengar hal itu karena tampak Robin dan juga nyonya yin tersenyum mendengar apa yang hey kha katakan.     

Juan menurunkan hey kha dari tempat duduknya lalu mengatur duduknya.     

" Kau sungguh istriku yang nakal, aku akan mengingat hari ini . "     

Ucap Juan yang masih tersipu malu saat itu, sementara hey kha tertawa kecil melihatnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.