MENGEJAR CINTA

KAU SANGAT MANIS



KAU SANGAT MANIS

0Adelia masih menunggu kedatangan Jody , tapi Jody tidak juga kembali .     
0

Adelia meminta suster untuk mencari Jody di taman dan memintanya untuk segera menemuinya .     

Suster itu pun melakukan apa yang di minta oleh Adelia .     

" Hhmm ... Apakah Jody berusaha menjauhiku ?? "     

Adelia merasa bosan saat itu , karena hanya sendirian. Hey kha kembali ke hotel bersama Juan sedangkan aroun menjalani pemeriksaan bersama dokter Frans.     

Suara pintu kamar terbuka dan hal itu membuat Adelia senang .     

" Jo ... "      

Ucapan Adelia terhenti ketika melihat yang masuk itu bukanlah Jody melainkan Robin .     

Robin tersenyum melihat Adelia dan perlahan mendekat hingga duduk di kursih didepan Adelia .     

" Apakah aku menggangumu ?? "     

Tanya Robin pada Adelia , Adelia pun menggelengkan kepalanya.     

" Tidak ... "     

Suasana menjadi canggung dengan diamnya Robin di samping Adelia , Adelia sedikit tidak nyaman.     

" Oh iya ... Bagaimana keadaan Elisa ?? Aku dengar dia juga di rawat di rumah sakit ini . "     

Tanya Adelia pada Robin .     

" Elisa mulai membaik ... Mungkin besok di sudah bisa kembali ke hotel. "     

" Syukurlah ... "     

Ucap Adelia saat itu .     

Tanpa sengaja Jody mendengar perbincangan mereka dan kembali keluar dari ruangan Adelia lalu menunggu diluar ruangan.     

Beberapa saat kemudian Robin keluar dari ruangan Adelia dan melihat Jody yang sedang duduk termenung di kursi tunggu.     

" Adel mencarimu sejak tadi ... "     

Ucap Robin yang mengagetkan Jody .     

Setelah mengatakan hal itu Robin pergi , sedangkan Jody masih tetap diam di tempat duduknya .     

Para pengawal yang melihat Jody merasa bingung dan saling berbisik.     

" Ada apa dengan tuan Jody ... Ketika nona Adelia tidak sadar dan sekarang telah sadar raut wajahnya tetap saja sama . Apakah tuan Jody tidak senang ketika nona Adelia sadar .?? "     

Ucap seorang penjaga dan temannya langsung memukul kepalanya.     

" Kau tidak perlu ikut campur urusan orang dan kerjakan saja pekerjaan mu . "     

Penjaga itu pun menatap Jody yang memang masih terlihat sedih .     

Jody sendiri merasa ada yang aneh dengan perasaannya sejak Adelia sadar .     

Ia semakin tidak ingin melepaskan Adelia , terlebih lagi ia mendapatkan telpon dari managernya yang mengatakan bahwa dekorasi pernikahan yang ia minta telah selesai dan mengirimkan vidionya pada Jody , Jody yang melihat hasil dekorasi itu membuat hatinya senang sekaligus sakit karena harus melepaskan Adelia .     

" Aaaaa .... Aku bisa gila . "     

Ucap Jody yang mulai prustasi.     

Sementara itu Adelia turun dari tempat tidurnya , walaupun kondisi tubuhnya lemah tapi ia tetap memaksakan dirinya untuk keluar mencari Jody yang sejak tadi tidak kunjung datang menemuinya .     

" Awas saja jika aku bertemu dengan mu ... "     

Ucap Adelia dengan kesalnya dan terus berjalan perlahan .     

Suster yang masuk terkejut ketika melihat Adelia yang sedang berjalan .     

" A ... Apa yang coba nona lakukan ??"     

" Minggir ... "      

Ucap Adelia dengan tatapan tajam.     

" Saya telah meminta tuan itu kemari , bisakah nona menunggu sebentar lagi . "     

Adelia tetap tidak memperdulikannya , mendengar keributan dari dalam seorang penjaga masuk untuk melihat lalu memanggil Jody yang sedang duduk .     

Mendengar Adelia turun dari tempat tidurnya jody langsung bergegas masuk dan melihat adelia sedang di paksa kembali oleh seorang suster.     

" Adel ... "     

Suara itu menghentikan langka Adelia .     

Melihat Jody , air matanya pun jatuh .     

Jody mendekat dan melihat Adelia menangis, Jody begitu panik melihat lalu mengusap air mata itu namun Adelia menepis tangan Jody .     

" Jangan memperlakukan aku dengan baik ... Jangan menghiraukan aku dan jangan mendekat padaku . Aku membenci ... "     

Mendengar perkataan adelia membuat hati Jody lebih sakit lagi namun ia mencoba menahannya .     

Jody mengangkat Adelia kembali ke tempat tidurnya , Adelia masih menangis tersedu-sedu saat itu .     

Jody menurunkan Adelia di tempat tidur namun Adelia tidak ingin melepaskan pelukannya dari Jody .     

" Kau sungguh jahat ... Aku menunggu mu sejak tadi , aku bahkan meminta perawat untuk mencarimu tapi kau tidak kembali ... Mengapa kau mencoba untuk meninggalkan ku . "     

Jody kaget mendengar hal itu sekaligus senang , terlebih lagi Adelia yang tidak ingin melepaskan pelukannya.     

" Aku akan lebih egois lagi jika kau seperti ini Adel ... "     

Ucap Jody pada Adelia , Adelia semakin erat memeluk Jody .     

Perasaan Jody semakin tidak karuan saat itu jantungnya berdetak lebih kencang bahwa seluruh wajahnya memerah .     

Suster yang melihat darah di selang infus Adelia , meminta Adelia untuk melepaskan Jody .     

" Kita akan bicara lagi nanti ... Lepaskan dulu pelukan mu . "     

Adelia menggelengkan kepalanya.     

" Tidak ... Aku tidak percaya padamu . Kau mengatakan tidak akan meninggalkanku tapi kau pergi sangat lama hingga membuatku menunggu dengan keresahan bahwa kau telah pergi meninggalkanku ..hiks hiks .. aku tidak mau . "     

Jody semakin sulit untuk bernafas saat itu , ia tidak menyangka dengan apa yang baru saja ia dengar .     

" Le...lepaskan dulu Adel , aku mulai susah bernafas . "     

Ketika mendengar hal itu adelia segera melepaskan pelukannya.     

" Maafkan a... ku "     

Adelia sendiri kaget melihat ekspresi wajah Jody serta pipinya yang sangat merah .     

" Aku akan keluar sebentar ... "     

Ucap Jody dan bergegas keluar dari ruangan Adelia karena ia merasa sulit untuk bernafas jika lama-lama berada di dekat Adelia .     

" Hu .. hu ... Aku tidak tahu apakah ini nyata ataukah hanya mimpi . Tapi aku sungguh sangat senang . "     

Gumam Jody saat itu .     

Suster yang meliha wajah sedih Adelia setelah melihat Jody pergi begitu saja berkata pada Adelia .     

" Nona tidak perlu bersedih ... Tuan itu keluar karena merasa terkejut dan juga malu . Sangat jelas terlihat di wajahnya bahwa ia sangat senang sampai tersipu seperti itu . Tuan itu sangat baik dan begitu mencintai nona , mana mungkin ia pergi meninggalkan nona ... Jika ia berniat meninggalkan nona , telah ia lakukan sejak nona tidak sadarkan diri . Tapi ia tetap bertahan dan memperlakukan nona dengan baik . Hal itu membuat iri semua perawat yang ada dirumah sakit ini , mereka mendambakan pria seperti tuan itu ... Tuan itu pasti akan menjadi suami yang begitu baik dan juga ayah yang sangat baik . Nona beruntung mendapatkan pria seperti itu yang sangat jarang di jumpai didunia yang begitu besar ini . "     

Adelia merasa tenang dan juga senang mendengar perkataan perawat itu .     

Selama ini ia menjadi gadis bodoh dan mengabaikan pria yang begitu sangat menyayanginya dan hal itu tidak bisa diragukan lagi .     

Setelah selesai mengganti infus Adelia , perawat itu keluar dan meminta Jody untuk masuk kedalam .     

Jody sedikit tenang dan kembali kedalam menemui Adelia .     

Suasana masih sangat canggung saat itu , Jody tidak tahu harus memulai pembicaraan dari mana sedangkan Adelia masih terus menatap Jody .     

" Hahahaha ... "     

Tawa adelia membuat Jody kaget.     

" Kau terlihat sangat enak Jody ... "     

Jody semakin terkejut lagi mendengar perkataan Adelia , hingga membuat wajahnya kembali merona .     

" Seandainya aku tidak sedang sakit , pasti aku sudah melahapmu ... "     

Seketika Jody berdiri dari tempat duduknya dan Adelia kembali tertawa melihat tingkah lucu Jody .     

" Aaa .... Sungguh manis . "     

Ucap Adelia yang semakin menggoda Jody .     

" A ... Aku akan memanggil dokter untuk memeriksamu . Mereka mungkin salah memberikan obat untukmu . "     

Tawa adelia semakin menjadi melihat Jody yang semakin panik .     

( Apa yang telah mereka lakukan pada gadis polos dan baik ini hingga jadi seperti ini ?? )     

Gumam Jody dalam hatinya.     

" Ehhmm ... Kemari .. "     

Pinta Adelia pada Jody , tapi Jody mundur kebelakang sambil menggeleng kepalanya.     

Senyum manis di wajah Adelia yang memanggil Jody dengan lembut berubah menjadi wajahnya yang menyedikan dan hal itu membuat Jody tidak tega lalu mendekati kearah Adelia .     

" Kau sedang sakit Adel ... Jangan berbuat yang aneh-aneh . "     

Jody duduk di samping tempat tidur Adelia sesuai isyarat tangan Adelia , Adelia yang duduk saat itu mengangkat tangannya lalu menyetuh pipi Jody , mata Jody terbelalak melihat hal itu .     

" A ... Del "     

Kali ini Jody yakin bahwa jantungnya akan benar-benar berhenti saat itu terlebih lagi saat Adelia tersenyum manis dan menyetuh bibir Jody , Jody menahan tangan Adelia .     

" Kau pasti bukan Adelia ... Siapa kau ?? "     

Adelia menjadi bingung dan juga tertawa mendengar perkataan Jody .     

" Hantu mesum dari mana dirimu ... Cepat keluar dan tinggalkan tubuh ini . "     

Adelia pun tertawa terbahak-bahak mendengar perkataan Jody .     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.