MENGEJAR CINTA

TERKEJUT



TERKEJUT

0Juan mengejar hey kha yang pergi meninggalkan mereka begitu saja .     
0

Juan terus memanggil hey kha namun hey kha tidak memperdulikan nya karena hatinya begitu sakit ketika melihat senyuman di wajah Elisa ketika melihat Robin yang begitu senang ketika mendengar Adelia memanggil namanya.     

Hey kha bisa merasakan kepahitan dari senyuman yang Elisa berikan pada Robin .     

" Mengapa para pria begitu bodoh .!! Ada apa dengan kepala mereka ... Apakah hanya di penuhi keegoisan .?!! "     

Juan akhirnya bisa meraih tangan hey kha .     

" Ada apa dengan mu ..?? Mengapa kau marah pada Robin tapi kau malah melampiaskan nya padaku .?  "     

Juan memasang wajah sedih didepan hey kha, seperti anak kecil yang merengek meminta sesuatu.     

" Bodoh .!!! "     

Juan terkejut mendengar perkataan hey kha yang pergi meninggalkan nya lagi .     

( Apakah ketampanan ku tidak mempengaruhi nya lagi .?? )     

Gumam Juan dalam hatinya sambil menyentuh wajahnya .     

Hey kha melirik kearah Juan dengan tersenyum .     

Didalam ruangan Adelia , Jody mendekat segera perlahan, Jody begitu senang dan juga sedikit canggung ketika mengetahui bahwa orang yang pertama ingin Adelia temui adalah dirinya .     

Adelia yang melihat Jody memberikan senyum padanya .     

" Jody ... "     

Panggil Adelia pada Jody , mulut yang masih tertutup dengan alat bantu pernafasan itu dapat di dengar oleh Jody .     

Jody duduk di kursi yang berhadapan dengan tempat tidur Adelia Lalu menyetuh tangan Adelia .     

" Iya ... Aku disini . "     

Mendengar perkataan Jody , air mata Adelia mengalir.     

Jody yang melihat hal itu menggenggam erat tangan Adelia dan berkata.     

" Aku mohon jangan menangis ... "     

" Aku menangis karena bahagia bisa melihatmu ketika aku membuka mataku , a .. aku takut ketika aku membuka mata dan kau tidak berada di sisiku seperti sebelumnya "     

Kata Adelia pada Jody yang membuat Jody begitu senang karena nyatanya Adelia begitu mengharapkan nya .     

" Gadis bodoh . Mana mungkin aku meninggalkanmu ... "     

Adelia mengeluarkan alat bantu pernafasan yang ada di mulutnya namun Jody menghentikan hal itu .     

" Apa yang kau lakukan ..? Kau masih membutuhkan itu ."     

" Tidak ... Rasanya ini menyiksaku "     

Jody tetap tidak memperbolehkan Adelia melepaskan itu .     

" Biar aku panggil dokter dan menanyakan nya .."     

Jody berdiri dari tempat duduknya namun Adelia menarik tangan Jody .     

" Apakah kau ingin meninggalkan ku ..,?? "     

Tanya Adel yang membuat Jody terkejut.     

" Mana mungkin . Aku hanya keluar untuk memanggil dokter . "     

Adel menggeleng kepalanya sedikit,     

" Baiklah ... Aku akan duduk di sini , tapi biarkan itu terap pada tempatnya "     

Adelia pun menganggukkan kepalanya.     

" Gadis baik .. "     

Ucap Jody sambil membelai rambut Adelia.     

" Aku ingin tidur ... "     

Kata Adelia pada Jody ,     

" Tidurlah ... Aku akan menemani mu disini "     

Adelia mengambil tangan Jody lalu menggenggam dan meletakkan di atas perut nya kemudian memejamkan mata.     

Jody sedikit canggung saat itu wajahnya juga tersipu malu karena baru kali ini Adelia memperlakukan nya dengan romantis seperti ini .     

Sungguh tidak pernah terpikirkan olehnya bahwa Adelia akan melihatnya kali ini .     

Jody masih terus terjaga menunggu Adelia bangun dari tidurnya      

Walau pun tangannya merasakan keram namun semua itu tidak dapat menandingi rasa senang yang ada di hatinya.     

Aroun mengetuk pintu lalu masuk kedalam , aroun melihat tangan Adelia yang menggenggam tangan Jody dan berada di atas perut Adelia .     

" Bagaimana keadaan nya ..?? "     

Tanya aroun pada Jody .     

" Dia terlihat baik-baik saja ... Semoga kedepannya akan terus baik-baik saja ."     

Aroun membelai rambut adelia .     

" Kali ini kau harus membahagiakan dia .."     

Ucap aroun pada Jody , Jody sangat senang mendengar perkataan aroun namun ia juga sedih mengingat bahwa semua itu pasti tidak mungkin karena Adel telah memiliki kekasih hati dan akan siap menikah setelah ia pilih nanti lagi pula dekorasi gedung pernikahan yang Jody siapkan untuk Adelia hampir selesai dan Adelia bangun pada saat tanggal  pesta pernikahan yang ia inginkan itu tinggal 3 hari lagi .     

Aroun melihat wajah Jody yang murung bertanya padanya .     

" Ada apa .?? Apa ada yang mengganggu pikiran mu ? Apakah kau keberatan aku menintipkan Adelia padamu ? "     

Jody menggelengkan kepalanya.     

" Lalu apa ? "     

Jody menghela nafasnya lalu menyetuh tangan Adelia .     

" Kau pasti tahu bahwa selama ini aku mengejarnya mati-matian hingga menahan rasa malu dan juga sakit hati selama ini , kulit wajah ku terasa begitu tebal karena walaupun dia menolakku berulang kali , aku masih saja dengan tidak tahu malunya tetap menyempit padanya . "     

Senyum pahit terpancar di wajah Jody ketika menceritakan hal itu .     

" Tapi kali ini mungkin aku tidak bisa menemani atau menjaga nya lagi , karena ia akan segera menjadi istri dari pria lain dan aku pun telah berjanji untuk pergi meninggalkannya setelah hari itu tiba dan akan terus mendoakan kebaikannya "     

Aroun terdiam mendengar perkataan Jody .     

(Ternyata bukan hanya aku saja pria bodoh di dunia ini yang rela mengorbankan perasaan sendiri demi orang yang kita sayangi bahagia dan bodohnya lagi walau pun ia telah bahagia dan memiliki pasangan , kita masih terus berharap padanya )     

Gumam aroun dalam hatinya.     

Sementara Jody terkejut ketika genggaman Adelia tiba-tiba mengeras , Jody beranjak dari tempat duduknya dan melihat Adelia menangis , air matanya terus mengalir dengan mata yang masih tertutup.     

Dan yang membuat mereka terkejut lagi suara monitor Adelia berbunyi di mana detak jantung Adelia melemah .     

Genggaman tangan Adelia pada Jody pun terlepas , Jody dan juga aroun berteriak memanggil nama Adelia .     

Around mendorong Jody dari sisi Adelia lalu meminta Jody memanggil dokter sementara aroun terus memompa jantung Adelia sekuat tenaga.     

" Apa yang kau lakukan Adel ... Mengapa kau melakukan ini padaku . Bangun . Bangun ... "     

Dokter Frans yang melihat aroun terus memompa jantung Adelia hanya berdiri diam saat melihat hal itu .     

" Adelia Su . Jika kau tidak bangun lagi aku akan membunuh Jody .!! Aku Bersumpah . "     

Teriak aroun yang putus asa saat jantung Adelia makin melemah.     

Suara nafas dari Adelia terdengar dengan batuk kecil darinya yang menandakan ia kembali bernafas .     

Aroun yang melihat hal itu merasa senang namun kemudian ia terjatuh kelantai dan pingsan.     

Segera dokter Frans meminta perawat untuk mengangkat aroun , aroun sendiri masih menjalani perawatan serta lukanya belum sembuh di tambah syok saat melihat adiknya hampir tidak bernafas membuatnya yang lemah semakin lemah akhirnya pingsan .     

Dokter Frans memeriksa keadaan Adelia selama setengah jam dan menemukan bahwa Adelia terkejut saat itu , itulah yang memilih jantungnya yang masih lemah terkejut .     

Jody yang masih menunggu di luar dengan prnuh kekhawatiran sambil memukul-mukul dinding dengan tangannya .     

" Apa yang aku lakukan ... Aku membuat orang yang paling aku cintai ... Bodoh . Bodoh .. "     

Gumam Jody dengan penuh rasa bersalah.      

Aroun di infus di sofa di ruangan Adelia agar saat ia bangun ia tidak khawatir lagi .     

Beberapa saat kemudian dokter Frans keluar lalu menjelaskan apa yang terjadi pada Adelia.     

" Saya harap tuan tidak mengatakan hal yang menyakitkan pada pasien karena itu bisa memicu reaksi yang sangat cepat pada jantungnya yang masih sangat lemah , beruntung around berada di tempat itu kalau tidak kami tidak tahu lagi apa yang akan terjadi .. "     

Seketika tubuh Jody melemas memikirkan apa yang di sampaikan dokter Frans.     

Jody masuk kedalam dan disana ada seorang suster merawat aroun serta Adelia yang masih memakai peralatan medis lengkap di tubuhnya .     

Perlahan Jody mendekat lalu menangis sambil menggenggam tangan Adelia .     

" Maafkan aku ... Maafkan aku yang bodoh ini. Aku tidak akan meninggalkanmu selamanya , aku berjanji .. "     

Ucap Jody sambil mengecup tangan Adelia .     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.